Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia: The Journal of Indonesian Community Nutrition
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

18
(FIVE YEARS 18)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

2686-1909, 2302-8807

Author(s):  
Ain Widya Surgawi ◽  
Saifuddin Sirajuddin ◽  
Nurhaedar Jafar ◽  
Aminuddin Syam ◽  
Sabaria Manti Battung
Keyword(s):  

Pendahuluan: Gaya hidup terutama berpengaruh pada pola konsumsi makananmenyebabkan timbulnya penyakit degeneratif yang termasuk dalam penyakit tidak menularsebagai pembunuh nomor satu terbanyak. Abon ikan layang hadir sebagai salah satu alternatifsebagai pangan fungsional. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis daya terima 3formula produk abon ikan layang. Bahan dan Metode Penelitian ini dilakukan pada 8panelis terlatih dengan uji mutu hedonik dan 25 panelis tidak terlatih dengan uji hedonik.Pengolahan data dan analisis menggunakan software SPSS dan disajikan dalam bentuk tabel,grafik, dan teks naratif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yangsignifikan terhdap daya terima abon ikan layang. Berdasarkan hasil analisis statistik empatparameter pada panelis terlatih bahwa hanya aroma (p=0,024) dan warna (p=0,003) memilikipengaruh yang signifikan terhadap daya terima abon ikan layang. Sementara pada panelistidak terlatih, semua parameter warna (p=0,000), aroma (p=0,000), tekstur (p=0,000)  danrasa (p=0,000) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap daya abon ikan layang.Kesimpulan: Adapun untuk formula terpilih yang akan diuji secara lanjut dengan ujikandungan zat gizi makro dan mikro, uji kandungan omega 3 dan uji daya simpan adalahformula 3


Author(s):  
Herman Herman ◽  
Citrakesumasari Citrakesumasari ◽  
Healthy Hidayanti ◽  
Nurhaedar Jafar ◽  
Devinta Virani
Keyword(s):  

Latar Belakang: Rendahnya konsumsi buah dan sayur pada remaja dapat berisiko dalammemicu perkembangan penyakit degenerat if seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan kankerpada tahapan kehidupan selanjutnya. Tujuan: Penelit ian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh pemberian edukasi gizi menggunakan leaflet terhadap pengetahuan, sikap, dan pola konsumsi sayur dan buah pada remaja di SMAN 10 Makassar tahun 2018. Bahan dan Metode:Jenis penelian ini adalah quasi experiment dengan desain penelitian one group pre-test post-test.Sampel penelitian sebesar 43 siswa kelas XI dan XII yang dipilih secara proportional randomsampling. Pengetahuan dan sikap responden diukur menggunakan kuesioner dan leaflet. Polakonsumsi sayur dan buah responden diukur dengan menggunakan Food FrequencyQuestionnaire (FFQ). Data dianalisis dengan uji Mc Nemar. Hasil: Hasil penelitianmenunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan (p=0,774), sikap (p=0,500), frekuensikonsumsi sayur (p=1,000), porsi konsumsi sayur (p=1,000), frekuensi konsumsi buah (p=0,815),dan porsi konsumsi buah (p=1,000) sebelum dan sesudah edukasi menggunakan leaflet.Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh leaflet terhadap pengetahuan, sikap, dan pola konsumsisayur dan buah pada remaja di SMAN 10 Makassar.


Author(s):  
Ezha Widnatusifah ◽  
Sabaria Battung ◽  
Burhanuddin Bahar ◽  
Nurhaedar Jafar ◽  
Marini Amalia
Keyword(s):  

Pendahuluan: Kondisi bencana alam menyebabkan masyarakat yang tinggal di tempatpengungsian memiliki segala keterbatasan, baik dari segi sandang, pangan maupun papan. Ketersediaan pangan yang terbatas sangat berdampak kepada asupan zat gizi dan status giziremaja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asupan zat gizi  dan statusgizi remaja di pengungsian Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Bahan dan Metode: Jenispenelitian yang digunakan adalah observasional dengan desain penelitian deskriptif. Sampelpenelitian ini sebanyak 59 remaja dengan menggunakan tekhnik total sampling. Pengambilandata asupan makanan menggunakan metode recall 24 jam selama 2 hari pada hari sekolah danhari libur. Penentuan status gizi diperoleh dari parameter IMT/U. Pengolahan dan analisis datapada penelitian ini menggunakan SPSS. Hasil:  Hasil dari analisis diketahui bahwa asupan zatgizi makro responden masih kurang yaitu asupan energi kurang sebanyak 93,2%, karbohidratkurang sebanyak 78%, lemak kurang sebanyak 98,3% dan protein kurang sebanyak 89,8%.Asupan zat gizi mikro responden juga masih kurang yaitu asupan vitamin C dan folat kurangsebanyak 96,6%, kalsium kurang sebanyak 100%, zat besi kurang sebanyak 69,5% dan zinkkurang sebanyak 91,5%. Sedangkan status gizi responden tergolong baik yaitu sebanyak 84,7%dan status gizi kurang sebanyak 11,9%. Kesimpulan: Asupan zat gizi makro dan mikroresponden masih kurang dari kebutuhan AKG yang telah dianjurkan dan status gizi respondentergolong status gizi baik.


Author(s):  
Dwi Sulastri ◽  
Healthy Hidayanti ◽  
Rahayu Indriasari ◽  
Citrakesumasari Citrakesumasari ◽  
Nurhaedar Jafar

Pendahuluan: Infeksi cacing dapat menimbulkan kerugian zat gizi berupa kalori, proteinserta kehilangan darah. Dimana, pada infeksi sedang kehilangan darah dapat dideteksi dalamtinja sehingga menimbulkan gejala anemia dan defisiensi besi. Tujuan: Penelitian inibertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian infeksi kecacingan dan kadar seng sertakadar hemoglobin pada anak usia sekolah dasar di Kota Makassar. Bahan dan Metode: Jenispenelitian ini adalah deskriptif cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah anakusia sekolah dasar yang bersekolah di Borong Jambu III dan SD Inpres Perumnas Antang II/IKecamatan Manggala serta SD Negeri Rappokalling 67 dan SD Inpres Kaluku BodoaKecamatan Tallo Kota Makassar. Pengambilan sampel menggunakan tehnik proporsionalrandom sampling. Data diperoleh melalui uji laboraturium dan wawancara denganmenggunakan panduan kuesioner dan analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakanSPSS. Hasil: sebanyak 24% anak mengalami infeksi kecacingan. Distribusi frekuensi untukkadar seng diperoleh 59% anak dengan kadar seng rendah, serta untuk kadar Hemoglobindiperoleh 4.1% anak dengan kadar hemoglobin rendah. Kesimpulan: Prevalensi anak usiasekolah dasar di Kota Makassar yang terinfeksi kecacingan masih cukup tinggi.


Author(s):  
Hasnah Assriyah ◽  
Rahayu Indriasari ◽  
Healthy Hidayanti ◽  
Abdul Razak Thaha ◽  
Nurhaeddar Jafar
Keyword(s):  

Pendahuluan Pemberian ASI secara dini dan eksklusif akan membantu mencegah berbagai penyakit anak, terutama gangguan lambung, saluran nafas dan asma pada anak. Faktor – faktoryang dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif antara lain karakteristik ibu (pengetahuan,pendidikan, pekerjaan, usia, paritas dan etnis), karakteristik bayi (berat lahir dan kondisikesehatan bayi), lingkungan (keyakinan, dukungan keluarga, tempat tinggal dan sosial ekonomi)dan pelayanan kesehatan (pemeriksaan kehamilan, konseling laktasi, tempat persalinan,penolong persalinan dan kebijakan). Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganfaktor ibu dan inisiasi menyusu dini (IMD) dengan pemberian ASI eksklusif. Bahan danMetode: Jenis penelitian ini adalah analitik cross sectionalstudy. Penelitian ini dilakukan pada95 ibu yang memiliki bayi usia 6-11 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang Makassar.Analisis dilakukan dengan uji chi-square untuk menentukan hubungan antar variable. Hasil:Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 50,5%bayi tidak mendapatkan ASI eksklusifdan 49,5% bayi mendapatkan ASI eksklusif. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu (p =0,015), pekerjaan ibu (p = 0,049), psikologis (p = 0,031), dan inisiasi menyusui dini (IMD) (p= 0,007) dengan pemberian ASI eksklusif. Tidak terdapat hubungan antara sikap ibu (p =0,748), umur ibu (p = 0,325), dan pendidikan ibu (p = 0,558) dengan pemberian ASI eksklusif.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara faktor ibu yaitu pengetahuan ibu, pekerjaan ibu,psikologis ibu dan inisiasi menyusu dini (IMD) dengan pemberian ASI eksklusif dan tidakterdapat hubungan faktor ibu yaitu sikap ibu, umur ibu dan pendidikan ibu dengan pemberianASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang Makassar.


Author(s):  
Zuhelviany Zuhelviany ◽  
Nurhaedar Jafar ◽  
Healthy Hidayanti ◽  
Djunaidi M Dachlan ◽  
Abdul Salam
Keyword(s):  

Pendahuluan: Hipertensi sering juga disebut sebagai silent killer. Prevalensi hipertensi diIndonesia menurut data Riskesdas 2018 pada usia 18 – 24 tahun sebesar 13,2%, usia 25 – 34tahun sebesar 20,13% dan usia 35 – 44 tahun sebesar 31,61%. Tujuan : Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan makan dan kualitas tidur dengantekanan darah pada mahasiswa overweight Fakultas Kesehatan Masyarakat UniversitasHasanuddin. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasionalanalitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa overweightusia ≥ 18 tahun dengan sampel sebanyak 76 orang. Teknik pengambilan sampling ialahdengan menggunakan teknik total sampling, Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan bahwasebanyak 76 mahasiswa overweight Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddinmemiliki asupan lemak kurang sebanyak 56,6%, asupan serat kurang sebanyak 100%, asupannatrium kurang sebanyak 85,5%, asupan kalium kurang sebanyak 100%, kemudian mayoritasmemiliki kualitas tidur buruk sebanyak 80,3% serta memiliki tekanan darah sistolik normalsebanyak 65,8% dan tekanan darah diastolik normal sebanyak 51,3%. Hasil uji chi squareyang dilakukan menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara asupan makandengan tekanan darah (p>0,05) dan tidak terdapat hubungan signifikan antara kualitas tidurdengan tekanan darah (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara asupan makan(asupan lemak, serat, natrium dan kalium) dan kualitas tidur dengan tekanan darah padamahasiswa overweight Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.


Author(s):  
Nur Anissa Hamid ◽  
Veni Hadju ◽  
Djunaidi M Dachlan ◽  
Nurhaedar Jafar ◽  
Sabaria Battung
Keyword(s):  

Pendahuluan: Gizi sangat berperan dalam tumbuh kembang anak. Tujuan pemberian gizi yang baik adalah mencapai tumbuh kembang anak yang adekuat. Pada bayi dan anak,kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabilatidak diatasi secara dini akan berlanjut hingga dewasa. Tujuan: Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan pemberian Air Susu Ibu Eksklusif dengan status gizi baduta usia6-24 bulan. Metode: Jenis penelitian penelitian yang digunakan adalah oservasional analitikdengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan jumlah sampel yangdidapatkan sebanyak 108 anak. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapathubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi berdasarkan Berat BadanMenurut Umur (p=0,457), tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI Eksklusif denganstatus gizi berdasarkan Panjang Badan Menurut Umur (p=0,929), dan terdapat hubunganpemberian ASI Eksklusif dengan status gizi Berdasarkan Berat Badan Menurut PanjangBadan (p=0,041). Kesimpulan: Pemberian ASI Eksklusif memiliki hubungan dengan statusgizi baduta berdasarkan indikator berat badan menurut panjang badan (BB/PB) tetapi tidakdemikian untuk status gizi berdasarkan indikator berat badan menurut umur (BB/U) sertapanjang badan menurut umur (PB/U).


Author(s):  
Wilda Amrah ◽  
Saifuddin Sirajuddin ◽  
Nurhaedar Jafar ◽  
Aminuddin Syam ◽  
Sabaria Battung

Pendahuluan: dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan di Sulawesi Selatanmengalami peningkatan penyakit tidak menular terutama penyakit diabetes, penyakit jantungkoroner, hipertensi, obesitas usia 18 keatas. World Health Organization (WHO)memperkirakan, pada tahun 2020, penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian dankesakitan di dunia. Pangan fungsional yang bermanfaat bagi tubuh dan mengurangi resikoterkena penyakit tidak menular. Salah satu pangan yang memiliki khasiat bagi kesehatanadalah ikan layang, implementasi pangan kedalam bentuk produk abon. Tujuan daripenelitian untuk mengetahui gambaran formula terpilih abon, kandungan energi, zat gizimakro, mikro dan asam lemak omega-3 abon ikan layang. Jenis penelitian ini adalahdeskriptif berbasis laboratorium. Dibuat 3 formula yang masing-masing terdri dari ikanlayang, santan, gula merah dan bumbu penyedap lainnya. Hasil penelitian menunjukkanbahwa dari ketiga formula, formula 3 terpilih sebagai formula terbaik. Adapun kandunganenergi, makro, mikro dan asam lemak omega-3 pada formula terpilih dalam 100 g,  untukkandungan energi 60,21 kkal, kandungan karbohidrat 12,83 g, kandungan protein 48,47 g,kandungan lemak 25,26 g, kandungan natrium 0,61mg, kandungan magnesium 0,80 mg, dankandungan asam lemak omega 3 1,1187 mg. Kesimpulan bahwa kandungan zat gizi abonikan layang memiliki peningkatan kandungan setelah diolah menjadi produk, terutama asamlemak omega 3. Disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat menguji kembali dengananalisis beberapa kandungan zat gizi lainnya.


Author(s):  
Anggun Dwi Hardi ◽  
Rahayu Indriasari ◽  
Healthy Hidayanti
Keyword(s):  
P Value ◽  

ABSTRAKPendahuluan: Sayur dan buah-buahan ini diperlukan oleh manusia karena kandunganseratnya atau fiber yang berperan terhadap overweight diantaranya menunda pengosonganlambung, mengurangi rasa lapar, pencernaan dan dapat mengurangi terjadinya overweight.Remaja usia 13-15 tahun memiliki konsumsi buah dan sayur lebih rendah dibanding anak usia5-10 tahun dan usia 16 tahun ke atas. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahuihubungan konsumsi pangan sumber serat dengan kejadian overweight pada remaja di SMPNegeri 3 Makassar. Metode: Desain penelitian ini adalah analitik dengan desain crosssectionaldan pengambilan sampel proportional sampling. Populasi pada penelitian inisebanyak 792 siswa kelas VII dan kelas VII. Sampel sebanyak 93 siswa dengan status gizioverweight dan normal yang diperoleh dari screening antropometri. Kemudian dilakukanwawancara FFQ Semikuantitatif (SQ-FFQ) untuk dapat mengetahui jumlah dan frekuensikonsumsi pangan sumber serat. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji chi-squaredan Fisher Exact Test. Hasil: Didapatkan hasil pada frekuensi konsumsi pangan sumber seratnilai p-value sebesar 1,000. Lalu  jumlah konsumsi pangan sumber serat nilai p value sebesar0,819. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pola konsumsipangan sumber serat dengan kejadian overweright pada remaja di SMP Negeri 3 Makassar.


Author(s):  
Sabaria Manti Battung ◽  
Abdul Salam ◽  
Dian Novrianti ◽  
Ranny Ayu Kurnia Ajie
Keyword(s):  

ABSTRAK Pendahaluan: Berat badan lebih dan obesitas sudah merupakan masalah global, dimana salahsatu penyebabnya adalah tingginya konsumsi karbohidrat yang tidak dibarengi denganaktifitas fisik yang cukup. Asupan karbohidrat yang lebih dapat memicu terjadinyahiperglikemia.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek diet tinggikarbohidrat terhadap kadar glukosa darah dan berat badan tikus sebelum dan sesudahintervensi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain tes pradan pasca-grup kontrol. Sampel terdiri dari 15 tikus wistar jantan dengan berat badan ±150–200 gram yang dibagi dalam 3 kelompok. Kelompok kontrol diberikan pakan standar,kelompok perlakuan 1 diberikan tepung pati jagung, dan kelompok perlakuan 2 diberikan gulahalus. Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan sebanyak dua kali dan pengukuran berat badandilakukan sebanyak lima kali. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji One WayAnova dan uji lanjut Post Hoc Tukey pada SPSS. Hasil: Penelitian ini menunjukkan kelompokintervensi dengan pati jagung tidak signifikan berbeda dengan kelompok kontrol namunsignifikan dengan kelompok intervensi gula (nilai p<0,05) untuk kadar glukosa darah.Sedangkan untuk berat badan, berat badan rata-rata semua kelompok signifikan berbeda antarsatu dan yang lainnya (p<0,05) pada pengukuran ke-4 dan 5. Kesimpulan: Perubahan kadarglukosa darah dan rerata berat badan yang signifikan antar kelompok setelah intervensi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document