scholarly journals KEMELIMPAHAN GULMA GULMA PADI SAWAH (Oryza sativa L.) PADA KETINGGIAN DAN SISTEM TANAM YANG BERBEDA

Author(s):  
Jenal Mutakin

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat dan sistem tanam terhadap kelimpahan gulma  padi sawah pergolongan di kabupaten Garut dengan menggunakan metode survai yang dilakukan pada dua ketinggian (T) yaitu t1 dataran rendah dan t2 dataran tinggi pada dua sistem tanam (S) yaitu; s1 sistem tanam  Sistem of Rice Intensification (S.R.I) dan s2 sistem tanam konvesional. masing- masing diulang 6 kali. data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan mengunakan ANOVA dan jika terjadi pengaruh nyata dilakukan uji lanjut LSD pada taraf 5%.  Hasil penelitian diketahui terjadi interaksi antara  ketinggian tempat dan sistem tanam terhadap kelimpahan gulma padi sawah, pada kelimpahan spesies gulma golongan berdaun lebar, spesies gulma golongan berdaun sempit, populasi gulma berdaun sempit. Kombinasi  dataran rendah dan sistem tanam konvensional (t1s2) nenunjukkan rata-rata spesies gulma tertingi, kombinasi dataran tinggi dan sistem tanam konvensional (t2s2) menunjukkan rata-rata golongan gulma  berdaun sempit tertinggi dan kombinasi dataran rendah dan sistem tanam S.R.I (t1s1) menunjukkan rata-rata populasi golongan gulma berdaun sempit tertinggi.    Kata Kunci : gulma, kelimpahan, ketinggian,  padi sawah,  sistem tanam,

2019 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 95-104
Author(s):  
AHMAD EFRIZAL ◽  
CHAIRIL EZWARD ◽  
SEPRIDO SEPRIDO

This report aims to understand response various herbafarm granule doses of growth and the production of rice (Oryza Sativa L.) fields with the SRI (System Of Rice Intensification). Draft use is a random (group shelves) non factorials namely fertilizer herbafarm granule consisting of 6 standard treatment consisting of 3 test, H0 (Without treatment), H1 (2,43 g/plot), H2 (4,86 g/plot), H3 (7,29 g/plot), H4 (9,72 g/plot), H5 (12,15 g/plot). Each treatment repeat three times, 18 units in order to obtain a plot / experiment, Every a plot there were 9 plants and 7 of them sample plants. The quantity of a crop a whole 162 plant. Then the data obtained by in statistically analysis, further by test different real bnj truthful , 5 percent the first. Based on the research done so it can be concluded that treatment fertilizer herbafarm granule with the SRI give impact on the real parameters, for observation age flowering ( 77.33 hst ) and aged harvest ( 109 .33 hst ) treatment is the best H1 treatment, As for the number of productive saplings (39.90 stem) and heavy of dried grain (87.48 gram) treatment is the best H4 treatment.


Author(s):  
Amir Mahmud ◽  
Mukhlis Mukhlis

Penelitian ini telah di lakukan di Desa Purwodadi Kecamatan Padang Sidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan Provinsi Sumatera Utara dari bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji beberapa jenis mulsa dalam mengendalikan gulma pada beberapa varietas tanaman padi sawah dengan metode System Of Rice Intensification. Percobaan ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (Split plot design) dalam pola RAK dengan dua faktor. Faktor utama adalah varietas padi sawah yang terdiri dari tiga taraf perlakuan yaitu varitas Aryze H6444, varitas Situ Bagendit dan varitas Siganteng. Faktor anak petak adalah penggunaan mulsa yang terdiri dari empat taraf perlakuan yaitu jerami padi, sekam padi, titonia dan mulsa plastik hitam.Varitas Aryze H6444 Gold dan varitas Siganteng menunjukkan hasil terbaik pada penggunaan mulsa plastik, sedangkan varitas Situ Bagendit menunjukkan hasil terbaik pada mulsa jerami padi. Jenis gulma Ludwigia octovalvis merupakan gulma yang mendominasi pada pemberian mulsa jerami padi, sekam padi dan mulsa plastik. Sedangkan pada mulsa Titonia jenis gulma yang mendominasi adalah gulma Eleusine indica. Penggunaan mulsa plastik lebih baik dari pada penggunaan mulsa Titonia, mulsa jerami padi dan sekam padi dalam menekan pertumbuhan gulma pada tanaman padi sawah dengan sistem SRI. Kata Kunci : pengendalian gulma, jenis mulsa, beberapa varitas,metode SRI.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 94
Author(s):  
Makmur Makmur ◽  
Harli A. Karim ◽  
Hasanuddin K ◽  
Suryadi Suryadi

Tanaman  padi merupakan tanaman penting dan strategis di Indonesia. Kebutuhan pangan khususnya beras mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satu unsur iklim yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi padi adalah curah hujan. Produktivitas rata-rata tanaman padi berkisar 5,14 t /ha.  Padahal, potensi produktivitas tanaman padi dapat mencapai 10-11 t/ha.  Salah satu penyebabkan rendahnya produktivitas tersebut adalah sistem tanam yang belum tepat. Upaya yang bisa diakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menguji berbagai sistem tanam yang sering digunakan petan.  Penelitian ini bertujuan untuk menguji berbagai sistem tanam ( SRI, Jajar Legowo 2:1, Hazton, Tegel, Tabela dan Hambur) terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Nepo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar selama ± 4 bulan dimulai dari  Mei-Juli 2020 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok  yang terdiri dari faktor sistem tanam dengan 6 perlakuan yaitu System Rice Intensification (SRI), Legowo 2:1, Hazton, Tegel, Tanam Benih Langsung dan Hambur. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga ada 18 petak penelitian. Analisis statistik dilakukan dengan uji F pada taraf nyata 5 %. Jika F hitung lebih besar dari F tabel 5 %, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT). Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan vegetatif dan produktif, jumlah gabah isi tiap malai, Panjang malai, jumlah gabah permalai, berat gabah 1000 biji, hasil perpetak dan Hasil per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam tabela menunjukkan rata-rata tinggi tanaman terbaik pada umur 45 HST dan 60 HST. Padi yang ditanam menggunakan legowo menghasilkan produktivitas  13.07 ton/ha. Hasil tersebut merupakan hasil tertinggi diabandingkan dengan sistem tanaman lainnya yaitu tegel (12.60 ton/ha), hazton (12.08 ton/ha), sistem SRI (11.67 ton/ha), tabela (9.91ton/ha) dan hambur (8.56 ton/ha).


Author(s):  
Mergono Adi Ningrat ◽  
Carolina Diana Mual ◽  
Yohanis Yan Makabori

Padi merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia, karena sebagai sumber energi dan karbohidrat bagi mereka. Penurunan produksi beras dapat mempengaruhi ketersediaan pangan. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi padi adalah sistem tanam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem tanam terbaik untuk pertumbuhan dan produksi tanam padi serta memberikan pengetahuan kepada petani tentang sistem tanam padi yang efektif. Penelitian dilaksanakan di Kampung Desay, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari. Selama 5 bulan, mulai tanggal 1 Desember 2020 - 30 April 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) nonfaktorial dengan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan yang diujikan ialah sistem tanam konvensional, Sistem tanam Jajar Legowo dan Sistem Tanam System of Rice Intensification. Parameter yang diamati yaitu tingkat kesuburan tanah, tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai padi dan berat gabah kering panen serta berat gabah kering giling. Terdapat pengaruh antara setiap sistem tanam terhadap tinggi tanaman, jumlah anakkan dan jumlah malai padi, namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap produksi gabah kering panen dan gabah kering giling. Sistem tanam terbaik di tunjukan oleh sistem tanam jajar legowo 4:1 dengan hasil mencapai 5,63 ton/ha gabah kering giling. Penggunaan sistem tanam jajar legowo menghasilkan produksi padi lebih tinggi sehingga dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi padi. Sedangkan untuk pertanian berkelanjutan penggunaan sistem tanam SRI dapat digunakan karena menerapkan konsep organik dan berkelanjutan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document