scholarly journals An Investigation of Human Errors in Medication Adverse Event Improvement Priority Using a Hybrid Approach

Healthcare ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 442
Author(s):  
Min-Chih Hsieh ◽  
Po-Yi Chiang ◽  
Yu-Chi Lee ◽  
Eric Min-Yang Wang ◽  
Wen-Chuan Kung ◽  
...  

The aim of this study was to analyze and provide an in-depth improvement priority for medication adverse events. Thus, the Human Factor Analysis and Classification System with subfactors was used in this study to analyze the adverse events. Subsequently, the improvement priority for the subfactors was determined using the hybrid approach in terms of the Analytical Hierarchy Process and the fuzzy Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution. In Of the 157 medical adverse events selected from the Taiwan Patient-safety Reporting system, 25 cases were identified as medication adverse events. The Human Factor Analysis and Classification System and root cause analysis were used to analyze the error factors and subfactors that existed in the medication adverse events. Following the analysis, the Analytical Hierarchy Process and the fuzzy Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution were used to determine the improvement priority for subfactors. The results showed that the decision errors, crew resource management, inadequate supervision, and organizational climate contained more types of subfactors than other error factors in each category. In the current study, 16 improvement priorities were identified. According to the results, the improvement priorities can assist medical staff, researchers, and decisionmakers in improving medication process deficiencies efficiently.

2017 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 663 ◽  
Author(s):  
Muhammad Fadlan ◽  
Muhammad Muhammad ◽  
Hadriansa

Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah Republik Indonesia terhadap dunia pendidikan. Beasiswa yang disalurkan oleh pemerintah melalui Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia ini, penyeleksian dan penetapan penerimanya sepenuhnya diserahkan kepada pihak Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Tahap inilah yang sangat rentan terjadinya kecurangan. Pada objek penelitian  yang diteliti hingga saat ini proses penyeleksian masih dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel, hal ini tentu saja kurang efektif dan efisien, serta rentan akan terjadinya kesalahan bahkan kecurangan. Untuk itu, diperlukan suatu metodologi dan aplikasi yang tepat dalam melakukan penyeleksian penerima beasiswa tersebut. Decision Support System digunakan sebagai solusi untuk melakukan perekomendasian penerima beasiswa, khususnya dengan menggunakan Metode Technique  for  Order  Preference  by  Similarity  to  Ideal  Solution  (TOPSIS)  dan  Analytical  Hierarcy Process (AHP). Penggunaan kombinasi dua metode tersebut dilakukan agar memiliki tingkat akurasi yang baik jika dibandingkan  dengan menggunakan satu metode. Hasilnya,  aplikasi  decision support system dengan penerapan kombinasi metode Topsis dan AHP berhasil di rancang dan di ujicoba, serta sukses dalam perekomendasian penerima beasiswa PPA dengan menghasilkan data alternatif mahasiswa yang terurut mulai dari nilai preferensi yang paling tinggi 0.764 hingga terendah 0.189. Hasil ini dapat menjadi rekomendasi bagi pengambil keputusan dalam mengambil keputusan yang efektik, efisien dan dapat dipertanggung jawabkan.


Sainteks ◽  
2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Rima Dwi Mainingsih ◽  
Muhammad Hamka

Salah satu program LAZISMU Banyumas adalah beasiswa. Beasiswa merupakan pemberian bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM atau Sumber Daya Manusia melalui pendidikan. Permasalahan di LAZISMU, sistem bantuan beasiswa masih bersifat manual maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan (SPK) untuk memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna membantu, mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan. Metode yang digunakan pada sistem pendukung keputusan adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan metode TOPSIS. Analytical Hierarchy Process (AHP) yang digunakan untuk memperbaiki nilai bobot dari kriteria. Nilai bobot yang dihasilkan dari metode AHP selanjutnya digunakan untuk menentukan proses peranking calon penerima bantuan beasiswa menggunakan metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). Metode AHP dan TOPSIS digunakan untuk meningkatkan hasil rekomendasi calon penerima bantuan beasiswa. Hasil klasifikasi kemudian dievaluasi menggunakan Black Box Testing untuk mengetahui apakah fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem aplikasi telah berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, karena tidak ditemukan adanya kesalahan pada interface serta sistem yang dirancang dan dibangun mampu mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem yang lama dan memberikan hasil rekomendasi calon penerima bantuan beasiswa.Kata-kata Kunci: sistem pendukung keputusan, penerima beasiswa, AHP, TOPSIS, black box testing


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 162-169
Author(s):  
Istna Mar`atul Khusna ◽  
Novita Mariana

Abstrak— Bibit merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan budidaya tanaman padi. Budidaya tanaman padi dimulai dari memilih bibit tanaman yang berkualitas karena bibit termasuk objek utama yang dikembangkan pada budidaya selanjutnya. Bibit sebagai pembawa gen dari induknya yang akan menentukan sifat dari tanaman setelah berproduksi dan untuk mendapatkan bibit padi yang berkualitas dapat diperoleh dari memilih dan menentukan bibit yang berasal dari induk berkualitas. Kualitas bibit merupakan kunci keberhasilan dalam budidaya padi. Bibit yang berkualitas mampu beradaptasi, memiliki pertumbuhan yang cepat serta seragam, tumbuh lebih cepat, tahan hama dan tinggi nilai produktivitasnya. Untuk mendapatkan bibit padi berkualitas, petani sering mengalami kesulitan. Berdasarkan kesulitan yang dialami petani, maka akan dibangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk membantu petani memutuskan bibit yang akan ditanam sesuai dengan kondisi lingkungan tanam dengan mempertimbangkan beberapa aspek kriteria. Dalam mengatasi masalah pemilihan bibit padi tersebut dibuat sebuah program sistem pendukung keputusan agar memudahkan informasi dan rekomendasi kepada petani padi tentang bibit yang berkualitas. Dengan menggunakan dua metode yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Penentuan bobot kriteria dilakukan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), sedangkan untuk tahap perankingan dikerjakan dengan menggunakan metode TOPSIS. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah padi berkualitas dari lima alternatif yang sudah ditetapkan, yaitu: Sunggal, Inpari32, Ciherang, IR64, Situbagendit. Sistem menghasilkan nilai preferensi tertinggi yaitu 0,858 pada padi Sunggal di urutan pertama dan  0,767 pada padi Inpari32 diurutan kedua. Jadi dari hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan bibit padi berkualitas yang cocok ditanam di di desa sambongbangi yaitu Sunggal dan Inpari32..Kata Kunci : Bibit Padi, DSS, TOPSIS, AHP, Kualitas Bibit Padi


Author(s):  
Arief Wibowo ◽  
Istiqoomatun Nisaa

Akademi Teknologi Bogor yang berdiri sejak tahun1997, berlokasi di Kota Bogor. Didukung 40 staf dosen. Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dosen adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di Perguruan Tinggi. Sistem penentuan dosen terbaik digunakan untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar dikampus agar terciptanya mahasiswa yang berkualitas dan kompeten di bidangnya. Hal ini untuk memenuhi kriteria dosen untuk memutuskan dosen yang dianggap terbaik. Proses penentuan dosen terbaik pada sistem yang berjalan saat ini masih memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu yang lama untuk memproses data hasil kuesioner, sehingga keputusan yang didapat belum valid. Pada penelitian ini akan dibuat sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dimana sistem ini dapat membantu seseorang mengambil keputusan yang akurat dan tepat sasaran. Adapun metode yang digunakan yaitu metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menghitung bobot setiap kriteria dan Technique For Order By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) untuk merangking alternatif berdasarkan setiap kriteria. Hasil penelitian ini adalah sebuah sistem yang mampu menghasilkan urutan perangkingan dalam penentuan dosen terbaik di Akademi Teknologi Bogor.


2019 ◽  
Vol 32 (2) ◽  
pp. 332-346 ◽  
Author(s):  
Ahmad Torkzad ◽  
Mohammad Ali Beheshtinia

Purpose Hospital evaluations create competition between healthcare providers. In this study, a multi criteria decision-making (MCDM) method is used to evaluate criteria that affect hospital service quality. The paper aims to discuss these issues. Design/methodology/approach Criteria affecting hospital service quality are identified. Four Iranian public hospitals are evaluated using these criteria. Four hybrid methods, including modified digital logic–technique for order of preference by similarity to an ideal solution, analytical hierarchy process–technique for order of preference by similarity to an ideal solution, analytical hierarchy process–elimination and choice expressing reality and modified digital logic–elimination and choice expressing reality are used to evaluate hospital service quality. Results are aggregated using the Copeland method and final ranks are determined. Findings The four main criteria for evaluating hospital service quality are: environment; responsiveness; equipment and facilities; and professional capability. Results suggest that professional capability is the most important criterion. The Copeland method, used to integrate four MCDM hybrid methods, provides the final hospital ranks. Practical implications The criteria the authors identified and their weight help hospital managers to achieve comprehensive organizational growth and more efficient resource usage. Moreover, the decision matrix helps managers to identify their strengths and weaknesses. Originality/value New and comprehensive criteria are proposed for hospital quality assessments. Moreover, a new hybrid MCDM approach is used to achieve final hospital rankings.


2013 ◽  
Vol 2013 ◽  
pp. 1-22 ◽  
Author(s):  
Nadia Jamil ◽  
Rosli Besar ◽  
H. K. Sim

This paper is designed to present the effectiveness of group multicriteria decision making in automotive manufacturing company focusing on the selection of suppliers in Malaysia. The process of selecting suppliers is one of the most critical and challenging endeavor in any supply chain management. There are five decision making tools being analyzed in this study, namely, analytical hierarchy process (AHP), fuzzy analytical hierarchy process (FAHP), technique for order performance by similarity to ideal solution (TOPSIS), fuzzy technique for order performance by similarity to ideal solution (FTOPSIS), and fuzzy analytical hierarchy process integrated with fuzzy technique for order performance by similarity to ideal solution (FAHPiFTOPSIS). The scores of ranking among the suppliers in each MCDM tools (AHP, FAHP, TOPSIS, FTOPSIS, and FAHPiFTOPSIS) show significantly comparable variation. Scores of the best supplier is then compared to the lowest supplier for all MCDM tools whereby this reflects that the highest percentage goes to TOPSIS with scoring of 79.37%. On the contrary, FAHPiFTOPSIS demonstrated the lowest score variation of 22.42% which indicates that FAHPiFTOPSIS is able to eliminate biasness in supplier selection process.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 469-479
Author(s):  
Rizki Adha ◽  
Tjahjanto Tjahjanto

The choice of business location will affect the risks and benefits of the company as a whole. This condition occurs because the location greatly affects the fixed costs and variable costs, both in the medium term and long term. The location of the business should be taken into account at the time of planning, so that the business to be run can be organized implementation in the future. Online Bicycle Indonesia is a startup engaged in goods and food delivery services by using online-based bike, will open branches in several cities and districts in Tangerang Raya area so that the result of choosing the right branch location, required a dynamic decision support system that can later be used as consideration of managers in the process of selecting branch locations. Problems in selecting branch of this company can be used Decision Support System using AHP-TOPSIS method. Analytical Hierarchy Process (AHP) method has advantages based on pair comparison matrix and perform consistency analysis, while Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) method can solve practical decision making, because the concept is simple and easy to understand, and have the ability to measure the relative performance of decision alternatives. The results of the study show Kota Tangerang Selatan is superior to the weight of 0.824, the two Kota Tangerang with a weight of 0.732 and three Kabupaten Tangerang with a weight of 0.0, The decision taken can be accounted for by the calculation of AHP-TOPSIS as a model in the decision support system


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document