Jurnal Abdimas Saintika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

31
(FIVE YEARS 31)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By PPPM Stikes Syedza Saintika

2715-4424, 2746-797x

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 148
Author(s):  
Meldafia Idaman ◽  
Ika Yulia Darma ◽  
Silvi Zaimy ◽  
Fitra Afrida Amna

Suplementasi zat besi selama kehamilan tidak terbukti secara klinis untuk memecahkan masalah anemia defisiensi besi saat kehamilan. Prevalensi anemia pada wanita hamil adalah 18% di dunia, 37,5% di Asia, dan 13,5 % di Kota Padang. Serum feritin dan konsentrasi hemoglobin digunakan untuk menguji Anemia Defesiensi Besi (ADB). Dalam metabolisme besi cadangan besi tubuh akan dimobilisasi apabila besi fungsional tidak mencukupi kebutuhan besi tubuh. Bila keadaan ini berlangsung terus menerus dapat menyebabkan  terjadinya  defisiensi  besi hingga kondisi ADB. ADB diperkirakan sudah ada sebelum hamil. Jumlah  kandungan feritin dan hemoglobin dalam tubuh dapat menentukan besarnya cadangan besi tubuh dan besi fungsional yang beredar dalam darah. Kesediaan zat besi didalam   tubuh harus dipersiapkan sebelum masa kehamilan. Sampai  saat  ini  ADB  masih merupakan masalah   kesehatan   masyarakat oleh   karena ADB dapat menyerang semua kelompok umur, terutama kelompok wanita hamil. Prevalensi ADB pada wanita hamil relatif masih tinggi dan bervariasi. Wanita-wanita   di  negara berkembang termasuk di Kota Padang mengalami  kekurangan  besi  laten. Kebutuhan besi  per  hari sering  tidak terpenuhi melalui diet besi harian yaitu sebesar 7-20  mg  untuk  wanita tidak  hamil dengan   pertimbangan   hanya   5-10%   besi yang  diserap  melalui  pencernaan. Kegiatan sosialisasi dengan cara membagikan leaflet dengan penyuluhan langsung mengenai ADB pada wanita pasangan pengantin baru. Dilaksanakan di 3 Puskesmas Kota Padang, yaitu puskesmas Andalas, Ambacang dan Alai.  Fakta yang ditemukan masih tingginya jumlah ADB pada wanita pasangan pengantin baru, diantaranya 3 puskesmas tersebut. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi sebanyak 21 orang. Hasil kegiatan didapatkan peserta antusias terhadap materi yang disampaikan, keseluruhan peserta berjanji mematuhi  penatalaksanaan ADB. Hal ini membuktikan bahwa peserta memperhatikan materi yang disampaikan. Kesimpulan didapatkan sosialisasi tentang ADB berdampak positif pada masyarakat, sehingga masyarakat paham tentang pentingnya pemeriksaan HB dan feritin sebelum menikah.Kata Kunci : Anemia, Pasangan Pengantin Baru


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Silvi Zaimy ◽  
Ika Yulia Darma ◽  
Meldafia Idaman

Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, baik karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan absorpsi. Anemia terjadi karena penurunan jumlah eritrosit atau kadar hemoglobin dalam darah. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10 hingga 19 tahun. Masa remaja adalah masa transisi dari anak menuju dewasa. Masa ini merupakan periode persiapan menuju masa dewasa yang akan melewati beberapa tahapan perkembangan penting dalam hidup. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32 %, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi Stikes Syedza Saintika Padang dan sebagai tempat mengaplikasikan ilmu Kebidanan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan pengabdian masyarakat Pemeriksaan Hb gratis dan Sosialisasi tentang anemia  pada remaja di asrama putri Stikes Syedza Saintika Padang. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 62 orang. Simpulan dari kegiatan pemeriksaan Hb gratis dan sosialisai tentang anemia pada remaja putri ini adalah 23 orang mengalami anemia ringan, dan masih banyak penghuni asrama yang belum memahami tentang anemia pada remaja.Kata Kunci: Anemia, remaja putri, pemeriksaan Hb


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 98
Author(s):  
Chamy Rahmatiqa

Jumlah populasi anak sekolah yaitu 28% dari total penduduk Indonesia yang tentunya jumlah yang sangat besar  sehingga memberikan dampak positif bagi pembangunan . Pemantauan kesehatan usia sekolah  belum berjalan dengan baik, kendalanya adalah proses rekapitulasi secara manual membutuhkan waktu analisis yang lebih lama Kegiatan ini dilaksanakan di SD N 22 Padang Timur. Sasaran kegiatan adalah dokter kecil. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah pengukuran pengetahuan dokter kecil tentang pencatatan dan pengelolaan riwayat kesehatan anak usia sekolah. Sebelum diadakan penyuluhan terlebih dahulu diberikan pretest dan setelah penyuluhan diadakan posttest. Hasil adalah ditemukannya dari 10 dokter kecil sebanyak 60% (6 orang) memiliki tidak pengetahuan tentang ASI Eksklusif, dan hanya 40 % (4 orang) berpengetahuan dengan baik. Hasil dari pelaksanaan penyuluhan terlihat ada peningkatan pengetahuan, dimana sebanyak 80% (8 orang) berpengetahuan baik. Simpulan dalam pengabdian masyarakat adalah adanya peningkatan pengetahuan ibu setelah pemberian penyuluhan kesehatan tentang ASI Eksklusif dari 40% menjadi 80%. Diharapkan Kepada pihak Puskesmas Air Tawar diharapkan melakukan penyuluhan tentang UKS minimal 3 bulan sekali dan menyediakan angggaran khusus untuk program pencapaian UKS ini di Wilayah  Kerja Puskesmas Air Tawar Timur  padang.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 138
Author(s):  
Fenny Fernando ◽  
Melia Pebrina

Senam hamil merupakan  program  kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu hamil. Oleh karena itu senam hamil memiliki prinsip-prinsip gerakan khusus yang di sesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Senam hamil sangat penting dilakukan oleh ibu hamil setelah kehamilan mencapai 22 minggu, salah satu manfaat senam hamil adalah dapat mengurangi terjadinya berat badan bayi lahir rendah, mengurangi terjadinya persalinan premature. Tujuan umum senam hamil adalah melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan, mempertinggi kesehatan fisik serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan dan membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis. Metode pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan cara memberikan edukasi mengenai pentingnya senam ibu hamil melalui Presentasi dan juga menyebarkan Leaflet yang berisi tentang senam ibu hamil dan manfaatnya. Pada saat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat peserta yang hadir sebanyak 15 orang ibu hamil, WUS, 1 orang Bidan Koordinator, 1 orang Bidan Desa,  3 orang kader, 1 orang bagian Tata Usaha di Puskesmas Nanggalo. Hasil kegiatan didapatkan Peserta antusias terhadap edukasi yang disampaikan, tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama proses penyuluhan berlangsung dan Lebih dari 75% dari peserta yang hadir mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh tentang materi yang disampaikan. Hal ini membuktikan bahwa peserta memperhatikan materi yang disampaikan. Kesimpulan didapatkan edukasi tentang senam ibu hamil berdampak positif pada masyarakat, sehingga masyarakat paham tentang Pemeriksaan senam ibu hamil.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 130
Author(s):  
Vino Rika Nofia ◽  
Emira Apriyeni ◽  
Fani Prigawuni

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Padang, kasus arthritis gout adalah 1.134 kasus dan terbanyak pertama di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam.Timbulnya penyakit arthritis gout lebih disebabkan oleh faktor usia, makan makanan tinggi purin dan konsumsi alkohol. Tujuan Pengabmas ini adalah untuk mengetahui penatalaksaan yang berhubungan dengan kejadian Arthritis Gout. Dengan melakukan pengabdian untuk penatlaksaan artritis gout ini maka diharapkan masyarakat mamapu untuk mengatasi dan mengeanli tanda gejala gout secara dini sebelum datang kepelayanan kesehatan. Diharapkan kepada Kepala Puskesmas dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan penderita arthritis gout mengenai makanan tinggi purin dan konsumsi alkohol yang harus di hindari melalui pendidikan kesehatan berupa penyuluhan.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 102
Author(s):  
Ratna Indah Ratna dewi ◽  
Dafriani Putri Putri dafriani

Tuberkulosis paru adalah suatu  penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Tingginya angka kejadian TB paru di karenakan pengetahuan pasien yang masih kurang tentang pencegahan penularan. Pendidikan kesehatan salah satu upaya dalam meningkatkan pengetahuan pencegahan penularan TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan penderita dalam pencegahan penularan. Kegiatan ini dilakukan terhadap 15 orang pasien TB Paru. Kegiatan ini menghasilkan peningkatan pengetahuan pasien TB Paru terhadap pencegahan penularan TB. Dengan peningkatan pengetahuan ini diharapkan pasien TB Paru lebih memperhatikan lagi pencegahan penularan penyakit TB ini, serta memiliki kepedulian terhadap penularan penyakit TB Paru. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Pencegahan Penularan TB Paru


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Annisa Novita Sary

ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Berdasarkan data Puskesmas Dadok Tunggul Hitam terdapat kasus dengan diagnosa hipertensi sebanyak 5.587 jiwa (2018) meningkat menjadi 6.367 jiwa (2019). Salah satu intervensi yang dapat dilakukan yaitu pemberian edukasi tentang hipertensi. Kegiatan dilaksanakan di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam pada bulan September 2020. Kegiatan diawali dengan pemberian pre test untuk melihat tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi, kemudian pemberian edukasi kesehatan tentang penyakit hipertensi. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan dilaksanakan dengan memberikan edukasi terkait hipertensi kepada masyarakat melalui media Whatsapp Blast, dan diakhiri dengan post test untuk mengukur peningkatan pengetahuannya. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat terhadap pasien yang terdiagnosis penyakit hipertensi dari 15 orang pasien terdapat 5 orang (33%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang hipertensi sebelum diberikan penyuluhan. Setelah diberikan penyuluhan secara daring melalui media Whatsapp Blast  dari 15 orang pasien terdapat 12 orang (80%) memiliki pengetahuan yang baik tentang hipertensi dan upaya pencegahannya. Dapat disimpulkan adanya pengingkatan pengetahuan tentang upaya pencegahan hipertensi setelah diberikan edukasi dengan media Whatsapp Blast. Disarankan agar pemberian edukasi dengan media Whatsapp Blast dapat dilakukan bagi petugas kesehatan dalam memberikan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang pencegahan penyakit hipertensi.Kata Kunci: Hipertensi; media whatsapp blast; edukasi  ABSTRACT                                                                                          Hypertension is a non-communicable disease which is one of the main causes of death in the world. Based on data from the Public Health Center Dadok Tunggul Hitam, there were cases of hypertension from 5,587 people (2018), increase to 6,367 people (2019). The intervention from this case by providing education about hypertension. The activity was carried out at the Public Health Center Dadok Tunggul Hitam in September 2020. The activity started by giving a pre test about hypertension, then providing health education about hypertension. The health education is delivered through the Whatsapp Blast media, and ends with a post test. The results of the activities for patients diagnosed with hypertension, from 15 patients there were 5 patients (33%) who had a good level of knowledge before given education. After given education through Whatsapp Blast media, there were 12 patients (80%) who had good knowledge about hypertension and its prevention efforts. It can be concluded that there is an increase in knowledge about hypertension and prevention after given education through Whatsapp Blast media. It is suggested that education using Whatsapp Blast media can be carried out for health workers in providing health promotion to the public regarding the prevention of hypertension.Keywords: Hypertension; whatsapp blast media; education 


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 94
Author(s):  
Harmawati Harmawati ◽  
Etri Yanti

Penyebaran virus corona atau Covid 19 di Indonesia harus ditekan semaksimal mungkin,. Salah satu  cara utama adalah dengan menerapkan perilaku hidup disiplin. maka selalu # ingat pesan ibu dengan melakukan langkah 3 M sebagai upaya mencegahan dan memutuskan rantai penularan Covid 19. Membiasakan dan mewajibkan diri untuk mematuhi protokol kesehatan merupakan salah satu kunci agar virus covid 19 dapat ditekan penyebarannya. Namun diperlukan perilaku disiplin dari diri sendiri, juga sangat perlu untuk dilakukan secara kolektif dengan penuh kesadaran. Menerapkan 3 M demi keselamatan bersama. yaitu 1. Memakai masker 2. Mencuci tangan 3 Menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan 3 M masih belum memuaskan gravik masih mengalami fluktuasi ada kenaikan serta ada penurunan saat liburan. Penambahan kasus yang cukup besar menambah lajunya penularan Covid 19 masih terus meningkat. Kesadaran dan disiplin akan protokol kesehatan akan berdampak penurunan angka penularan Covid 19 dengan memakai masker secara benar, mencuci tangan secara teratur dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan. Tujuan dalam kegiatan ini adalah untu meningkatkan pengetahuan pengunjung terutama pasien dan keluarga tentang kepatuhan pengunjung Puskesmas terhadap protokol kesehatan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan ). Metode yang digunakan adalah ceramah, simulasi, diskusi dan kuesioner dengan jumlah 20 orang pasien dan keluarga pengunjung Puskesmas Belimbing Kuranji Padang. Kegiatan menghasilkan peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga pengunjung Puskesmas dalam upaya peningkatan kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3 M. Diharapkan dapat meningkatan pengetahuan dan dapat menerapkan protokol kesehatan 3 M


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 108
Author(s):  
Aprima Yona Amir

ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama    bayi   baru     lahir       tanpa    adanya makanan pendamping lain.Menurut laporan tahun 2019 WHO, ± 15 % bayi di seluruh dunia diberi ASI eksklusif selama 4 bulan dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan tidak aman sehingga menyebabkan ± 1, 5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar.Survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa pemberian ASI eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan utara, Asia dan Amerika Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sebab terbukti bahwa menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka kematian dan kesakitan pada umumnya dibandingkan menyusu selama 4 bulan. Kegiatan pengabmas dilaksanakan hari Rabu tanggal 17 Maret 2021 pukul 10.00 Wib, tempat pelaksanaan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang . Peserta yang hadir jumlah 17 orang ibu yang mempunyai anak usia 0-6 Bulan. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut terjadinya peningkatan pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 0-6 Bulan dalam pemberian ASI ekslusif. Diharapkan bagi ibu agar nantinya mereka bisa dapat memberikan ASI selama 6 bulan dan memberikan ASI dengan baik dan benar dan suami turut serta dalam mendukung pemberian ASI eksklusif kepada anaknya.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 142
Author(s):  
Silvie Permata Sari

Dalam rangka penanganan cepat covid-19 diperlukan pemahaman masyarakat terutama pada anak dan remaja dalam meningkatkan kesadaran untuk mencegah dan melawan virus covid-19 dalam bentuk Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Gerakan Menggunakan Masker (GEMAS), serta Penggunaan Antiseptik dan Desinfektan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program khusus dari pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan serta untuk mencegah virus corona masuk dalam tubuh. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan remaja dalam perilaku hidup sehat, penggunaan masker, penggunaan Antiseptik dan Desinfektan serta peningkatan kesehatan remaja. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan sosialisasi atau ceramah yang didukung interaksi kesehatan. Minat remaja untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, gerakan menggunakan masker, serta Penggunaan Antiseptik dan Desinfektan dalam kehidupan sehari-hari sangat besar, sehingga penyuluhan tersebut mudah diterima dan dapat menciptakan sikap yang positif terhadap kesadaran dari diri sendiri untuk menjaga kebersihan diri dan sekitar.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document