TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

30
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Majapahit Mojokerto

2614-0527, 2089-2608

2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 149
Author(s):  
Vialinda Siswati

Ismail Raji Al-Faruqi merupakan tokoh dunia Islam yang banyak dikenal dengan teori Islamisasi ilmu pengetahuan, gagasan Al-Faruqi muncul merupakan bentuk kepeduliannya terhadap keilmuan Islam karena saat itu sudah muncul yang dinamakan dikotomi ilmu yang mengelompokkan ilmu Barat dan Ilmu Islam, Al-Faruqi yang memiliki banyak latar pendidikan dari Barat mencoba memberikan nuansa baru Islam dengan tetap mempelajari keilmuan barat namun memberi nilai-nilai keislaman di dalamnya sebagai tolak ukur keberhasilan ilmu pengetahuan itu sendiri, dan gagasan inipun banyak memunculkan pro kontra pada masyarakat Islam kala itu sehingga sampai membuat dirinya menjadi terkenal di dunia. Selanjutnya Ismail Raji Al-Faruqi memberikan gambaran seharusnya keilmuan itu dengan membuat seakan-akan ada rantai di antara ilmu satu dan lainnya yang saling berkaitan tetapi yang menjadi titik utama adalah ilmu tauhid karena menurutnya ilmu ini adalah ilmu yang paling utama sebelum memunculkan ilmu lanjutan seperti contoh ilmu tauhid  mampu mempengaruhi pemikirannya hingga membentuk sebuah internalisasi keimanan yang kemudian merambah dalam pengaturan keduniawian sebagai pendukung adalah politik karena memegang peranan penting dalam sebuah sistem dimanapun berada dari politik tersebut memunculkan sebuah pembentukan kepemimpinan yang nantinya menguasai sistem sebuah ketatanegaraan yang selanjutnya akan kembali terhadap kebebasan ilmu itu sendiri yang nantinya akan tetap menjadi dikotomi ataukah memberikan nilai-nilai yang bernuansa Islam.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 165
Author(s):  
Ari Prayoga ◽  
Dewi Qorotul Kaffah

Makalah ini bertujuan untuk menguji nilai-nilai kontekstual dari pengelolaan fasilitas dan infrastruktur dari perspektif Al-Hadis dan Al Qur'an dalam hal komponen perencanaan, pemanfaatan, inventaris, dan pengawasan fasilitas dan infrastruktur. Jenis metode yang digunakan adalah metode interpretasi maudhu'i (tematik) yang mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an yang memiliki satu tujuan yang bersama-sama membahas judul / topik / sektor tertentu dan mendisiplinkan mereka sedapat mungkin sesuai dengan periode penurunan harmoni dengan penyebab - karena penurunan. Hasil pertama, konteks pengelolaan sarana dan prasarana dalam penafsiran surat kabar terkandung dalam penafsiran An-Nahl (16) ayat 68-69, yaitu memetakan konsep bangunan pembagian kerja dalam menyusun infrastruktur menjadi efektif dan tepat sasaran sehingga implementasinya sesuai dengan nilainya. Kedua, perencanaan interpretasi al-Hasyr (59) ayat 18 untuk setiap individu untuk merancang persiapan masa depan mereka sehingga apa yang akan dilakukan telah dirumuskan sebagai konsepsi realisasi kegiatan. Ketiga, pemanfaatan interpretasi An-Nahl (16) ayat 5-8 adalah agar setiap manusia dapat memaksimalkan setiap sumber daya potensial yang ada baik SDM maupun SDA seefektif dan seefisien mungkin sehingga potensi yang ada pada sumber daya tersebut dapat dimaksimalkan. Keempat, inventarisasi interpretasi atas surat Al-Baqarah (2) ayat 282 tentang urgensi pencatatan sebagai bukti konkret, faktual dan otentik dalam pelaporan sehingga dapat lebih mudah saat memeriksa dan menjadi data tekstual ketika ada pertanggungjawaban dari lembaga sekolah. Kelima, pengawasan interpretasi Al-Mujaadillah (58) ayat 7 surah adalah mutlak untuk menghindari penyimpangan baik dalam hal pelaporan, kinerja dan output.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 180
Author(s):  
Miftakhul Ilmi S. Putra ◽  
Andik Wahyun Muqoyyidin

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas pembelajaran berorientasi Model PBL  ditinjau dari beberapa aspek sebagai berikut: 1)Aktivitas mahasiswa selama mengikuti pembelajaran PPKn yang berorientasi Model PBL; 2) Respon mahasiswa terhadap kegiatan pembelajaran PPKn berorientasi Model PBL. Pada penelitian ini, subjek diambil dari mahasiswa Semester 6 PGMI Unipdu Jombang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara tes dan wawancara. Selanjutnya untuk menguji kredibilitas data, dilakukan triangulasi waktu. Pada waktu yang berbeda diberikan tes dan wawancara dengan masalah yang ekuivalen dengan tes sebelumnya. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa dalam  menggunakan Model PBL. Penelitian ini dengan menggunakan “one group pretest-posttest design”. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes, dan dianalisis dengan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Hasil penelitian menyatakan bahwa Ujicoba pembelajaran efektif menunjang kegiatan belajar mengajar yang didasarkan pada rata-rata pengelolaan pembelajaran berkategori baik. keseluruhan sintaks Model Pembelajaran PBL   terlaksana 100%. Aktivitas mahasiswa selama kegiatan belajar mengajar menunjukkan bahwa mahasiswa belajar aktif. Respon mahasiswa terhadap Model Pembelajaran PBL   adalah kategori baik dan positif.  


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 231
Author(s):  
Asih Andriyati Mardliyah ◽  
Syaikhu Rozi
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter anak muslim moderat, ciri-ciri dan pengembangannya di lembaga pendidikan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik  analisis data model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: 1) karakter muslim moderat pada anak adalah integrasi dari sifat-sifat moderasi islam yang menetap dalam diri seorang anak sehingga sifat-sifat tersebut menjadi kepribadiannya yang khas. 2) Ciri-ciri Anak Muslim Moderat ada 11 karakter yaitu: a) Memiliki keimanan yang benar dan mampu melaksanakan rukun Islam, b) Menjunjung tinggi akhlak mulia, identitas dan integritas seorang muslim, c) Mengutamakan perbaikan dan kemajuan demi kemaslahatan umum, d) Mengambil jalan tengah dengan tidak melebih-lebihkan dan mengurangi ajaran islam, e) Bersikap adil dan merealisasikan hak serta kewajiban secara proporsional, f) Toleran terhadap permasalahan ikhtilafi dalam keagamaan, sosial, budaya dan kemasyarakatan, g) Tidak bersikap diskriminatif, h) Mampu menggunakan dialog sebagai jalan penyelesaian masalah, i) Dinamis dan inovatif untuk menjawab tuntutan kemajuan dan kemaslahatan umum, j) Dapat membedakan perbuatan baik dan benar, perbuatan salah dan jahat, k) Menerima warisan tradisi Islam. 3) Pengembangan karakter anak dapat dilakukan dengan 4 model kegiatan, yaitu a) kegiatan persiapan, b) kegiatan pembelajaran di kelas, c) kegiatan outing (outing class) ; dan d) kegiatan sentra, yaitu 1) sentra persiapan, 2) sentra balok, 3) main peran 4) sentra main peran.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 213
Author(s):  
Arifin Aina'ul Mardliyah ◽  
M. Yahya Ashari Ali Muhsin

This study aims to describe the effectiveness of learning Islamic Studies oriented Concept Learning Learning Model in terms of several aspects as follows: 1) The activities of students while participating in learning Islamic Studies oriented Learning Concept Concept Attainment Model; 2) Students' responses to Islamic learning activities oriented to Concept Attainment Learning Model Learning; 3) Learning Outcomes of students towards learning activities oriented Islamic Studies Learning Model Concept Attainment; 4) Barriers or constraints faced during the learning process of Islamic Studies oriented at Concept Learning Model attainment. In this study, subjects were taken from students of 6th Semester PAI Unipdu Jombang. The researcher is a lecturer in Islamic Studies in PAI 6th Semester class interested in conducting research especially in the class because of the heterogeneity of the class and it appears from the attitudes of students in learning quite diverse. Data collection is done by means of tests and interviews. Furthermore, to test the credibility of the data, time triangulation is performed. At different times tests are given and interviews with problems are equivalent to previous tests. Therefore, the authors conducted research to determine the learning outcomes of students in using the Concept Attainment Learning Model. This research uses "one group pretest-posttest design". Data were collected using tests, and analyzed with descriptive statistical analysis.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 134
Author(s):  
Ahmad Fageh

Beragamnya pendapat ulama dalam menyikapi hadis-hadis Nabi terkait klasifikasi hadis mutawatir-ahad, menyebabkan terjadinya perbedaan ijtihadiyah dalam memahami isi atau kandungan hadis sehingga terjadi penegasian pengamalan antara satu hadis dengan hadis lainnya; baik itu oleh ahli kalam, ahli sufi dan ahli hadis sendiri. Akar perbedaan itu bila ditelusuri berpangkal pada perbedaan paradigma masing-masing ulama terhadap hadis. Dari fenomena di atas penulis berupaya mengkaji Pemikiran Hadis Ibn Taimiyah dalam menyikapi problemalitas keragaman pemahaman hadis dari aspek ontologis dan epistemplogis. Berangkat dari sini maka pokok masalah yang menjadi pembahasan utama adalah, bagaimana pandangan ontologis-epistemologis Ibn Taimiyah terhadap kedudukan hadis, juga signifikansi dan orisinalitas pemikirannya terhadap studi hadis. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analisisreflektif, yaitu memaparkan secara komprehensif mengenai pemikiran Ibn Taimiyah dari data yang ada, kemudian dianalisis dan melahirkan pemahaman inklusif, baik aspek ontologis, aspek epistemologis. Selain itu hasil penelitian ini mengidentifikasi perbedaan pemahaman hadis antara beberapa ulama, membuka wacana baru tentang bagaimana cara membaca atas redaksi teks hadis, kemudian apa yang dianggap tidak maqbul dan tidak siap konsumsi atau pun sebaliknya, ternyata berstatus maqbul dan siap saji untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan serta patut untuk dikonsumsi atau diamalkan


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 247
Author(s):  
M Syarif

Kajian ini membicarakan kebijakan pendidikan pemerintah penjajajahan Jepang serta pengaruhnya terhadap eksistensi pendidikan Islam di Indonesia. Fokus perbincangannya meliputi kebijakan politik secar umum pemerintah Jepang terhadap Islam di Indonesia, kebijakan pendidikan Jepang yang terkait dengan pendidikan Islam Indonesia, sistem pendidikan yang dibangun di masa pemerintahan Jepang, dan dampaknya terhadap pendidikan Islam di Indonesia saat itu. Secara konseptual, penjajahan Jepang yang berlangsung selama rentang waktu tiga setengah tahun sejak 1942 sampai 1945 telah melahirkan banyak perubahan terhadap sistem dan dinamika pendidikan Indonesia yang memiliki efek jangka panjang hingga pada masa Indonesia merdeka. Polemik yang muncul adalah apakah kebijakan pendidikan pemerintah Jepang tersebut lebih banyak memberikan ekses positif atau negatif terhadap pendidikan di Indonesia termasuk terutama pendidikan Islam di Indonesia.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 199
Author(s):  
Amru Almu’tasim

Maintaining the moderation of Islam in Indonesia is a must because it is a command of the Qur'an. Didin Hafidhuddin said; Moderate does not mean that all religions are equal in line with the Ministry of Religion and MUI. Collaborative Cadre of Moderate Missionaries Muhammadiyah moderate and not excessive "Not too right (extreme) and not too left (liberal). This group of moderate wasathons or Muslims, in Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) terms are called sawadh al-a'zham, or the largest group, the Aswaja group. It is this group that is embraced by most Muslims in Indonesia, which has so far maintained the country's sovereignty. The trend that is being echoed in the world today is the enthusiasm of Muslims to maintain this moderation, namely moderate Islam. So it is important, because it is too right (extreme) to only see things from a black and white, halal and haram angle, which sometimes when applied in a pluralistic society is not quite right, "sure the goals of all Islamic groups in Indonesia are the same, but when delivered in a way right and more flexible, it is felt to have more impact compared to the extreme values ​​of moderation of Islam that is actually what is currently needed by the world and needs to be used as a reference for sawad al-a'zham or the Muslim group, Aswaja and this is very in accordance with The Koran commands The problem is that there are opinions of Muslims who think that if there is something that is not in accordance with Islam, everything needs to be replaced, even though there are principles of fiqh that view the business and its way, as long as the benefits for Muslims must be accepted.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 118
Author(s):  
Ifa Nurhayati

Tulisan ini bertujuan ingin mendeskripsikan perbedaan konseptual Pendidikan Barat (Umum) dan Pendidikan Islam. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perbedaan paradigma pendidikan Barat dan Islam tidak hanya terbatas pada ranah ontologis dan epistemologisnya, tetapi juga pada ranah aksiologis. Pada ranah ontologis, perbedaan pendidikan terlihat terutama pada ruang lingkup dan hakikat pendidikan itu sendiri. Pada ranah epistemologis, perbedaan keduanya terletak pada sumber pengetahuan yang dicari serta cara dan strategi untuk menggali sumber pengetahuan itu. Ranah konseptual ontologis hingga proses pendidikan (epistemologis) yang berbeda akan berpengaruh secara langsung pada tataran aksiologinya. Secara aksiologis, Pendidikan Barat tidak menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari hasil pendidikan, sementara Islam basis nilai manjadi sebuah keniscayaan dan bagian yang tak terpisahkan dari hasil pendidikan itu sendiri.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 94
Author(s):  
Khoirul Jazilah

Abstract: This study aims to describe the competence of the Islamis Studies (PAI) teacher at SDI Tebuireng, Kesamben. The results obtained from this research  are; 1. PAI Teachers’ soft skills in SDI Tebuireng Ir. Soedigno Kesamben is very good, that consist of communication skills, time management skill, flexibility in carrying out work and responsibilities, emotion management skill, giving motivation skills, team-working skills, having ethics and morals, polite in appearance, having SQ spiritual skills, self-developing and tolerating. 2. Making efforts to strengthen PAI teachers’ soft skills at SDI Tebuireng Ir. Soedigno Kesamben that are teacher planning system, (which includes religious exams, personality psychology exams, professional examinations and practice exams), teacher-apprenticeship programs, the Quran science skill upgrading, teacher’s character upgrading, the ‘wise week’ program, students’ home visit, conducting Friday pahing prayer, rolling leadership and coffee break. It it is suggested for teachers to always develope their soft skills by reading a lot of literature and also reminding one another


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document