JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS (Journal Of Agribusiness Management)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

102
(FIVE YEARS 61)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Udayana

2684-7728, 2355-0759

Author(s):  
Fadhilah Hanifah ◽  
Elpawati Puspi Eko Wiranthi

The purpose of this research is to develop a performance appraisal method to get the priority order of four restaurant beef suppliers based on the weight of the selection criteria and by showing the indicators of each criterion, using the Vendor Performance Index and the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. There are seven main criteria for assessing supplier performance, namely quality, cost, delivery, flexibility, responsiveness, solutions, and relationships which are then translated into thirty-eight sub criteria or indicators. With the AHP method, weights obtained from the seven criteria in the order of quality (0.371), cost (0.256), delivery (0.101), solution (0.078), flexibility (0.070), responsiveness (0.069), and relationship (0.055). The results of supplier selection based on the AHP method obtained the weight in the order of priority of suppliers, namely PT Sukanda Djaya (0.377). PT Indoguna Utama (0.349). Santosa Agrindo (0.146), and Amino Meat (0.128).


Author(s):  
Ni Made Losvitasari ◽  
I Wayan Budiasa ◽  
I GAA Ambarawati
Keyword(s):  

Kelor memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya memperbaiki lahan kritis, meningkatkan hasil pertanian dan peternakan, penjernih air alami, dan sumber energi terbaru. Permintaan pasar internasional terhadap tepung kelor sangat tinggi yang dimana bahan bakunya berasal dari daun kelor. Saat ini ada satu lembaga di Bali yang mencoba melakukan pengolahan daun kelor menjadi tepung yaitu PT. Bali Agro Investama (PT. BAI). Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan pengolahan daun kelor menjadi tepung; (2) Menganalisis kelayakan usaha agroindustri pengolahan daun kelor menjadi tepung kelor secara finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada lima tahap pengolahan daun kelor menjadi tepung yaitu (1) pencucian daun kelor dengan ozonisasi, (2) penirisan daun kelor yang telah disortasi, (3) sortasi daun kelor yang rusak, (4) pengeringan daun kelor, (5) penepungan daun kelor menggunakan mesin. Analisis kelayakan usaha menggunakan kriteria investasi didapat hasil yaitu sebagai berikut (1) NPV tanpa pembiayaan bank dan NPV dengan pembiayaan bank bernilai sama yaitu sebesar Rp 628.512.833,00 (2) IRR sebesar 34,55% ketika tanpa pembiayaan bank dan jika menggunakan pembiayaan bank yaitu sebesar 41,87%. (3) Net B/C tanpa pembiayaan bank diperoleh 1,43 dan dengan pembiayaan bank sebesar 2,37. (4) Payback period tanpa pembiayaan bank selama 5,3 tahun dan dengan pembiayaan bank selama 8,8 tahun. Berdasarkan hasil analisis sesitivitas, proyek ini sensitif terhadap perubahan biaya operasional dan perubahan penerimaan.


Author(s):  
WISNO WARDANA ◽  
I Wayan Budiasa ◽  
I Ketut Suamba

Tujuan penelitian adalah (1) menganalisis besarnya pendapatan aktual (gross margin) usahatani terintegrasi (2) menganalisis apakah diversifikasi usahatani pada usahatani terintegrasi lahan kering sudah optimal. Metode yang digunakan dalam menentukan sampel pada penilitian ini adalah teknik sensus sample. Teknik sampel ini menggunakan semua anggota SIMANTRI 001 sebagai sampel dengan anggota kelompok sebanyak 20 orang. Analisis pendapatan aktual yang dipergunakan adalah analisis usahatani melalui perhitungan gross margin. Analisis optimasi dan pendapatan maksimun dianalisis menggunakan metode linear programming (LP) yang diselesaikan dengan bantuan software BPLX88. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis gross margin, dengan rata-rata luas lahan kering sebesar 0,497 ha, diperoleh pendapatan aktual usahatani jagung MT-1, jagung MT-2, kacang tanah dan ternak sapi sebesar Rp. 696.326.650 per tahun. Berdasarkan hasil analisis linear programming yang dilihat dari primal problem solution menunjukkan jagung (PJG1), jagung  (PJG2), kacang tanah (PKT) dan sapi (PSAPI) yang diusahakan bersatus basic atau profitable. Hal ini menunjukkan bahwa lahan seluas 0,497 ha telah berkontribusi dalam memperoleh pendapatan maksimum sebesar Rp. 697.333.800 per tahun. Selanjutnya pada dual problem solution, semua kendala lahan per cabang usahatani dengan luas lahan masing-masing tanaman sebesar 9,95 ha telah habis terpakai, Hal ini menunjukkan bahwa kendala lahan jagung MT-1, jagung MT-2, dan kacang tanah berstatus binding atau habis terpakai tanpa ada sisa (slack). Namun sebagian kendala tidak bersifat binding hal ini terlihat pada stok tenaga kerja bulan Januari-Desember yang belum habis digunakan. Berdasarkan analisis optimasi melalui metode linear programming dengan bantuan BLPXX8 terselenggara dengan optimal, hal ini terbukti dengan pendapatan maksimum sebesar Rp. 697.334.000 artinya mengalami peningakatan pendapatan sebesar Rp.1.007.350 (0,14%), dari pendapataan aktual saat penelitiaan sebesar Rp.696.326.650.


Author(s):  
SINTA NUR RISKAWATI ◽  
Yuliawati - Yuliawati

Bauran pemasaran merupakan alat pemasaran yang mana perusahaan menggunakannya secara terus-menerus untuk mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran yang dibagi menjadi 4P yaitu product (produk), price (harga), place (lokasi) dan promotion (promosi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bauran pemasaran dari faktor internal yaitu produk, harga, lokasi, dan promosi dengan keputusan pembelian kaktus di The Prickle House Salatiga pada masa pandemi Covid-19. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive). Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanasi. Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja kepada 50 responden dengan kriteria konsumen yang membeli produk kaktus pada masa pandemi Covid-19 sejak bulan Maret 2020, mempostingnya di media sosial mereka, menandai dan direpost oleh The Prickle House Salatiga. Indikator kuesioner penelitian diukur dengan skala Likert. Data penelitian akan dianalisis secara statistik dengan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Harga, Lokasi, dan Promosi berkorelasi secara signifikan dengan keputusan pembelian. Sedangkan, variabel Produk berkorelasi tidak signifikan dengan keputusan pembelian


Author(s):  
Ni Made Classia Sukendar ◽  
I Gde Pitana ◽  
I Ketut Surya Diarta

Agrowisata Taman Edelweis merupakan agrowisata unggulan yang dikembangkan sebagai DTW di Kabupaten Karangasem. Meskipun popularitasnya semakin meningkat, pengetahuan mengenai pengaruh atribut DTW dan kualitas layanan terhadap kepuasan dan niat berkunjung kembali wisatawatan selama pandemi COVID-19 masih terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk (a) menganalisis pengaruh atribut DTW agrowisata terhadap kepuasan pengunjung; (b) menganalisis pengaruh atribut DTW agrowisata terhadap niat kunjungan kembali; (c) menganalisis pengaruh kualitas pelayanan agrowisata terhadap kepuasan pengunjung; (d) menganalisis pengaruh kualitas pelayanan agrowisata terhadap niat kunjungan kembali; (e) menganalisis kepuasan pengunjung agrowisata terhadap niat kunjungan kembali wisatawan di tengah pandemi COVID-19. Mengingat sejumlah keterbatasan, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu accidental sampling, dengan pemilihan 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) atribut DTW agrowisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengunjung; (b) atribut DTW agrowisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berkunjung kembali; (c) kualitas pelayanan agrowisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengunjung; (d) kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap niat berkunjung kembali wisatawan, (e) kepuasan pengunjung berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel niat berkunjung kembali, namun variabel kepercayaan merupakan variabel moderasi yang bersifat lemah terhadap variabel kepuasan pengunjung dan niat berkunjung kembali. Dengan demikian disarankan agar mempertahankan atribut DTW, meningkatkan kualitas pelayanan, memberikan perhatian kepada kepuasan wisatawan. Melakukan penelitian lebih lanjut seperti menganalisis pengaruh citra destinasi terhadap kepuasan dan niat berkunjung kembali wisatawan.


Author(s):  
Putu Sri Adnyasari ◽  
I GAA Ambarawati ◽  
I Wayan Budiasa

Bali Agro Investama unit perkebunan Penyaringan, Jembrana salah satu yang memiliki potensi tinggi dalam pengembangan kelor dan kelapa pandan wangi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis kelayakan usahatani kelor dan kelapa pada PT. Bali Agro Investama; (2) Untuk menganalisis kelayakan usahatani kelor dan kelapa pada PT. Bali Agro Investama. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Dirancang dengan analisis deskriptif dan analisis kelayakan usaha menggunakan kriteria investasi yaitu NPV (Net Present Value (NPV)), IRR (Internal Rate of Return (IRR)), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), payback period, serta analisis sensitivitas. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel manfaat dan biaya. Hasil penelitian pada aspek non finansial dimana perusahaan ini memenuhi kelima aspek yaitu aspek hukum, aspek pemasaran, aspek manajemen, dan aspek teknis. Analisis kelayakan usaha menggunakan kriteria investasi didapat hasil yaitu sebagai berikut (1) NPV > 0 (2) IRR > 1%. (3) Net B/C > 1. (4) Payback period tanpa pembiayaan bank selama 6,85tahun dan dengan pembiayaan bank selama 7,52 tahun. Berdasarkan hasil analisis sesitivitas, proyek ini sensitif terhadap perubahan biaya operasional dan perubahan penerimaan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa usahatani kelor dan kelapa pandan wangi  di PT. BAI layak untuk dijalankan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak yang membutuhkan.  


Author(s):  
Syifa Putri Kusumaningrum ◽  
Yusman - Syaukat ◽  
Muhammad - Firdaus

Sektor pertanian di Kabupaten Bogor mengalami permasalahan berupa peningkatan konversi lahan sawah dan produktivitas padi yang cenderung tidak meningkat. Permasalahan ini menyebabkan produksi padi menjadi tidak optimal sehingga tidak tercapai kemandirian pangan utama di Kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi peningkatan ketahanan pangan Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, regresi berganda, SWOT dan QSPM. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa produktivitas berpengaruh signifikan terhadap produksi padi di Kabupaten Bogor, sedangkan konversi lahan tidak berpengaruh signifikan. Perumusan SWOT menghasilkan beberapa rumusan strategis, antara lain kerjasama dengan daerah lain yang surplus beras, pemberdayaan SDM pertanian, revitalisasi pertanian, penghentian konversi lahan, dan peningkatan sinergi program lintas sektor. Hasil analisis QSPM dengan nilai TAS tertinggi adalah menghentikan alih fungsi lahan.


Author(s):  
I Nengah Surata Adnyana
Keyword(s):  

Komoditi cabai dan tembakau merupakan komoditi unggulan daripada pemerintah. Komoditi cabai dan tembakau ini sering menyebabkan inflasi bagi perekonomian bangsa, sehingga perlu diusahatanikan secara baik. Perkembangan kedua komoditas ini di provinsi Bali sering diusahatanikan secara tumpangsari, yang sangat berpotensi untuk berproduksi secara maksimal. Penelitian dilakukan di Provinsi Bali dipilih secara purposive. Populasi berjumlah 1.482 orang. Sampel penelitian sebanyak 315 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan secara proportional random sampling. Selanjutnya data tersebut dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, dan dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif. Semua indikator dari variabel penelitian tersebut menggunakan skala ordinal 1 sampai 5. Penentuan kategori variabel berdasarkan skor, dengan menggunakan rumus interval class. Tujuan penelitian ini (1) menganalisis subsistem pemasaran usahatani tumpangsari cabai-tembakau terhadap penguatan kelompok tani tumpangsari cabai-tembakau di Provinsi Bali, (2) membuat model pemasaran yang sesuai untuk penguatan kelompok tani tumpangsari cabai-tembakau Provinsi Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) subsistem pemasaran hasil Subsistem pemasaran hasil yang meliputi wilayah penjualan, tempat penjualan, penentuan harga, dan informasi pasar termasuk kedalam kategori rendah, (2) Model pemasaran untuk penguatan kelompok tani cabai-tembakau dapat dilakukan dengan pembentukan koperasi/Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) secara profesional, dengan menjual komoditi yang masih utuh maupun komoditi cabai dan tembakau yang sudah mengalami pengolahan hasil. Saran yang dapat diberikan : (1) wilayah penjualan, tempat penjualan hendaknya diperluas kembali ke sekup yang lebih luas, (2) penentuan harga komoditi cabai-tembakau hendaknya berdasarkan analisa usahatani yang dilakukan oleh petani, (3) Informasi pasar bagi petani ditingkatkan kembali, (4) pembentukan lembaga koperasi atau Gabungan kelompok Tani (Gapoktan) yang sudah terbentuk segera dimanfaatkan untuk menangani pemasaran hasil cabai-tembakau.          


Author(s):  
Ni Komang Ayu Fitri Adi Cahyani ◽  
Dwi Putra Darmawan ◽  
Gede Mekse Korri Arisena

The agricultural sector in Tabanan Regency not only plays a role in food security, but also contributes significantly to sources of income. During the last five years the agricultural sector in Tabanan Regency has also contributed significantly to the GRDP of Tabanan Regency. The purpose of this study is to identify the superior potential of the agricultural sector in Tabanan Regency and to identify the competitiveness of the agricultural sector in Tabanan Regency. This study uses secondary data sourced from the Central Statistics Agency (BPS) of Tabanan Regency and Bali Province. There are two analyzes used in this study, namely Location Quotient (LQ) analysis and Shift Share analysis. The results of research using Location Quotient (LQ) analysis show that the agricultural sector is included in the category of leading sectors in Tabanan Regency. This is indicated by the Location Quotient (LQ) value that is greater than one. While the results of the study using Shift Share analysis show that the agricultural sector in Tabanan Regency is included in the category of sectors that have fast competitiveness compared to reference areas, this is because the value of Differential Shift shows a positive value.


Author(s):  
Azqia Wardani ◽  
M Yazid ◽  
Yunita - Yunita

Keberadaan modal sosial memiliki peran yang sama penting dengan modal ekonomi. Modal sosial merupakan faktor penting bagi petani untuk melakukan inovasi dan mendukung keberlanjutan.  Pertanian berkelanjutan dapat diwujudkan dengan cara setiap usahatani harus berorientasi pada proses pencapaian produksi yang menguntungkan dan efisien dengan menekankan pada perbaikan manajemen dan pencegahan penyakit. Kabupaten Banyuasin termasuk kabupaten/kota terbesar yang memproduksi tanaman jagung di provinsi Sumatera Selatan.  Kecamatan yang paling banyak menghasilkan jagung adalah Kecamatan Tanjung Lago. Dengan demikian, perlu diukur mengenai modal sosial dalam mendukung keberlanjutan usahatani jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur (1) modal sosial petani jagung di Kecamatan Tanjung Lago; (2) keberlanjutan usahatani jagung di Kecamatan Tanjung Lago. Lokasi penelitian ditentukan dengan sengaja (Purposive Method). Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling.  Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang dianalisis secara tabulasi kemudian dianalisis secara matematis dan diuraikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Modal sosial petani di lokasi penelitian berada pada kategori sedang; (2) peluang keberlanjutan usahatani jagung di Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin bernilai 54,47 % artinya cukup berkelanjutan. Key words: usahatani jagung, modal sosial, keberlanjutan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document