Evaluation of Surrogate Markers for Prediction of CD4 Counts in People Living with Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immunodeficiency Syndrome

2016 ◽  
Vol 07 (05) ◽  
Author(s):  
Jyoti Kotwal ◽  
Jasmita Dass
2020 ◽  
Vol 0 ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Tejas Kanthrao Mankeshwar ◽  
Ashok Kumar Sharma

Objectives: Abdominal pathologies are the second most common after pulmonary diseases in human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) patients. Ultrasonography (USG) is a vital imaging technique for the evaluation of abdominal pathologies. This study was aimed at evaluating the abdominal pathologies using USG in HIV/AIDS and further analysis of its correlation with CD4 count. Material and Methods: The present study was carried out on 392 HIV-positive patients with abnormal abdominal sonographic findings. All data were analyzed by Chi-square test and one-way analysis of variance using SPSS 16.0 software. Results: Of these 392 patients, 66.3% were males, the mean age was 35.7 years, (range 7–64 years) and most of them were in 4th decade. On ultrasonographic evaluation, spleen was involved in 45.2% patients and liver as well as lymph nodes each was involved in 43.6% patients. Other cases displayed ascites and bowel thickening in 5.3% and 3.8% patients, respectively. Less involvement of kidney (2.3%), pancreas (1.5%), and biliary system (1.3%) was observed. In addition, pathologies such as hepatomegaly, splenomegaly, splenic microabscess, focal pancreatic lesion, mesenteric, and periportal lymphadenopathy showed significant correlation with CD4 counts. Lymphoma was found in 1% of patients, involving liver, pancreas, and retroperitoneal lymph nodes. Conclusion: Our study highlights the clinical utility of abdominal USG in HIV/AIDS patients. CD4 counts largely affect the differential diagnosis in HIV/AIDS patients. USG findings interpreted in the context of CD4 count may help in guiding the exact diagnosis.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Nur Syamsi NL

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah syndrom yang timbul akibat adanya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV/AIDS dapat menular melalui darah, sperma, cairan vagina, dan ASI (Air Susu Ibu). Penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan Sandi Karsa Makassar yang terletak di jalan Bung lorong 2, Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea Jaya, Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Besarnya sampel yang digunakan adalah 30 responden dari 600 populasi yang dipilih secara Total Sampling. Di mana dalam pengambilan data digunakan instrumen berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden. Dari keseluruhan responden didapatkan tingkat pengetahuan mahasiswa Akademi Kebidanan Sandi Karsa Makassar yang diteliti didapat 15 mahasiswa (50%) yang tingkat pengetahuan baik tentang HIV/AIDS dan terdapat 14 mahasiswa (46,7%) yang tingkat pengetahuan cukup tentang HIV/AID dan terdapat 1 mahasiswa (3,3%) yang tingkat pengetahuan kurang tentang HIV/AIDS


2021 ◽  
Vol 9 ◽  
pp. 232470962110146
Author(s):  
Roopam Jariwal ◽  
Nadia Raza ◽  
Janpreet Bhandohal ◽  
Everardo Cobos

Plasmablastic lymphoma (PBL) is a subtype of non-Hodgkin’s lymphoma that manifests in patients with the diagnosis of human immunodeficiency virus (HIV), more prominently in the head, neck, and oral mucosal region. The diagnosis of this rare lymphoma serves as a concomitant diagnosis of acquired immunodeficiency syndrome. The case is of a 33-year-old previously healthy male, with an unknown diagnosis of HIV with a painful right mandibular mass. He was subsequently diagnosed with PBL and HIV. This case of PBL illustrates the importance of linking a rare and potentially life-threatening diagnosis as a possible first manifestation of HIV.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 55-63
Author(s):  
Machria Rachman

HIV (Human Immunodeficiency Virus)  dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat secara global. Prevalensi HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi juga cukup tinggi yakni 4.557 kasus. Cara penularan HIV terbesar adalah melalui hubungan seksual (71 %). Sejumlah 18,23% orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah wanita pekerja seks (WPS). Meskipun lokalisasi di Banyuwangi telah resmi ditutup pada tahun 2013, namun praktik prostitusi masih terselubung dijalankan. Hubungan seksual tanpa kondom menjadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi pengetahuan dan sikap WPS dengan persuasi penggunaan kondom di eks lokalisasi Gempol Porong Kabupaten Banyuwangi. Desain penelitian adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yaitu WPS di Eks Lokalisasi Gempol Porong berjumlah 32 orang yang diambil dengan teknik Total sampling. Pengambilan data dengan metode angket dan dianalisis statistik menggunakan SPSS 20.0 version. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WPS yang memiliki pengetahuan rendah dalam penanggulangan HIV/AIDS sebanyak 56,2 %, sikap negatif sebesar 53,1% dan sebanyak 59,4% tidak melakukan persuasi penggunaan kondom. Analisis uji chi-Square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan WPS dalam penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom (ρ = 0,002α), serta ada hubungan antara sikap WPS dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom (nilai ρ = 0,000α). Variabel yang berpengaruh terhadap penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom adalah sikap, dengan  probabilitas sikap negatif WPS sebesar 78%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pihak terkait guna peningkatan 100% penggunaan kondom sehingga dapat menekan angka pertumbuhan HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document