scholarly journals Assessment Self-Care of Patients’ Undergoing Hemodialysis with end Stage Renal Disease

2021 ◽  
pp. RTNP-D-20-00042
Author(s):  
Juhyun Lee ◽  
Dabok Noh

Background and PurposeThe global increase in prevalence of individuals with end-stage renal disease is a rising concern. Self-care is an essential and important component of chronic disease management. Poor self-care in patients receiving hemodialysis is associated with an increased risk of mortality and hospitalization. This study aimed to identify predictive factors for self-care in patients receiving hemodialysis based on a middle-range theory of self-care for chronic illness.MethodsAdult patients with end-stage renal disease receiving hemodialysis were recruited at an artificial kidney unit in a general hospital. Data from 131 patients were analyzed. Self-report questionnaires assessed hemodialysis-related knowledge, health motivation, self-efficacy, social support, access to care, and self-care.ResultsParticipants who had a family caregiver showed significantly higher selfcare scores than those who did not, and self-care scores were higher in patients who reported hypertension as a causal disease of end-stage renal disease than in those who did not. Self-care was significantly correlated with knowledge, health motivation, self-efficacy, social support, and access to care. The study’s regression model showed that self-efficacy, health motivation, and knowledge were predictive variables influencing self-care, and the explanatory power of this model was 55.9%.Implications for PracticeThe results support the middle-range theory of self-care for chronic illness. Strategies and education to improve self-efficacy, health motivation, and knowledge must be incorporated when designing self-care programs. Nursing interventions that patients can participate in with their family members might facilitate improving self-care.


Author(s):  
Ali Jabbar Abd Al-Husayn ◽  
Ali Kareem Al-Jubboori ◽  
Safi Alzeyadi ◽  
Hassan Abdullah Athbi ◽  
Selman Hussain Faris ◽  
...  

PLoS ONE ◽  
2016 ◽  
Vol 11 (7) ◽  
pp. e0154299 ◽  
Author(s):  
Anuradha Jayanti ◽  
Philip Foden ◽  
Alison Wearden ◽  
Sandip Mitra

2014 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 39-43 ◽  
Author(s):  
Krisna Yetti Malawat

Salah satu stressor yang dialamni oleh klien End Stage Renal Disease (ESRD) sebagai akibat tidak berfungsinya ginjal adalah masalah kelebihan cairan. Pengaturan pemasukan cairan akan mengurangi penambahan cairan di dalam pembluh daah antara dua waktu hemodialisis (HD). Merujuk pada teori Orem tentang Self Care, diyakini bahwa klien mempunyai kemampuan untuk mengatur pemasukan cairan secara mandiri. Berdasarkan teori ini dikembangkan suatu program untuk mengendalikan cairan untuk menolong klien HD yang mengalami kelebihan cairan di suatu rumah sakit umum di Jakarta pada tahun. Dari 24 klien HD yang berhasil menyelesaikan program ini 2 orang (8%) berada pada grafik baik, 15 orang (63%) berada pada grafik rata-rata, dan 7 orang (29%) berada pada grafik bahaya. Fluid overload is one of the stressors experienced by End Stage Renal Disease clients. The management of fluid intake will minimize the amount of fluid in blood vessel inter-dialysis time. Refer to Orem theory of self care; it is believed that hemodialysis (HD) clients have the ability to regulate the fluid intake. Based on theory; it was developed a program for helping HD clients to reduce their fluid overload in a public hospital in Jakarta. Twenty-four HD clients have completed the program successfully, who were 8% in good graphic, 63% in average graphic, and 29% in dangerous graphic.


Author(s):  
Kgs Muhammad Faizal

Penyakit ginjal kronik adalah kerusakan ginjal progresif yang berakibat fatal dan ditandai dengan uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya beredar dalam darah serta komplikasinya jika tidak dilakukan dialisis atau transplantasi ginjal). Hemodialisa masih sebagai terapi utama dalam penanganan gangguan ginjal kronik, namun memiliki dampak bervariasi, salah satunya berupa fatigue. Fatigue merupakan salah satu masalah keperawatan, sehingga perlu diatasi dengan metode management self care fatigue. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas edukasi grup terhadap management self care fatigue klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa. penelitian ini menggunakan desain quasi eksperiment pre and post test with control group, dengan jumlah sampel sebanyak 26 responden yang terdiri dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Rata-rata management self care fatigue setelah perlakuan pada kelompok intervensi mengalami peningkatan, diperoleh hasil adanya perbedaan yang signifikan rata-rata management self care fatigue antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah di lakukan edukasi grup (p= 0,001). Tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p= 0,213), usia (p=0,477), tingkat pendidikan (p=0,063) dengan management self care fatigue. Sedangkan management self care fatigue akan meningkat setelah dilakukan edukasi grup dan dikontrol oleh pengetahuan (p=0,000). Edukasi grup dapat meningkatkan management self care fatigue pada klien menjalani hemodialisia, diharapkan dapat diterapkan di tatanan klinik terutama klien yang mengalami keluhan yang sama seperti fatigue.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document