MENGGUNAKAN STRATEGY BIAYA RENDAH: SEBUAH KAJIAN LITERATURE

2017 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Husnaina Husnaina

Industri penerbangan saat ini menuntut perusahaan agar dapat bersaing secara global. Dan tuntutan akan persaingan di dalam industri penerbangan membuat beberapa perusahaan menerapkan strategi “Low Cost”. Istilah Penerbangan “low cost” atau sering disebut LCC (low cost carrier). LCC sering juga disebut sebagai Budget Airlines atau no frills flight atau juga Discounter Carrier. LCC merupakan model penerbangan yang unik dengan strategi penurunan operating cost. Kata kunci: Strategi biaya rendah, LCC, Industri Penerbangan

2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 35-41
Author(s):  
Dimas Arya Soeadyfa F ◽  
Max Genta Sukalni ◽  
Laila Rochmawati

Sejalan dengan berkembangnya jaman dunia transportasi saat ini banyak pengguna jasa angkutan udara memunculkan banyaknya maskapai-maskapai baru. Munculnya maskapai-maskapai baru ini menyebabkan antar maskapai saling memasang strategi dan berlomba-lomba untuk menarik minat masyarakat. Khususnya masyarakat untuk kalangan menengah. Sehingga banyak maskapai penerbangan menggunakan berbagai strategi agar dapat memberikan pelayanan yang baik. Istilah Penerbangan “low cost” atau sering disebut LCC (low cost carrier). LCC sering juga disebut sebagai Budget Airlines atau no frills flight atau juga Discounter Carrier. LCC merupakan model penerbangan yang unik dengan strategi penurunan operating cost. Dengan melakukan efisiensi cost di semua lini, maskapai melakukan hal-hal diluar kebiasaan maskapai pada umumnya. Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis empiris dengan spesifikasi penelitian inferensial analitik, dan data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari lapangan melalui kuosioner dan wawancara kepada penumpang yang menggunakan maskapai citilink, dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bahan pustaka melalui studi dokumen, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif (distribusi frekuensi) dan analisis inferensial (korelasi sederhana yaitu korelasi Rank Spearman), sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan alat uji nilai probabilitas yang akan mengukur nilai probabilitas korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelayanan Penerbangan dan Low cost Carrier berbanding terbalik dengan kepuasan pelanggan maskapai Citilink. Dengan demikian Penerapan Pelayanan Penerbangan dan Low Cost Carrier yang di terapkan Maskapai Citilink belum menjamin kepuasan pelanggannya. Berdasarkan hasil data Uji Multicolinearity, Uji Distribusi Normal dan Uji Regression dimana Variabel X1 (Pelayanan Penerbangan) dan Variabel X2 (Low Cost Carrier) berdampak 0.756 atau 75% terhadap Kepuasan Pelanggan maskapai Citilink di Bandar Udara Juanda Surabaya.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Dewa ayu Alit Lakhsmidevy

Kebutuhan masyarakat Indonesia atas layanan transportasi terus meningkat sesuai dengan meningkatnya pembangunan nasional. Jenis layanan transportasi udara juga terus berkembang, salah satu adalah dengan beroperasinya model penerbangan unik yaitu melalui strategi penurunan operating cost di semua lini yang mengakibatkan harga tiket dapat ditekan. Model penerbangan ini disebut low cost carrier (LCC). Kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh maskapai penerbangan di Indonesia sangat berpengaruh terhadap seberapa besar tingkat kualitas pelayanan dari sebuah maskapai penerbangan. Berbagai pelayanan yang mempengaruhi, kepuasan konsumen adalah keramahan seluruh awak kabin, fasilitas fisik yang ada, tarif penerbangan, ketepatan waktu keberangkatan kemudahan akses dan juga keselamatan penerbangan. Berdasarkan jajak pendapat dari 2.674 orang responden mengenai apa yang diinginkan dari sebuah maskapai penerbangan didapatkan hasil sebanyak 9,6% menginginkan pelayanan ramah dari awak kabin, 16,9% penerbangan yang tepat waktu, armada yang baru 18,3%, 55,2% tarif yang murah (Indopos. 2015). Maskapai penerbangan di Indonesia sering mengalami keterlambatan waktu pada saat akan terbang atau dengan kata lain sering mengalami delay. Salah satu maskapai penerbangan di Indonesia yang sering mengalami keterlambatan dalam pemberangkatan pesawat adalah penerbangan low cost carriers. Secara garis besar tujuan penelitian ini adalah : menguji pengaruh service quality, customer satisfaction, brand trust terhadap costumer commitment serta dampaknya kepada customer loyalty pada penerbangan domestik maskapai low cost carrier di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Dengan unit observasi sebanyak 250 responden yang terdiri dari beberapa kriteria responden. Metode penelitian adalah explanatory survey. Hasil pengujian menunjukkan total indirect effect paling tinggi adalah pengaruh service quality terhadap customer loyalty dengan nilai t value sebesar 4,074, selanjutnya service quality terhadap customer commitment dengan nilai t value sebesar 3,243 di ikuti dengan sisa variabel lainnya. Hasil ini menunjukkan bahwa service quality merupakan variabel yang mendominasi pada hasil penelitian yang dilakukan. Semakin baik service quality yang diberikan maskapai kepada penumpang maka akan meninggkatkan komitmen penumpang dan selanjutnya akan menggiring penumapng untuk semakin loyal kepada maskapai.


Author(s):  
Damian Renehan ◽  
Marina Efthymiou

Long-haul low-cost carrier (LHLC) business models are generating considerable interest from the aviation practitioners and academics. Despite the high interest for the LHLC business model, only few have compared the LHLC business model to hybrid carrier business model and studied how airlines can compete with LHLCs. This paper analyses the differences of hybrid and long-haul low-cost carrier models and shows how Aer Lingus airlines has secured its dominant position in the Irish-US market. Product comparison with the help of in-depth interviews with key aviation practitioners as well as secondary data about the capacity and demand of the two carriers in question proves the differences between the two models. Porter five forces model provides an overview of the external competitive environment where the airlines in question operate. The research concluded that the hybrid and long-haul low-cost business model characteristics have many similarities, but also significant differences. It was also discovered that LHLC lack capacity and frequency as well as feeder traffic are very important elements for the transatlantic market. Robust route network including interline traffic and low operating cost, elements present in the hybrid airline business model, ensure profitability.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document