statistical quality
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

775
(FIVE YEARS 123)

H-INDEX

27
(FIVE YEARS 2)

2022 ◽  
Author(s):  
V. Loganina

Abstract. Provides information about the cost model associated with improving product quality. On the example of dry building mixtures, the issues of statistical quality management are considered. The cost model takes into account the cost of reducing the bias and variance of raw materials.


2021 ◽  
Vol 41 (12) ◽  
pp. 1255-1259
Author(s):  
D. I. Blagoveshchenskii ◽  
V. N. Kozlovskii ◽  
S. A. Vasin

2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 167
Author(s):  
Dimas Ari Nuryanto ◽  
Widya Setiafindari

<p class="Abstrak">Pada proses produksi kulit pada UMKM Paris Leather masih terdapat kecacattan saat proses pewarnaan kulit dan proses pembuatan produk kulit, dimana proses produksi kulit tidak sesuai dengan standar kecacatan produk yang telah ditentukan oleh UMKM Paris Leather. Dari data produksi produk kulit pada bulan Januari s.d Februari 2021 mencapai 933 produk lembaran kulit, 173 produk tas dan 155 produk jaket, masih terdapat produk cacat pada produksi dengan jumlah rata-rata cacat produk kulit lembaran 5 % per hari, produk tas 4 % per hari dan produk jaket 3 % per hari dengan jumlah produk cacat yang terjadi perlu dilakukan usulan perbaikan kualitas untuk mengurangi cacat pada produk kulit, maka dalam meyelesaikan masalah tersebut perlu menganalisis apa saja jenis cacat dominan yang terjadi pada produksi kulit, kemudian mencari penyebab cacat pada produk dan pewarnaan yang terjadi di UMKM Paris Leather. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik Statistical Quality Control, Check Sheet, Stratifikasi, Peta Kontrol, Diagram Pareto, Diagram Sebab-Akibat, Diagram Pencar, dan Histogram. Hasil dari penelitian ini menunjukan jenis kerusakan yang paling banyak terjadi pada proses produksi kulit adalah cacat jahit tidak rapi sebesar 50 % produk tas, 40 % produk jaket, dan proses perwarnaan kulit cacat lubang sebesar 50 %. Usulan perbaikan sebaiknya dilakukan adalah mengkaji ulang proses pengoperasian mesin, menggunakan check sheet, melaksanakan training, memberlakukan sistem reward and punishment, pengecekan material dan mesin, dan bekerja sesuai SOP.</p><div><hr align="left" size="1" width="33%" /></div><p class="Abstrak"><strong>Kata kunci</strong>: Statistical Quality Control1, Produk Kulit2, UMKM Paris Leather3</p>


2021 ◽  
pp. 367-410
Author(s):  
Anindya Ghosh ◽  
Bapi Saha ◽  
Prithwiraj Mal

2021 ◽  
Vol 924 (1) ◽  
pp. 012062
Author(s):  
A L Rucitra ◽  
A U F Amna

Abstract Resina colophonium is a product that is produced from the processing of pine sap. This product is widely used for adhesives, additives for beauty products and mixtures of paints and varnishes. One of the companies engaged in the production of resina colophonium is Company X. Production process is an important aspect of the company, so any problems must be avoided to eliminate product defects. One way that can be done to avoid problems in the production process is to carry out proper quality control. The purpose of this study was to analyze the quality control of the production process at Company X. The quality control method used is the integration of the Statistical Quality Control (SQC) method to determine the frequency of problems and Fault Tree Analysis (FTA) to complete identification by looking for the causes of these problems so that problem did not repeat. Based on the results of the quality control analysis, it is found that the most serious problem that affects the quality of the production process lies in the labor aspect with a value number is 38.46% and the root of the potential cause is the number of workers who are not following the current work.


2021 ◽  
Vol 1206 (1) ◽  
pp. 012022
Author(s):  
Tanmay Pati ◽  
Shruti Kabra ◽  
Utkarsh Chadha

Abstract Every manufacturing industry considers defect-free production in this competitive era. Though it is practically impossible to improve the rate of defect minimization, statistical tools can be used. In this case study, we take data from Daimler India, an automobile part manufacturing industry specialized in manufacturing OEM tools like chassis, oil filter nipple, and so on, and study how many defects are made during the day. The defect-causing process was eliminated after using statistical quality control tools such as np charts and cumulative sum charts, resulting in higher production quality.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 332-342
Author(s):  
Dedi Joko Hermawan

Pengendalian kualitas merupakan teknik manajemen produk dalam mengukur layak atau tidaknya produk atau jasa, setelah itu dilakukan perbandingan produk yang ada dengan produk pesaing dengan tujuan meperbaiki kekurangan yang ada agar mampu bersaing dengan produk yang sejenis. Quality control digunakan sebagai upaya untuk meminimalisir adanya produk gagal yang tidak bias dihindari dalam kegiatan operasional sehingga konsumen merasa puas dengan produk yang dipilihnya serta produsen bisa mencapi target output yang berkualitas sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan pada penelitian ini difokuskan kepada upaya mimalisir produk gagal dengan metode statistic of quality control dengan alat analisis diagram kontrol. Berdasar hasil evaluasi terjadinya produk gagal pada UD.UTUN masih dalam kategori batas wajar dengan nilai rata-rata kerusakan sebesar 0.096 atau 9,6% dari total produk. Nilai pengendalian kualitas batas atas (UCL) 0,14 atau 14% dan (LCL) batas bawah -0,05 atau 0% karena LCL kurang dari 0.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Syarifuddin Syarifuddin ◽  
Fachri Nanda Aulia ◽  
Cut Ita Erliana

PT. Industri Nabati Lestari, perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan CPO (crude palm oil) menjadi minyak goreng (olein) dan memiliki produk sampingan dari hasil pengolahan yaitu stearin dan PFAD. Permasalahan yang didapati hasil uji laboratorium pada perusahaan menunjukkan kualitas olein masih berbeda - beda. Hal ini menunjukkan kualitas pengolahan olein yang dihasilkan ternyata tidak konsisten, sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan. Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengukuran terhadap kadar colour (red), FFA (free fatty acid)  dan IV (Iodine Value). Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) menggunakan peta kendali rata - rata (x), peta kendali range (R), dan perhitungan kapabilitas proses, dilanjutkan dengan membuat diagram sebab akibat (cause-effect) untuk mengetahui penyebab produk yang berada diluar batas kendali. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kadar Colour dan kadar FFA (Free Fatty Acid) sudah berada dalam batas kendali sedangkan kadar Iodine Value (IV) terdapat 2 data dari 30 data yang tidak memenuhi standar mutu. Berdasarkan hasil analisa yang di lakukkan dengan diagram sebab akibat, dapat diidentifikasi faktor - faktor penyebab kekurangan kualitas pada kadar IV (Iodine Value) seperti faktor metode yaitu pergantian resep yang tidak akurat, faktor manusia yaitu kurangnya kontrol dalam mengoperasikan mesin.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document