Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

69
(FIVE YEARS 69)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban

2745-7869, 2338-1612

2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 85-94
Author(s):  
Amira nurifkah m ◽  
M. Abdul Somad ◽  
Nurti Budiyanti

Abstrak Perempuan dalam kancah politik memang tidak gampang karena budaya partiarki yang masih mendominasi sehingga komunikasi pun terkadang menjadi kendala. Islam merupakan agama yang sangat menghormati dan menghargai perempuan dan laki-laki di hadapan Allah secara mutlak. Islam menghapus tradisi Jahiliyah yang begitu diskriminatif terhadap perempuan, dalam Islam laki-laki dan perempuan dianggap sebagai makhluk Allah yang setara, bebas ber-tasarruf, bahkan satu sama lain saling melengkapi dan membutuhkan. Penelitian ini merupakan penelitian yang mengenai pandangan islam mengenai stereotip perempuan dalam dunia politik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan metode pengumpulan data kepustakaan, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana pandangan agama islam mengenai stereotip perempuan di dunia politik. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu peluang  perempuan  untuk  berpolitik  terbuka  lebar,  namun terdapat  beberapa  hambatan  yang  dihadapi  perempuan  dalam berpolitik,  di  antaranya:  dispemahaman  gender  dan  subordinasi perempuan dalam politik, budaya politik patriarki, hambatan yang bersifat  individual,  dan  hambatan  yang  bersifat  kelembagaan  dan struktural. Mengabaikan perempuan dan tidak melibatkannya dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat berarti menyia-siakan paling tidak setengah dari potensi masyarakat. Kata Kunci : Perempuan, Stereotip, Islam, Politik


2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 77-84
Author(s):  
Yasmin Aulia ◽  
M. Abdul Somad ◽  
Nurti Budiyanti

Pandangan mengenai wanita yang bekerja seringkali menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Hal ini timbul karena stereotip yang beredar di masyarakat bahwa wanita haruslah dengan baik mengurus rumah tangga, jika seorang wanita bekerja maka dikhawatirkan ia akan lalai dalam menjalankan tanggung jawabnya dalam rumah tangga. Padahal di zaman modern seperti sekarang, pandangan tersebut sudah bergeser seiring berkembangnya pola pikir masyarakat tentang peranan kaum wanita di masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan metode pengumpulan data kepustakaan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman bagaimana peran wanita dalam membangun ekonomi rumah tangga. Data-data tersebut diperoleh dari dalil Al-Quran, Hadist, dan jurnal terkait peran wanita dan ekonomi Islam. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah Islam memperbolehkan wanita untuk bekerja, selama pekerjaan tersebut tidak bertentangan dengan kodrat seorang wanita dan mendapat izin dari suami-nya. Seorang wanita yang bekerja harus mampu menjaga kehormatannya serta bisa membagi perannya dalam berkarir tanpa melupakan tanggung jawabnya dalam rumah tangga.


2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 24-35
Author(s):  
Ali Fauzi

English is the first foreign language in Indonesia which is considered important in transferring and developing science and technology, arts and building the relationship among countries. Based on the 1994 basic course outline, the purpose of English teaching at Technical Senior High Schools is to develop the four language skills: listening, speaking, reading and writing. The teaching of those four language skills can be done in integrative way in which the emphasis is on developing the students’ reading skill. The less attention to a certain language skill may cause the students’ unbalanced mastery of English. However, teaching reading using certain method like grammar-translation method is also important because by it students will be able to understand the English text, grammar and structure and translation well through which they will be a means of improving other skills such as speaking. From the reasons, the researcher wants to study about The Use of Grammar-Translation Method to Teach reading to the Tenth Class Students at SMK YPM 12 Tuban Academic Year 2020/2021. This title is chosen because he is sure that reading is also important besides speaking, writing and listening.   This study is in form of descriptive analysis which means that he describes what he finds in the real life and he reveals them to prove the rightness of his assumption. He tries to find the data and process them and just describes his finding. He analyzes and describes about the use of grammar-translation method in teaching reading and the problems the teacher and students face in the process of teaching and learning. Besides them, it is also prominent to tell the process or activities in the teaching of reading using grammar-translation method. It is hoped that some alternatives to solve these problems can be found. Therefore it is expected that this study will be useful for English teacher as the alternative method to teach reading, for the readers to add their knowledge about different ways in teaching reading and for the students in general to be the reference to add their knowledge and to do further research.


2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 68-76
Author(s):  
Nur Nazhifah

Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan (1) Memahami strategi dakwah pendidikan agama Islam pada kelompok pengajian “Belajar dadi Wong Angon” (2) Memahami faktor yang menghambat, dan (3) Memahami faktor yang mendukung strategi dakwah pendidikan agama Islam pada kelompok pengajian “Belajar dadi Wong Angon”. Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk memahami strategi dakwah pendidikan agama Islam, faktor yang menghambat dan faktor yang mendukung dalam proses dakwah pendidikan agama Islam pada kelompok pengajian “Belajar dadi Wong Angon”. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil peneitian ini adalah (1) Strategi yang digunakan dalam proses dakwah pendidikan agama Islam pada kelompok pengajian “Belajar dadi Wong Angon” yaitu, pendidik terlebih dahulu memastikan kesiapan peserta didik dalam menerima materi dakwah pendidikan agama Islam, memberikan suasana belajar yang nyaman dan damai, menyampaikan materi menyesuaikan dengan kapasitas peserta didik, memberikan kesempatan bertanya dengan menggunakan media telepon reguler konferensi atau telewicara (2) Faktor yang menghambat dianggap tidak ada (3) Faktor yang mendukung adalah seluruh komponen yang saling memberikan dukungan langsung.


2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 36-51
Author(s):  
Isnawati Nur Afifah Latif

Pendidikan Agama Islam bertujuan membentuk generasi berakhlak mulia. Pancasila adalah dasar negara Indonesia dengan sila pertama menyebutkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini menunjukkan bahwa negara ini menghormati Agama. Berdasar hal ini, Pendidikan Agama Islam sebagai pembentuk moral generasi Indonesia, yang merupakan generasi mayoritas. Indonesia bukan negara agama, tetapi menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa di urutan prioritas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian literatur. Peneliti menemukan bahwa negara sekuler pun menempatkan pendidikan Agama, menjalani keyakinan dan kepercayaan sebagai bekal penting warganegaranya, dan dijamin oleh hukum negara. Agama, keyakinan, kepercayaan mempengaruhi psikologis dan kualitas individu yang berpengaruh pada kemajuan negara. Mengikuti penjelasan di atas/sebelumnya, Sistem Pendidikan Nasional menjadi pedoman pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, sehingga output pendidikan yang ditarget sesuai dengan tujuan negara Indonesia. Kemudian keberadaan Kurikulum penting mengarahkan keberlangsungan Pendidikan Nasional tersebut.


2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 1-23
Author(s):  
Fathul Amin ◽  
Darwan Setyono
Keyword(s):  

Penelitian ini berangkat dari pemikiran tentang kemampuan siswa dalam baca tulis Al-Qur’an yang merupakan bagian dari komponen penilaian prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP). Mengacu pada hal tersebut maka patut untuk diketahui perbedaan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP), mengingat setiap siswa memiliki kemampuan baca tulis Al-Qur’an yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui kemampuan siswa dalam baca tulis Al-Qur’an, (2) mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP), dan (3) menjelaskan perbedaan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP) berdasarkan kemampuannya dalam baca tulis Al-Qur’an. Semantara itu, rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian komparasial dengan pendekatan penelitian kuantitatif berdasarkan pada jenis datanya. Data dikumpulkan  melalui uji performansi dan teknik dokumentasi. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan uji statistik parametrik  berupa uji perbandingan antarkelompok atau Independent Sample T-test.             Hasil penelitian menunjukkan bawa kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu kelompok yang mampu sebanyak 18 siswa, sedangkan jumlah kelompok yang kurang mampu sebanyak 14 siswa. Selanjutnya, mengacu pada analisis data diperoleh nilai t hitung sebesar 3.67 sedangkan nilai t tabel dengan uji dua ekor (two tailed test) dengan dk 30 pada alpha (∝) 5% adalah 2.042. Dengan demikian nilai t hitung > dari t tabel, maka berdasarkan kaidah pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP) berdasarkan kemampuannya dalam baca tulis Al-Qur’an pada alpha (∝) 5%.


2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 52-67
Author(s):  
Much. Mahfud Arif

Imam Muhammad Nawawi al-Jawi (al-Bantani) adalah salah satu tokoh intelektual muslim yang menjadi kebanggan umat Islam Indonesia. Kebanggan kepadanya agaknya tidaklah berlebihan karena keberadaannya telah memberikan kontribusi yang besar terhadap dunia intelektual dan citra Islam di mata dunia Islam. Nawawi al bantani sejatinya merupakan tokoh yang piawai dalam gerakan dan pembaharuan pemikiran pendidikan. Melalui karya-karyanya yang tersebar dipesantren-pesantren tradisional yang sampai sekarang masih banyak dikaji, nama Kiai asal Banten ini sekan masih hidup dan terus menyertai umat memberikan wawasan ajaran Islam yang menyejukkan. disetiap majlis ta’lim karyanya selalu dijadikan rujukan utama dalam berbagai ilmu, dari Ilmu tauhid, fikih, tasawuf sampai ilmu tafsir. Pemikiran syekh Nawawi telah di kenal bukan hanya di dunia pesantren di Indonesia, tetapi juga di negara-negara Asia Tenggara, bahkan Timur Tengah. Oleh karena itu, kajian-kajian terhadap pemikiran syekh Nawawi, khususnya dalam pendidikan Islam menjadi suatu yang sangat menarik. Syekh Nawawi al-Bantani telah banyak berjasa meletakkan landasan teologis dan tradisi keilmuan di lembaga pendidikan Islam.pemikiran pendidikanya masih relevan di implementasikan di zaman modern sekarang yang menyangkut nilai-nilai dasar pendidikan  dan aktifitas pendidikan islam di indonesia maupun di dunia internasional.


2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Nurul Hidayati Amanah

Artikel ini membahas tentang impelementasi pendidikan Islam yang berbasis kearifan lokal sebagai solusi penguatan karakter generasi millenial. Generasi millenial merupakan generasi dengan usia 17- 36 tahun, akan tetapi dalam artikel ini penulis mengerucutkan pembahasan permasalahan yang dialami oleh generasi millenial yang masih dalam tahap menuntut ilmu, yakni sebagai siswa SMA, mahasiswa, maupun mahasantri pada pondok pesantren. Salah satu permasalahan yang dialami oleh generasi millenial saat ini ialah lunturnya nilai- nilai patriotisme yang diindikasikan oleh beberapa hal, salah satunya yaitu adanya sumpah daulah Islamiyah yang diikrarkan mahasiswa suatu instansi pada tahun 2017. Agar fenomena tersebut tidak semakin meresahkan, pendidikan memiliki fungsi yang penting untuk mencegah hal tersebut tidak semakin meluas. Seperti yang telah kita ketahui, di Indonesia, banyak sekali jenis pendidikan, salah satunya yaitu pendidikan Islam. Salah satu cara untuk menguatkan nilai patriotisme pada generasi millenial yaitu dengan mengintegrasikan nilai identitas nasional dengan konsep pendidikan Islam dengan cara mengaplikasikan FGD (Focus group discussion) yang mirip dengan metode syawir, pembelajaran kreatifitas yang berbasis kearifan lokal, serta pembelajaran karakter berbasis kearifan lokal dan keagamaan.


2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 31-43
Author(s):  
Isnawati Nur Afifah Latif ◽  
Siti Nurjanah

Pendidikan menjadi kunci peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Pendidikan Agama Islam menjadi bagian yang terintegrasi dalam kehidupan bermasyarakat mengingat mayoritas penduduk penganut agama Islam. Fakta ini menjadikan Pendidikan Agama Islam sebagai faktor penting pembentuk kepribadian bangsa. Sekolah menjadi salah satu tempat diberikan Pendidikan agama Islam dengan dengan sistem terukur melalui kurikulum. Pencapaian keberhasilan pendidikan Agama Islam di sekolah dalam penelitian ini diukur dengan varibel Kreatifitas Guru (X1), Prestasi Belajar (X2), dan Pengamalan Agama siswa (Y1). Asumsi yang digunakan bahwa kreatifitas guru dan prestasi siswa akan memberi pengaruh terhadap pengamalan Agama Islam siswa di SMKN 2 Malang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket, dokumentasi dan skala Likert. Metode analisis menggunakan analisis korelasi dan regresi. Pengolahan data menggunakan software SPSS 25. Metode yang dipakai yaitu single (enter) dan bukan menggunakan metode stepwise. Uji hasil pengukuran dengan uji reabilitas dengan taraf nyata 5%. menggunakan koefisien aloha cronbach . Diperoleh nila F sebesar 3,546 dengan nilai signifikan 0,03 yang berarti varibel Kreatifitas Guru (X1), Prestasi Belajar (X2) memberi pengaruh signifikan terhadap Pengamalan Agama siswa (Y). Berlainan dengan hasil uji t sebesar 0,269 dengan nilai signifikan 0,012 menunjukkan Kreatifitas Guru (X1) dan Prestasi Belajar (X2) tidak memberi pengaruh signifikan terhadap Pengamalan Agama siswa (Y) SMKN 2 Malang.


2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 55-61
Author(s):  
M. Fauzi ◽  
Jamal Ghofir

Peacefulness of soul atau ketenangan jiwa bagi warga lapas, khususnya lapas kelas II B Tuban sangatlah penting, karena keterbatasan ruang dan gerak akan sangat memungkinkan penghuninya untuk mengalami goncangan-goncangan psikologis/kejiwaan. Untuk mendapatkan ketenangan jiwa, perlu melakukan aktifitas yang dapat menenangkan jiwanya, dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt, salah satunya dengan membaca AlQuran. Di dalam lapas kelas II B Tuban sudah di bentuk sebuah lembaga TPQ yang mana semua Pengajarnya merupakan warga lapas sendiri. Namun, Kenyataan di lapangan memperlihatkan bahwa para Pengajar yang keseluruhan berasal dari warga lapas, dalam mengajarkan Al-Quran belum mempunyai metode khusus untuk menunjang keberhasilan kegiatan mengaji Al-Quran. Padahal kegiatan mengaji Al-Quran ini sangat penting bagi warga lapas untuk menciptakan ketenangan jiwa, maka diperlukan hal-hal yang dapat menunjang tercapainya tujuan kegiatan ini. Berangkat dari persoalan di atas, maka pendampingan program NGAQU (Ngaji Al-Quran) bagi para Pengajar TPQ di lapas kelas II B Tuban sangat relevan khususnya untuk Developing peacefulness of soul atau ketenangan jiwa bagi warga lapas kelas II B Tuban.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document