scholarly journals Analisis Strategi SOAR Balai Diklat Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan Menuju Corporate University

2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Afnan Fuadi

Lembaga Pelatihan Pemerintah mempunyai tantangan yang sangat kompleks serta dituntut untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.  Dalam rangka peningkatan kapasitas dan kualitas SDM di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Balai Diklat Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki peranan penting dalam mendukung tercapainya visi dan misi serta penerapan nilai-nilai budaya kerja organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Salah satu langkah strategis yang dapat ditempuh oleh Balai Diklat Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah bertranformasi menjadi Corporate University (CorpU). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis strategi Balai Diklat Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan menuju CorpU. Analisis yang digunakan adalah analisis SOAR dengan melakukan perhitungan matriks IFE-EFE. Berdasarkan hasil analisis SOAR, Balai Diklat Aparatur Kementerian Kementerian Kelautan dan Perikanan, berada dalam kuadran strategi OA yaitu memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai hasil yang diharapkan dengan cara mengembangkan Learning Management System yang menjadi pusat integrasi seluruh manajemen pengetahuan dan pembelajaran di Balai Diklat Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan.

2020 ◽  
Vol 46 (1) ◽  
pp. 255-270
Author(s):  
Victor Tulus Pangapoi Sidabutar

Kemudahan berbisnis Indonesia tahun 2019 meningkat tetapi peringkat itu hanya mewakili Jakarta dan Surabaya dan secara keseluruhan nilai daya saing Indonesia masih dibawah harapan untuk menarik investor luar negeri. Hal ini karena organisasi publik di Indonesia dinilai tidak efisien, birokratis, kurang transparan, dan memiliki tingkat korupsi yang tinggi. Dalam hal kompetensi, terdapat perbedaan kemampuan Aparatur Sipil Negara (ASN) ditiap daerahnya sehingga perlu dilakukan peningkatan kemampuan ASN agar dapat menghadapi perubahan dan perkembangan dunia yang semakin pesat dan cepat.  Disinilah peran penting unit-unit pelatihan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ASN dalam menghasilkan birokrat “kelas dunia”. Unit-unit pelatihan yang ada saat ini dituntut untuk melakukan pelatihan yang terkait dengan pengembangan karier dan perencanaan personalia. Untuk itu, unit-unit pelatihan tersebut harus bertransformasi menjadi Corporate University (CU) yang merupakan alat manajemen yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai tujuan strategis mereka dengan melakukan kegiatan yang mendorong individu dan pembelajaran dan pengetahuan organisasi. Dalam pembentukannya perlu diperhatikan lima tahapan dalam pengembangan dan implementasi CU yaitu diagnosis awal, pengembangan program pendidikan, pengembangan program pendidikan, pengembangan dan implementasi Learning Management System dan akhirnya penguatan pengetahuan akan CU dan rilis pembentukan CU. Kendala dalam penerapan CU dapat terjadi karena kondisi mentalitas dan degradasi moral ASN yang telah terjadi dan diwariskan oleh generasi sebelumnya. Oleh karenanya, dituntut dukungan pimpinan yang berfikiran terbuka dan terbebas dari mentalitas yang terkotak-kotak.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 129-136
Author(s):  
Afnan Afnan Fuadi

Government Training Institutions have very complex challenges and are required to produce quality human resources. In order to increase the capacity and quality of human resources in Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, Apparatus Training Center of Ministry of Maritime Affairs and Fisheries has an important role in supporting the achievement of vision and mission and the application of the work culture values of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries. One of the strategic step that can be taken by Apparatus Training Center of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries is to transform into a Corporate University (CorpU). The purpose of this study is to analyze the strategy of Apparatus Training Center of Ministry of Maritime Affairs and Fisheries towards CorpU. This study use SOAR analysis by calculating the IFE-EFE matrix. Based on the result of SOAR analysis, Apparatus Training Center of Ministry of Maritime Affairs and Fisheries is in OA strategy quadrant which is to take advantage of existing opportunities to achieve the expected results by developing a Learning Management System that become a integration center of all knowledge and learning management adaot Apparatus Training Center of Ministry of Maritime Affairs and Fisheries  


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 29-35
Author(s):  
Novita Mariana ◽  
Agus Prasetyo Utomo ◽  
Rara Sri Artati Rejeki

Penelitian ini hanya sampai pada hasil rancangan instrument (kuesioner) untuk mengukur kesiapan (readiness) mahasiswa baru untuk implementasi e-learning Universitas Stikubank Semarang. Dasar dari perancanngan kuesioner adalah adanya  hal-hal penting dalam untuk mendapatkan informasi penting tentang kesiapan mahasiswa baru untuk implementasi e-learning Universitas. Untuk menghasilkan instrumen pengukur kesiapan e-learning yang sesuai harus dipahami terlebih dahulu konsep e-learning, kesiapan e-learning, dan penilaian kesiapan e-learning (e-learning readiness assessment). Konsep elearning yang diterapkan saat ini di Universitas Sikubank yaitu proses penyampaian materi kuliah yang meliputi penempatan materi dan interaksi antara dosen dan mahasiswa melalui Internet, yang difasilitasi oleh suatu learning management system (LMS) yang berbasis Web. Berangkat dari konsep e-learning yang diterapkan, maka dibuat studi eksploratori untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan kesiapan e-learning mahasiswa. Agar peneliti bisa mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai suatu masalah dan faktor-factor utama penentunya, dapat dilakukan penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif bersifat eksploratori, tidak terstruktur, dan berdasar pada sampel yang kecil. Penelitian ini dapat dilakukan dengan mendayagunakan teknik seperti focus group (wawancara berkelompok), word association (bertanya pada responden untuk mengindikasikan respon pertama mereka pada kata-kata stimulus yang disampaikan), dan depth interview (wawancara satu-satu untuk mengetahui pikiran responden secara detil). Hasil dari suatu studi yang bersifat eksploratori sebaiknya diikuti oleh penelitian eksploratori lain atau oleh penelitian yang bersifat konklusif. Dalam studi eksploratori yang dilakukan dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah Wawancara (interview).Tujuan utamanya adalah mendapatkan pengertian mendalam akan hal yang menjadi minat peneliti dengan mendengarkan sekelompok orang yang relevan dengan minat tersebut. Langkah untuk menjalankan wawancara adalah menentukan sasaran atau pertanyaan yang harus dijawab. Dalam hal ini, sasaran wawancara adalah harus dapat mengidentifikasi pandangan mahasiswa mengenai e-learning, kondisi kesiapan e-learning, dan beberapa instrument pengukur kesiapannya. Dari hasil tersebut terlihat bahwa Pada mahasiswa, faktor yang dianggap mempengaruhi kesiapan mahasiswa adalah kemampuan komputer mahasiswa, fasilitas yang disediakan universitas, dan kekuatan motivasi mahasiswa menggunakan Learning Managemen System.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document