scholarly journals Maternal Education and Child Immunization

Demography ◽  
1990 ◽  
Vol 27 (3) ◽  
pp. 447 ◽  
Author(s):  
Kim Streatfield ◽  
Masri Singarimbun ◽  
Ian Diamond
2010 ◽  
Vol 15 (8) ◽  
pp. 1389-1399 ◽  
Author(s):  
B. A. Abuya ◽  
E. O. Onsomu ◽  
J. K. Kimani ◽  
D. Moore

Author(s):  
Saliu Adejumobi Balogun ◽  
Hakeem Abiola Yusuff ◽  
Kehinde Quasim Yusuf ◽  
Abdullah Mohammed Al-Shenqiti ◽  
Mariam Temitope Balogun ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 5 (6) ◽  
pp. 614-628
Author(s):  
Farida Farida ◽  
◽  
Vitri Widyaningsih ◽  
Bhisma Murti ◽  
◽  
...  

Background: Immunization is a process that makes a person immune or immune to infectious diseases, usually by administering vaccines. A child is said to have received complete basic immunization if he has received one BCG immunization, three DPT-HB-Hib immunizations, four polio immunizations, and one measles immunization. This study aims to estimate the effect of maternal education and antenatal care on the provision of complete basic immunization for children aged 12-23 months in Asia and Africa by means of a meta-analysis. Subjects and Method: Meta-analyzes were performed by searching articles from the PubMed, SpringerLink, Science Direct, and Google Scholar databases. The keywords used are "immunization coverage" OR "vaccination coverage" OR "complete immunization" OR "complete vaccination" OR "full immunization" OR "full vaccination" AND children OR "child immunization" OR "child immunization coverage" AND "maternal education ”. The inclusion criteria in this study were full text articles, published in 2012-2020, using English, cross-sectional study design, the final results of the study using the adjusted odd ratio (aOR), and the study sample was children aged 12-23 months in Asia and Africa. Article analysis was performed using RevMan 5.3 software. Results: There were eleven articles analyzed in total. The results showed maternal education and antenatal care could improve the provision of complete basic immunization to children aged 12-23 months in Asia and Africa, maternal education (aOR= 1.52; 95% CI= 1.06 to 2.18; p= 0.020), I 2= 89% and care antenatal (aOR= 2.62; 95% CI= 1.84-3.72; p= 0.002), I 2= 69%. Conclusion: Maternal education and antenatal care influence the provision of complete basic immunization to children aged 12-23 months in Asia and Africa. Keywords: Maternal education, antenatal care, complete basic immunization, children 12-23 months Correspondence: Farida. Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret. Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126, Central Java. Email: [email protected]. Mobile: 085654415292.


2011 ◽  
Vol 45 (8) ◽  
pp. 29
Author(s):  
GHULAM MUSTAFA

2003 ◽  
Vol 73 (6) ◽  
pp. 439-445 ◽  
Author(s):  
Navia ◽  
Ortega ◽  
Requejo ◽  
Perea ◽  
López-Sobaler ◽  
...  

A study was conducted on the influence of maternal education level on food consumption, energy and nutrient intake, and dietary adequacy in 110 pre-school children from Madrid, Spain. With increasing maternal education, children consumed more sugar (p < 0.05), fruit (p < 0.05), and fish (p < 0.05). Snacking was more frequent with decreasing maternal education (p < 0.05). Though statistical significance was not reached, the consumption of pre-cooked foods was greater among children of mothers educated to a higher level, a phenomenon probably related to the work situation of these women. With respect to dietary composition, no significant differences were found between groups for macronutrient, fiber and energy intakes, except for energy supplied by polyunsaturated fatty acids (PUFA), which was greater in the children of less educated women (p < 0.01). This is probably due to their greater consumption of sunflower seed oil. The diets of children belonging to well-educated mothers came closer to meeting the recommended intakes for folate, vitamin C, and iodine. It would seem that maternal educational level influences the food habits of children. Mothers with less education may require special advice in this area.


2006 ◽  
Vol 36 (22) ◽  
pp. 2
Author(s):  
MIRIAM E. TUCKER
Keyword(s):  

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 72-80
Author(s):  
Sardaniah Sardaniah ◽  
Rosita Erawati ◽  
Ririn Zuhriati Oktavia

Kepatuhan pada jadwal pemberian imunisasi dasar merupakan salah satu faktor untuk mencapai UCI (Universal Child Immunization). Selain itu, apabila ibu tidak mematuhi jadwal pemberian imunisasi dasar, maka akan berpengaruh terhadap kekebalan dan kerentanan bayi dari suatu penyakit. Faktor penentu yang mempengaruhi pemberian imunisasi di masyarakat adalah perilaku masyarakat tersebut. Salah satu teori perilaku dalam pelayanan kesehatan adalah HBM (Health Belief Model). HBM terdiri dari 3 kategori utama yaitu persepsi individu, faktor modifikasi (terdiri dari usia, pendidikan, sosial-budaya-agama, dan cues to action), dan kemungkinan tindakan (terdiri dari manfaat dan hambatan). HBM masuk dalam salah satu faktor konseptual pengambilan keputusan orang tua dalam pemberian imunisasi pada anaknya. Tujuannya adalah Untuk mengetahui Gambaran Kepatuhan Ibu Membawa Anak Imunisasi Diwilayah Kerja UPTD Puskesmas Sidumulyo Kota Bengkulu. Desain Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Subjek dalam penelitian yang dilakukan adalah accidental sampling. Populasinya ibu yang mempunyai bayi usia 1-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo yang datang untuk imunisasi pada bulan Mei Tahun 2018. sebanyak 20 ibu. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 20 ibu dan yang tereksklusi adalah 3, sehingga tersisa sampel 17 ibu. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner lembar observasi. Hasil penelitian ini, terdapat sebanyak 3 dari 17 (17.6%) ibu tidak patuh dalam pemberian imunisasi dasar pada bayinya. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi yaitu kondisi bayi karena 1 bayi sakit dan 2 jarak tempat tinggal dan tempat pelayanan imunisasi jauh (lagi ada acara keluarga) sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rachmawati (2016), tentang Faktor – faktor yang mempengaruhi Kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi Dasar pada Balita di dukuh Pilangbangau Desa sepat masaran Sragen, antara lain pengaruh oleh usia ibu, Pendidikan dan Keputusan orang tua dan jarak ketempat pelayanan Kesehatan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepatuhan ibu membawa bayinya untuk imunisasi dipengaruhi oleh Usia ibu, pendidikan orang tua dan Keputusan orang tua untuk itu perlu kerjasam yang baik antara orang tua dan petugas Imunisasi Pusat kesehatan masyarakat (PKM) Sidomulyo Bengkulu. 


Author(s):  
Leny Leny

ABSTRACT Prenatal care is health care by health personnel to care the pregnant according to standards. Worlrd Health Organization (WHO) estimates more than 500.000 women die during pregnancy or childbirth. Maternal mortality in Indonesia is 307 per 100,000 live births. The quantity of pregnant women’s visit in Kabupaten Banyuasin in 2009 of 89.1%. The purpose of this study to determine the relationship between education and occupation with prenatal care at Puskesmas Mariana  Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin in 2011. This study uses analytic approach survey by Cross Sectional methods, the population are 1.946 pregnant women and the samples as many as 332 people. The results of univariate analysis study of pregnant women who are higher education as much as 45.2%, and  low maternal education as much as 54.8%. In pregnant women who work of 43.4%, and pregnant women who do not work for 56.6%. From the results of bivariate analysis and Chi-Square statistical tests found a significant association between education of pregnant women with prenatal care with P Value = 0.000, and there was a significant association between occupation of pregnant women with prenatal care with P Value = 0.000. Can be concluded that there is a relationship between education and occupation of pregnant women with prenatal care. Expected to health workers to provide counseling on the importance of prenatal care in pregnant women and expected future studies may explore again the factors associated with prenatal care with the different variables.   ABSTRAK Pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk memeriksakan ibu hamil sesuai standar. World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 500.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. AKI di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kunjungan ibu hamil di Kabupaten Banyuasin tahun 2009 sebesar 89,1%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan pekerjaan dengan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Mariana Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin tahun  2011. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional, populasi ibu hamil dengan jumlah 1.946 orang dan jumlah sampel sebanyak 332 orang. Hasil penelitian Analisa Univariat adalah ibu hamil yang pendidikan tinggi sebanyak 45,2%, dan pendidikan rendah ibu hamil sebanyak 54,8%. Pada variabel pekerjaan ibu hamil yang bekerja sebesar 43,4%, dan ibu hamil yang tidak bekerja sebesar 56,6%. Dari hasil analisa bivariat dan uji statistik Chi-Square  didapatkan hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan dengan  P Value = 0,000, dan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan dengan P Value = 0,000. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan dan pekerjaan ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan pada ibu hamil dan diharapkan penelitian yang akan datang dapat menggali lagi faktor-faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan kehamilan dengan variabel yang berbeda.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document