Abstract
It is necessary for a MuftÊ to know the custom (Ñurf/ÑÉdat) of his people and place. Non awareness of custom will result in mufti’s fatwa not being at par with the problems and demands of the developing societies. This paper emphasizes the important role custom plays in sharÊÑah, essentiality of its knowledge for the jurists/muftis, and its significance in issuing fatwa (al-iftÉ’), while referring to the translation of Ibn ÑÓbidin’s SharÍ ÑUqËd Rasm al-MuftÊ (Commentary on MuftÊ’s Manual). The paper finds that there is no way out for a mufti to issue a fatwa, while ignoring the custom of his time. Fatwa is a tool for the evolution of sharÊÑah in dealing with the evolving worldly affairs, and guarantees the most suitable solution in changing circumstances, provided that the custom of the people are taken into consideration.
Keywords: Custom (‘urf), Habit (‘adat), Fatwa, MuftÊ, IftÉ, Specification (takhiÎÊÎ), Legal Text (al-naÎÎ).
Abstrak
Ia adalah satu keperluan untuk Mufti mengenalpasti adat (Ñurf/ÑÉdat) orang dan tempatnya. Ketidaksedaran adat akan menyebabkan fatwa yang dikeluarkan mufti tidak setaraf dengan masalah dan keinginan negara yang membangun. Kajian ini menekankan kepentingan peranan adat dalam sharÊÑah, keperluan ilmunya bagi mufti untuk mengeluarkan fatwa (al-iftÉ’) sambil merujuk kepada terjemahan Ibn ÑÓbidin’s SharÍ ÑUqËd Rasm al-Mufti. Kajian ini mendapati bahawa tidak ada cara lain bagi seorang mufti untuk mengeluarkan fatwa tanpa memahami adat pada masanya. Fatwa adalah satu alat untuk syariah dalam menangani urusan duniawi yang berkembang, dan menjamin penyelesaian yang paling sesuai dalam mengubah keadaan, dengan syarat adat rakyat dipertimbangkan.
Kata Kunci: Adat (‘urf), Adat (‘adat), Fatwa, Mufti, Ifta’, Spesifikasi (takhiÎÊÎ), Teks Perundangan (al-naÎÎ).
The Roles of Bacterial Products, Lipopolysaccharides and Bacteriocins, in Obesity and its Related Complications
