scholarly journals SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BIDANG USAHA MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS PADA PENERIMA BANTUAN LAZ SIDOGIRI

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 82-89
Author(s):  
Achmad Fitro ◽  
Heru Prasetyo

Pada hakikatnya, zakat harus dibagikan pada delapan golongan yang sudah ditetapkan, yaitu : fakir, miskin, amil, ghorim, hamba sahaya, ibnu sabil, fisabilillah dan mualaf. LAZ sidogiri merupakan Lembaga Amil Zakat yang berada pada Desa Sidogiri yang memiliki harapan yaitu merubah penerima zakat (mustahik) menjadi pemberi zakat (Muzakki) dengan memberikan bantuan masyarakat dalam bentuk modal untuk berwirausaha. Pemberian bantuan oleh LAZ sidogiri sudah beberapa periode telah terlaksana. Akan tetapi, bantuan yang sudah dilakukan masih jauh dari harapan dikarenakan banyaknya penerima bantuan yang masih buta akan pengetahuan jenis-jenis usaha. Kekayaan pengetahuan tentang jenis-jenis usaha dinilai menjadi factor utama, dengan memiliki ilmu tersebut penerima dapat mengantisipasi kesalahan dalam menentukan jenis usaha seperti kurang tepatnya usaha terhadap lokasi, ketatnya persaingan dengan pelaku usaha yang sama dan persaingan harga yang kurang sehat. Metode Analytic hierrarchy process merupakan metode yang sangat populer dalam membuat keputusan dengan memberikan nilai prioritas disetiap variable. Dengan begitu, sistem pendukung keputusan menggunakan metode AHP dapat membantu para penerima bantuan agar dapat memenuhi harapan yang telah diberikan oleh LAZ Sidogiri.

PCI Journal ◽  
2019 ◽  
Vol 64 (4) ◽  
Author(s):  
Daniel J. Pickel ◽  
Dahlia K. Malek ◽  
Susan L. Tighe

Geotecnia ◽  
2015 ◽  
Vol 134 ◽  
pp. 21-42
Author(s):  
José Henrique Ferronato Pretto ◽  
◽  
<br>Priscila Batista ◽  
<br>Adilson Lago Leite ◽  
<br>Alessander C. Morales Kormann ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 3 ◽  
pp. 1089
Author(s):  
Ghefra Rizkan Gaffara ◽  
Fitri Wulandari

Kota Semarang merupakan kota metropolitan yang memiliki tingkat bahaya amblesan tanah mencapai 14-19 cm/tahun pada lokasi tertentu (Abidin et al, 2010). Penyebab kritis terjadinya peningkatan amblesan tanah adalah meningkatnya kawasan terbangun secara masif di kawasan pesisir dan eksploitasi pengambilan air tanah, khususnya di Semarang Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan lahan yang terjadi pada tahun 2004 dan tahun 2013 dan untuk mengetahui indeks bahaya amblesan tanah di penggunaan lahan wilayah studi. Metodelogi yang muncul dalam penentuan land subsidence dengan sebuah konsesus melalui Analytic Hierarchy Process (AHP). Penentuan item yang digunakan mempertimbangkan adanya ancaman/bahaya, tingkat kerentanan, dan risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor termasuk penggunaan lahan menjadi penyebab amblesan tanah di wilayah studi. Persentase perubahan lahan sebesar 49,99% untuk perubahan lahan kosong menjadi lahan yang akan dibangun dan industri pergudangan. Faktor-faktor utama yang menjadi penyebab amblesan tanah berdasarkan kuesioner adalah penurunan Muka Air Tanah (MAT) dengan persentase sebesar 61% dan perubahan lahan dengan persentase sebesar 19 %. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi baik bersifat teknis maupun non-teknis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document