Diagnosis of Diabetes Mellitus Using Glycated Hemoglobin (A1c): The Nigerian Perspective

2016 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Tunji Akande
Circulation ◽  
2019 ◽  
Vol 139 (20) ◽  
pp. 2380-2382 ◽  
Author(s):  
Thomas Nyström ◽  
Ulrik Sartipy ◽  
Andrea Contardi ◽  
Marcus Lind ◽  
Rino Bellocco ◽  
...  

2011 ◽  
Vol 35 (3) ◽  
pp. 247-249 ◽  
Author(s):  
Ronald M. Goldenberg ◽  
Alice Y.Y. Cheng ◽  
Zubin Punthakee ◽  
Maureen Clement

Author(s):  
Indranila KS

Hemoglobin glikasi (HbA1c) telah diakui secara luas sebagai petanda biologis peramal untuk keparahan Diabetes Melitus (DM).Hemoglobin glikosilasi (HbA1c) adalah petanda biologis penting yang mencerminkan kepekatan glukosa plasma puasa dan postprandialselama 120 hari sebelumnya. Telah dianggap sebagai alat penting dalam diagnosis dan manajemen diabetes. Peningkatan kadar HbA1cberarti resistensi insulin jangka panjang dan konsekuensi berat adanya hiperglikemia, dislipidemia, hiperkoagulabilitas dan responsinflamasi. Terdapat hubungan positif antara HbA1c tinggi dan hasil yang buruk pada DM, penyakit kardiovaskular (CVD) dan inflamasi.HbA1c adalah petanda biologis peramal tidak hanya di DM, tetapi juga untuk CVD dan inflamasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document