scholarly journals Karakter Anak Muslim Moderat; Deskripsi, Ciri-Ciri dan Pengembangannya di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 231
Author(s):  
Asih Andriyati Mardliyah ◽  
Syaikhu Rozi
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter anak muslim moderat, ciri-ciri dan pengembangannya di lembaga pendidikan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik  analisis data model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: 1) karakter muslim moderat pada anak adalah integrasi dari sifat-sifat moderasi islam yang menetap dalam diri seorang anak sehingga sifat-sifat tersebut menjadi kepribadiannya yang khas. 2) Ciri-ciri Anak Muslim Moderat ada 11 karakter yaitu: a) Memiliki keimanan yang benar dan mampu melaksanakan rukun Islam, b) Menjunjung tinggi akhlak mulia, identitas dan integritas seorang muslim, c) Mengutamakan perbaikan dan kemajuan demi kemaslahatan umum, d) Mengambil jalan tengah dengan tidak melebih-lebihkan dan mengurangi ajaran islam, e) Bersikap adil dan merealisasikan hak serta kewajiban secara proporsional, f) Toleran terhadap permasalahan ikhtilafi dalam keagamaan, sosial, budaya dan kemasyarakatan, g) Tidak bersikap diskriminatif, h) Mampu menggunakan dialog sebagai jalan penyelesaian masalah, i) Dinamis dan inovatif untuk menjawab tuntutan kemajuan dan kemaslahatan umum, j) Dapat membedakan perbuatan baik dan benar, perbuatan salah dan jahat, k) Menerima warisan tradisi Islam. 3) Pengembangan karakter anak dapat dilakukan dengan 4 model kegiatan, yaitu a) kegiatan persiapan, b) kegiatan pembelajaran di kelas, c) kegiatan outing (outing class) ; dan d) kegiatan sentra, yaitu 1) sentra persiapan, 2) sentra balok, 3) main peran 4) sentra main peran.

2008 ◽  
Author(s):  
Pedro J. M. Passos ◽  
Duarte Araujo ◽  
Keith Davids ◽  
Ana Diniz ◽  
Luis Gouveia ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 13 (1-2) ◽  
pp. 95-115
Author(s):  
Brandon Plewe

Historical place databases can be an invaluable tool for capturing the rich meaning of past places. However, this richness presents obstacles to success: the daunting need to simultaneously represent complex information such as temporal change, uncertainty, relationships, and thorough sourcing has been an obstacle to historical GIS in the past. The Qualified Assertion Model developed in this paper can represent a variety of historical complexities using a single, simple, flexible data model based on a) documenting assertions of the past world rather than claiming to know the exact truth, and b) qualifying the scope, provenance, quality, and syntactics of those assertions. This model was successfully implemented in a production-strength historical gazetteer of religious congregations, demonstrating its effectiveness and some challenges.


MIS Quarterly ◽  
2013 ◽  
Vol 37 (1) ◽  
pp. 125-147 ◽  
Author(s):  
Rui Chen ◽  
◽  
Raj Sharman ◽  
H. Raghav Rao ◽  
Shambhu J. Upadhyaya ◽  
...  

2013 ◽  
Vol 23 (3-4) ◽  
pp. 445-467
Author(s):  
César Parcero-Oubiña ◽  
Pastor Fábrega-Álvarez ◽  
Juan Manuel Vicent-García ◽  
Antonio Uriarte-González ◽  
Alfonso Fraguas-Bravo ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document