Analysis of Blood Hemoglobin Levels Using Biosensors Based on Heme Oxygenase from Serratia marcescens
Kadar hemoglobin pada manusia dipengaruhi oleh gizi, kondisi zat besi dan metabolismedalam tubuh. Salah satu gangguan medis terkait darah manusia khususnya kadar eritrosit adalahanemia. Kondisi ini menyebabkan perlunya metode pengukuran kadar hemoglobin darah yangefektif dan efisien termasuk dari segi biaya. Salah satu alternatif pengukuran kadar hemoglobinyang dapat digunakan adalah dengan sensor berbasis heme oksigenase dari Serratia marcescensPenelitian ini bertujuan mengembangkan teknik pengukuran kadar hemoglobin darah denganmemanfaatkan sensor hayati berbasis enzim heme oksigenase dari Serratia marcescens. Tahapanyang dilalui pada penelitian ini adalah peremajaan dan produksi isolat Serratia marcescens,isolasi heme oksigenase, pemurnian parsial enzim dengan larutan yang mengandung 45-65% dan65-85% amonium sulfat jenuh, pengukuran kadar protein dengan metode Bradford dan aktivitasenzim, amobilisasi enzim ke permukaan Screen Printed Carbon Electrode (SPCE), dan uji kinetikabiosensor heme oksigenase. Uji kadar protein dan aktivitas enzim menghasilkan aktivitas spesifikenzim pada fraksi 45-65% sebesar 0.0158 U/mg dan pada fraksi 65-85% sebesar 0.0069 U/mg,sehingga fraksi yang digunakan pada biosensor adalah fraksi 45-65%. Uji kinetika biosensormenghasilkan kadar hemoglobin sebesar 12.0, 13.8, dan 14.3 g/dL pada sampel darah A, B, dan C,sedangkan hasil pengukuran dengan uji laboratorium standar berturut-turut sebesar 13.2, 13.4,dan 14.2 g/dL. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini ialah biosensor yang telah dibuatdapat mengukur kadar hemoglobin pada darah sampel dengan presisi sebesar 0.8 dan akurasi96.04%.