Analisis Percepatan Getaran Tanah Maksimum Akibat Gempabumi Di Wilayah Nusa Tenggara Dengan Metode Probablistic Seismic Hazard Analysis (PSHA)
Wilayah kepulauan Nusa Tenggara berada pada zona pertemuan lempeng tektonik dan memiliki sesar-sesar aktif. Kondisi ini menyebabkan wilayah ini sering dilanda bencana gempabumi. Oleh karena itu penelitian mengenai percepatan maksimum tanah (peak ground acceleration (PGA)) yang menggambarkan tingkat bahaya akibat gempa menjadi penting sebagai langkah mitigasi awal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode probabilistic seismic hazard analysis (PSHA) dengan bantuan perangkat lunak USGS PSHA 2007. Metode PSHA memperhitungkan dan menggabungkan ketidakpastian dari mekanisme kejadian gempa, lokasi, dan kejadian frekuensi gempa untuk mendapatkan gambaran tingkat bahaya suatu lokasi. Tingkat bahaya tersebut ditunjukkan dalam bentuk nilai PGA. Penelitian ini menggunakan data dari katalog gempa NEIC-USGS dan BMKG untuk daerah wilayah Kepulauan Nusa Tenggara antara 40-120LS dan 1100-1250BT dari tahun 1973 sampai tahun 2011. Analisis yang telah dilakukan menghasilkan variasi nilai PGA antara 0g-0,50g. Dari peta PGA diketahui bahwa daerah Pulau Sumbawa, Sumba, Timor, Flores dan Kupang memiliki tingkat bahaya gempabumi tinggi dengan nilai PGA antara 0,25g - 0,50g. Daerah Pulau Bali dan Lombok bagian Selatan memiliki tingkat bahaya gempa rendah dengan nilai PGA antara 0,1g - 0,25g.