scholarly journals SISTEM PANAS BUMI TEMPERATUR RENDAH-SEDANG PADA CEKUNGAN KUTAI DAN REKOMENDASI PEMANFAATANNYA

2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 133-151
Author(s):  
Andri Eko Ari Wibowo ◽  
Mochamad Nur Hadi ◽  
Dikdik Risdianto
Keyword(s):  

Pengembangan panas bumi di Indonesia masih didominasi pada sistem panas bumi vulkanik yang digunakan sebagai pemanfaatan tidak langsung (listrik), padahal sekitar 70% dari 357 lokasi panas bumi di Indonesia berasosiasi dengan sistem non vulkanik. Keterbasan informasi bawah permukaan berupa data sumur dan fluida reservoar serta nilai keekonomian yang rendah, menyebabkan kurang berkembangnya pemanfaatan energi panas bumi di sistem non vulkanik. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang karakteristik kimia air panas seperti tipe, asal-usul, dan temperatur fluida di Kalimantan, khususnya Cekungan Kutai Timur, serta memberikan rekomendasi pemanfaatannya.   Terdapat lima manifestasi berupa air panas dengan temperatur mulai dari 42 s.d. 55°C, pH netral, bertipe bikarbonat, dan terletak pada zona immature water. Karakteristik fluida di daerah panas bumi ini berkorelasi dengan litologi daerah penyelidikan yang didominasi oleh batuan sedimen. Hasil plotting nilai isotop O18 dan D menunjukkan sumber fluida panas bumi berasal dari air meteorik. Air permukaan meresap ke bawah permukaan dan akan terpanaskan oleh batuan panas yang diperkirakan timbul akibat adanya pembebanan dalam waktu yang sangat lama (geopressured), yang kemudian membentuk fluida reservoar. Temperatur reservoar diperkirakan sebesar 70 s.d. 170oC, dengan pembentukan sistem panas buminya dipengaruhi oleh lingkungan sedimen dengan umur yang relatif sudah tua (old hydrothermal system).   Sistem panas bumi di Cekungan Kutai memiliki reservoir dengan temperatur sedang-rendah, oleh karena itu pemanfaatannya lebih sesuai digunakan untuk pemanfaatan langsung. RekomendasI pemanfaatan langsung seperti untuk akuakultur, agro industri, pariwisata, dan balneoterapi dapat diaplikasikan pada semua sistem panas bumi di Cekungan Kutai. Pada sistem panas bumi di daerah Santan Tengah, Samboja, dan Tamapole-Dondang sangat memungkinkan dimanfaatkan untuk balneoterapi terhadap penyakit peradangan tulang karena memiliki kandungan bikarbonat yang tinggi (>500 ppm). Ada peluang untuk pemanfaatan tidak langsung menjadi energi listrik menggunakan siklus biner, pada sistem panas bumi Tamapole-Dondang (170oC) dan Samboja (150oC).

2018 ◽  
Vol 52 (4) ◽  
pp. 317-333 ◽  
Author(s):  
Jaeguk Jo ◽  
Toshiro Yamanaka ◽  
Tomoki Kashimura ◽  
Yusuke Okunishi ◽  
Yoshihiro Kuwahara ◽  
...  

2017 ◽  
Author(s):  
David A. Kring ◽  
◽  
Martin Schmieder ◽  
Ulrich Riller ◽  
Sarah L. Simpson ◽  
...  

2020 ◽  
Author(s):  
Erin Alexander ◽  
◽  
Katelyn Weeks ◽  
Randall Debes ◽  
Lindsey Howe ◽  
...  

Author(s):  
Hsin-Fu Yeh ◽  
Hung-Hsiang Hsu

The Tatun Volcano Group (TVG) is located in northern Taiwan and consists of many springs and fumaroles. The Tayukeng (TYK) area is the most active fumarole site in the TVG. In this study, we analyzed the long-term geochemical variations of hydrothermal fluids and proposed a mechanism responsible for the variation in TYK. There are two different aquifers beneath the TYK area: a shallow SO42−-rich aquifer and a deeper aquifer rich in Cl−. TYK thermal water was mainly supplied by the shallow SO42−-rich aquifer; therefore, the thermal water showed high SO42− concentrations. After 2015, the inflow of deep thermal water increased, causing the Cl− concentrations of the TYK to increase. Notably, the inferred reservoir temperatures based on quartz geothermometry increased; however, the surface temperature of the spring decreased. We inferred that the enthalpy was lost during transportation to the surface. Therefore, the surface temperature of the spring does not increase with an increased inflow of deep hydrothermal fluid. The results can serve as a reference for understanding the complex evolution of the magma-hydrothermal system in the TVG.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document