Diseminasi Hasil Riset Antimikroba Alami Berbasis Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Menjadi Soft Soap Herbal di Sentra Industri Keripik Pisang Lampung

Sentra Industri Rumah Tangga (IRT) Keripik yang beralamat di Jalan Pagar Alam merupakan salah satu sentra wisata kuliner yang cukup populer. IRT keripik ini menghasilkan limbah buangan seperti kulit buah, daun, tangkai buah, bonggol yang belum dikelola dengan baik, dan bahkan pembuangan yang masih dilakukan di tepi badan sungai. Limbah buangan IRT keripik tersebut sangat berpotensi untuk dibuat antimikroba alami yang bernilai jual tinggi, misalnya produk diversifikasi berupa sabun. Tujuan pengabdian ini adalah melakukan transfer teknologi hasil riset dan memecahkan masalah limbah buangan sentra IRT Keripik sebagai mitra pengabdian. Transfer teknologi hasil riset berupa: (1) teknologi pengolahan limbah buangan menjadi antimikroba alami; (2) teknologi diversifikasi produk antimikroba alami; dan (3) teknologi pengolahan produk sabun. Metode pengabdian dilakukan dengan cara ceramah dan diskusi hasil riset serta pendampingan pengolahan limbah buangan menjadi produk antimikroba alami berupa sabun. Kebutuhan mitra pada informasi teknologi adalah sebagai berikut: pembuatan sabun padat herbal 26%, diikuti sabun cair 24%, hand sanitizer 17%, antimikroba alami 12%, pembuatan pakan 10%, serta pembuatan kompos dan pupuk cair 8%. Kegiatan diseminasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman materi setelah kegiatan pengabdian, yaitu tentang pemanfaatan limbah buangan (40%) dan pembuatan soft soap (80%).

Diseminasi Hasil Riset Anti Mikroba Alami Berbasis Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Menjadi Produk Pengawet Bahan Pangan Kantong Di Sentra Industri Keripik Pisang

Keripik merupakan salah satu oleh-oleh khas Lampung yang cukup populer. Industri Rumah Tangga pengolahan keripik di Jalan Pagar Alam menjadi sentra Industri yang paling banyak dikunjungi. Permasalahan dari IRT keripik ini adalah Limbah buangan yang belum dikelola dengan baik. Limbah Buangan IRT keripik sangat berpotensi untuk dibuat anti mikroba alami yang bernilai jual tinggi, diversifikasinya dapat berupa produk pengawet pangan. Tujuan pengabdian ini adalah 1) transfer teknologi/hasil riset; 2) memecahkan masalah limbah buangan Mitra. Metode yang dilakukan diantaranya ceramah dan diskusi diseminasi hasil riset, pendampingan pengolahan limbah buangan menjadi produk pengawet pangan. Kegiatan diseminasi hasil riset ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan limbah buangan Mitra dan menghasilkan produk samping yang memiliki nilai jual. Prosentase peningkatan pengetahuan dan pemahaman materi setelah kegiatan pengabdian adalah pemanfaatan limbah buangan (40%), pembuatan pakan (50%), pembuatan anti mikroba alami (40%), pembuatan soft soap (80%), pembuatan sabun cair (70%).

Acaricidal and sublethal effects of tobacco leaf and garlic bulb extract and soft soap on Tetranychus urticae Koch. (Acari: Trombidiformes: Tetranychidae)

The ovicidal, adulticidal and fecundity effects of tobacco (Nicotiana tabacum L.) leaf extract, garlic (Allium sativum L.) bulb extract, soft soap and their binary mixtures were investigated against Tetranychus urticae Koch. (Trombidiformes: Tetranychidae) eggs and adult females under controlled conditions [25°C±1, 65±5% R.H. (mean±SD) and a photoperiod of 16L: 8D (Light: Dark)]. The concentrations used for the ovicidal and adulticidal effect were chosen after preliminary bioassays to obtained mortality rates equally distributed between 0%–100%. However, one concentration giving around 50 % percent adult mortality of each compound was tested for fecundity effect. Each stock solution was diluted separately with distilled water to give the desired different concentrations of each extract. The results showed that the tobacco leaf extract, the soft soap and the garlic extract+soap mixture were the most toxic against adult females. Although the garlic bulb extract had the lowest toxic effect, its mixtures with the soft soap and tobacco extract showed higher toxicity against the adults. Moreover, the tobacco application at the tested dose significantly reduced the T. urticae fecundity. It is also determined that the tobacco leaf and garlic bulb extracts have potential to be used in the control of T. urticae eggs. On the other hand, the ovicidal activity of soft soap can be increased by addition of the garlic extract. However, further investigation is needed to assess their phytotoxicity under greenhouse and field conditions. The efficacy of these compounds to natural enemies should also be measured.

Comparison of hand hygiene antimicrobial efficacy: Melaleuca alternifolia essential oil versus triclosan

OBJECTIVE: this study aimed to evaluate the efficacy of hand hygiene performed with two different soap formulations: 0.3% Melaleuca alternifolia essential oil versus 0.5% triclosan, and to compare them with two reference hygiene procedures: the official methodology procedure (soft soap) versus the draft version of the procedure (soft soap + propan-2-ol). METHOD: using the European EN 1499 method, logarithmic reduction factors were determined for the number of colony forming units of Escherichia coli K12 before and after hand hygiene of 15 volunteer subjects, and compared using the one-tailed Wilcoxon test. RESULTS: referring to the soft soap, there was no difference between the performance of soap with 0.3% M. alternifolia and soap containing 0.5% triclosan. The soft soap + propan-2-ol proved to be more effective than the other hand hygiene procedures. CONCLUSION: studies to verify the therapeutic efficacy of essential oil in hand hygiene can improve adherence to this practice.