scholarly journals ANALISIS STRUKTURISASI KELEMBAGAAN DESA MANDIRI PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN APLIKASI METODE INTERPRETATIVE STRUCTURAL MODELLING (ISM) DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 75-84
Author(s):  
Herri Fariadi

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi atribut-atribut yang berpengaruh terhadap struktur kelembagaan desa mandiri pangan berkelanjutan dan untuk merumuskan bagaimana struktur kelembagaan yang terlibat dalam pengembangan desa mandiri pangan agar dapat berkelanjutan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2015. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yakni di Kabupaten Bengkulu Tengah dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan kawasan yang telah mendapat program desa mandiri pangan, juga didasarkan atas pertimbangan bahwa Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.Responden dalam penelitian ini adalah kalangan pakar terpilih yang diambil berdasarkan kesesuaian keahlian dengan struktur dan kelembagaan usaha pangan. Pada saat penentuan atribut, responden diambil sebanyak 17 orang, selanjutnya dalam metode interpretative structural modelling (ISM) untuk penentuan struktur kelembagaan responden yang diambil sebanyak 5 orang yang berasal dari akademisi. Analisis atribut-atribut yang berpengaruh terhadap struktur kelembagaan desa mandiri pangan berkelanjutan dilakukan dengan pendekatan Multi-Dimensional Scaling (MDS) yang disebut dengan pendekatan Rap-Demangan. Untuk merumuskan struktur kelembagaan menggunakan Interpretative Structural Modeling (ISM). Hasil analisis Rap-Demangan menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan kelembagaan di Kabupaten Bengkulu Tengah dengan kategori baik (75.6) dalam skala keberlanjutan 0–100. Hasil Output ISM-Strella, berdasarkan Reachability Matrix (RM) Lembaga Sosial, berada pada sektor I (AUTONOMOUS),  sektor II (DEPENDENT) di tempati oleh Pengolah Hasil Pangan, Pemasar Hasil Pangan, Kelompok Tani/Ternak/Nelayan,  Koperasi dan UKM, Lembaga Keuangan Mikro, Gapoktan, KTNA, Unit Pembenihan Rakyat, Sedangkan yang berada pada sektor III (LINKAGE) yaitu adalah Pembudidaya Pangan, Disperindag. Pada sektor IV (INDEPENDENT) yaitu adalah Kementrian Pertanian, Dinas Teknis, Badan Ketahanan Pangan, BP4K, Tokoh Masyarakat, Kementrian Kelautan Dan Perikanan, Balai Pembibitan, Balai Benih Ikan, Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Penyuluh.   Kata Kunci : struktur kelembagaan, desa mandiri pangan berkelanjutan, metode  Interpretative Structural Modeling (ISM).

2014 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 382-385
Author(s):  
Kaori Kuroda ◽  
Hiroki Hashiguchi ◽  
Tohru Ikeguchi

2017 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 67-78
Author(s):  
Jeoung-Hak Lee ◽  
Seung-jae Lim ◽  
Sung-Yong Kim ◽  
ki-woong Kim

Author(s):  
Anggreni Madik Linda ◽  
I GAAA Ambarawati ◽  
I Nyoman Gede Ustriyana

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis status keberlanjutan usahatani padi berdasarkan lima dimensi keberlanjutan: ekologi, ekonomi, sosial-budaya, hukum dan kelembagaan, dan teknologi dan infrastruktur, dan untuk mengetahui atribut yang sensitif dalam keberlanjutan pertanian padi di Subak Intaran Barat, Desa Sanur Kauh dilihat dari lima dimensi pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode survei dan analisis data menggunakan teknik ordinasi RAP-FARM melalui Multi Dimensional Scaling (MDS) untuk menilai indeks dan status keberlanjutan usahatani padi dalam pembangunan pertanian. Penelitian ini juga mengidentifikasi atribut sensitif yang mempengaruhi indeks keberlanjutan masing-masing dimensi melalui analisis leverage. Dimensi terukur adalah dimensi ekologis, dimensi ekonomi, dimensi sosial budaya, dimensi kelembagaan, dan dimensi teknologi dan infrastruktur. Hasil analisis menunjukkan bahwa penilaian RAP-FARM dari usahatani padi sawah di Subak Intaran Barat memiliki nilai indeks keberlanjutan 73,48, yang dikategorikan ke dalam kategori cukup berkelanjutan. Dimensi ekonomi, teknologi dan infrastruktur memiliki status berkelanjutan yang berkelanjutan sementara dimensi ekologi, sosio-budaya, dan kelembagaan memiliki status berkelanjutan. Analisis leverage menunjukkan bahwa ada 10 atribut dari 29 atribut yang berpengaruh pada indeks keberlanjutan usahatani padi. Atribut yang paling sensitif adalah koperasi kelembagaan petani di dimensi kelembagaan.


2013 ◽  
Vol 06 (01) ◽  
pp. 1250062
Author(s):  
YONG-HONG HU ◽  
BAO-HUA ZHANG

In this paper, we take naturally occurring 2-benzylidenebenzofuran-3-ones (aurones) inhibitors of hepatitis C virus (HCV) RNA-dependent RNA polymerase (RdRp) as an example to study the Multi-dimensional scaling (MDS) method for structure-activity relationship. By analyzing training set molecules, our MDS method combined with a PROXSCAL algorithm can predict inhibitory activity of most compounds correctly. Thus, a new sample's activity can be estimated and judged conveniently, and whether it should be synthesized can be known. The MDS method is applicable to optimize the structure for a compound and to provide suggestions for drug design.


2018 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 43-52
Author(s):  
Mirza Nirwansyah ◽  
Cecep Kusmana ◽  
Eriyatno Eriyatno ◽  
M.Yanuar J. Purwanto

The availability of water resources provides many benefits for the welfare of all human being. The Decrease of the availability of water resources is caused by various reasons, including as environmental damage of catchment area, human activities, land conversion, and the issue of global warming. The problems caused an increase in floods and droughts. Dam development can reduce the risk of flood and drought through a reservoir operation by using less water during rainy season and using much water during dry season. The sustainability of water resources in Way Sekampung can be identified by three main indicators, which are ecology, economic, and sosio-cultural by using the MDS (Multi Dimensional Scaling) analysis, There are two item become the focus of this research i.e. sedimentation and water balance. These factors are considered as the most important factors in planning a dam. Operationally, this policy will be applied by supplying water based on demand, strengthening water resources institutions, improving infrastructure facilities and developing technology.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document