scholarly journals Perencanaan Jaringan Komunikasi Backbone antara Bangka dan Belitung Menggunakan Radio Microwave SDH

2019 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 40
Author(s):  
Andri Andri ◽  
Rianto Nugroho

Pembangunan jaringan telekomunikasi antara Pulau Bangka – Pulau Belitung menggunakan radio microwave dengan teknologi SDH (Synchronous Digital Hierarchy) yang dapat memenuhi kapasitas yang besar dan kehandalan yang cukup tinggi. Pemilihan komunikasi dengan radio microwave pada link ini disebabkan banyaknya kendala pada proses implementasinya, dimana link ini melewati lautan, oleh sebab itu tidak memungkinkan membangun komunikasi kabel laut dalam waktu relatif singkat. Maka sistem komuikasi radio microwave memberikan suatu solusi. Sistem ini merambat dalam garis pandang (line of sight) atau ruang bebas sehingga tidak diperlukan syarat utama yang harus dipenuhi dalam membangun komunikasi radio microwave. Sebelum membangun sistem komunikasi radio microwave maka dibutuhkan perencanaan agar sistem ini memenuhi kebutuhan suatu sistem komunikasi. Perencanaan dilakukan terdiri atas beberapa tahap seperti penentuan lokasi, penentuan rute radio link, konfigurasi radio link dan path analisys. Tahap-tahap tersebut dilaksanakan agar mendapatkan hasil yang maksimal pada suatu perencanaan. Hasil perencanaan dapat digunakan sebagai referensi penentuan penggunaan perangkat yang sesuai dengan spesifikasi dalam pembangunan komunikasi radio microwave dengan rute Pulau Bangka – Pulau Belitung agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan standarisasi internasional. Dalam hal ini standar yang digunakan mengacu pada ITU-R.

2019 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Nurwendah Puspita ◽  
Rianto Nugroho

Pembangunan jaringan telekomunikasi antara pulau Maluku – Papua<br />menggunakan radio microwave dengan teknologi SDH (Synchronous Digital Hierarchy)<br />yang dapat memenuhi kapasitas yang besar dan kehandalan yang cukup tinggi. Pemilihan<br />komunikasi dengan radio microwave pada link ini disebabkan banyaknya kendala pada<br />proses implementasinya, dimana link ini melewati lautan, oleh sebab itu tidak<br />memungkinkan membangun komunikasi kabel laut dalam waktu relatif singkat. Maka<br />sistem komuikasi radio microwave memberikan suatu solusi. Sistem ini merambat dalam<br />garis pandang (line of sight) atau ruang bebas sehingga tidak diperlukan syarat utama yang<br />harus dipenuhi dalam membangun komunikasi radio microwave. Sebelum membangun<br />sistem komunikasi radio microwave maka dibutuhkan perencanaan agar sistem ini<br />memenuhi kebutuhan suatu sistem komunikasi. Perencanaan dilakukan terdiri atas beberapa<br />tahap seperti penentuan lokasi, penentuan rute radio link, konfigurasi radio link dan path<br />analisys. Tahap-tahap tersebut dilaksanakan agar mendapatkan hasil yang maksimal pada<br />suatu perencanaan. Hasil perencanaan dapat digunakan sebagai referensi penentuan<br />penggunaan perangkat yang sesuai dengan spesifikasi dalam pembangunan komunikasi<br />radio microwave dengan rute pulau Maluku – Papua agar mendapatkan hasil yang sesuai<br />dengan standarisasi internasional. Dalam hal ini standar yang digunakan mengacu pada<br />ITU-R


1967 ◽  
Vol 3 (5) ◽  
pp. 185 ◽  
Author(s):  
J.A. Lane ◽  
A.C. Gordon-Smith ◽  
A.M. Zavody
Keyword(s):  

1967 ◽  
Vol 67 (1) ◽  
pp. 173-178 ◽  
Author(s):  
M. Anastassiades ◽  
L. Carapiperis
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document