kawah ijen
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

48
(FIVE YEARS 16)

H-INDEX

14
(FIVE YEARS 2)

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Esa Riandy Cardias

Taman Wisata Alam Kawah Ijen (92 ha) merupakan bagian dari kawasan Cagar Alam Kawah Ijen (2.468 ha) tempat berbagai biota langka dilindungi. UNESCO menetapkan Kawah Ijen sebagai salah satu Cagar Biosfer  dari 120 negara di dunia (2016). Segala keunikan yang dimiliki TWAKI menyebabkan kunjungan wisatawan ke  destinasi ini cenderung meningkat signifikan, dan pada akhirnya daya dukung lingkungan terlampaui empat tahun terakhir. Oleh karenanya dibutuhkan pengelolaan destinasi yang tepat, namun dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Willingness to pay (WTP) wisatawan diharapkan sebagai sumber pendanaan lain diluar pemerintah, dan patokan dalam mengukur WTP adalah memberikan kepuasan maksimal kepada wisatawan. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kepuasan wisatawan dan pengaruhnya terhadap WTP, serta tingkatan WTP. Penelitian ini dirancang menggunakan metode kuantitatif  dengan alat Partial Least Square Path Modelling (PLS-PM). Metode tersebut dipilih untuk mengetahui ukuran korelasional dan kausal antar variabel serta menguji signifikansi dari hipotesis. Hasil penelitian menunjukan aspek atraksi, amenitas, aksesibilitas eksternal, aksesibilitas internal, sumber daya manusia, dan citra destinasi merefleksikan  kepuasan wisatawan; kepuasan wisatawan berdasarkan aspek atraksi wisata, sumber daya manusia, dan citra destinasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap WTP. Sementara kepuasan wisatawan berdasarkan aspek amenitas; aksesibilitas eksternal; dan aksesibilitas internal tidak berpengaruh terhadap WTP. Nilai rataan WTP wisatawan mancanegara US$ 28 dan Rp.25.000  wisatawan nusantara, sehingga masing-masing nilai ekonomi ekowisata dan perkiraan pendapatan dari penjualan tiket berdasarkan nilai WTP adalah US$ 864.528 atau sekitar 12 milyar dan Rp.3.776.800.000.


2021 ◽  
Vol 9 ◽  
Author(s):  
Vincent J. van Hinsberg ◽  
Kim Berlo ◽  
Daniele L. Pinti ◽  
Bassam Ghaleb

Records of volcanic activity are a key resource in volcano monitoring and hazard mitigation. The time period for which such records are available and the level of detail vary widely among volcanic centers and there is, therefore, a need for supplementary sources of this information. Here, we use growth-zoned gypsum as a mineral archive of the activity of Kawah Ijen volcano in East-Java, Indonesia. Gypsum precipitates where water seeps from the crater lake and hydrothermal system, and it has formed a 100 m long cascading plateau. A 19 cm plateau cross-section was analysed for minor and trace elements using laser-ablation ICP-MS. Absolute ages were assigned to this transect based on 210Pb dating. This 210Pb age model was corrected for variations in the 210Pb0 resulting from fluctuations in the volcanic radon flux by using 84Kr/36Ar and 132Xe/36Ar. The age model indicates that the transect covers a period from 1919 ± 12 to 2008 ± 0.2. Gypsum-fluid partition coefficients (D) permit the gypsum compositions to be converted to the concentrations in the fluid from which each growth zone grew. The D-values also show the compatibility of the elements in the gypsum structure, and identify the LREE, Sr, Pb, Tl, Ni, Co, Cu, Zn, Cd, Sb, Th, and Mo as least susceptible to contamination from rock fragment and mineral inclusions, and therefore as most reliable elements of the gypsum record. Compositional variability in the timeseries correlates with known element behavior in the Kawah Ijen system and shows three element groups: the LREE, Sr, and Pb that represent rock-leaching; Cu, Zn, and Cd, which have previously been linked to immiscible sulfide destabilization in a deep-seated basalt; and Sb, Tl, and As which point to a contribution from the shallow system and evolved magma. Moreover, the gypsum record shows that episodes of unrest and quiescence have a distinct compositional signature in Kawah Ijen seepage fluids, and can be distinguished. Thus, we show that gypsum is a sensitive recorder of volcanic activity and can provide detailed information on the state of the magmatic-hydrothermal system in the past.


Inovasi ◽  
2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 179-188
Author(s):  
Joshi Maharani Wibowo
Keyword(s):  

Ijen Tourism Cluster (ITC) merupakan konsep pengembangan aktivitas ekonomi dan pariwisata melalui pemekaran dan penciptaan destinasi pariwisata baru di kawasan sekitar Taman Wisata Alam Kawah Ijen. ITC memanfaatkan modal alam dan modal sosial yang terdapat pada kawasan destinasi pariwisata untuk menciptakan aktivitas pariwisata yang berkelanjutan di kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan strategi pariwsata berkelanjutan berbasis klaster pariwisata yang memanfaatkan intergrasi antara daya tarik alam dan potensi kelembagaan yang dimiliki oleh masyarkaat lokal dalam aplikasinya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 kendala utama dalam aplikasi ITC untuk mengembangkan aktivitas pariwisata di kawasan sekitar Taman Wisata Alam Kawah Ijen. Ketiga kendala tersebut terjadi karena belum optimalnya kapasitas kelembagaan pengelolaan BUDes dan BUMDesa Bersama; rendahnya lama tinggal wisatawan di area sekitar Taman Wisata Alam Kawah Ijen; dan rendahnya integrasi klaster antar kawasan destinasi pariwisata disekitar Taman Wisata Alam Kawah Ijen. Untuk mengatasi hambatan tersebut penelitian ini memberikan solusi berupa penciptaan dan pengembangan creative hub yang berfungsi sebagai wadah inovasi dan kreativitas masyarakat lokal, serta sebagai pusat sarana edukasi dan penguatan potensi pariwisata Taman Wisata Alam Kawah Ijen. Kedepannya area creative hub pada kawasan sekitar Taman Wisata Alam Kawah Ijen akan menjadi pusat aktivitas ekonomi, edukasi, dan pelestarian lingkungan bagi masyarakat lokal dan wisatawan.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 22-34
Author(s):  
Leily Rahmatin
Keyword(s):  

Kegiatan pariwisata tidak pernah lepas dari penetapan kebijakan dan perencanaan yang baik. Berkembangnya TWA Kawah Ijen di kawasan CA Kawah Ijen Merapi Ungup - Ungup yang lokasinya merupakan kawasan konservasi menjadikan TWA Kawah Ijen rentan terhadap perubahan baik dari segi fisik maupun sosial lingkungan masyarakat. Pentingnya analisis ini adalah meminimalisir dampak negatif agar pengembangan TWA wisata Kawah Ijen berkelanjutan, metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara mendalam, FGD berupa data pendukung kuantitatif. kuesioner. Konsep analisis adalah dampak pengembangan pariwisata terhadap lingkungan fisik dan sosial, persepsi dan teori masyarakat tentang daur hidup kawasan pariwisata Butler. Perkembangan TWA Kawah Ijen yang cenderung mengarah pada kegiatan wisata massal berdampak pada daya dukung lingkungan baik fisik maupun sosial, kegiatan wisata yang ditawarkan blue fire dan spot sunrise cenderung mengarah pada pemanfaatan kawasan terbatas dan dilindungi. Pariwisata dianggap sebagai kegiatan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga peningkatan jumlah kedatangan wisatawan akan mempengaruhi pendapatan masyarakat melalui usaha jasa pariwisata yang digunakan wisatawan.    


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 047-055
Author(s):  
Achmad Fauzan Iscahyono
Keyword(s):  

Di Kabupaten Banyuwangi, terdapat objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen di mana jumlah wisatawan yang mengunjungi lokasi tersebut selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga dikhawatirkan akan melebihi daya dukung wisata alam tersebut. Oleh karena itu, diperlukan strategi berupa pengelolaan pembatasan penyediaan parkir di TWA Kawah Ijen untuk menjaga kelestasian kawasan konservasi alam tersebut agar jumlah wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata tersebut tidak melebihi daya dukung lahan wisatanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyediaan parkir sebagai upaya mendukung pariwisata keberlanjutan di TWA Kawah Ijen melalui melakukan perhitungan kebutuhan penyediaan parkir dan yang kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan batasan daya dukung fisik TWA Kawah Ijen diharapkan mampu mengetahui batasan jumlah wisatawan yang dapat ditampung di TWA Kawah Ijen.


2020 ◽  
Vol 740 ◽  
pp. 140133 ◽  
Author(s):  
Claudio Inguaggiato ◽  
Sabrina Pappaterra ◽  
Loic Peiffer ◽  
Carmine Apollaro ◽  
Lorenzo Brusca ◽  
...  

2020 ◽  
pp. 117-126
Author(s):  
Panji Pambudi ◽  
Nining Kusnanik ◽  
Nurhasan Nurhasan

This research has an aim to examine the role of Sport Tourism through the program of Banyuwangi festival (B-Fest) and the impact of local content and deciding sustainable strategy of Sport Tourism Development. This research uses descriptive associative research method with qualitative and quantitative approach. Data Collection method done by observation, direct interview, questionnaire and collect the data from related instance. The result of this analysis shows that: (1) Banyuwangi Festival Program (B-fest) successfully increase the number of visitor in Kawah Ijen and Pulau Merah within total contribution of 75.9%; (2) The effect of sport tourism toward the change of local community in Kawah Ijen, on economic aspect contribute 100%. On social aspect contribute 11.6%. Environmental aspect, edelweiss flower no longer to be seen, Javan lutung and deer are rarely to be seen. Social Aspect contribute 2.6% toward people prosperity, 0.2% toward local satisfaction, 12.7% toward people participation; (3) Development strategy on sustainable sport tourism using the model of Sport tourism Participation and oriented to tourism characteristic.


2020 ◽  
Vol 399 ◽  
pp. 106899 ◽  
Author(s):  
Kim Berlo ◽  
Vincent van Hinsberg ◽  
Suparjan ◽  
Bambang Heri Purwanto ◽  
Hendra Gunawan

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document