Gaba-Gaba : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Bidang Pendidikan Bahasa dan Seni
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

17
(FIVE YEARS 17)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pattimura

2797-8494

Author(s):  
Mariana Lewier ◽  
Romilda Arivina Da Costa

Abstrak: Penguatan literasi di sekolah merupakan sebuah upaya yang dilakukan dengan melibatkan guru dan siswa secara menyeluruh dengan tujuan agar sekolah menjadi sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat secara sadar dan bertanggung jawab.  Hal ini bersejalan dengan kemampuan yang diharapkan, yakni agar para siswa mampu mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Berpijak dari realitas minimnya akses literasi yang berdampak pada rendahnya minat baca-tulis di masyarakat Indonesia, kegiatan pengadian kepada masyarakat ini difokuskan pada peningkatan kecapakan guru dan siswa dalam berliterasi yang berbasis pada kearifan lokal serta penekanan pada pentingnya literasi dalam bingkai etnokomunikasi. Kegiatan dalam bentuk ceramah diselingi pentas seni bahasa dan sastra ini diikuti oleh guru, siswa, dan komunitas seni SMA Negeri 50 Maluku Tengah. Hasil yang dicapai menyasar pada pemahaman dan penyeragaman persepsi tentang pentingnya penguatan literasi dengan menjadikan guru sebagai pionir literasi di sekolah. Para peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dalam hal alih wahana serta konsep etnokomunikasi sehingga mampu mengeksplorasi kekayaan budaya lokal sebagai wujud jati diri yang mengandung beragam kearifan lokal. Kata kunci: penguatan literasi, kearifan lokal, etnokomunikasi   Abstract: Strengthening literacy in schools is an effort made by involving teachers and students as a whole with the aim that schools become learning organizations whose citizens are literate consciously and responsibly. This is in line with the expected abilities, namely so that students are able to access, understand, and use things intelligently through various reading, writing, listening, and speaking activities. Based on the reality of the lack of access to literacy which has an impact on the low interest in reading and writing in Indonesian society, this community service activity is focused on increasing the skills of teachers and students in literacy based on local wisdom and emphasizing the importance of literacy in an ethnocommunication frame. The activity in the form of lectures interspersed with language and literary arts performances was attended by teachers, students, and the arts community of SMA Negeri 50 Central Maluku. The results achieved are aimed at understanding and uniform perception of the importance of strengthening literacy by making teachers as literacy pioneers in schools. The participants gained new knowledge and experience in terms of vehicle transfer and the concept of ethnocommunication so that they were able to explore the richness of local culture as a form of identity that contains a variety of local wisdom. Keywords: literacy strengthening, local wisdom, ethnocommunication


Author(s):  
Wilma Akihary ◽  
Patresya S. Apituley ◽  
Carolina Lestuny ◽  
Piet Soumokil

Abstrak   Pelatihan yang berbasis blended learning  ini diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman bagi guru bahasa Jerman  bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis guru bahasa Jerman pada level B1 dengan menggunakan teknik Assoziogramm. Dalam pelatihan ini guru diberikan pengenalan tentang model tes menulis bahasa Jerman level B1 yang sesuai Gemeinsamer europäischen Referenzrahmen (GER),  dan  juga penggunaan teknik Assoziogramm untuk mengembangkan keterampilan menulis baik secara kelompok maupun individu. Sebanyak 18 guru  bahasa Jerman yang telah memiliki ijasah  level  A1-B1 turut serta  dalam pelatihan ini. Metode yang digunakan adalah metode eklektik.  Hasil akhir pengabdian ini adalah adanya output dalam bentuk  hasil kerja kelompok berupa Assoziogramm  dan juga karangan tentang Umweltschutz  serta hasil kerja pribadi berupa Assoziogramm dan karangan tentang Online-Lernen.   Kata Kunci: Assoziogramm,  keterampilan menulis     Abstract   Training which is based on blended learning organized by the German Language Education Study Program for German language teachers  aims to improve the writing ability of German teachers at level B1 by using the Assoziogramm technique. In this training, the teacher is given an introduction to the German language writing test model level B1 which is suitable for the Gemeinsamer europäischen Referenzrahmen (GER), and also the use of the Assoziogramm technique to develop writing skills both in groups and individually. A total of 18 German teachers who already have A1-B1 level certificates participated in this training. The method used is the eclectic method.  The final result of this training is the output of group work in the form of an Assoziogramm and also an essay on Umweltschutz as well as personal work in the form of Assoziogramm and essays about Online-Lernen.   Keywords: Assoziogramm, writing skills


Author(s):  
Helena Magdalena Rijoly

Abstrak Kuliah di luar negeri adalah impian banyak orang. Kuliah di luar negeri merupakan sebuah prestise yang dapat memuluskan jalan menuju peluang kerja yang mapan. Salah satu kesempatan untuk kuliah diluar negeri bisa didapatkan lewat jalur beasiswa. Saat ini, sistem informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan akses internet yang semaking mudah diakses oleh siapa saja. Dengan demikian, informasi mengenai peluang beasiswa luar negeri bertebaran di media masa dan media sosial. Pada kenyataannya, pesatnya akses informasi ini tidak berbanding lurus dengan jumlah pelamar maupun tingkat keberhasilannya. Sesi informasi dan motivasi beasiswa luar negeri menjadi sangat diminati karena banyak orang ingin menggapai impian tersebut. Tulisan ini merupakan sebuah catatan deskriptif dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan sebagai bagian dari tridharma perguruan tinggi, yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan bidang keahlian. Dalam hal ini adalah sebagai narasumber kegiatan sosialisasi beasiswa luar negeri. Tugas sebagai narasumber ini bukan hanya sebagai sumber informasi namun juga sebagai motivator. Pengadian masyarakat ini dilaksanakan atas undangan dari Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Program Studi Agribisnis. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah secara online yang meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan dan keberlanjutan program. Hasil dari pengadian ini adalah termotivasinya peserta kegiatan serta beberapa pikiran dan saran bagi mereka yang ingin mengejar beasiswa luar negeri. Kata Kunci: Beasiswa, Studi Luar Negeri, Persiapan Studi, Informasi dan Motivasi Beasiswa. Abstract Study abroad in a foreign country is the dream of many people. It is a prestige that helps open doors for a better job opportunity. With the fast-growing information and communication system, it becomes increasingly easy for people with access to internet to access scholarship information. The information is scattered on the social media and printed media. However, increasingly easy access information does not equal the increase in the number of applicants and the success rate. Therefore, scholarships information and motivation sessions attract many hopefuls trying to realize their dream. This paper is a reflective and descriptive note on the community service activity as part of the TriDharma or three academic pillars where the academia gives back to the community by sharing from their field of study and expertise. This community service activity was conducted based on the request for speaker/presenter from Agribusiness Program, Socio-Economy Agriculture Department of University of Pattimura. The scholarship information and motivation session were conducted online and the process covers the preparation, action/implementation and recommendation. The result of this community service is seen in how motivated the participants become. This paper also includes thoughts and suggestion which will benefit those seeking to get scholarship to study abroad. Keywords: Scholarship, Study Abroad, Study Preparation, Scholarship Information and Motivation.


Author(s):  
Romilda Arivina Da Costa

Abstrak Perkembangan dan perubahan bahasa secara masif telah menyentuh teritorial tradisional termasuk di Negeri Waraka yang terletak di pesisir Teluk Elpaputih Maluku Tengah, yang masyarakatnya menuturkan bahasa Wemale atau bahasa Waraka. Hanya generasi usia lanjut yang berkomunikasi dalam bahasa tersebut. Untuk itu, diinisiasi penyuluhan kepada generasi muda tentang pentingnya bahasa daerah melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) kepada para siswa di SMA Negeri 55 Teluk Elpaputih. Metode yang digunakan adalah metode ceramah singkat disertai tanya-jawab, diskusi dan mendata kosakata, serta permainan acak pasangan kartu. Hasilnya memperlihatkan bahwa kosakata bahasa daerah yang dimiliki para siswa memang sangat minim karena transmisi antara orang tua kepada anak terhambat. Namun, potensi para siswa cukup besar untuk mulai men-input kosakata sehari-hari, dan dibiasakan melalui kalimat-kalimat sederhana dari dalam keluarga. Dengan demikian, bahasa daerah memang harus diprioritaskan di rumah.   Kata kunci: pengayaan, kosakata, bahasa daerah, strategi, keluarga   Abstract   Massive language developments and changes have touched traditional territories, including in the Waraka State located on the coast of Elpaputih Bay, Central Maluku, where the people speak the Wemale language or the Waraka language. Only the older generation communicates in this language. For this reason, counseling was initiated to the younger generation about the importance of regional languages ​​through community service activities (PkM) to students at SMA Negeri 55 Teluk Elpaputih. The method used is a short lecture method with questions and answers, discussion and vocabulary collection, as well as a random game of card pairs. The results show that the local language vocabulary owned by the students is indeed very minimal because the transmission between parents to children is hampered. However, the potential of the students is big enough to start inputting everyday vocabulary, and get used to it through simple sentences from within the family. Thus, regional languages ​​should be prioritized at home.   Keywords: enrichment, vocabulary, regional language, strategy, family


Author(s):  
Chrissanty Hiariej ◽  
Falantino Eryk Latupapua
Keyword(s):  

Teks Cerita Rakyat Maluku belum banyak digunakan sebagai teks/bahan ajar antikorupsi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal itu disebabkan pengetahuan pendidik yang belum memadai, kemampuan mengkreasikan bahan ajar masih belum terasah, serta penguasaan metode dan model pembelajaran yang sesuai masih belum baik. Secara asumtif, menyelenggarakan pengabdian masyarakat (PKM) yang membuka wawasan guru tentang pembelajaran berbasis teks dalam kerangka pendidikan antikorupsi dapat menjadi solusi yang sesuai untuk, secara perlahan-lahan, mengubah cara pandang serta menambah pengetahuan dan pengalaman belajar guru untuk diaplikasikan dalam pembelajaran pada berbagai satuan pendidikan. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk webinar/lokakarya yang diikuti oleh para guru serta para sejawat lainnya, termasuk mahasiswa. Narasumber kegiatan berasal dari tim pelaksana dan ahli lainnya yang dianggap sesuai dengan kebutuhan materi dan rekam jejak ahli. Metode pelaksanaan PKM yang  dilaksanakan yaitu secara virtual lewat aplikasi Zoom. Hasil kegiatan ini mencakup peningkatan pengetahuan dan memperluas wawasan guru tentang pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks, termasuk pembelajaran antikorupsi berbasis teks cerita rakyat Maluku; selain itu, pembelajaran berbasis teks merupakan pendekatan yang sesuai untuk diterapkan karena dimulai dengan membangun konteks, berakhir pada menautkan dengan teks lain, sehingga pemahaman peserta diharapkan akan utuh dan dapat diterapkan dalam pembelajaran.


Author(s):  
Rosina Fransisca J. Lekawael ◽  
Monica Monica ◽  
Salmon James Hukom

Debat Bahasa Inggris merupakan salah satu metode pembelajaran yang penting dan menjadi bagian dari kebutuhan sekolah dalam meningkatkan sumber daya manusia teristimewa ketrampilan komunikasi global. Untuk menjawab kebutuhan sekolah, pelatihan ini diinisiasi dan dilakukan oleh tim pengabdian dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pattimura. Peserta pelatihan yakni para guru Bahasa Inggris SMA/SMK se-kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Tujuan pelatihan ini untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai pentingnya kegiatan debat Bahasa Inggris melalui paparan sistem debat pada kompetisi debat Bahasa Inggris tingkat SMA/SMK secara lokal, regional, nasional maupun internasional. Pemahaman ini untuk ditandaklanjuti di sekolah dalam meningkatkan kemampuan keahlian berbicara dan berpikir kritis analitik bagi siswa dan guru sebagai pengajar sekaligus berpotensi membina dan melatih siswa untuk kemampuan dimaksud. Metode pelaksanaan dalam pelatihan ini meliputi tahapan persiapan, pembekalan dan keberlanjutan kegiatan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom dalam bentuk pemaparan pemahaman secara teoritis untuk selanjutnya tahapan keberlanjutan kegiatan dalam pendampingan dan pelatihan langsung secara luring kepada para guru. Hasil dari pelatihan ini yakni para guru memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai debat Bahasa Inggris dan rekomendasi untuk pelatihan penguatan secra luring kepada para guru Bahasa Inggris sekolah tingkat SMA/SMK se-Kabupaten Seram Bagian Barat.   Kata Kunci:  pelatihan sistem debat Bahasa Inggris, guru sekolah tingkat SMA/SMK


Author(s):  
Hellien J Loppies ◽  
Hendrik Jacob Maruanaya ◽  
Marcy Saartje Ferdinandus

Pengembangan bahan ajar Bahasa Inggris pada level Pendidikan SMP/SMA/SMK dengan pemanfaatan potensi teknologi komunikasi dan media internet merupakan isu penting dalam pengembangan profesionalisme guru pada abad ke 21 sekarang ini. Menyikapi hal ini, tim PPM (Pemberdayaan dan Pembelajaran Masyarakat) pada program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pattimura telah melaksanakan kegiatan pelatihan pengembangan bahan ajar Bahasa Inggris bagi guru-guru Bahasa Inggris pada kelompok MGMP SMP/SMA/SMK pada Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Provinsi Maluku. Pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan sebagai respon terhadap kebutuhan peningkatan kapasistas guru Bahasa Inggris untuk mengembangkan bahan ajar berbasis Digitial Visual Literacy yang merupakan keterampilan penting yang perlu dimiliki guru untuk memfasilitasi proses belajar Bahasa Inggris yang bermakna dan komunikatif. Pelatihan ini telah dilakukan dalam tiga tahap kegiatan, yaiut; persiapan, pelatihan dan pendampingan. Kegiatan pelatihan dilakuan dalam bentuk pelatihan dalam jariangan (daring). Hasil dari kegiatan pelatihan ini menyimpulkan bahwa guru Bahasa Inggris memiliki tanggapan positif dan responsive terhadap pengembangan bahan ajar berbasis Visual literacy. Guru-guru Bahasa Inggris juga memiliki motivasi yang tinggi dalam mengembangkan bahan ajar dengan aplikasi Digital Story Book dan Model Photo story.  


Author(s):  
Ida Costansa Tamaela ◽  
Patresya Apituley ◽  
Eldaa Crystle Wenno

The purpose of this webinar with the theme Interkulturelle Landeskunde, which is conducted virtually or online, is to provide information on how important cross-cultural communication is in building a good relationship with individuals or communities with different backgrounds. This webinar activity was attended by 2nd semester students who took Interkulturelle Landeskunde, numbered 18 peoples and high school or vocational students, namely from SMAN 9 Ambon, SMAN 4 Maluku Tengah, SMAN 1 Seram Bagian barat, SMAN 44 Maluku Tengah, and SMKS Tourism Pamahanunusa in Masohi, a total of 62 peoples. The methods used in this webinar activity are the presentation of material, questions, and answers, filling out questionnaires distributed during the webinar, and playing videos about German and its language knowledge. The questionnaire distributed contained questions related to the material provided by the speakers. At the end of the competition, there is a quick and precise competition in the form of a quiz for students. Students who can answer quickly and accurately are given prizes in the form of credit data. The webinar was carried out by presenting material by three German speakers, and three alumni of German Language Education Study Program students who were already working and living in Germany. And one lecturer of the German Language Education Study Program FKIP Unpatti who is currently studying further in Dresden (Germany). The results of the questionnaire answers obtained showed that the activities carried out succeeded in making students learn to continue their studies or work in Germany as well as important cross-cultural understanding.


Author(s):  
Grace Somelok ◽  
Leonora Farilyn Pesiwarissa
Keyword(s):  

  Pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) merupakan suatu program yang multidimensional, yang tidak hanya berkaitan dengan program pendidikan dan pengajaran bahasa Indonesia, melainkan juga berkaitan erat dengan peningkatan kerja sama global, pemahaman antarbudaya, peningkatan kerja sama ekonomi, maupun mendorong dan memperkuat pariwisata berbasis budaya, bahasa dan sastra. Hingga saat ini, terdapat 420 lembaga yang menyediakan program BIPA yang tersebar di 29 negara. Dalam pelaksanaannya, metode pembelajaran akan menjadi sumber kesulitan tersendiri, tentu saja karena terdapat perbedaan signifikan antara praktik pengajaran bahasa Indonesia kepada orang asing, sebagai bahasa kedua. Kemudian, pengajar BIPA biasanya akan mengalami kesulitan mengenali potensi siswa, sekaligus merumuskan langkah-langkah yang bersifat metodologis untuk memecahkan persoalan. Dalam konteks seperti inilah, pembelajaran berbasis teks (Genre Based Approach) dapat menjadi salah satu alternatif penting dan layak untuk diajukan demi perluasan wawasan dalam metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Kegiatan dilaksanakan dengan format penyuluhan dalam bentuk kuliah umum kepada masyarakat umum yang berminat mengikuti, khususnya para pengajar dan pegiat BIPA, mahasiswa mata kuliah BIPA, serta para pemangku kepentingan dari institusi lain di Maluku. Narasumber kegiatan berasal dari tim pelaksana dan ahli lainnya yang dianggap sesuai dengan kebutuhan materi dan rekam jejak ahli. Kegiatan dilaksanakan secara virtual lewat aplikasi Zoom. Luaran kegiatan berupa rekaman video kegiatan, artikel berita di media daring malukuonline.com dan porosmaluku.com, serta artikel PKM pada jurnal nasional belum terakreditasi, yakni Jurnal Gaba-Gaba, yang diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Pattimura.


Author(s):  
Helena Magdalena Rijoly ◽  
Jusak Patty

Abstrak Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan baru evaluasi Pendidikan di Indonesia dengan mencanangkan pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) yang akan mengganti Ujian Nasional (UN). Pelaksanaannya dicanangkan untuk dimulai pada September 2021. Skema baru ini masih menimbulkan kebingungan pada guru-guru dan sekolah. Banyak sosialisasi dan pelatihan telah dilakukan, namun tentu saja belum mencakup seluruh daerah di Indonesia. Lewat program Pengabdian Kepada Masyarakat, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris menggelar sesi training mengenai Asesmen nasional dan instrument-instrumennya seperti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Kegiatan ini menargetkan para guru dan sekolah di Kec. Salahutu Kab. Maluku tengah. Pelatihan ini mengundang instruktur nasional untuk AN dan dihadiri oleh 40 orang peserta. Tujuan utama pelatihgan ini adalah mengedukasi serta memberikan penguatan kapasitas kepada para guru dan sekolah mengenai ap aitu AN, AKM dan instrument-intrumennya serta bagaimana penerapannya. Hasil evaluasi kegiatan menunjukan tingkat kepuasan yang tinggi dari para peserta. Kata Kunci: Asesmen Nasional, AKM, Asesmen Kompetensi Minimal, Kesiapan Guru, Pelatihan Guru Abstract Indonesian government issued a new education evaluation policy with a new frame work called Asesmen Nasional or National Assessment. National Assessment will now be practiced in the place of Ujian Nasional or National Examination scheme. The new policy took place in September 2021. This new policy is very new and thus teachers and school management are not sure and felt not ready to implement this. There are already socialization and training taking place all over Indonesia but of course not all teachers and school are in full understanding of it. Therefore, English Education Study Program’s Community Service program was focused to educate and to strengthen the capacity of teachers and school management in Salahutu Sub District of Central Maluku regent. The training focused in National Assessment and the three instruments: AKM (Minimum Competence Assessment), Character Survey and Learning Environment Survey. The program collaborated with the national instructor for AN. 40 teachers and school’s officials were present. The feedback and evaluation result of the event shows a high satisfaction from the participants. Keywords: National Assessments, AKM, Minimum Competence Assessment, Teacher readiness, teacher training


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document