scholarly journals Hak Atas Kekayaan Intelektual dalam Dunia Industri Perdagangan

2019 ◽  
Author(s):  
Firdiariani
Keyword(s):  
Intellectual Property ◽  
Human Mind ◽  
Property Right ◽  
Intellectual Property Right

AbstractHak kekayaan industri adalah hak yang mengatur segala sesuatu milik perindustrian, terutama yang mengatur perlindungan hukum. Hak kekayaan industri sangat penting untuk didaftarkan oleh perusahaan-perusahaan karena hal ini sangat berguna untuk melindungi kegiatan industri perusahaan dari hal-hal yang sifatnya menghancurkan seperti plagiatisme. Dengan di legalkan suatu industri dengan produk yang dihasilkan dengan begitu industri lain tidak bisa semudahnya untuk membuat produk yang sejenis/ benar-benar mirip dengan mudah. Dalam hak kekayaan industri salah satunya meliputi hak paten dan hak merek.Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia yang dapat berupa karya baik di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni maupun di bidang sastra. Karya ini dihasilkan atas kemampuan intelektual melalui pemikiran, daya cipta dan rasa yang memerlukan curahan tenaga, waktu dan biaya untuk memperoleh suatu“produk” baru dengan landasan kegiatan penelitian atau yang sejenis. Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik Intelektual (HMI) atau harta intelek (di Malaysia) merupakan padanan bahasa Inggris intellectual property right. Kata “intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah kecerdasan daya pikir, atau produk pemikiran manusia (the creations of the human mind) (WIPO, 1988:3).Dapat disimpulkan bahwa HaKI adalah bagian penting dalam penghargaan dalam suatu karya dalam ilmu pengetahuan, sastra maupun seni dengan menghargai hasil karya pencipta inovasi-inovasi tersebut agar dapat diterima dan tidak dijadikan suatu hal untuk menjatuhkan hasil karya seseorang serta berguna dalam pembentukan citra dalam suatu perusahaan atau industri dalam melaksanakan kegiatan perekonomian.Kata Kunci: HaKI Perdagangang,Hukum Industri,perekonomian.

scholarly journals UTS HAKI MARINA MANDA SARI 155100046

2018 ◽  
Author(s):  
marina manda sari
Keyword(s):  
Intellectual Property ◽  
Human Mind ◽  
Property Right ◽  
Intellectual Property Right ◽  
Product Knowledge ◽  
Type B ◽  
E Mail

A.STUDI KASUS ( SK )Pertanyaan Type B : Paparkan dan jelaskan product knowledge (KS) /Produk Tim anda (KP)!..................................................Jawaban:Produk yang akan saya paparkan yaitu produk seperangkat PC Komputer yang bermerk EVO, produk ini dipatenkan oleh sekelompok lima remaja yang diberi nama LAME.Berikut adalah gambar produk yang dipatenkan oleh kelompok LAMEB.STUDI REFERENSI ( SP )Pertanyaan Jenis B:Jelaskanpasal-pasal pendukung didalam Hak Atas Kekayaan Intelektual.................................................Jawaban : Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik Intelektual (HMI) atau harta intelek (di Malaysia) ini merupakan padanan dari bahasa Inggris Intellectual Property Right. Kata “intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia (the Creations of the Human Mind) (WIPO, 1988:3).C.STUDI PENALARAN ( SP )Pertanyaan Kategori 3 :Buatlah penjelasan secara detail product BLACBERRY dan beberapa bagian HAKI yang ikut serta di dalamnya...................................................Jawaban : BlackBerry adalah telepon seluler yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon, sms, menjelajah internet, BlackBerry Messenger (BBM), dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaan gawai canggih ini begitu fenomenal belakangan ini, sampai menjadi suatu kebutuhan untuk fashion. BlackBerry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 oleh perusahaan Kanada, BlackBerry.

scholarly journals JAWABAN SOAL UAS 2018/2019 MATA KULIAH HAKI

2019 ◽  
Author(s):  
Andika carsya nafebra
Keyword(s):  
Intellectual Property ◽  
Human Mind ◽  
Property Right ◽  
Intellectual Property Right

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ini merupakan padanan dari bahasa Inggris Intellectual Property Right. Kata “intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia (the Creations of the Human Mind) (WIPO, 1988:3).Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak eksklusif Yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan bagian dari benda (Saidin : 1995), yaitu benda tidak berwujud (benda imateriil).Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) termasuk dalam bagian hak atas benda tak berwujud (seperti Paten, merek, Dan hak cipta). Hak Atas Kekayaan Intelektual sifatnya berwujud, berupa informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sastra, keterampilan Dan sebaginya Yang tidak mempunyai bentuk tertentuterstruktur.

scholarly journals hak atas kekayaan intelektual dalam dunia teknologi dan komunikasi

2019 ◽  
Author(s):  
Repita Sari
Keyword(s):  
Intellectual Property ◽  
Human Mind ◽  
Property Right ◽  
Intellectual Property Right

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ini merupakan padanan dari bahasa Inggris Intellectual Property Right. Kata “intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia (the Creations of the Human Mind) (WIPO, 1988:3).Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak eksklusif Yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan bagian dari benda (Saidin : 1995), yaitu benda tidak berwujud (benda imateriil).Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) termasuk dalam bagian hak atas benda tak berwujud (seperti Paten, merek, Dan hak cipta). Hak Atas Kekayaan Intelektual sifatnya berwujud, berupa informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sastra, keterampilan Dan sebaginya Yang tidak mempunyai bentuk tertentu

scholarly journals Cross-country differences in innovative entrepreneurial activity

2018 ◽  
Vol 58 (7) ◽  
pp. 1301-1329
Author(s):  
Ali Raza ◽  
Moreno Muffatto ◽  
Saadat Saeed
Keyword(s):  
Intellectual Property ◽  
Property Right ◽  
Intellectual Property Right ◽  
Entrepreneurial Activity ◽  
Content Type ◽  
Performance Orientation ◽  
Entrepreneurial Cognition ◽  
And Performance ◽  
The Relationship ◽  
Business Freedom

Purpose The purpose of this paper is to clarify the relationship between entrepreneurial cognition and innovative entrepreneurial activity (IEA) across countries using an institutional perspective. Design/methodology/approach The paper tests theoretical model using data collected by the Global Entrepreneurship Monitor, the Global Leadership and Organizational Behavior Effectiveness study and the Index of Economic Freedom (IEF). A multi-level analysis is performed based on set of 1,004,620 observations from 49 countries spanning 13 years (2001–2013). Findings The results suggest that in terms of formal regulations; the relationship between entrepreneurial cognitions and IEA becomes stronger when there is an increase in intellectual property right and business freedom regulations in a country. On the other hand, in terms of informal institutions the relationship between entrepreneurial cognitions and IEA becomes stronger when the level of institutional collectivism and uncertainty decreases and performance orientation increases. Originality/value The study indicates that entrepreneurship by innovation increases when the individuals possess high level of entrepreneurial cognition under suitable institutional conditions (e.g. intellectual property right, business freedom, institutional collectivism, uncertainty avoidance and performance orientation).

Intellectual property right issues in the new Trade Bill

1988 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 4-8 ◽  
Author(s):  
G.M. Hoffman ◽  
G.T. Marcou
Keyword(s):  
Intellectual Property ◽  
Property Right ◽  
Intellectual Property Right ◽  
Trade Bill

scholarly journals MAPPING AND PROTECTING THE INTELLECTUAL PROPERTY RIGHT IN THE FIELD OF THE TRADITIONAL BATIK DESIGN OF TIRTOMOYO AS THE CULTURAL HERITAGE AND ITS DEVELOPMENT BASED ON THE LOCAL GENIUS IN THE CREATIVE INDRUSTRIAL ERA

2017 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
Author(s):  
Sarwono
Keyword(s):  
Intellectual Property ◽  
Cultural Heritage ◽  
Key Words ◽  
Traditional Knowledge ◽  
Government Policy ◽  
Property Right ◽  
Intellectual Property Right ◽  
Cultural Expression ◽  
The One ◽  
Local Government Policy

<p align="center"><strong><em>Abstract</em></strong></p><p><em>            In order to provide the protection to the “traditional batik art knowledge” in Tirtomoyo, Wonogiri, the local government policy rests on the </em><em>potensial of art, commerce, services, education, tourism and sports</em><em>.Here, it can be drawn the real purpose, that is to develop, to conserve, and to protect the traditional knowledge as the heritage and cultural expression, especially the traditional knowledge. I</em><em>n th</em><em>is</em><em> case</em><em>, the Intellectual Property Right protection and its all varieties should be applied on the traditional intellectual art. However, it has not yet manifested the regional regulation on the Intellectual Property Right, especially the protection to the traditional knowledge.         There has not been confirmation about what institutions will be responsible or what kind of agencies will be involved in providing the protection to the traditional knowledge, like the batik art, dance art, and others, so that they don’t seem loose accountability in handling it. The policy on the Intellectual Property Right, especially the one related to the traditional knowledge, is still partial or supplement. The Industry and Trade Department of Wonogiri regency, which handles the micro and medium industry field and is not related directly to the batik handicraft industry, has planned to make a program of batik handicraft industry as the regional superior. </em></p><strong><em>Key words: Intellectual Property Right, Traditional knowledge, Batik Art.</em></strong>

scholarly journals The impact of trust on intellectual property right protection: a cross-national study

2021 ◽  
Vol ahead-of-print (ahead-of-print) ◽  
Author(s):  
Thuy Thi Nguyen ◽  
Tien Hanh Duong ◽  
My Tran Thanh Dinh ◽  
Tram Ho Ha Pham ◽  
Thu Mai Anh Truong
Keyword(s):  
Intellectual Property ◽  
Social Trust ◽  
Property Right ◽  
Least Square ◽  
Intellectual Property Right ◽  
National Study ◽  
Content Type ◽  
Cross National Study ◽  
The Impact ◽  
Ipr Protection

PurposeThis study aims to empirically investigate how difference in social trust explains the heterogeneity of intellectual property right (IPR) protection (proxied by software piracy rate) across countries. Specifically, the authors also examine whether this effect is complementary or substitute to legal and economic factors.Design/methodology/approachThe authors use both ordinary least square and two-stage least square regressions to investigate this effect.FindingsThe authors find that there is also a complementary effect between trust and rule of law in reducing the violation of IPRs.Originality/valueAlthough the literature by now has documented the solid relationship between trust and the quality of formal institutions, only few studies have explored more specific measures of institutional consequences. Thus, this study is the first study investigating the role of trust, a valuable social capital dimension, on IPR protection.

scholarly journals GEOGRAPHICAL INDICATIONS IN INDIA & THE CASE OF FAMOUS INDIAN WEAVE: BANARASI BROCADE

2016 ◽  
Vol 4 (12) ◽  
pp. 137-146
Author(s):  
Shruti Gulati
Keyword(s):  
Intellectual Property ◽  
Property Right ◽  
Intellectual Property Right ◽  
Geographical Indications ◽  
Geographical Indication ◽  
Place Of Origin ◽  
Selling Point

A milestone was reached when WTO through TRIPS had granted goods to retain its essence of the land by allowing attaching a geographical indication to goods having specialty from the place of origin. Where a product holds characteristics that clearly indicate its reference to a place in terms of quality, essentially attributed things such as reputation, it is said to have a geographical indication. Where most things become synonymous with the land, that they sometimes lose their own identity leading to an interchangeable use of the geographical name with the good like the ‘banarasibrocade’or ‘phulkari’. The reason for getting it under the Intellectual Property Right radar is that it becomes the selling point as well as that characteristic which solely differentiates the good out of the crowd, sometimes to an extent of premium pricing as well. It’s like a safeguard to both the consumers for an assurance of quality and the producers for making it worthy.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document