lower control limit
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

12
(FIVE YEARS 7)

H-INDEX

3
(FIVE YEARS 0)

2021 ◽  
Author(s):  
FE. Universitas Andi Djemma

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian kualitas untuk mengurangi produk cacat pada PT. Asera Tirta Posidonia Kota Palopo. Penelitian ini akan dilakukan pada PT. Asera Tirta Posidonia Kota Palopo dengan data yang digunakan yakni data sekunder. Permasalahan yang ada dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu metode dengan cara mengumpulkan data dan mendeskriptifkan atau menjelaskan data-data tersebut berdasarkan kriteria-kriteria umum yang berlaku dan hal-hal yang ditemukan di lapangan. Dari hasil yang didapatkan bahwa pengendalian biaya kualitas untuk mengurangi produk cacat PT. Asera Tirta Posidonia Kota Palopo menggunakan analisis menghitung total biaya kualitas dan jumah optimal, menghitung total produk cacat/rusak, menghitung garis pusat Central Line (CL), menghitung batas kendali bawah atau Upper Control Limit (UCL), dan menghitung batas kendali bawah atau lower control limit (LCL) menunjukkan bahwa biaya kualitas yang tinggi mampu mengurangi produk cacat PT. Asera Tirta Posidonia Kota Palopo untuk tahun 2016 dengan total biaya kualitas Rp 27.854.052 dan jumlah produksi optimal sebesar 696.379 perdos setiap bulan.


2021 ◽  
Author(s):  
Sidney C Ontai ◽  
Fernando Valerio Pascua ◽  
Li Zeng ◽  
Miguel Sierra Hoffman ◽  
Vincent VanBuren ◽  
...  

INTRODUCTION: Within 2 months of first detection of SARS-CoV-2 in Honduras, its government promoted nationwide implementation of multi-drug COVID-19 inpatient and outpatient treatment protocols. This was associated with a case fatality rate decrease from 9.33% to 2.97%. No decrease was seen in Mexico, a similar Latin American country that did not introduce multi-drug treatment protocols at that time. OBJECTIVE: The primary objective of the study was to use statistical process control to assess the likelihood that the decrease in case fatality rate in Honduras was due to chance, using Mexico as a control country. METHODS: Fourteen day running average COVID-19 case fatality rates in Honduras and Mexico were used to create Shewhart control charts during the first 6 months of the epidemic. The date of implementation in Honduras of the inpatient and outpatient multi-drug COVID-19 protocols were plotted on control charts, with a Mexican COVID-19 case fatality control chart for comparison. RESULTS: The case fatality rate for COVID-19 in Honduras dropped below the lower control limit 9 days after implementation of an inpatient and outpatient multi-drug therapeutic protocol, from an average 9.33% case fatality rate to 5.01%. The Honduran COVID-19 case fatality rate again dropped below the lower control limit to 2.97%, 17 days after launching a substantial government program to make the protocol medications accessible to underserved areas. Shewhart control chart plots of case fatality rates in Honduras suggest a plausible temporal association between the implementation dates of both the initial protocol implementation on May 3, 2020, and the outreach effort on June 10, 2020, and statistically significant control chart anomalies. No control chart anomalies were seen during that time in Mexico. CONCLUSION: Decreases in COVID-19 case fatality rates in Honduras were associated with both the initial publication a multi-drug COVID-19 therapeutic protocol and a subsequent outreach program.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 28-34
Author(s):  
Riani Shifa Rahmadani ◽  
Suliadi

Abstract. Statistical Proses Control (SPC) is application of method in statistics on measurements and analysis variation in proses. Shewhart control chart is ussually used as a device in SPC. In practice, the parameters prosses are usually unknown. The parameters prosses is estimated using data often from the previous processes, ARL of the control chart with estimated parameters as called as unconditional ARL. Goedhart et al propose a new correction factor to improve unconditional ARL such data unconditional ARL close to the expected ARL. In this articel we apply the correction factor of Goedhart to brix’s data of PT. XXX. We offten the obtained the upper control limit is 39.51, the lower control limit is 36.87 with mean 38.19 applying this control limit to brix’s data results that the proses is under control. Abstrak. Statistical Proses Control (SPC) merupakan penerapan metode statistik dalam pengukuran dan analisis variasi proses. Alat yang sering digunakan dalam metode SPC yaitu diagram kendali Shewhart. Dalam praktiknya, parameter proses biasanya tidak diketahui. Parameter proses tersebut biasanya diestimasi melalui data yang diperoleh dari proses sebelumnya, ARL untuk diagram kendali dengan parameter yang diestimasi dinamakan ARL unconditional. Goedhart dkk mengusulkan faktor koreksi baru untuk meningkatkan ARL unconditional yang memiliki ekspetasi sebesar ARL yang diharapkan. Dalam artikel ini kami menerapkan faktor koreksi Goedhart terhadap data brix PT. XXX dan diperoleh batas kendali atas 39.51, batas kendali bawah 36.87 dengan rata-rata 38.19 Dari implementasi diagram kendali terhadap data kekentalan diperoleh bahwa proses terkendali.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 100-113
Author(s):  
Safrizal ◽  
Siti Zulaikha

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pelaksanaan pengendalian kualitas, jenis-jenis kerusakan, dan faktor yang menyebabkan kerusakan dalam proses produksi roti di UD. Ramadhani Bakery and Cake. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) yaitu lembar periksa, diagram pencar, histogram, diagram pareto, diagram sebab akibat dan peta kendali. Hasil analisis data dan pembahasan menunjukkan bahwa proses produksi pada UD. Ramadhani Bakery and Cake sudah baik karena jumlah produk gagal masih berada pada batas wajar yaitu terletak antara Lower Control Limit (LCL) dan Upper Control Limit (UCL). Berdasarkan metode Statistical Quality Control (SQC) dapat disimpulkan jenis kerusakan yang terjadi di UD. Ramadhani Bakery and Cake adalah kerusakan paling banyak terdapat pada bentuk tidak seragam sejumlah 352 potong roti atau 41,86%, kemudian hangus sejumlah 250 potong roti atau 29,73% dan pecah sejumlah 239 potong roti atau 28,41%. Faktor yang menyebabkan kerusakan kegagalan produksi roti pada UD. Ramadhani Bakery and Cake cenderung lebih banyak diakibatkan oleh faktor metode dibandingkan dengan faktor lainnya


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 14-26
Author(s):  
Lilia Pasca Riani ◽  
Arwan Nur Ramadhan

The study was conducted to identify the types of product defects, monitor the production process, and map the causes of product defects in the Batik Fendy Klaten Business, Central Java. The analysis method is carried out in 4 stages, namely making a histogram, pareto diagram, analyzing the control map p, and mapping the cause of product defects with a fishbone diagram. Primary and secondary data analysis in the form of data on the number of production and the number of defective products from November 2018 to October 2019. The results showed that the torn cloth is a dominant type of disability with a percentage of 32% of the total product defects, depicting the control chart p there are 7 out of 12 observation periods occurred processes that exceed the lower control limit, namely in November, December 2018, May, September, and October 2019 are under the lower control limit, whereas in November 2018, February, March and April 2019 are above the upper control limit, identification of the causes is found carelessness, manual method of cutting, material not according to criteria, and hot ambient temperature galvalume.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 131-149
Author(s):  
Nila Novianti ◽  
Heru Santoso Hadi Subagyo ◽  
Anisa Aprilia

Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang diperhatikan oleh konsumen dalam membeli dan menggunakan sebuah produk. Adanya peningkatan pendidikan, kemampuan daya beli serta kepedulian konsumen terhadap nilai gizi telah menggugah kesadaran konsumen akan pentingnya suatu kualitas produk. Namun pada kenyataannya produk sayuran hidroponik khususnya Selada Romaine yang diproduksi oleh UMKM Kebun Sayur Surabaya masih memiliki kualitas yang kurang baik. Permasalahan yang kerap muncul pada usaha tersebut yaitu adanya kecacatan produk. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis nilai kecacatan, faktor-faktor penyebab kecacatan dan harapan konsumen terhadap kualitas produk Selada Romaine. Penelitian dilakukan di UMKM Kebun Sayur Surabaya dengan menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) dan House of Quality (HoQ).  Pengendalian kualitas menggunakan (SQC) dilakukan dengan lima alat statistik yaitu diagram alir, lembar pemeriksaan, diagram pareto, peta kendali, dan diagram sebab akibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Nilai kecacatan produk Selada Romaine hidroponik berada di luar batas kendali UCL (Upper Control Limit) dan LCL (Lower Control Limit), sehingga dikatakan tidak terkendali. Terdapat 3 titik berada di dalam batas kendali dan 10 titik berada di luar batas kendali (2) Faktor-faktor yang menyebabkan kecacatan produk yaitu faktor mesin, faktor manusia faktor lingkungan dan faktor metode (3) Harapan konsumen terhadap kualitas produk yaitu harga produk Rp 4.000 per ons; bentuk produk yaitu utuh atau tidak terdapat daun bercak coklat, berlubang, kuning dan akar terlepas dari tanaman; kesegaran produk yaitu sangat segar atau fresh hasil panen; kebersihan produk yaitu sangat higienis melalui proses pencucian; warna produk yaitu hijau segar atau tidak terlalu tua dan muda; serta kemasan produk yaitu plastik terbuka seperti bucket bunga.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Eka Yeni Wahyu Indriati ◽  
Ariadi Santoso ◽  
Mohammad Arifin

The objectives of this study are: (1) To determine the quality control of the production process of purple yam chips in the SHA-SHA IKM in an effort to produce quality products that are safe for consumption. (2) To identify potential causes that affect the quality of purple yam chips in the SHA-SHA IKM. (3) To find out the quality control in the production process is controlled or uncontrolled. This study uses a quantitative approach. The sampling method uses purposive sampling method. Methods of collecting data using observation, interviews, and literature. The data analysis method used is Statistical Quality Control (SQC). Based on the results of the study it can be concluded that (1) Quality control in the production process of purple yam chips in the SHA-SHA IKM has produced quality and safe for consumption products (2) The most dominant type of defect in IKM SHA-SHA purple yam chips is defective because of broken fracture (3) Based on the control chart in the production process of the SHA-SHA IKM in January 2018 the CL (central line) value is 0.19 and the value of UCL (upper control limit) is 0.31 while LCL (lower control limit) is 0 , 07). It can be seen that the proportion of defects that occur in the production process of the IKM SHA-SHA purple yam chips in January 2018 (8 observations) is under control because all points are between the control limits. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui pengendalian mutu pada proses produksi keripik ubi ungu pada IKM SHA-SHA dalam usaha menghasilkan produk yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi. (2) Untuk mengidentifikasi sebab potensial yang mempengaruhi mutu keripik ubi ungu pada IKM SHA-SHA. (3) Untuk mengetahui pengendalian mutu pada proses produksi tersebut terkendali ataupun tidak terkendali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah Statistical Quality Control (SQC). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Pengendalian mutu pada proses produksi keripik ubi ungu pada IKM SHA-SHA telah menghasilkan produk yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi (2) Jenis kecacatan yang paling dominan pada produk keripik ubi ungu IKM SHA-SHA adalah cacat karena patah remuk (3) Berdasarkan grafik kendali pada proses produksi IKM SHA-SHA bulan Januari 2018 di dapat nilai CL (central line) sebesar 0,19 dan niali UCL (upper control limit) sebesar 0.31 sedangkan LCL (lower control limit) sebesar 0,07). Dapat dilihat bahwa proporsi cacat (ketidaksesuaian) yang terjadi pada proses produksi keripik ubi ungu IKM SHA-SHA di bulan Januari 2018 (8 kali observasi) dalam keadaan terkendali karena semua titik berada diantara batas kendali. 


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 163
Author(s):  
D. Didiharyono ◽  
M. Marsal ◽  
B. Bakhtiar

Six sigma merupakan salah satu metode yang sedang berkembang di dunia saat ini. Penerapan six sigma diharapkan dapat mengurangi kegagalan (kerusakan) dalam pencapaian sasaran mutu yang diinginkan dalam peningkatan jumlah produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pengendalian kulitas produksi dengan metode Six Sigma dalam peningkatkan mutu produksi pada industri air minum PT Asera Tirta Posidonia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan (applied research) dengan data kuantitatif. Prosedur penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Six Sigma dengan tahapan Define, Measure, Action, Improve dan Control.  Hasil penelitian yang dilakukan yaitu pertama, tahap define merupakan mendefinisikan masalah standar kualitas dalam proses produksi perusahaan, mendefinisikan rencana tindakan yang harus dilakukan serta menetapkan sasaran dan tujuan peningkatan kualitas Six Sigma. Kedua, tahap measure. Pada tahapan ini pengukuran karakteristik kualitas produk yang dihasilkan pada proses produksi dilakukan oleh perusahan sehingga peneliti hanya melakukan pengumpulan data atau dokumentasi yang telah dibuat oleh pihak bagian produksi. Ketiga, tahap analyze dihitung mulai dari nilai Central Limit, Upper Control Limit (UCL), Lower Control Limit (LCL) serta perhitungan DPMO dan nilai Sigma. Berdasarkan perhitungan nilai Sigma, rata-rata tingkat sigma 1,929 atau berada pada kondisi 2 sigma dengan kemungkinan kerusakan sebesar 335.287 untuk sejuta kali proses produksi atau sebesar 33,5% Defect Per Million Opportunities (DPMO). Reject Pabrik dengan persentase dari total kerusakan adalah 57,1% dan Reject Supplier sebanyak 42,9%. Keempat, tahap improve yaitu dengan melakukan pelatihan bagi karyawan dan melakukan pengawasan pada karyawan bagian produksi, perawatan dan perbaikan mesin secara berkala dan pemilhan kualitas bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi serta pengelompokan produk cacat berdasarkan jenis kecacatan, melakukan pengamatan setiap minggu, pendataan cacat produksi dilakukan secara detail, pengontrolan produk cacat dilakukan dengan baik, skill dan kesadaran operator harus ditingkatkan, supervisor bertanggungjawab terhadap produk cacat masing-masing area. Kelima, tahap control yaitu dengan melakukan pencatatan dan penimbangan produk cacat dari masing-masing jenis kerusakan, melaporkan hasil penimbangan kepada supervisor dan pengawasan terhadap produksi oleh ketua bagian produksi secara terus menerus. Berdasarkan kegiatan pengendalian kualitas tersebut, bisa dikatakan bahwa perusahaan cukup memberikan manfaat dalam upaya mengurangi kegagalan produk akan tetapi masih belum maksimal. Sehingga perlu disarankan yaitu sebaiknya perusahaan meningkatkan kapabilitas Sigma dan meningkatkan proses dengan cara melakukan perbaikan terhadap mesin, bahan baku, metode dan lingkungan serta pembinaan dan pengawasan kerja karyawan.


2012 ◽  
Vol 503-504 ◽  
pp. 1566-1568
Author(s):  
Yu Zheng ◽  
Juan Zhang ◽  
A Ni Wang

This paper is an attempt to apply the concept of regular control chart to control chart of angle. The control limits of angle, such as the center control limit (CL), upper control limit (UCL), lower control limit (LCL) and the warning limits can be obtained by von Mises distributions of the directional statistics. Further more, the concept of warning limits of regular control chart can be applied to control chart of angle.


2006 ◽  
Vol 38 (8) ◽  
pp. 699-709 ◽  
Author(s):  
James M. Lucas ◽  
Darwin J. Davis ◽  
Erwin M. Saniga

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document