scholarly journals Prophylactic Ephedrine Versus Phenylephrine for Maternal Hypotension in Women Undergoing Spinal Anesthesia for Caesarean Section-A Randomized Double Blind Clinical Trial

2017 ◽  
Vol 06 (02) ◽  
Author(s):  
Aidah Alkaissi ◽  
Qussai Ussbah ◽  
Aisar Al Bargouthi
2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Muh. Zulkifli ◽  
Andi Salahuddin ◽  
Muh. Ramli Ahmad

Latar Belakang: Teknik anestesi yang efektif adalah tujuan utama dari teknik anestesi spinal, yang bertujuan meminimalkan efek samping pada ibu dan bayi baru lahir. Tujuan: Membandingkan ketinggian blok, onset dan durasi, efek samping antara Bupivakain 0,5% Hiperbarik dosis 7,5 Mg + Fentanyl 25 Mcg dan dosis 5 Mg + Fentanyl 25 Mcg pada seksio sesarea.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan uji klinis acak tersamar ganda (Randomized double blind clinical trial). Sampel terdiri atas 2 kelompok yakni LD (Kelompok yang mendapatkan anestesi spinal bupivakain 0,5% hiperbarik 5 mg + fentanil 25 μg ) dan CD (Kelompok yang mendapatkan anestesi spinal bupivakain 0,5% hiperbarik 7,5 mg + fentanil 25 μg) dengan jumlah sampel masing-masing 20 orang. Data dianalisis menggunakan uji statistik Independen Sample T Test dengan tingkat kemaknaan α=0.05. Hasil: Ada perbedaan onset blok motorik (p=0,004), durasi motorik (p=0,000), durasi blok sensoris (p=0,000) antara kelompok LD dan kelompok CD. Sedangkan durasi operasi (p= 0,769), selisih perubahan TD Sistole (p> 0,05), selisih perubahan TD Diatole (p> 0,05), selisih perubahan nadi (p> 0,05), selisih perubahan MAP (p> 0,05), efek samping mual/muntah (p> 0,05) dan rescue (p> 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan.Simpulan: Onset blok sensorik lebih lama, dan durasi blok sensoris dan motorik lebih singkat pada kelompok LD dibanding CD sehingga ada perbedaan efektifitas bupivakain antara kedua kelompok. Tidak perbedaan yang bermakna untuk efek samping dan perubahan hemodinamik pada kedua kelompok. The Effectiveness of Spinal Anesthesia Using Bupivacaine 0.5% Hyperbaric Dosage 7.5 Mg with 5 Mg in Caesarean Section Surgery Abstract Latar Belakang: Teknik anestesi yang efektif adalah tujuan utama dari teknik anestesi spinal, yang bertujuan meminimalkan efek samping pada ibu dan bayi baru lahir. Tujuan: Membandingkan ketinggian blok, onset dan durasi, efek samping antara Bupivakain 0,5% Hiperbarik dosis 7,5 Mg + Fentanyl 25 Mcg dan dosis 5 Mg + Fentanyl 25 Mcg pada seksio sesarea.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan uji klinis acak tersamar ganda (Randomized double blind clinical trial). Sampel terdiri atas 2 kelompok yakni LD (Kelompok yang mendapatkan anestesi spinal bupivakain 0,5% hiperbarik 5 mg + fentanil 25 μg ) dan CD (Kelompok yang mendapatkan anestesi spinal bupivakain 0,5% hiperbarik 7,5 mg + fentanil 25 μg) dengan jumlah sampel masing-masing 20 orang. Data dianalisis menggunakan uji statistik Independen Sample T Test dengan tingkat kemaknaan α=0.05. Hasil: Ada perbedaan onset blok motorik (p=0,004), durasi motorik (p=0,000), durasi blok sensoris (p=0,000) antara kelompok LD dan kelompok CD. Sedangkan durasi operasi (p= 0,769), selisih perubahan TD Sistole (p> 0,05), selisih perubahan TD Diatole (p> 0,05), selisih perubahan nadi (p> 0,05), selisih perubahan MAP (p> 0,05), efek samping mual/muntah (p> 0,05) dan rescue (p> 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan.Simpulan: Onset blok sensorik lebih lama, dan durasi blok sensoris dan motorik lebih singkat pada kelompok LD dibanding CD sehingga ada perbedaan efektifitas bupivakain antara kedua kelompok. Tidak perbedaan yang bermakna untuk efek samping dan perubahan hemodinamik pada kedua kelompok.


2018 ◽  
Vol 5 (9) ◽  
pp. 2646-2650 ◽  
Author(s):  
Hamideh Gholami ◽  
Yousef Moradi ◽  
Zaher Khazaei ◽  
Shahrzad Tehrani

Background: Postanesthetic shivering is one of the most common complications and problems after operations. Medications and drugs can be used to prevent postanesthetic shivering. The aim of this study is to compare the effects of Dexamethasone and Pethidine in preventing postanesthetic shivering after spinal anesthesia in Iranian women undergoing caesarean section. Method: This double-blind randomized clinical trial was performed in 66 pregnant women who were referred to Ayatollah Moosavi Hospital in Zanjan, Iran for elective cesarean section, from December 2011 to November 2012. All participants who have ASA I-II were randomly classified into three groups: Dexamethasone receivers (Group A), Pethidine receivers (Group B), and Normal Saline receivers (Group C). Data were collected and analyzed using SPSS16 software. IRCT registration number of this study is IRCT201112198469N1. Conclusion: Although statistically there was no significant difference between the three groups of Dexamethasone, Pethidine and Normal Saline receivers regarding shivering reduction; clinical complication rate in Dexamethasone group was lower comparedto Pethidine and Normal Saline groups. Results: There was no significant difference between three groups regarding shivering reduction. There were 11 (72.5%) trembling cases in Normal Saline group, 6 cases (27.3%) in Dexamethasone group, and 12 cases (54.5%) in Pethidine group.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document