scholarly journals Training need assessment sebagai upaya peningkatan kompetensi online crisis counseling guru BK pada masa pandemi Covid-19

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 115-124
Author(s):  
Ribut Purwaningrum ◽  
Agus Tri Susilo ◽  
Citra Tectona Suryawati

Online crisis counseling merupakan keterampilan baru yang harus dimiliki semua guru BK, sehingga diperlukan pelatihan khusus. Fokus penelitian adalah mendeskripsikan asesmen kebutuhan pelatihan online crisis counseling. Penelitian merupakan studi deskriptif. Hasil studi: 1) 89% guru telah mengetahui beda krisis dengan non krisis, sehingga mampu membedakan rencana pemberian bantuan pada konseli sesuai dengan kajian yang ada, 2) 70% guru telah memahami langkah-langkah yang harus dilakukan dalam online crisis counseling, 3) 20% guru mampu melaksanakan online crisis counseling. Dibutuhkan adanya penelitian pengembangan panduan tervalidasi tentang online crisis counseling sehingga bisa digunakan secara luas oleh guru BK di sekolah, pelaksanaan training need assessment di wilayah lainnya dengan kondisi lapang serupa dengan metode perancangan  yang lebih baik, dan penelitian eksperimen untuk melihat efektivitas penggunaan training need assessment untuk meningkatkan kompetensi online crisis counseling kelompok tertentu.

2019 ◽  
Vol 99 ◽  
pp. 61-66 ◽  
Author(s):  
W.J. Lucas Pinxten ◽  
Efi Fitriana ◽  
Cor De Jong ◽  
Jan Klimas ◽  
Helen Tobin ◽  
...  

2018 ◽  
Vol 8 (5) ◽  
pp. 303
Author(s):  
Samir Das ◽  
Hari Aithal ◽  
Kiran Bhilegaonkar

2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 34-40
Author(s):  
Maisaroh Maisaroh ◽  

Program menumbuhkan jiwa kewirausahaan di seluruh lapisan masyarakat, menjadi satu hal penting yang harus dilakukan untuk mengatasi dan mengatisipasi pengangguran yang semakin meningkat. Pelatihan kewirausahaan menjadi salah satu solusi sebagai satu upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan di masyarakat. Pondok pesantren adalah salah satu institusi pendidikan nor formal yang ada di Indonesia, yang berfungsi sebagai sumber nilai dan moralitas, untuk mencetak kader-kader yang mumpuni dan ahli dalam bidang keagamaan. Pondok Pesantren Ar Risalah adalah salah satu pondok pesantren yang ada di Dusun Mlangi Nogotirto Sleman. Pondok ini didirikan oleh seorang kyai asli dusun Mlangi bernama Kyai H Abdullah Muhyiddin dengan jumlah santri saat ini sebanyak 64 santri, yang berasal dari kota-kota di jawa tengah, jawa barat, dan sumatra. 90 % santri berlatar belakang pendidikan formal SMA ke bawah dan tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Muara dari masalah yang dihadapi santri pondok Ar Risalah adalah pada saat mereka sudah menyelesaikan pendidikan di pondok dan pulang ke kampung/kota halaman masing-masing, akhirnya mereka tidak memiliki pekerjaan untuk bekal masa depan. Beberapa santri kemudian berhasil mengembangkan ilmu keagamaannya dengan menjadi guru pengajian di pondok atau mendirikan pondok dengan skala kecil, akan tetapi sebagian yang lainnya yang tidak mampu mengembangkan keilmuannya benar-benar menjadi pengangguran atau bekerja serabutan. Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, maka akan dilakukan beberapa pelatihan kewirausahaan, baik softskill maupun hardskill training, kepada santri kelompok sasaran sebagai wujud kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini dipilih, dengan harapan nanti hasil pelatihan akan mampu menumbuhkan semangat dan pengetahuan kewirausahaan bagi peserta pelatihan, dan mereka bisa mulai belajar berwirausaha di pondok sebagai upaya menempa praktek kewirausahaan sekaligus solusi untuk mendapat penghasilan secara mandiri. Muaranya pada saat mereka selesai belajar dari pondok, dan kembali ke komunitasnya, mereka bisa mempraktekkan dan dan mendirikan usaha sebagai bekal hidup. Metode/pendekatan yang dilakukan dalam program pengabdian adalah metode partisipatif. Metode ini mencoba menggali tingkat keterlibatan anggota sasaran dalam perencanaan program dan pengambilan keputusan. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah : 1) Sosialisasi Program dan Training Need Assessment, 2) Perencanaan program pelatihan. 3) Melakukan pelatihan kewirausahaan. 4) Evaluasi pelatihan dan perencanaan tindak lanjut. Hasil pelatihan dapat dilihat, bahwa pengetahuan serta semangat peserta pelatihan untuk berwirausaha meningkat, hal ini dapat dilihat dari antusiasme peserta mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir, dan adanya niat untuk mendirikan usaha kecil-kecilan di sela-sela kesibukan belajar di pondok.kewirausahaan santri


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document