historical cost accounting
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

34
(FIVE YEARS 2)

H-INDEX

7
(FIVE YEARS 0)

2020 ◽  
Vol 42 (4) ◽  
pp. 3-22
Author(s):  
أحمد محمد زامل ◽  
أحمد هانی بحیری ◽  
دینا علی عبدالحمید حفنی

2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Devica Pratiwi

Laporan keuangan merupakan sumber informasi atas kondisi keuangan suatu perusahaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan yang keputusannya dipengaruhi oleh laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan. Di Indonesia, baru-baru ini telah diterbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Mikro Kecil Menengah atau dapat disebut SAK EMKM. Variasi dalam komitmen perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan berdasarkan IFRS diharapkan dapat mempengaruhi manfaat positif dalam perbandingan laporan keuangan perusahaan skala besar, menenga, kecil, dan mikro. Oleh sebab itu, penelitian ini akan meneliti apakah Fair Value layak diterapkan bagi Entisas Mikro Kecil Menengah. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara kualitatif-deskriptif dan menggunakan teknik komparatif untuk membandingkan konsep fair value accounting dan konsep historical cost accounting. Hasil dari beberapa penelitian yang diolah, mengatakan bahwa keberadaan fair value accounting cukup memberatkan bagi EMKM, karena membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya besar dalam penyelenggaraan fair value accounting. Kata Kunci: Nilai Wajar, EMKM, nilai wajar, harga perolehan, standar akuntansi


2018 ◽  
Vol 94 (2) ◽  
pp. 157-178 ◽  
Author(s):  
Carlos Corona ◽  
Lin Nan ◽  
Gaoqing Zhang

ABSTRACT This paper examines banks' choice between fair-value and historical-cost accounting when reported accounting information is used in capital requirement regulation. We center our analysis on a key difference between fair-value and historical-cost accounting: the frequency with which asset value changes are reported. We show that the elasticity of banks' loan returns to aggregate lending is a critical determinant of the interaction between capital adequacy requirements and accounting choices. If lending returns are inelastic, then higher capital requirements reduce fair-value usage. By contrast, higher capital requirements encourage fair value if capital requirements are low and lending returns are sufficiently elastic. In equilibrium, banks may elect different accounting choices, and we find that mandating uniform adoption of historical cost (fair value) is desirable when capital requirements are loose (tight). Our study offers many other implications about fundamental links between accounting and prudential choices.


2018 ◽  
Author(s):  
Yanna Eka Pratiwi

AbstrakLaporan keuangan merupakan hal sangat penting bagi sebuah perusahaan. Laporan keuangan haruslah relevan dan disajikan dengan akurat, karena informasi-informasi yang terdapat pada laporan keuangan akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perusahaan tersebut. Tulisan ini membahas tentang bagaiman perbedaan laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep akuntansi biaya historis (historical cost accounting) dan berdasarkan General Price Level Accounting (GPLA). Berdasarkan literature review, penelitian ini menunjukkan bahwa laporan keuangan yang menggunakan metode General Price Level Accounting lebih interpretatif dan relevan, meskipun masih ada masalah tentang cara dan alat untuk menerapkan metode General Price Level Accounting. Kata kunci: historical cost, general price level accounting, laporan keuangan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document