scholarly journals ETEKSI WSSV (WHITE SPOT SYNDROM VIRUS) PADA LOBSTER AIR TAWAR (PROCAMBARUS CLARKII) MENGGUNAKAN METODE REAL TIME-PCR

2015 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Nefi Andriana ◽  
Muhamad Ali ◽  
Sulaiman N. Depamede

Serangan virus White Spot Syndrome (WSSV) telah memberikan dampak finansial yang cukup besar sejak tahun 1992. Tingkat mortalitas yang mencapai 100% menyebabkan banyak pembudidaya udang dan lobster menderita kerugian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut sangat diperlukan informasi tentang cara penyebaran virus WSSV sehingga dapat diketahui solusi yang tepat untuk menghentikan penyebarannya pada tambak-tambak udang maupun lobster. Pada penelitian ini, Lobster Air Tawar yang dibudidayakan di BBI Aik Bukak dijadikan kontrol negatif (belum terinfeksi virus WSSV). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penularan virus WSSV pada lobster air tawar dapat berlangsung melalui konsumsi udang yang telah terinfeksi virus WSSV serta melalui aliran air. Pleopod atau kaki renang yang dideteksi dengan teknologi Real Time Polimerase Chain Reaction (RT-PCR) mengandung virus WSSV yang lebih dominan dibandingkan insangKata kunci: White Spot Syndrome Virus, Lobster Air Tawar, RT-PCR

2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 156-169
Author(s):  
Miske Evi Gusti Yanti ◽  
Nurlaila Ervina Herliany ◽  
Bertoka FSP Negara ◽  
Maya Angraini Fajar Utami

Udang vanname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang umum dibudidayakan di Indonesia sejak pemerintahan mengeluarkan kebijakan untuk mengintroduksinya sebagai upaya menanggulangi penurunan produksi. Kehadiran udang vanname di Indonesia pada awalnya dapat diterima dan berkembang dengan baik oleh pembudidaya udang. Namun, produksi udang mengalami kemerosotan beberapa tahun terakhir seiring kemunculan penyaki. Virus disinyalir menjadi patogen paling berperan memicu penyakit pada udang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan WSSV pada udang vanname (Litopenaeus vannamei) secara molekuler serta memperoleh keterkaitan antara kualitas air dengan keberadaan udang yang terinfeksi WSSV. Pengambilan sampel dilakukan di PT. Hasfam Inti Sentosa. Sampel di ambil secara acak dari 5 kolam yang berbeda pada hari ke 35 dan ke 70. Deteksi molekuler WSSV dilakukan di SKIPM Kelas II Bengkulu menggunakan Pockit Real Time PCR. Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwa tidak terdapat virus WSSV atau negatif (-) WSSV pada udang yang berasal dari PT. Hasfam Inti Sentosa. Kualitas air secara keseluruhan optimal untuk budidaya udang vanname kecuali parameter ammonia dan nitrit. Tetapi parameter ammonia masih dalam batasan toleransi untuk udang vanname sehingga kualitas air tambak masih belum menyebabkan udang terinfeksi WSSV.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document