scholarly journals ANALISA PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE GABUNGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN JUST IN TIME (JIT) DI UD. SUPER MEKAR GRESIK

2019 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 74-85
Author(s):  
Rusindiyanto Rusindiyanto ◽  
Yustina Ngatilah

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melakukan perencanaan pengendalian persediaan bahan baku yang optimal sehingga meminimasi total biaya persediaan bahan baku  kerupuk bawang. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu Variabel terikat adalah total biaya persediaan bahan baku kerupuk bawang, Variabel bebas antara lain Data pembelian bahan baku, Data pemakaian bahan baku,  Data frekuensi pemesanan bahan baku, Data harga biaya bahan baku, Data sisa persediaan bahan baku, Data biaya penyimpanan bahan baku dan Data biaya pemesanan bahan baku. Metode pengolahan data menggunakan metode usulan yaitu metode gabungan Economic Order Quantity (EOQ) dan Just In Time (JIT). adalah Membandingkan data dari dua kondisi dimana kondisi perusahaan dari segi kuantitas bahan baku dan total biaya persediaannya dengan metode usulan yaitu metode gabungan EOQ dan JIT. Hasil penelitian menggunakan metode gabungan EOQ dan JIT menghasilkan total biaya persediaan bahan baku sebesar Rp 7.045.974.029 memberikan minimasi total biaya persediaan sebesar Rp 142.540.866. Penghematan efisiensi biaya yang dihasilkan sebesar 18%.

2015 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Vipul Chalotra

The present research divulges the different inventory control techniques used small scale cements enterprises operated by small scale entrepreneurs through the assistance of primary data collected from eight small scale cement enterprises operating in SIDCO & SICOP, under DIC (District Industries Center) in District Udhampur of Jammu & Kashmir State. The various inventory control techniques identified and quested for in the research were: Always Better Control (ABC), Economic Order Quantity (EOQ), Material Requirement Planning (MRP), and Just-in-Time (JIT). The results of the ranking table quoted that Economic Order Quantity (EOQ) was awarded first rank by almost all the units representing overall mean score of 1.71, Always Better Control (ABC) was denoted by rank two repressing overall mean value as 2.00, Material Requirement Planning (MRP) was quoted rank three as depicted by its mean ranking (2.25), and Just-in-time (JIT) was accorded rank four (3.71) by almost all the small scale cements entrepreneurs/owners.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
KHAIRUNNISA ALMADANY

The research discusses how To Compare Inventory Control Analysis With Economic Order Quantity (EOQ) Method and Just In Time (JIT) Method To Minimize Inventory Costs At UD. Melati Jaya. This study discusses a comparative analysis of the Economic Order Quantity method and the Just In Time method to minimize inventory costs at UD. Jasmine jaya. The data analysis method used is descriptive qualitative method with comparative research that compares the Econimic Order Quantity (EOQ) method with the Just In Time (JIT) method to the cost efficiency at UD. Melati Jaya. The analysis results from the comparative calculation of inventory control show that the Just In Time Inventory Control method is more appropriate to be applied to Ud. Melati Jaya because the total cost of the inventory is smaller than the total cost of the inventory when using the Economic Order Quantity (EOQ) method.


Author(s):  
Andrii Galkin ◽  
Velerii Levada ◽  
Volodymyr Kyselov ◽  
Oksana Hulchak ◽  
Dmytro Prunenko ◽  
...  

Estimation of the optimal size of order is one of the key tasks in determining the parameters of the urban freight restocking system. The existing analytical models and methods are considering each technology separately and they do not compare the Economic Order Quantity (EOQ) and Justin-tme (JIT) restocking technologies. The purpose of this research was to evaluate efficiency of the JIT and EOQ restocking technologies. The research would help in selecting the delivery model, analyzing functioning of existing JIT and EOQ models. The article presents an approach to determining the comparison in organizing supplies to the retailer. For this, the two supply models were compared. The Just-in-Time model is characterised by costs that are spend on transportation. The Economic Order Quantity model includes costs of transportation and storage in a warehouse. After calculations, application of the Just-in-Time model in the given conditions was determined.


Author(s):  
Ted Farris

This two-part case illustrates the use of economic order quantity to manage conflicting performance measures across different siloed functions in an organization. Part A requires students to assess the costs of various order quantities and quantify the concept of “robustness.“ Part B emphasizes managing the variables of annual demand, ordering cost, inventory carrying cost, and unit price to achieve strategic goals. The student must determine how to lower ordering costs to compensate for increases in the other variables as well as to help guide Just-In-Time implementation efforts.


2010 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Adi Santoso

UD Surabaya Rattan Industry as the middle scale of company is produced rattan chairs. This company is based on the job order to plan and develop the future company to its business strategy become mass production. In process production, the company always faces problems in the row material supply. If the row material supply is saved in long time period and there is bulking in storage it can make the rattans will be under level quality. The purpose of this research is giving information about the choosing methods of planning, controlling the row material supply with differ between Just in Time (JIT) method with Economic Order Quantity (EOQ) to minimize inventory value. The result of from chosen method for the planning of inventory control of raw material. Total Inventory Cost (TIC) which in it there are three element of it expense of that is expense of purchasing, expense of ordering, and also stock holding cost got TIC for the Method of Just in Time (JIT) period 13 to Rp233.129.629,71. While for the Method of Economic Order of Quantity (EOQ) at period 13 to Rp234,171,969.21. Calculation of Total Inventory Cost (TIC) as a whole ( period of time 1 year) by applying Method of Just In Time ( JIT) it can be seen Totalize Inventory Cost (TIC) Rp5,012,483,943.59 while by applying Economic Order of Quantity (EOQ) from Total of Inventory Cost (TIC) Rp518,088,399.86. Becoming method planning of inventory control the selected method of Just In Time (JIT) with thrift equal to Rp5,604,456.27.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 77-90
Author(s):  
Melpa Syari Kristiani Turnip ◽  
Dwi Kartikasari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pengendalian persediaan yang optimal digunakan oleh CV Mamabros Servicindo Batam dengan membandingkan antara kebijakan yang telah dijalankan perusahaan dengan dua metode persediaan yaitu Economic Order Quantity dan Just In Time. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini observasi, dokumentasi dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah EOQ formula, Safety Stock, Reorder Point serta Just In Time Formula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem EOQ dan JIT lebih efisien dibandingkan dengan sistem persediaan perusahaan. Namun sistem JIT memiliki tingkat efisiensi biaya yang lebih tinggi dibanding sistem EOQ. Pada tingkat permintaan persediaan methanol 41.273 liter, sistem persediaan perusahaan menghasilkan biaya persediaan sebesar Rp 6.946.052, dibandingkan dengan JIT yang hanya memiliki biaya persediaan sebesar Rp 3.056.263 dapat menghemat biaya sekitar Rp 3.889.789 atau 55%  lebih efisien dari biaya persediaan perusahaan. Sedangkan metode EOQ menghasilkan biaya persediaan sebesar Rp 3.700.608, atau hanya 46% lebih efisien dari biaya persediaan berdasarkan kebijakan perusahaan.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Chairul Amni

Perencanaan persediaan bahan baku merupakan salah satu peranan yang sangat penting dalam dunia industri untuk meningkatkan permintaan pasar. Sebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik jika di dukung dengan adanya persediaan bahan baku yang memadai. Persediaan bahan baku juga memberikan kontribusi biaya yang cukup besar sehingga komponen biaya ini juga perlu untuk dikendalikan. Melihat pentingnya fungsi perencanaan produksi dan pengendalian persediaan bahan baku, maka perlu adanya usaha untuk mengelolanya secara efisien untuk mendapatkan hasil yang optimal. Perencanaan bahan baku merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk mendukung proses produksi, sehingga tidak terjadi masalah seperti keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen, dan pemborosan biaya bahan baku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian bahan baku yang diterapkan serta untuk mengetahui jumlah ekonomis bahan baku pada setiap kali pemesanan yang di analisis dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Dari penelitian ini mendapatkan hasil yang menunjukkan bahwa penggunaan metode EOQ dalam pemesanan bahan baku jauh lebih optimal dan efisien dibanding metode yang selama ini diterapkan, terlihat dari selisih total biaya pemesanan bahan baku pada tepung mencapai 1,21% (404.950 rupiah) selisih pada bahan baku gula 0,02% (4.450 rupiah) dan selisih biaya pada pemesanan ragi dan garam sebesar 14,31% yaitu sebesar Rp. 82.500 untuk Ragi dan Rp. 8.250 untuk selisih pemesanan garam. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode EOQ mempuanyai hasil baik dalam melakukan pemesanan bahan baku sehingga bahan baku untuk produksi tidak mengalami penumpukan dan tidak mengalami kekosongan dalam gudang.


2017 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 710-724
Author(s):  
Dewi Rosa Indah ◽  
Elsayus Yulia Risasti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Tri Agro Palma Tamiang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan metode Economic Order Quantity, stok pengaman dan titik pesan kembali. Berdsarkan hasil analisis Kuantitas pembelian yang optimum menurut kebijakan perusahaan adalah 248,78 Ton pertahun. Sedangkan berdasarkan metode Economic Order Quantity kuantitas pembelian yang optimum adalah 470,68 ton. Frekuensi pembelian yang optimum menurut kebijakan perusahaan adalah 312 kali, sedangkan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity yaitu 165 kali. Total biaya persediaan dengan menggunakan kebijakan perusahaan adalah Rp.5.425.172 setelah menggunakan metode Economic Order Quantity dapat mengefisiensikan besarnya biaya persediaan perusahaan yaitu Rp. 4.482.274. Sementara itu untuk persediaan pengaman dan titik pemesanan kembali menurut kebijakan perusahaan tidak ada, sedangkan menurut perhitungan metode Economic Order Quantity besarnya persediaan pengaman adalah sebanyak 1.106,74 Ton dan titik pemesanan ulang sebesar 1.355,52 Ton.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document