scholarly journals Isolasi fungi endofit kulit mentimun (Cucumis sativus L.) dan evaluasi aktivitas penghambatannya terhadap pertumbuhan Candida albicans ATCC 10231

2019 ◽  
Vol 2 ◽  
Author(s):  
Baru Dwi Yuanwar ◽  
Erny Qurotul Ainy

Mentimun (Cucumis sativus L.)  merupakan salah satu tanaman dalam famili Cucurbitaceae yang banyak dibudidayakan. Uji fitokimia ekstrak kulit mentimun menunjukan adanya kandungan senyawa aktif yang berpotensi sebagai antifungi. Fungi endofit mampu memproduksi senyawa aktif yang mirip dengan senyawa yang dihasilkan oleh inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi fungi endofit dari kulit mentimun dan menguji aktivitasnya sebagai antifungi terhadap Candida albicans. Fungi endofit diisolasi dari kulit mentimun varietas Baby. Isolat fungi endofit yang telah dipurifikasi kemudian dikarakterisasi secara morfologi dan diuji aktivitas antifunginya dengan metode paper disc assay. Selanjutnya dilakukan uji kualitatif untuk mendeteksi kandungan senyawa aktif antifungi dalam ekstrak isolat fungi endofit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 jenis isolat fungi endofit pada kulit mentimun yaitu AU1, AU2, AT3, BT1, BP2. Identifikasi secara morfologi menunjukkan bahwa isolat AU1 dan BT1 termasuk pada Penicillium, isolat AU2 dan AT3 sebagai anggota genus Cladosporium, dan isolat BP2 teridentifikasi sebagai Aspergillus.  Kelima isolat mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans. Hasil uji terhadap supernatan masing-masing isolat mengungkap bahwa isolat AU1 dan AT3 terdeteksi memiliki kandungan senyawa flavonoid, isolat BP2 menghasilkan alkaloid dan flavonoid, sedangkan  isolat BT1 menghasilkan flavonoid, saponin dan tanin, serta isolat AU2  menghasilkan  steroid,  flavonoid,  saponin  dan tanin.  Senyawa - senyawa metabolit tersebut berpotensi sebagai antifungi.

2011 ◽  
Vol 34 (11) ◽  
pp. 1835-1848 ◽  
Author(s):  
LIPING HU ◽  
HUIHUI SUN ◽  
RUIFU LI ◽  
LINGYUN ZHANG ◽  
SHAOHUI WANG ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document