scholarly journals A SOLUTION OF SUBORDINATE VERTICES FOR QUALITY CONNECTIONS OF EXTERNAL FREE-FORM CONCRETE PANELS

2018 ◽  
Vol 24 (5) ◽  
pp. 399-409
Author(s):  
Jeeyoung Lim ◽  
Seunghyun Son ◽  
Do Yeong Kim ◽  
Heni Fitriani ◽  
Sunkuk Kim

3D-designs of free-form buildings are developed using a computer due to difficulty of shape implementation. When producing free-form concrete panel (FCP) using materials such as GFRC (glass fiber reinforced concrete), engineers or manufacturers should precisely calculate the offset value or geometry of each member at the junction point of three or more FCPs before it is constructed. However, it is difficult to calculate offset geometry easily and quickly, and no research has been conducted on this topic. Therefore, the objective of this paper is to develop a solution of subordinate vertices for quality connections of external free-form concrete panels. The developed mathematical solutions practically support the production of FCPs with precise installation to ensure aesthetic quality of the building. This paper academically contributes to the automatic creation of joint details of FCPs implemented by BIM.

2017 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 479-488 ◽  
Author(s):  
Estéfana Castañeda Vergara ◽  
◽  
Benito Lauret Aguirregabiria ◽  
Juan Miguel Lirola Pérez ◽  
Graciela Ovando Vacarezza

Author(s):  
Melita Thila ◽  
Noviar Nurdin Kasim ◽  
Meldawati Artayani

Kota Makassar sebagai,pintu gerbang perdagangan di Indonesia Timur dan juga merupakan salah satu kota besar di Indonesia, membutuhkan moda transportasi massal yakni kereta api yang telah ditindaklanjuti dengan adanya jaringan jalur kereta api Trans Sulawesi pada tahun 2015 di Kabupaten Barru. Sejauh ini perencanaan kereta api hanya sebatas rencana jaringan jalur kereta tanpa adanya rencana rancangan stasiun. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah desain Stasiun Kereta Api di Kota Makassar sebagai induk dari stasiun-stasiun penghubung antarkota lainnya. Penggunaan metode pendekatan utopia menekankan bentuk fasade yang geometris dan dinamis yang ditransformasikan dari bentuk lumba-lumba untuk menghadirkan kesan futuristik pada bangunan yang berlokasi pada Kecamatan Tallo tersebut. Dengan luas lahan terbangun 2,7 Ha dan lahan terbuka 1,8 Ha, Stasiun didesain tiga lantai dengan sistem struktur rangka ruang dipadukan GFRC (Glass Fiber Reinforced Concrete). Pada tapak terdapat pembagian jalur enterance antara penumpang, pengelola dan barang atau kargo. Fasilitas yang disediakan pada tapak adalah halte angkutan umum yakni BRT dan pete-pete guna memperlancar perpindahan moda transportasi penumpang. Stasiun Kereta Api dengan konsep utopia ini penulis sajikan agar dapat menjadi ikon Kota Makassar, sesuai dengan program kerja pemerintah yakni menjadikan Kota Makassar sebagai kota dunia. Selain itu juga dapat memperpanjang masa pakai bangunan dari segi arsitektural sehingga bangunan tidak perlu direnovasi dalam kurun waktu yang singkat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document