PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

12
(FIVE YEARS 12)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

2549-6611, 2339-2495

2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Septika Laily Anti

Kebijakan adalah keputusan yang dibuat oleh seorang pemimpin sebagai strategi untuk merealisasikan tujuan organisasi yang bersangkutan. Kepala Madrasah atau biasa yang disebut kepemimpinan kepala madrasah, menjadi faktor yang sangat menentukan bagi keberhasilan suatu organisasi. Pembinaan di sekolah dapat dilakukan pula dengan bekerja sama dengan orang tua siswa,  lingkungan  sekolah  yang  dapat  memberikan  kontribusi  dalam pelaksanaa  pembinaan bagi siswa di sekolah. Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif metode studi lapangan. Sumber data diperoleh dari observasi. Adapun teknik pengumpulan datanya yaitu menganalisis pembinaan siswa melalui beberapa literatur.Hasil penelitian ini dtiemukan bahwa,ada tiga jenis pembinaan yang ada di MI Sultan Agung . Yaitu pertama, Intrakurikuler berupa,  Kaligrafi, dan BTQ. Kedua, Ekstrakurikuler berupa Pramuka, Seni Tari, Hadroh, Paduan Suara, Lukis, Catur, Renang, Pencat Silat, Musik, dan Futsal. Ketiga,  Kokurikuler beruapa, Mading,  Klipping, Belajar Kelompok, Kegiatan Literasi, Wawancara, dan Kunjungan Wisata.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Daniah Daniah

Pembelajaran hendaknya diarahkan untuk mengembangkan individu yang berliterasi sains (scientifically literate). Literasi sains begitu penting dan menjadi kebutuhan setiap individu karena kemampuan literasi sains suatu negara berhubungan erat dengan tingkat ekonomi di negara tersebut. Mengingat peran guru dalam pembelajaran yang sangat penting, maka seorang guru harus mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan yang lainnya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Bukan hanya guru namun calon guru SD/MI (mahasiswa PGMI) juga harus memiliki kemampuan yang lebih baik agar nanti pada saatnya melaksanakan tugas sebagai guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu sangat penting bagi para mahasiswa PGMI untuk memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai ilmu sains. Dengan kata lain mahasiswa PGMI harus mempunyai literasi sains yang baik. Inkuiri ilmiah merupakan salah satu komponen penting dalam peningkatan literasi sains siswa/mahasiswa calon guru. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Pentingnya penerapan proses sains dan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA, pengembangan dan penguasaan sikap ilmiah serta keterampilan proses sains juga menjadi salah satu tujuan penting dalam pembelajaran IPA yang sesuai dengan karakteristik sains itu sendiri. Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses ini dapat dilakukan melalui pembelajaran model inkuiri atau pembelajaran berbasis praktikum. 


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Yessy Gusminalita ◽  
Doli Witro ◽  
Kesi Afrilia

In family that plays an important role in shaping the child's personality is the parent. The personality is obtained through the educational process taught by his parents. First and foremost educators for children in the family are parents because it is from them that the child first gets an education. In essence, education in the family occurs implicitly, starting with communication between family members and the daily behavior of their parents. In addition to good communication, the behavior of both parents also participate in the formation of children’s morals. Because the family is the first and primary madrasa for a child. In general, in a family environment, religious values are instilled in children to shape their behavior. Therefore, religious education in the family environment is needed to find out which boundaries are good and bad in children's daily lives. In Islam it is taught to protect the family (or children) from ignorance, even it is highly recommended not to leave the family in a weak state (educational and economic). As explained in the Qur’an surah an-Nisa’ verse 9. This paper will discuss education in the family perspective of surah an-Nisa’ verse 9. This is important to discuss to avoid the birth of a generation of the weak, both weak in education and economically. With an education in the family, it is expected to form a strong generation is facing the challenges of the times ahead.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Irwandi Irwandi
Keyword(s):  

Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar mengajar akan menjadikan suasana belajar yang menyenangkan. Dalam proses belajar mengajar, seorang guru diharapkan dapat memberikan pengajaran yang mudah dipahami oleh siswa. Akan tetapi kenyataannya dilapangan, masih terdapat guru yang belum tepat dalam menggunakan media pembelajaran dan kurang memanfaatkan media yang ada di sekolah. Mengingat hal yang demikian, guru harus mampu menggunakan media yang tepat dan efisien dalam pembelajaran, khususnya pada pembelajaran. sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan tidak membuat siswa bosan saat belajar. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru adalah dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran. Pertanyaan peneliti dalam skripsi ini adalah Bagaimanakah aktivitas guru dan siswa dengan penggunaan media audio visual materi rukun iman  pada siswa kelas I SDN 49 Kota Banda Aceh? Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual materi rukun iman  pada siswa kelas I SDN 49 Kota Banda Aceh? penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data tentang kegiatan pembelajaran diperoleh dari pengamatan guru dalam mengelola pembelajaran, pengamatan siswa dalam proses belajar, hasil tes belajar siswa, angket respon siswa, dan wawancara. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan rumus yang sesuai dengan kriteria aktivitas yang telah ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual pada siklus I pertemuan 1 dengan nilai rata-rata 53,43. Pada pertemuan 2 dengan nilai 57,28. Pada siklus II pertemuan 1 memperoleh nilai rata-rata 62,18 dan pertemuan 2 dengan nilai 76,25. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual sangat cocok di gunakan pada pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 49 Kota Banda Aceh.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Sofyan Arianto ◽  
Zulkhairi Zulkhairi

Konsep Pendidikan Berbasis Masyarakat atau Community Based Education (CBE) adalah usaha dan kontribusi masyarakat dalam kegiatan dan program pemberdayaan satuan pendidikan seperti” Pemberdayaan manajemen pendidikan baik secara finansial maupun pengembangan madrasah yang berkualitas dan berkeunggulan (Quality Oriented). tujuan pelaksanaan pengabdian berbasis program studi ini adalah untuk mengetahui Sejauh mana peningkatan kualitas Madrasah Ibtidaiyah, pengembangan Inovasi dan kreativitas Sumber Daya Manusia (SDM) Madrasah, membangun Jaringan Kerja (Networking), dan kemampuan Madrasah dalam mengembangkan diri. Adapun program Pengabdian Berbasis Madrasah ini terdiri dari Program pengenalan dasar Smart School “Whiteboard Animation with Videoscribe” Berbasis ICT Education Era Revolusi Industri 5.0. pada MIN Kabupaten Bireuen, dan Program Pemberdayaan para guru Madrasah Ibtidaiyah di wilayah Kabupaten Aceh Utara. Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian ini diperoleh bahwa para peserta baik dari guru dan kepala madrasah sangat tertarik dan antusias dalam mengikuti kedua program pengabdian berbasis madrasah ini, para peserta whiteboard animation dengan videoscribe ini mengharapkan agar tim pengabdian mau melaksanakan pelatihan lanjutan untuk mereka, sehingga mereka bisa belajar tuntas dan mampu merancang modul atau Renacan Pelaksanaan Pembelajaran dalam bentuk whiteboard animation dengan videoscribe. Peserta program pemberdayaan guru madrasah di wilayah kabupaten Aceh Utara, mereka juga mengharapkan dan menginginkan agar supaya pelaksanaan program pemberdayaan guru madrasah ini dapat dilanjutkan dengan melakukan kerjasama maupun hubungan kemitraan antara madrasah dan lembaga dari tim pengabdian yaitu dengan IAIN Lhokseumawe. 


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Silvia Sandi Wisuda Lubis

Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas Berbagai penelitian memperlihatkan kebiasaan membaca bacaan bermutu berkontribusi terhadap tingkat kecerdasan seseorang. Dengan membaca, seseorang terbantu untuk melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang dan menganggapnya sebagai tantangan yang harus diselesaikan. Ada banyak manfaat membaca, di antaranya membantu pengembangan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir, meningkatkan pengetahuan, meningkatkan memori dan pemahaman. Dengan sering membaca, seseorang mengembangkan kemampuan untuk memproses ilmu pengetahuan, mempelajari berbagai disiplin ilmu, dan menerapkan dalam hidup. Budaya literasi membaca bukanlah sebuah hal mudah untuk dibangun karena butuh kesadaran dan semangat untuk membawa perubahan. Literasi membaca bukanlah sekedar kegiatan membaca biasa melainkan sebuah kegiatan yang bisa membangun budaya itu sendiri. Kegiatan literasi memang merujuk pada kemampuan dasar seseorang dalam membaca dan menulis. Sehingga selama ini, strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah menumbuhkan minat membaca dan menulis. Budaya literasi membaca menghasilkan dua manfaat yaitu membangun minat membaca dan membangun kegiatan membaca itu sendiri. Melalui membaca sama halnya dengan menggenggam seisi dunia, karena dalam bacaan bisa mengakses informasi dari seluruh dunia. Membangun budaya literasi membaca bisa dilakukan melalui banyak hal yang salah satunya dengan memanfaatkan media jurnal baca harian. Jurnal baca harian memiliki manfaat yang besar bagi pengembangan literasi membaca. Apabila dikolaborasikan dengan jam khusus membaca, selain menumbuhkan minat baca, jurnal baca harian dapat mengasah pemahaman akan isi buku. Jurnal baca harian merupakan cermin kompetensi dan kebiasaan berliterasi.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Rina Rahmi
Keyword(s):  

Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji dan juga mendeskripsikan strategi kepala madrasah dalam meningkatkan mutu guru di MI Ma’rif Bego, Yogyakarta. Penelitian ini termasuk kedalam pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data interview/wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian yaang dipilih penulis ialah random sampling yaitu kepala madrasah dan beberapa guru MI Ma’rif Bego’. Adapun tahap yang digunakan dalam menganalisis data yaitu redukksi data, menyajikan data dan membuat/menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam melaksanakan pembelajaran terdapat beberapa guru di MI Ma’arif Bego Yogyakarta yang berperan sebagai guru kelas dan guru olah raga yang mengajar tidak sesuai dengan kualifikasi displin ilmu yang dimilikinya. Untuk mengatasi masalah tersebut, kepala madrasah melakukan beberapa macam strategi dalam menigkatkan mutu guru di MI Ma’rif Bego’  untuk mencapai pendidikan yang berkualitas sesuai dengan tujuan sistem pendidikan nasional, yaitu dengan cara mengadakan dan mengikutkan para guru dalam foum ilmiah berupa pelatihan, workshop,  seminar, lokakarya  dan kursus untuk memperluas pegetahuan dan juga wawasan guru mengenai dunia pendidikan, membiasakan agar disiplin tentang bagaimana cara memanfaatkan waktu secara efektif dan efesien, dan melakukan supervisi (pengawasan) terkait penyusunan dan pelaksanaan pembelajaran di kelas.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Ridhwan M Daud

Pengembangan suatu daerah harus dimulai dengan pengembangan pendidikan dan pengembangan pendidikan dimulai dari pengembangan kurikulum. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum adalah pendekatan rekontruksionisme konservatifyaitu peningkatan kualitas hidup suatu masyarakat dengan mencari solusi terhadap masalah-masalah yang paling mendesak yang mereka hadapi. Sedangkan model pengembangan yang dapat pilih adalah model pengembangan yang dikembangkan oleh Hilda Taba yang dimulai dengan melaksanakan percobaan-percobaan, kemudian baru dikembangkan menjadi suatu kurikulum baku untuk dilaksanakan. Aceh sebagai daerah syari’at dalam pengembangan kurikulum ini, nilai-nilai yang terdapat dalam al-Quran dan Hadist harus menjadi falsafah pengembangannya.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Rafidhah Hanum
Keyword(s):  

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Mind Mapping dan didukung dengan media plastisin untuk membangun kreatifitas dan aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Peta Melalui Media Plastisin Menggunakan Model Mind Mapping kelas IV MIN 11 Aceh Besar”.Data diperoleh dari hasil Observasi, dan Soal Post tes (LKPD). Adapun prosedur pengumpulan data adalah melalui observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan tes. Sedangkan tehnik analisis data, peneliti menggunakan presentase sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus. Hasil penelitian dari lembar observasi aktivitas guru pada siklus I (3,00%) termasuk dalam kategori baik, dan pada siklus II meningkat menjadi (3,11%) meskipun masih dalam kategori yang sama yaitu baik, dan pada siklus III kemampuan guru terus meningkat menjadi (3,56%) yaitu dalam kategori sangat baik. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I (2,92%) dalam kategori baik, pada siklus II meningkat menjadi (3,38%) masih dalam kategori baik, kemudian pada siklus III terjadi peningkatan secara klasikal yaitu (3,69%) termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata diperoleh sebanyak 6,68 belum mencapai KKM, Pada siklus II nilai rata-rata sudah mengalami peningkatan menjadi 7,00. Kemudian pada siklus III juga mengalami peningkatan nilai rata-rata 8,89. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan model Mind Mapping melalui media plastisin pada pembelajaran IPS di kelas IV MIN 11 Aceh Besar menjadi lebih aktif, dan kreatif dalam pembelajaran, aktivitas guru menjadi lebih meningkat serta hasil belajar siswa yang semakin meingkat.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Zahara Mustika

Rendahnya  kinerja  guru  disebabkan  tidak  maksimalnya  guru dalam mempersiapkan diri   untuk lebih berkompeten dalam mengajar    baik secara eksternal maupun internal dengan menambah     wawasan pengetahuannya seperti mengikuti pelatihan,workshop,  seminar  dan  lain-lain.  Penelitian  ini bertujuan untuk mendeskripsikan   peningkatan kinerja guru dengan strategi capacity building di tinjau dari kompetensi profesional. Penelitian ini menggunakan penelitian Diskriptif. Sampel penelitian   diperoleh dengan porpusive sampling dari guru-guru yang berada disekolah-sekolah  Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 150 guru. Instrumen Penelitian berupa angket. Tehnik analisis data    menggunakan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peningkatan kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah di langsa masih sebagian kecil  yang sudah meningkat yaitu 34,53% . Strategi capacity building yang dilakukan dalam peningkatan kinerja guru berupa inservice training dalam pendidikan  dan  pelatihan  masih  sedikit  sekali  yang mengikutinya yaitu 8.6%


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document