hirsutella citriformis
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

13
(FIVE YEARS 4)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 0)

PeerJ ◽  
2021 ◽  
Vol 9 ◽  
pp. e11080
Author(s):  
Orquídea Pérez-González ◽  
Ricardo Gomez-Flores ◽  
Patricia Tamez-Guerra

Background Among entomopathogenic fungi, H. citriformis has been recognized as potential biocontrol agent against the Asian citrus psyllid Diaphorina citri (Hemiptera: Liviidae). Nevertheless, this fungus is poorly characterized. Previous molecular studies have shown high sequence similarities among strains, but significant differences in Diaphorina citri virulence. Objective The aim of the present study was to determine mycelial compatibility and anastomosis, and nucleus numbers in mycelium and conidia of eight H. citriformis strains isolated from mycosed D. citri adults collected from several Mexican states. Methods Mycelial compatibility and anastomosis evaluation was performed after pairing strains, leading to 36 confrontations, and cultured in chlorate minimum medium to obtain mutants for vegetative compatibility group. Results Hypha or conidia nuclei were visualized with safranin-O and 3% KOH, and 0.05% trypan blue–lactophenol solution. H. citriformis strains showed compatibly and anastomosis events after confrontation. In addition, they showed one nucleus per conidium and mycelium section. It was not possible to obtain H. citriformis nit mutants from the chlorate concentrations tested. Conclusions To date, this is the first report demonstrating mycelial compatibility, anastomosis occurrence, and hyphae and conidia nuclei number among H. citriformis strains.


2019 ◽  
Vol 49 ◽  
pp. e1221
Author(s):  
Raúl Raymundo-Jiménez ◽  
Elías García-Ibarra ◽  
J. Isabel López-Arroyo ◽  
Nadiezhda Yakovleva Zitz Ramírez-Cabral ◽  
Raúl Rodríguez-Guerra

Antecedentes: Hirsutella citriformis crece y germina lentamente, y produce escasos conidios. Estos rasgos dificultan su uso potencial como agente de control biológico de plagas.Objetivo: Evaluar fuentes de proteína vegetal y animal, solas o en combinación con medios comerciales sobre el crecimiento micelial y producción de conidios; así como fuentes de nitrógeno y surfactantes sobre la germinación de conidios de H. citriformis.Métodos: El crecimiento micelial y producción de conidios se evaluó en los medios papa dextrosa agar (PDA), Sabouraud dextrosa agar (SDA) y a base de soya, quínoa, lenteja y atún comercial enlatado. La germinación de conidios se evaluó en agua, extracto de levadura, levadura comercial, nitrato de sodio y dos surfactantes.Resultados y conclusiones: El crecimiento radial de H. citriformis en medios sintéticos fue superior y la mayor producción de conidios ocurrió en agar con quínoa. La combinación de PDA con infusión de quínoa produjo la mayor cantidad de conidios. El extracto de levadura incrementó 54 % la germinación con respecto al testigo en agua, así como superior a NaNO3 y surfactantes. Concentraciones menores del extracto de levadura disminuyeron la germinación de conidios. La quínoa mejoró la producción de conidios y el extracto de levadura su germinación.


2019 ◽  
Vol 29 (9) ◽  
pp. 827-839
Author(s):  
Georgina Cruz-Juárez ◽  
María Guadalupe Maldonado Blanco ◽  
Mark Alan Jackson

2019 ◽  
Vol 44 (1) ◽  
pp. 165
Author(s):  
Orquídea Pérez-González ◽  
María Guadalupe Maldonado-Blanco ◽  
Arcadio Valdes-Gonzalez

2018 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Wawan Wawan ◽  
Teguh Santoso ◽  
Ruly Anwar ◽  
Tri Puji Priyatno

<p><em>Hirsutella citriformis</em> merupakan salah satu jamur entomopatogen potensial untuk wereng batang cokelat (WBC), tetapi belum banyak dimanfaatkan karena konidianya sulit diperbanyak sehingga perlu dicari propagul alternatif. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi isolat <em>H. citriformis</em> yang menginfeksi WBC dan menguji efektivitas miselianya sebagai alternatif inokulum konidia dalam pengendalian biologis WBC. Identifikasi <em>Hirsutella</em> dilakukan berdasarkan karakter morfologis dan molekuler dan berdasarkan sekuen <em>internal transcribed spacer</em> (ITS). Konidia dan miselia pada berbagai konsentrasi diaplikasikan pada nimfa WBC instar 2–3 dengan cara penyemprotan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan karakter morfologis, isolat jamur entomopatogen asal Bogor yang menyerang WBC di lapangan adalah <em>H</em><em>. citriformis</em>. Salah satu isolat (Bgr 0716) telah diidentifikasi berdasarkan sekuen ITS dan terkonfirmasi sebagai <em>H.</em><em> </em><em>citriformis</em>. Aplikasi miselia isolat Bgr 0716 efektif mengendalikan WBC dengan nilai <em>lethal time</em> 50% (LT<sub>50</sub>) selama 13,3 hari, tidak jauh berbeda dari nilai LT<sub>50</sub> konidia yang terjadi dalam waktu 12,8 hari. Nilai <em>lethal concentration</em> 50% (LC<sub>50</sub>) miselia sekitar 2,303 g/l, sedangkan nilai LC<sub>50</sub> untuk aplikasi konidia adalah sebesar 2,5 × 10<sup>5</sup> konidia/ml. Dengan nilai LT<sub>50</sub> dan LC<sub>50</sub> yang relatif rendah tersebut, miselia layak untuk di-aplikasikan dalam skala luas karena produksinya lebih mudah dan cepat dibanding dengan produksi konidia. Oleh karena itu, miselia <em>H. citriformis </em>dapat menjadi propagul aktif sebagai alternatif konidia untuk pengembangan biopestisida efektif terhadap WBC.</p>


2017 ◽  
Vol 27 (3) ◽  
pp. 433-438 ◽  
Author(s):  
Karla H. Ibarra-Cortés ◽  
Héctor González-Hernández ◽  
Ariel W. Guzmán-Franco

2016 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 162
Author(s):  
Mutia Erti Dwiastuti ◽  
Muhammad Iqbal

Pemanfaatan cendawan entomopatogen Hirsutella citriformis dalam mengendalikan hama utama tanaman jeruk Diaphorina citri mempunyai arti penting dalam mendukung konsep pengendalian hama terpadu. Entomopatogen dapat mengendalikan imago Diaphorina citri pada konsentrasi 108 konidia/ml, terutama pada musim penghujan. Aplikasi pestisida (insektisida dan fungisida) di lapang  dilakukan oleh petani diduga berpengaruh terhadap H.citriformis belum pernah diteliti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh insektisida dan fungisida terhadap perkembangan H.citriformis secara in vitro dan in vivo. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu dan Rumah Kasa Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Tlekung, mulai Juni 2008 sampai dengan Juni 2009. Penelitian in vitro, menggunakan rancangan acak lengkap dengan sembilan perlakuan, yaitu insektisida berbahan aktif abamektin, sipermetrin, profenofos, dimetoat serta fungisida berbahan aktif  propinep, mankozeb, benomil, bupirimat serta kontrol, dengan tiga ulangan. Penelitian in vivo,  dilakukan pada benih jeruk menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga perlakuan: satu macam insektisida  dan fungisida  terbaik dari hasil penelitian in vitro yaitu yang tidak menekan pertumbuhan H citriformis dan kontrol, masing-masing dengan lima ulangan.  Parameter pengamatan in vitro meliputi diameter koloni H.citriformis dan persentase tingkat hambatan, sedang pengamatan in vivo di rumah kasa  meliputi periode inkubasi pada D.citri dan jumlah imago terinfeksi yang mati. Hasil penelitian laboratorium menunjukkan bahwa  H. citriformis dapat tumbuh cukup optimal pada media buatan yang dicampur dengan insektisida abamektin, sipermetrin, dan profenofos serta fungisida berbahan aktif propinep dan mankozeb. Hasil penelitian di rumah kasa menunjukkan bahwa insektisida profenofos lebih kompatibel disemprot bersama-sama dengan H.citriformis dibanding fungisida bupirimat dalam mengendalikan serangga imago D.citri


2014 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
O. Pérez-González ◽  
M. G. Maldonado-Blanco ◽  
R. I. Torres-Acosta ◽  
R. Rodríguez-Guerra ◽  
M. Elías-Santos ◽  
...  

2013 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 7-14
Author(s):  
Arutselvi Ramachandran ◽  
Bala Saravanan Thangappan ◽  
Ponmurugan Ponnusamy

BioControl ◽  
2012 ◽  
Vol 57 (5) ◽  
pp. 663-675 ◽  
Author(s):  
David G. Hall ◽  
Matthew G. Hentz ◽  
Jason M. Meyer ◽  
Alissa B. Kriss ◽  
Tim R. Gottwald ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document