scholarly journals Sistem Informasi Antrean Pada Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat Dengan Electronic Kartu Tanda Penduduk Menggunakan Radio Frequency Identification

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 9-18
Author(s):  
Riky Adbul Gani Anwar ◽  
Kartarina Kartarina ◽  
Miftahul Madani

Guna mendapatkan pelayanan Kesehatan di Pusat Pelayanan Kesehatan masyarakat (Puskesmas) biasanya diawali dengan antrean, antrean merupakan aktivitas menunggu untuk dilayani oleh satu orang atau lebih guna mendapatkan pelayanan yang diinginkan. Pasien yang melakukan kunjungan Puskesmas, biasanya akan mendaftar terlebih dahulu ke loket dan kemudian diberikan nomor antrian manual dan petugas mencatat kedalam buku kunjungan dan buku tersebut sebagai rekam kunjungan sehingga setiap kali kunjungan, staf akan mencari buku pasien dan memastikan apakah pasien terdaftar atau tidak, yang menyebabkan proses pelayanan menghabiskan waktu lebih banyak. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian untuk sistem antrean, antrean dengan memanfaatkan teknologi IoT (Internet of Things) yaitu RFID (Radio Frequency Identification) dengan obkjek e-KTP (electronic Kartu Tanda Penduduk). Pada penelitian dengan menggunakan e-KTP yang di tempelkan pada alat RFID perekaman informasi pengunjung puskesmas cukup satu kali pendataan saja dan untuk kunjungan berikutnya pengunjung tidak perlu dicatat lagi ientitasnya, pengunjung puskesmas hanya mendaftar ke bagian/ poli yang ingin didatangi, seingga dapat memudahkan petugas / staf Puskesmas. Proses identifikasi menggunakan RFID dengan objek e-KTP dapat terjadi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik, proses identifikasi RFID membutuhkan dua perangkat yaitu tag dan reader agar dapat berfungsi dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode Guidelines for Rapid Application Engineering (GRAPPLE) agar dapat menghasilkan luaran dari sistem ringkas namun tidak mengurangi kualitas sistem yang dibangun. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan pelayanan Puskesmas salah satunya pada proses antrean. Sistem Informasi Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat Menggunakan RFID dan objek e-KTP dapat dibuat dan dioperasikan dengan mikrokontroler ESP8266 sebagai pusat kendali rangkaian dan fitur Multi Database yang memudahkan dalam sinkronisasi dengan sistem Rekam Medis, sehingga sistem informasi yang di buat dapat diimplementasikan pada Puskesmas

2018 ◽  
Vol 14 (8) ◽  
pp. 155014771879512 ◽  
Author(s):  
Madiha Khalid ◽  
Umar Mujahid ◽  
Muhammad Najam-ul-Islam

Internet of Things is one of the most important components of modern technological systems. It allows the real time synchronization and connectivity of devices with each other and with the rest of the world. The radio frequency identification system is used as node identification mechanism in the Internet of Thing networks. Since Internet of Things involve wireless channel for communication that is open for all types of malicious adversaries, therefore many security protocols have been proposed to ensure encryption over wireless channel. To reduce the overall cost of radio frequency identification enabled Internet of Thing network security, the researchers use simple bitwise logical operations such as XOR, AND, OR, and Rot and have proposed many ultralightweight mutual authentication protocols. However, almost all the previously proposed protocols were later found to be vulnerable against several attack models. Recently, a new ultralightweight mutual authentication protocol has been proposed which involves only XOR and Rotation functions in its design and claimed to be robust against all possible attack models. In this article, we have performed cryptanalysis of this recently proposed ultralightweight mutual authentication protocol and found many pitfalls and vulnerabilities in the protocol design. We have exploited weak structure of the protocol messages and proposed three attacks against the said protocol: one desynchronization and two full disclosure attacks.


Sensors ◽  
2020 ◽  
Vol 20 (4) ◽  
pp. 987
Author(s):  
Luciano Tarricone ◽  
Jasmin Grosinger

Radio frequency identification (RFID) is one of the crucial enabling technologies for the Internet of Things (IoT). This is leading to a continuous augmentation of RFID technologies, in terms of sensing capabilities, energetic autonomy, usability, and cost affordability, and this special issue proposes an overview on such a challenging scenario. The proposed results, in terms of cost reduction, miniaturization, and compatibility with complex systems and technologies, as well as the identification of the relevant criticalities, also pave the way to future steps being taken that go beyond the current IoT.


2013 ◽  
Vol 756-759 ◽  
pp. 4529-4532 ◽  
Author(s):  
Hao Zeng ◽  
Yan Hui Fu ◽  
Xu Chen

Traditional Radio Frequency Identification (RFID) Tag Equipment has some problems like these: it is difficult to realize if the tag is kept out, destroyed, or taken away abnormally. It cant accurately judge where the area the tag had moved to is. Besides, it is difficult to distinguish the right of the tag in the Tag Management. To solve these issues, this paper serves with a method which is based on the Internet of Things (IOT). It mainly includes as the following: the tag is activated in the Controlled Area, the judgment of the tag access the Controlled Area, whether the tag exists in the Controlled Area or not. These methods can reform the problems that the Traditional RFID Tag Equipment has.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 83-91
Author(s):  
Moch Iqbal Tawakal ◽  
Yudi Ramdhani

Tingkat kriminalitas dan keahlian para pencuri khususnya pencurian sebuah rumah elite yang semakin tinggi, membuat penulis memperoleh ide atau gagasan inovasi alat pengaman pintu rumah menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) berbasis Internet of Things dengan menggunakan mikrokontroler NodeMcu Lolin V3 yang tentunya dengan sistem pengamanan yang tinggi dan juga dapat terkoneksi pada internet sehingga bisa juga di akses melalui smartphone android. Rancangan keamanan ini tidak mengandalkan mekanik sebagai interfacenya melainkan menggunakan perangkat elektronik yang cukup sulit untuk dibobol karena selain diperlukan pengetahuan mengenai elektronik, para pelaku kriminalitas juga harus memilki pengetahuan dibidang pemrograman dan teknologi informasi. Berbeda dengan kunci mekanik, kunci elektronik pada rancangan keamanan ini menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) sebagai pembukanya dan juga dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dengan menggunakan wireless yang terhubung pada aplikasi Smartphone Android. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa simulasi alat pengaman pintu dapat beroperasi dengan baik, sesuai rancangan yang dibuat. RFID reader yang digunakan memiliki keamanan yang lebih terjamin,karena yang mana untuk mendaftarkan e-KTP dengan menggunakan aplikasi Blynk pada Smartphone Android , jadi tidak semua orang bisa mendaftarkan e-KTP, dan juga terdapat buzzer dan lampu LED, buzzer akan mengeluarkan suara dan lampu LED menyala hijau apabila kunci pintu dibuka sesuai dengan frekuensi 13,56MHz yang diletakkan dalam miniatur berbentuk rumah dengan tebal 2mm dapat membaca UID e-KTP dengan jarak maksimal 2.5 cm. Buzzer akan mengeluarkan suara dan lampu LED menyala merah apabila UID e-KTP tidak terdaftar pada alat tersebut. Solenoid Door Lock dapat membuka pengunci pintu apabila UID e-KTP sesuai dengan NodeMcu Lolin V3, solenoid akan mengunci kembali dalam waktu 5 detik.


2018 ◽  
Vol 14 (10) ◽  
pp. 210
Author(s):  
Cheng Huang ◽  
Yongbo Lv

<span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 10pt; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: DE; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA;">This paper aims to build a mobile communication system suitable for different application scenarios of the Internet of Things (IoT). For this purpose, an IoT system was developed based on device-to-device (D2D) communication technology and radio-frequency identification (RFID). The D2D-RFID-based IoT system combines the merits of mobile communication (e.g. 4G) and the RFID. The analysis shows that the proposed system boasts good mobility, stable transmission, short time delay, fixed IP, and no need of a central server. The research findings have a great application potential in different IoT scenarios.</span>


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 11-18
Author(s):  
Raihana Sam Hun ◽  
Nor Mafuzah Radzi ◽  
Mohammed Amirul Zaharin Yusoff

Sistem kehadiran pelajar mudah alih merupakan satu produk inovasi yang direkabentuk khusus untuk kegunaan pensyarah merekodkan kehadiran pelajar ketika proses pengajaran dan pembelajaran secara bersemuka. Kaedah lazim yang digunakan untuk merekod kehadiran pelajar adalah mengambil masa kerana pensyarah perlu menyebut nama pelajar satu per satu. Justeru, produk ini dihasilkan. Produk inovasi ini bersifat mudah alih kerana ianya ringan dan mudah dibawa oleh pensyarah ke bilik kuliah setiap kali proses pengajaran dan pembelajaran. Objektif utama penghasilan produk inovasi ini adalah untuk merekodkan kedatangan pelajar dengan menggunakan kad RFID (Radio Frequency Identification) dan rekod kedatangan akan disimpan dalam kad SD (Secure Digital). Para pelajar telah dibekalkan dengan kad FRID masing-masing di awal semester. Data-data yang direkodkan ialah nombor pendaftaran pelajar, nama pelajar, kelas, tarikh dan waktu kehadiran dalam format teks. Dengan itu, pensyarah telah mendapat kelebihan penjimatan masa kerana tidak perlu lagi merekod kedatangan pelajar sepertimana kelaziman. Pelajar hanya perlu mengimbas kad RFID pada Wiegand Reader. Walaupun terdapat kaedah yang lebih terkini untuk merekod kehadiran pelajar iaitu yang berasaskan internet of things (IoT), namun produk ini masih lagi relevan kerana terdapat juga bilik-bilik kuliah yang tiada capaian internet atau pelajar itu sendiri kehabisan data internet telefon mudah alihnya.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document