scholarly journals REAKSI PASAR TERHADAP PERISTIWA PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2019 DI BURSA EFEK INDONESIA

2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 799
Author(s):  
Putu Agus Yudiawan ◽  
Nyoman Abundanti

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui reaksi pasar terhadap peristiwa pemilihan presiden di Indonesia tahun 2019 yang diteliti menggunakan variabel abnormal return dan trading volume activity. Penelitian ini menggunakan pendekatan event study dengan 11 hari event window. Sampel penelitian berdasarkan purposive sampling sebanyak 63 perusahaan yang tergabung dalam Indeks IDX80. Dari hasil uji normalitas diketahui data tidak berdistribusi normal, maka metode uji hipotesis yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan (1) Tidak terdapat reaksi pasar yang signifikan dilihat dari rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan. (2) Terdapat reaksi pasar yang signifikan dilihat dari rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan. Kata Kunci: studi peristiwa, pemilihan presiden, abnormal return, trading volume activity.         

2017 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ida Nuryana

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur ada tidaknya kandungan informasi dari peristiwa pengangkatan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia dilihat dari signifikansi abnormal return dan trading volume activity, serta mengetahui perbedaan rata-rata abnormal return dan trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa pelantikan. Periode pengamatan yang digunakan adalah 11 hari, dengan rincian 5 hari sebelum, 5 hari sesudah dan 1 hari saat pelantikan terjadi, yaitu tanggal 20 Oktober 2014. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi harga penutupan (close price) saham yang dijadikan sampel, indeks saham Kompas100, volume perdagangan harian (tradeable share), dan jumlah saham beredar dari emiten yang dijadikan sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham-saham manufaktur yang ter-list dalam indeks Kompas100. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Untuk mengetahui ada tidaknya signifikansi dari kedua variabel dilakukan dengan metode analisis event study, sedangkan untuk mengetahui perbedaan rata-rata abnormal return dan rata-rata trading volume activity menggunakan uji non-parametrik yaitu wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa pengangkatan Joko Widodo sebagai Presiden tidak memilik kandungan informasi. Hal ini dibuktikan dengan tidak signifikannya nilai abnormal return dan trading volume activity selama periode pengamatan. Pasar juga tidak bereaksi atas informasi tersebut dibuktikan dari hasil uji beda rata-rata kedua variabel sebelum dan sesudah peristiwa yang mempunyai nilai probabilitas (p-value) diatas taraf kesalahan 5%.


2019 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 2252
Author(s):  
I Putu Purwata ◽  
I Gst. Bgs Wiksuana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar terhadap peristiwa stock split yang diukur dengan mengamati perbedaan abnormal return (AR) dan trading volume activity (TVA) antara sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Penelitian ini menggunakan pendekatan event study dengan periode pengamatan 10 hari sebelum peristiwa stock split, satu hari peristiwa stock split, dan 10 hari sesudah peristiwa stock split. Data sekunder diperoleh di BEI. Sampel pada penelitian ini sebanyak 43 perusahaan yang melakukan stock split pada tahun 2015 sampai 2017. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa harga saham, indeks harga saham gabungan dan volume perdagangan saham. Selanjutnya Uji hipotesis yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test dengan menggunakan program SPSS versi 24. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat reaksi pasar yang terjadi, terlihat adanya perbedaan yang signifikan antara abnormal return (AR) dan trading volume activity (TVA) sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Kata kunci: reaksi pasar, peristiwa stock split, abnormal return, trading volume activity.                  


2020 ◽  
Vol 4 (5) ◽  
pp. 211
Author(s):  
Felia Sunarga

Peristiwa ekonomi dan sosial-politik yang terjadi dalam negeri yang memiliki kandungan informasi akan membuat investor memikirkan serta memperhitungkan kembali tingkat resiko dan return dana yang telah mereka tanamkan di pasar modal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya reaksi pasar modal Indonesia terhadap peristiwa Pemilu Presiden 17 April 2019. Hasil penelitian ini di harapkan dapat membantu investor dalam pengambilan keputusan berinvestasi atau menanamkan modal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah event study dengan melakukan pengamatan terhadap abnormal return selama 7 hari sebelum peristiwa dan 7 hari sesudah peristiwa.Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, meliputi daftar perusahaan yang termasuk ke dalam LQ45 periode Agustus 2018 – Januari 2019 dan Februari 2019 – Juli 2019, daftar closing price harian selama periode pengamatan, indeks LQ45 dan Trading Volume Activity (TVA) perusahaan LQ45. Model yang digunakan dalam estimasi expected return adalah market adjusted model. Untuk teknik pengambilan sampel digunakan metode purposive sampling, dengan total sampel 41 perusahaan. Analisa data menggunakan metode Wilcoxon signed rank test dengan tingkat signifikansi 5%.Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan abnormal return perusahaan LQ45 sebelum dan sesudah Pemilu 17 April 2019. Ini berarti informasi yang ada tidak memiliki kandungan informasi untuk dapat mempengaruhi investor pasar modal.


2017 ◽  
Vol 14 (02) ◽  
pp. 157
Author(s):  
Rizka Zulfikar ◽  
Prihatini Ade Mayvita

This research is an event study that aims to discover whether there is any empirical evidence of the stock changed to one of the political events in Indonesia. This research used a political event namely Jakarta Governor Election 2017 Round II, by using indicator value of abnormal return and Trading Volume Activity Sharia stocks in Jakarta Islamic Index Stock Market. This event political event was held on April 19, 2017. Population and sample in this research are 30 sharia stocks in JII. The data used in this research are secondary data consists of consists of daily stock prices, daily share trading volume, and daily stock prices index during the five days before, one day at the time of, and five days after the event. Statistical tool used to test the hypothesis is t test and Wilcoxon Signed Rank Test. T test calculation results indicate that there are significant positive value of abnormal return at a few days around the event date, which means the market responds to this event as a good news. While the results of Wilcoxon Signed Rank Test prove that there are significant differences between the average abnormal return in the period before the time the event and in the period after the time event, but not significant in the period before- after the event. The results of Wilcoxon Signed Rank Test also shows that there are significant differences between the average trading volume activity in the period at the time of-after the event, but not significant in the period before-at the time event and before-after the event.Keywords: Sharia Stock Exchange, Event Studies, Sharia Shares, Abnormal Return, Trading Volume Activity


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 25-32
Author(s):  
Ramadhana Tri Hardiyanti ◽  
Ratna Septiyanti ◽  
Fitra Dharma

The aim of this study is to examine if there are substantial variations in irregular return and trading volume behavior prior to and after President Joko Widodo's March 2, 2020 national declaration of the first Coronavirus Disease-19 case in Indonesia. This analysis was conducted using secondary evidence. The community of the analysis was comprised of all companies listed on the Indonesian Stock Exchange in 2020, with a purposive sample size of 327 firms. The time span covered in this review was 11 days: 5 days prior to the first Coronavirus Disease-19 case being confirmed (t-5), the day of the announcement (t0), and 5 days after the first Coronavirus Disease-19 case being reported (t+5). The estimate duration covered in this research was 10 days, from t-15 to t-5 prior to the occurrence day. The data where analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test. According to the results, there were inconsistencies in irregular returns and trading volume activity following the national announcement of the first Coronavirus Disease-19 case in Indonesia.


El Dinar ◽  
2015 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Alfiana Alfiana ◽  
Yatima El Isma

<p><em>Abstrak</em></p> <p><em>Motivasi utama investor menanamkan modalnya dalam suatu investasi adalah mendapatkan tingkat pengembalian (return) investasi yang optimal. Return merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati investor atas suatu investasi yang dilakukanny. Return saham yang akan diterima oleh investor sangat dipengaruhi oleh jenis investasi yang dipilih.Untuk mengukur besarnya return yang akan diterima investor sehubungan dengan adanya peristiwa stock split diukur dengan adanya abnormal return yang diterima oleh investor. Abnormal return merupakan selisih antara return yang sebenarnya (Actual Return) dengan return yang diharapkan (Expected Return). Stock split merupakan suatu kebijakan dividen yang berupa pemecahan saham yang menyebabkan bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar secara proporsional, yang sekaligus diikuti oleh penurunan dalam nilai nominal saham dalam proporsi yang sama. Dalam hal ini, stock split biasanya dilakukan pada saat harga saham suatu perusahaan dinilai sudah terlalu tinggi, yang menyebabkan berkurangnya kemampuan para investor (khususnya investor berkapitalisasi rendah) untuk turut membeli saham tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah stock split berpengaruh terhadap return saham dan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan antara  return saham sebelum stock split dan  return saham sesudah stock split. Penelitian ini dilakukan pada 20 perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan pemecahan saham pada tahun 2012 dan 2013. Penelitian ini menggunakan uji peringkat bertanda  wilcoxon (Wilcoxon  Signed  Rank  Test)  dan uji beda dua rata-rata dengan periode pengamatan (event window) adalah 20 hari yaitu 10 hari sebelum stock split dan 10 hari sesudah stock split. Metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Berdasarkan hasil statistik menggunakan uji beda Wilcozon Signed Rank Test pada kepercayaan 95% (α = 0,05)  terdapat terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham  sebelum dan sesudah stock split,  diketahui bahwa dari hasil pengujian diperoleh nilai Z  sebesar -2.016 dengan  signifikansi  sebesar 0,05 lebih kecil dari Z tabel yaitu 1,95. perbandingan abnormal return sebelum dan sesudah kejadian melalui Z-Test diketahui angka Z-hitung yang dihasilkan adalah –1,383<strong> </strong>yang lebih kecil dibandingkan harga t Tabel -1,95<strong>, </strong>karena nilai Z-hitung lebih kecil daripada Z-tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah stock split.</em></p>


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 204
Author(s):  
I Gusti Ayu Agung Omika Dewi

Analisis Abnornal Return, Trading Volume Activity dan Foreign Capital Inflow Sebelum dan Sesudah Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif Tahun 2019 (Studi pada Perusahaan Anggota Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan abnormal return, trading volume activity, dan foreign capital inflow sebelum dan sesudah pemilihan presiden dan pemilihan legislatif tahun 2019 pada perusahaan anggota indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan event study yang menggunakan Signaling Theory sebagai upaya untuk menjelaskan reaksi pasar terhadap event pemilihan presiden dan pemilihan legislatif tahun 2019 (election day). Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi, dan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji beda T-Test (Wilcoxon Signed Rank Test). Hasil analisis data menemukan bahwa: (1) Abnormal Return sebelum dan sesudah pemilihan presiden dan pemilihan legislatif tahun 2019 menunjukkan perbedaan yang signifikan; dimana sesudah election day Abnormal Return mengalami peningkatan ke arah positif dibandingkan sebelum election day; (2) Trading Volume Activity sebelum dan sesudah pemilihan presiden dan pemilihan legislatif tahun 2019 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, dimana sebelum dan sesudah election day, Trading Volume Activity memiliki rata-rata yang sama-sama tinggi; (3) Foreign Capital Inflow sebelum dan sesudah pemilihan presiden dan pemilihan legislatif tahun 2019 menunjukkan perbedaan yang signifikan, dimana sesudah election day, Foreign Capital Inflow mengalami peningkatan dilihat dari peningkatan jumlah investor asing yang menanamkan modalnya melalui saham. Kata Kunci: Abnormal Return, Trading Volume Activity, Foreign Capital Inflow, Election Day


Author(s):  
Lusia Chairani Situmorang ◽  
Syahrizal Chalil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh pengumuman right issue terhadap return saham dan tingkat likuiditas saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014. Return saham pada penelitian ini diproksikan menjadi abnormal return, sedangkan likuiditas saham diproksikan menjadi volume perdagangan saham (trading volume activity) . Pengujian reaksi pasar yang timbul karena pengumuman right issue dilakukan dengan menguji average abnormal return dan average trading volume activity lima hari sebelum dan lima hari sesudah pengumuman right issue. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang melakukan right issue terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014 yaitu sebanyak 87 perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 87 perusahaan. Sampel ini dipilih dengan menggunakan metode total sampling. Penelitian ini merupakan event study dengan menggunakan market adjusted model dengan periode periode peristiwa 10 hari yaitu lima hari sebelum pengumuman right issue dan lima hari sesudah pengumuman right issue. Pengujian pertama hipotesis ini menggunakan metode uji MANOVA yaitu dengan melakukan uji Statistik Univariat ( Test of Between Subject Effect) tetapi setelah dilakukan uji statistik tersebut diperoleh hasil yang tidak memenuhi syarat MANOVA. Maka dilakukan pengujian kedua dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengumuman right issue sebelum dan sesudah terhadap abnormal return dan trading volume activity di perusahaan yang diteliti. Kata kunci : Reaksi Pasar, Right Issue, Return Saham, Likuiditas Saham


2020 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 1465
Author(s):  
Ni Kadek Wiwik Yuniartini ◽  
Ida Bagus Panji Sedana

Stock Split merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara memecah nilai nominal saham menjadi lebih kecil. Kebijakan stock split memberikan dampak terhadap harga saham serta aktivitas volume perdagangan saham. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi dampak stock split terhadap  harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan aksi korporasi berupa stock split periode 2016-2018 dengan 47 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengumpulan data sekunder yang diperoleh melalui www.idx.co.id. Teknik analisis data menggunakan wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stock split berdampak terhadap harga saham yang dilihat melalui adanya perbedaan yang signifikan harga saham sebelum dan sesudah stock split. Stock split tidak berdampak terhadap aktivitas volume perdagangan saham yang diukur melalui trading volume activity yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan trading volume activity sebelum dan sesudah stock split. Kata kunci  : Stock Split, Harga Saham, Trading Volume Activity.


Author(s):  
Ahmad Basid Hasibuan ◽  
Faisal Saputra

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap harga saham perusahaan pengakuisisi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2016, dengan variabel penelitan berupa pengumuman merger dan akuisisi serta return tak normal (abnormal return). Dalam penelitian ini penulis melakukan pengujian dengan menggunakan metode event study yang menghasilkan informasi bahwa ditemukan 6 hari terjadinya return tak normal (abnormal return) yang signifikan, karena nilai return tak normal standarisasi (standardized abnormal return) atau t-hitung pada 6 hari tersebut lebih atau kurang dari nilai t-tabel. Selain itu, dilakukan juga uji beda menggunakan metode wilcoxon signed rank test yang menghasilkan informasi bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata return tak normal (abnormal return) yang signifikan pada harga saham perusahaan pengakuisisi antara periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi, karena nilai signifikansi atau asymp.sig yang diperoleh sebesar 0,421 > 0,05 (α: 5%; df: n-1). Simpulan dari hasil tersebut adalah bahwa pengumuman merger dan akuisisi tidak menghasilkan return tak normal (abnormal return) yang signifikan pada harga saham perusahaan pengakuisisi yang melakukan merger dan akuisisi. Hal ini karena return tak normal (abnormal return) sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi tidak berbeda atau sama secara statistik, meskipun disekitar pengumuman merger dan akuisisi tersebut terdapat return tak normal (abnormal return) yang signifikan secara statistik pada 5 hari sebelum dan 1 hari sesudah hari pengumuman merger dan akuisisi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document