PDAM Intan Banjar melakukan sebuah program untuk meningkatkan kualitas Air Minum yang disebut Zona Air Minum Prima (ZAMP). Dimana ZAMP adalah wilayah khusus yang jaringan distribusi terisolasi dan dirancang sebagai wilayah air siap minum. ZAMP merupakan wilayah yang diutamakan pelayanannya oleh PDAM Intan Banjar selama 24 jam. Tingkat kehilangan air ZAMP hingga April 2016 sebesar 31%, yang dimana telah melebihi standar tingkat kehilangan air minimum yaitu 20%. Beraasarkan data Hubungan Langganan, adanya pengaduan pelanggan masalah pipa bocor dan masalah kurangnya tekanan pada jam puncak yang tercatat dari hasil data pressure recorder yang dipasang oleh pihak PDAM pada beberapa titik pantau ZAMP. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sistem jaringan distribusi air minum, kemudian mengevaluasi dan memetakan pola sebaran tekanan pada jaringan distribusi ZAMP serta membandingan hasil simulasi dengan kondisi eksisting. Berdasarkan hasil pengolahan data, jam puncak ZAMP terjadi pukul 07.00 dan jam terendah terjadi pada pukul 04.00. Berdasarkan hasil simulasi Epanet 2.0, terdapat 3 node yang memiliki tekanan <10 m. Hal ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan elevasi, jarak yang semkin menjauhi sumber air, dan ketidaksesuaian dimensi pipa. Kata kunci: Epanet 2.0, sistem jaringan distribusi, tekanan, ZAMP. PDAM Intan Banjar has a program to improve the water quality, which is called as Zona Air Minum Prima (ZAMP), where ZAMP is a special isolated distribution network area designed as a potable water. ZAMP is an area served priority by PDAM Intan Banjar for 24 hours. ZAMP’s water loss rate in April 2016 was 31%, it exceeded the minimum standard rate of water loss, 20%. The existence of customer complaints about leaking pipes and lack of pressure at peak hours were recorded from pressure recorder data result that was set at some ZMAP critical points. The purpose of this study is to identify the system of water distribution networks, evaluate and map the distribution pattern of the pressure of water distribution networks, as well as to compare the simulation results with today’s condition. Besade on data processing result, ZAMP’s peak hour occurred at 07.00 and its lowest occurred at 04.00 o’clock. Based on Epanet 2.0’s simulation results, there existed 3 nodes that have pressure <10m. These can be due to the differences in elevation, increasing distance from the source water, and the mismatching in pipe dimensions. Keywords:, distribution network system, Epanet 2.0, pressure, ZAMP.