scholarly journals PENENTUAN NILAI KOMPOSISI ACUAN STANDAR GEOKIMIA INTERNAL DENGAN MATRIKS ANDESIT DARI HARGOREJO, KULON PROGO

2018 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Ronaldo Irzon

<p>Bahan acuan standar diperlukan untuk menguji kualitas rangkaian proses pengukuran. Material ini bernilai mahal, terutama bahan acuan yang sudah diakui sebagai <em>certified reference material</em> karena telah melalui proses yang rumit, panjang, dan melibatkan banyak laboratorium bersertifikasi internasional. Kesesuaian matriks bahan acuan standar dengan sampel pengujian juga menjadi pertimbangan penting. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka laboratorium di Indonesia perlu menghasilkan material acuan standar dari beragam matriks yang dapat dimulai dengan membuat bahan acuan standar internal. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan proses pembuatan bahan acuan standar geokimia internal dengan matriks batuan andesit dari Desa Hargorejo, Kabupaten Kulon Progo. Sampel andesit yang diperoleh dilapangan dipreparasi dan dibagi menjadi delapan <em>split</em> untuk kemudian dipreparasi dan diukur kadar geokimianya dengan menggunakan ICP-MS. Seluruh preparasi dan pengujian dilaksanakan di Laboratorium Geologi – Pusat Survei Geologi. Hampir seluruh analit menunjukkan ketelitian yang tinggi dengan dengan LOD&gt;3 ppb. Terdapat empat analit dengan tingkat akurasi yang rendah berdasarkan tingkat <em>recovery</em> CRM sehingga tidak dilanjutkan dalam proses berikutnya. Disimpulkan bahwa delapan split sampel tetap homogen meski telah melalui proses pembagian sampel menjadi delapan split berdasarkan variansi dan hasil uji Anova. Dua puluh analit pada sampel layak dijadikan nilai acuan standar internal dengan variansi &lt;10. Sampel ini tetap dianggap homogen meski telah terbagi menjadi delapan split berdasarkan F<sub>hitung</sub>&gt;F<sub>kritis</sub> pada uji Anova. Sampel ini kelak dapat kemudian diujikan lebih jauh oleh personal, metoda preparasi, dan yang berbeda untuk mengetahui kestabilan hasil pengukuran lebih lanjut. Agar layak dijadikan bahan acuan standar nasional, material ini perlu diujikan ke beberapa laboratorium bersertifikasi nasional lain untuk meningkatkan validitas nilai acuannya.</p><p><strong>Kata kunci</strong>: acuan standar internal, geokimia, andesit.</p>

2019 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 125
Author(s):  
Ronaldo Irzon ◽  
Kurnia Kurnia

<p>Suatu pengukuran memerlukan bahan acuan sebagai pijakan mengenai ketepatan hasil analisis. Beberapa negara telah memulai membuat bahan acuan standar nasionalnya sendiri untuk dapat mendampingi hingga kelak menggantikan peran <em>Certified Reference Material</em> yang berharga mahal. Indonesia perlu memproduksi bahan acuan standar sendiri agar dapat memangkas biaya analisis pada masa yang akan datang. Laboratorium Pusat Survei Geologi telah memulai memuat bahan acuan standar internal yang berasal dari beragam matriks. SS Pang 10 merupakan bahan acuan standar internal berupa sedimen aliran berair payau dari Sungai Cibenying di wilayah Pangandaran. Nilai sertifikasi bahan acuan ini kemudian dipertajam melalui uji banding antar laboratorium. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan proses peningkatan mutu SS Pang 10 melalui uji banding dengan empat laboratorium nasional lain, yaitu: PSDMBP, Tekmira, Geoservices, dan Sucofindo. Empat jenis perangkat uji, yaitu: AAS, XRF, ICP-MS, dan ICP-OES diaplikasikan dalam studi ini. Rerata setiap analit, standar deviasi, standar deviasi relatif, dan derajat ketidakpastian diukur untuk dapat menentukan besaran nilai acuan standar. Presisi data kumpulan pengujian ditunjukkan oleh derajat reproduksibilitasnya. Dengan menggunakan basis reproduksibilitas &lt;20%, terdapat 17 analit dari kelompok unsur utama dan unsur jejak pada bahan standar ini yang dapat dijadikan acuan lebih lanjut.</p>


1997 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 101-114 ◽  
Author(s):  
Alexander B.E. Rocholl ◽  
Klaus Simon ◽  
Klaus Peter Jochum ◽  
Frank Bruhn ◽  
Roland Gehann ◽  
...  

2016 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 796-804 ◽  
Author(s):  
Sook Heun Kim ◽  
Youngran Lim ◽  
Euijin Hwang ◽  
Yong-Hyeon Yim

Accurate measurement of hazardous elements in cosmetics is considerably important in response to cosmetic safety issues.


2019 ◽  
Vol 85 (6) ◽  
pp. 11-24
Author(s):  
I. V. Nikolaeva ◽  
A. A. Kravchenko ◽  
S. V. Palessky ◽  
S. V. Nechepurenko ◽  
D. V. Semenova

Two methods — ICP-MS and ICP-AES are used for certification of the new reference material — needles of Siberian pine (NSP-1). Techniques of the analysis include decomposition of plant samples in two different ways: acid digestion in a microwave system MARS-5 and lithium metaborate fusion followed by ICP-MS and ICP-AES analysis of the solutions. Simultaneous determinations of all the elements were carried out in low, medium and high resolution using SF-mass-spectrometer ELEMENT and atomic-emission spectrometer IRIS Advantage with external calibrations and internal standards (In — ICP-MS, Sc —ICP-AES). Middle and high resolutions of ICP mass spectrometer were used for interference corrections. Data obtained by ICP-MS and ICP-AES with different decomposition techniques are in good agreement. The ICP-MS and ICP-AES techniques have been validated by the analysis of three plant reference materials: LB-1 (leaf of a birch), Tr-1 (grass mixture) and EK-1 (Canadian pondweed). These techniques were used for the determination of 38 elements in the new reference material NSP-1. Relative standard deviations for most of the determined elements were below 10%. Combination of ICP-MS and ICP-AES techniques for certification of the new reference material makes it possible to expand the set of elements to be determined and to reduce the total analysis time.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document