scholarly journals Teachers’ Misconception about National Assessment and National Examination

2021 ◽  
Vol 8 (1 (2021)) ◽  
pp. 46
Author(s):  
Kisno Kisno ◽  
Umi Rokhyati ◽  
Fenty Nur Fatimah ◽  
Rita M Siregar
2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 801
Author(s):  
Sri Kantun ◽  
Tiara Tiara ◽  
Dwi Herlindawati ◽  
Retna Ngesti Sedyati ◽  
Anna Widayani

ABSTRAKAsesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan asesmen yang mengukur kemampuan minimal yang dibutuhkan siswa untuk dapat belajar dan merupakan bentuk penyederhanaan dari Ujian Nasional yang begitu kompleks. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan  pendampingan pengembangan soal ekonomi/akuntansi berbasis Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) pada guru SMA anggota MGMP Kabupaten Jember sebagai persiapan asesmen nasional pengganti UN 2021. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah metode Tutorial. Hasil yang didapat setelah dilakukannya kegiatan ini adalah peserta mampu menyusun soal-soal ekonomi/akuntansi berbasis Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Simpulan   hasil   pengabdian   adalah  guru SMA anggota MGMP dapat menambah pengetahuan tentang pembuatan soal berbasis AKM. Kata kunci: pendampingan; soal berbasis AKM ABSTRACTMinimum Competency Assessment (AKM) is an assessment that measures the minimum skills required by students to be able to learn and is a simplification of the complex National Examination. This activity was carried out to assist in the development of economic/accounting questions based on the Minimum Competency Assessment (AKM) for high school teachers who are members of the Jember Regency MGMP as a preparation for the national assessment to replace the 2021 UN. The method used in this community service is the Tutorial method. The results obtained after this activity was carried out were that participants were able to compile economic/accounting questions based on the Minimum Competency Assessment (AKM). The service results conclude that high school teachers who are members of MGMP can increase knowledge about making AKM-based questions. Keywords: assistance; AKM-based questions. 


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 450-461
Author(s):  
Lidya Amalia Rahmania

Abstract: There is a change in National Examination into National Assessment that gives a different challenge for the teachers and students. The instrument of National Assessment has three components: (1) Minimum Competency Assessment, (2) Character Survey, and (3) Academic Environment Survey. To aim the maximum marks on National Assessment, the students should have a high literacy skill. It could be achieved using the School Literacy Movement (GLS). The research used literature study using secondary data. The analysis used descriptive method systematically and critically. Conceptually, the School Literacy Movement (GLS) would be a great way to help the students improve their literacy skill and develop their critical minds. However, practically there are many schools that have difficulties in implementing the School Literacy Movement. There are three obstacles that hindering the implementation of School Literacy Movement: (1) Facilities and infrastructures, (2) Bureaucracy, and (3) Human Resources. Those obstacles could be solved with the change of the mindset to optimize the School Literacy Movement: (1) Motivation, (2) Instant Gratification, (3) Observation, (4) Novelty, (5) Analytical and Critical Thinking, and (6) Freedom of Choices. The change of mindset is needed to enhance the effectivity and efficiency of the School Literacy Movement so that the facilitators and the students could improve their literacy skill for National Assessment in the near future, and to improve the character of the people of Indonesia in the future. Keywords: School Literacy Movement, national assessment, GLS Optimalization Abstrak: Perubahan format Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional memberikan tantangan tersendiri terhadap para guru dan siswa. Instrumen AN memiliki 3 aspek: (1) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), (2) Survei Karakter, dan (3) Survei Lingkungan Belajar. Untuk mencapai nilai AKM yang maksimal, siswa harus memiliki tingkat literasi yang tinggi. Hal itu dapat dicapai dengan menggunakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Penelitian dilakukan dengan metode studi literatur menggunakan data sekunder. Proses analisis secara deskriptif dilakukan setelah data yang diperoleh, dikaji secara mendalam, dengan urutan yang sistematis, dan kritis. Secara konsep, GLS akan sangat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan literasi dan sikap kritis siswa. Akan tetapi, secara praktik masih banyak sekolah yang kesulitan untuk memaksimalkan GLS dengan baik. Beberapa jenis kendala yang dialami oleh sekolah yaitu: (1) Kendala sarana dan prasarana, (2) Kendala birokratis, dan (3) Kendala sumber daya manusia. Kendala-kendala tersebut dapat diselesaikan dengan beberapa perubahan paradigma berpikir untuk optimalisasi GLS yang telah diusulkan, yaitu: (1) Motivasi, (2) Gratifikasi Instan, (3) Observasi, (4) Kebaruan, (5) Pembiasaan Sikap Analitis, dan (6) Pemberian Kebebasan. Dengan adanya perubahan paradigma berpikir ini diharapkan para fasilitator dan siswa dapat meningkatkan literasi dan karakternya agar berhasil menempuh AN dalam jangka pendek, dan menguatkan karakter moral bangsa dalam jangka panjang. Kata kunci: Gerakan Literasi Sekolah, asesmen nasional, optimalisasi GLS


Author(s):  
Helena Magdalena Rijoly ◽  
Jusak Patty

Abstrak Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan baru evaluasi Pendidikan di Indonesia dengan mencanangkan pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) yang akan mengganti Ujian Nasional (UN). Pelaksanaannya dicanangkan untuk dimulai pada September 2021. Skema baru ini masih menimbulkan kebingungan pada guru-guru dan sekolah. Banyak sosialisasi dan pelatihan telah dilakukan, namun tentu saja belum mencakup seluruh daerah di Indonesia. Lewat program Pengabdian Kepada Masyarakat, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris menggelar sesi training mengenai Asesmen nasional dan instrument-instrumennya seperti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Kegiatan ini menargetkan para guru dan sekolah di Kec. Salahutu Kab. Maluku tengah. Pelatihan ini mengundang instruktur nasional untuk AN dan dihadiri oleh 40 orang peserta. Tujuan utama pelatihgan ini adalah mengedukasi serta memberikan penguatan kapasitas kepada para guru dan sekolah mengenai ap aitu AN, AKM dan instrument-intrumennya serta bagaimana penerapannya. Hasil evaluasi kegiatan menunjukan tingkat kepuasan yang tinggi dari para peserta. Kata Kunci: Asesmen Nasional, AKM, Asesmen Kompetensi Minimal, Kesiapan Guru, Pelatihan Guru Abstract Indonesian government issued a new education evaluation policy with a new frame work called Asesmen Nasional or National Assessment. National Assessment will now be practiced in the place of Ujian Nasional or National Examination scheme. The new policy took place in September 2021. This new policy is very new and thus teachers and school management are not sure and felt not ready to implement this. There are already socialization and training taking place all over Indonesia but of course not all teachers and school are in full understanding of it. Therefore, English Education Study Program’s Community Service program was focused to educate and to strengthen the capacity of teachers and school management in Salahutu Sub District of Central Maluku regent. The training focused in National Assessment and the three instruments: AKM (Minimum Competence Assessment), Character Survey and Learning Environment Survey. The program collaborated with the national instructor for AN. 40 teachers and school’s officials were present. The feedback and evaluation result of the event shows a high satisfaction from the participants. Keywords: National Assessments, AKM, Minimum Competence Assessment, Teacher readiness, teacher training


2016 ◽  
Author(s):  
Donna Alexander ◽  
Robin Hailstorks ◽  
Eric Amsel ◽  
Georjeanna Wilson-Doenges ◽  
Bryan Gerber ◽  
...  

2016 ◽  
Author(s):  
Jon Mueller ◽  
Keisa Kelly ◽  
Helen Taylor ◽  
Karen Brakke ◽  
Gary Levine ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document