scholarly journals Effect of intercropping chili (Capsicum annuum L.) with onion (Allium cepa L.) in sandy regosol

2012 ◽  
Vol 37 (3) ◽  
pp. 547-550 ◽  
Author(s):  
I Brintha ◽  
Thayamini H Seran

Bangladesh J. Agril. Res. 37(3): 547-550, September 2012 DOI: http://dx.doi.org/10.3329/bjar.v37i3.12132

2012 ◽  
Vol 2012 ◽  
pp. 1-6 ◽  
Author(s):  
S. O. Adeosun ◽  
E. I. Akpan ◽  
S. A. Balogun

The study on corrosion behaviour of wrought aluminium alloy in domestic food cooking conditions has been examined using the gravimetric approach. Flat cold rolled and annealed sheets were subjected to solutions of Capsicum annuum, L. esculentum, Allium cepa, and their blend under three conditions, namely, heating and cooling in still air, heating and cooling in refrigerator, and leaving some in open still atmosphere. Results show that corrosion occurred within the test period (288 hours) in the test environments. There was severe degradation within the first 70 hours of test when coupons were heated and cooled while unheated coupon showed low corrosion propensity. Microstructural analysis show the presence of corrosion pits on coupon surface with second phase particles sandwiched in α-aluminium matrix. Immersed coupon in the blend media show higher number of pits on the surface. Rapid corrosion of wrought aluminium alloy in Capsicum annuum, L. esculentum and Allium cepa media is attributed to the presence of corrosion aggressive elements such as allicin, diallyl-disulphide, and allyl-propyl disulphide present in the corrosion media.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 213
Author(s):  
Abdul Rahman Fajar Sidiq ◽  
Muhamad Syukur ◽  
Siti Marwiyah

<em>Konsumsi cabai rawit terus meningkat namun produktivitasnya masih rendah, sehingga diperlukan pemuliaan yang mengarah pada perbaikan daya hasil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman genetik, korelasi antar karakter, heritabilitas arti luas, dan nilai kemajuan seleksi populasi F3 cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, IPB, Dramaga, Bogor dan Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Percobaan menggunakan 5 genotipe tetua dan 6 genotipe F3 cabai rawit, dengan genotipe tetua yang diulang sebanyak 3 ulangan dan genotipe F3 tanpa ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter bobot buah per tanaman dan jumlah buah per tanaman memiliki keragaman genetik luas pada semua genotipe. Semua karakter pengamatan berkorelasi positif terhadap daya hasil kecuali umur berbunga dan umur panen. Nilai heritabilitas arti luas dengan kriteria tinggi terdapat pada karakter bobot buah per tanaman, bobot per buah, dan panjang buah. Hasil seleksi indeks yang dilakukan menunjukkan kemajuan seleksi yang besar pada karakter bobot buah per tanaman dan jumlah buah per tanaman.</em>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document