ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

67
(FIVE YEARS 67)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Padang (UNP)

2684-8570, 2656-369x

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 220-224
Author(s):  
Resti Fevria ◽  
Vauzia Vauzia ◽  
Ganda Hijrah Selaras ◽  
Edwin Edwin

Tanaman gambir (Uncaria gambir Hunte Roxb) adalah komoditas spesifik Lokasi Sumatera Barat. Jumlah petani yang mengusahakan gambir sekitar 125.000 RTP dengan luas garapan 1-2,0 ha/RTP. Sentra penghasil Gambir di Sumatera Barat adalah wilayah Kabupaten Pesisir selatan yaitu Kecamatan Koto XI Tarusan (KBKA) (Nazir, 2000 dan Denian, 2004). Kegiatan ini dilaksanakan diwilayah KBKA. Limbah gambir saat ini tidak termanfaatkan secara optimal. Dalam satu Ha lahan gambir berumur < 3 tahun dihasilkan 4-5 ton ampas daun gambir dan jumlah ini meningkat dengan meningkatnya umur tanaman. Pada tanaman yang berumur > dari 3 tahun produksi daun ini bisa mencapai 6-7 ton/ha. Biasanya ampas ini ditaburkan saja dipermukaan tanah tanpa diolah. Ampas kempaan ini perlu diolah menjadi pupuk organik, sehingga kandungan unsur hara didalam pupuk organik meningkat. Disamping itu, sumber daya manusia yang terbatas dalam pengolahan sumber daya alam. Untuk itu perlu diadakan “ Pelatihan Pembuatan Kompos dari Limbah daun Gambir di Nagari KBKA Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan” Kegiatan yang dilaksanakan adalah pertama Sosialisasi program kepada masyarakat Nagari KBKA dan petani gambir, setelah itu penyusunan rencana kegiatan yaitu dengan memberikan materi pembuatan kompos dari Sisa Kempaan gambir serta teknik pelaksanaannya yang dimulai dengan membuat bak pengolahan berukuran lebar 1 m , panjang 1-2 m dan tinggi 1 m, kemudian membuat kompos sebanyak 1 ton dengan penambahan 250 kg pupuk kandang, stardec 2,5 kg, kapur dolomit 2,5 kg dan Urea 2,5 kg. Proses pengomposan berlangsung selama 1 bulan dan dilakukan pengadukkan sekali seminggu. Setelah itu dilaksanakan program pemeliharaan dan rancangan evaluasi.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 209-214
Author(s):  
Irwan Irwan ◽  
Alia Azmi ◽  
Rizki Syafril ◽  
Monica Tiara

Penguatan Ketahanan Informasi bagi aparatur pemerintahan menjadi hal yang urgent saat sekarang ini sebab sebagai abdi masyarakat, aparatur pemerintahan dituntut untuk dapat memberikan informasi dan melayani masyarakat dengan optimal. Salah satunya dengan penyampaian informasi yang valid dan jauh dari hoaks yang dapat meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, tim pengabdi dari Program studi PPKn melaksanakan kegiatan pemberdayaan aparatur pemerintahan nagari melalui literasi digital anti hoaks. Pengabdian ini dilaksanakan di Nagari Panampung Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam. Metode kegiatannya yaitu: (1) Peningkatan dan pengetahuan aparatur nagari terkait dengan informasi-informasi yang tergolong hoaks, serta bahayanya jika beredar di masyarakat; (2) Peningkatan pengetahuan aparatur nagari tentang literasi digital; (3) Identifikasi strategi dan langkah-langkah untuk menghindari dan melawan informasi hoaks demi menciptakan ketahanan informasi nagari; (4) Strategi dan evaluasi terhadap keberlanjutan program. Implikasi dari kegiatan ini yaitu terciptanya ketahanan informasi bagi segenap aparatur Nagari Panampung yang bermuara pada tata kelola pemerintahan yang baik (good corporate governance).


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 251-258
Author(s):  
Anak Agung Gede Indraningrat ◽  
Made Dharmesti Wijaya ◽  
Ida Ayu Agung Idawati

Kelompok ibu PKK Banjar Tohpati merupakan organisasi wanita yang menjadi bagian Desa Kesiman Kertalangu. Terjadinya pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat Bali termasuk bagi kelompok ibu PKK Banjar Tohpati khususnya dari segi kesehatan dan ekonomi. Berdasarkan hasil diskusi, mitra ingin memiliki pengetahuan tentang cara pembuatan makanan sehat yang murah dan mudah serta memiliki kandungan gizi yang tinggi untuk menjaga imunitas selama masa pandemi COVID-19. Mitra juga mengharapkan makanan yang dibuat dapat memberikan manfaat ekonomi bagi mitra. Berdasarkan permasalahan mitra ini dan hasil diskusi disepakati untuk melakukan pemberdayaan kelompok ibu PKK Banjar Tohpati untuk membuat yoghurt sebagai panganan sehat karena telah terbukti secara ilmiah memberikan manfaat kesehatan dan cukup mudah dibuat. Selain itu, yoghurt dapat menjadi produk yang dapat dipasarkan dan memberikan manfaat ekonomi bagi mitra. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah focus group discussion melalui pemaparan tentang konsep gizi sehat disertai dengan pelatihan pembuatan yoghurt. Mitra mendapatkan penyuluhan dari sisi ekonomi tentang cara membuat memasarkan produk dengan metode promosi online. Pengusul telah memfasilitasi mitra dengan alat dan bahan pembuatan yoghurt sebagai modal awal untuk memulai usaha dan bantuan hidup dasar untuk meringankan dampak pandemi COVID-19. Hasil evaluasi pre dan post test menunjukkan peningkatan nilai sebesar 38 point atau 44.2%. Hal ini mengindikasikan bahwa mitra paham akan konsep gizi sehat dan pemasaran online. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan mitra sudah mampu secara mandiri membuat prodiuk yoghurtnya sendiri dan sudah memasarkan dilingkungan tempat tinggal mereka. Mitra juga mampu memasarkan yoghurt menggunakan media sosial seperti WhatsApp dan Facebook.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 232-243
Author(s):  
Kokom Komalasari ◽  
Rahmat Rahmat ◽  
Iim Siti Masyitoh ◽  
Dede Iswandi

Kegiatan ini berangkat dari hasil need assessment guru PPKn SMP di Kabupaten Garut yang menunjukkan bahwa sebagain besar guru PPKn mengalami kesulitan dalam mendesain pembelajaran digital untuk mengembangkan sikap kewarganegaraan. Realita ini dikarenakan kurangnya pemahaman teoritis dan praktis guru terhadap desain pembelajaran PKn digital berbasis nilai. Oleh karena itu Universitas Pendidikan Indonesia perlu bersinergi dengan MGMP PPKn SMP Kabupaten Garut untuk melaksanakan Pelatihan Desain Pembelajaran Digital Berbasis Living Values Education bagi Guru PPKn SMP. Tujuan kegiatan pelatihan adalah: 1) Menganalisis bahan pelatihan desain pembelajaran PPKn Digital Berbasis Living Values?; 2) Mendeskripsikan pelaksanaan pelatihan pembelajaran PPKn Digital berbasis Living Values; dan 3) menganalisis peningkatan kemampuan teoritis dan praktis dalam Pembelajaran PPKn Digital Berbasis Living Values? Kegiatan pengabdian menggunakan pendekatan in-on service training dan participant centered training, dengan khalayak sasaran 81 guru PPKn SMP/MTs di Kabupaten Garut. Hasil :1)  Bahan pelatihan adalah desain pembelajaran digital PKn yang menerapkan prinsip fun, flexible, and meaningful learning yang mengintegrasikan prinsip living values education melalui Langkah-langkah ice breaker dan opener, purposive cretaive thinking, peer to peer interaction, streaming expert, mental qymnastic, dan reflection; 2) Pelaksanaan kegiatan pelatihan meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan model in-on service training, monitoring dan evaluasi pelatihan; 3) Hasil pelatihan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memahami cara mendesain pembelajaran PPKn digital berbasis living values education, tetapi pada aspek penerapannya perlu pendampingan lebih intens dengan menggunakan model lesson study.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 225-231
Author(s):  
Shomedran Shomedran ◽  
Evy Ratna Kartika Waty ◽  
Azizah Husin ◽  
Dian Sri Andriani
Keyword(s):  

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang kewirausahaan sosial dan pentingnya kelompok dalam upaya peningkatan pemasaran bagi pelaku UMKM di Desa Burai Ogan Ilir. Bentuk kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan secara langsung dengan memberikan ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemecahan masalah terhadap kasus pemasaran produk UMKM. Adapun tahapan kegiatan yaitu pemberian pre test, dilanjutkan pemaparan materi tentang kewirausahaan sosial dan penguatan kelompok dan akhiri dengan evaluasi kegiatan dan post test. Peserta kegiatan adalah ibu rumah tangga dan perempuan yang memiliki usaha rumahan tenun songket berjumlah 23 orang. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan presentase pemahaman peserta yang meningkat sebelum kegiatan dan sesudah kegiatan, dengan rata-rata presentase 36% menjadi 75% setelah kegiatan. Melalui pemahaman peserta terhadap pentingnya wirausaha, komunitas, dan pemasaran masa pandemi diharapkan pemasaran produk yang dihasilkan akan lebih meningkat.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 215-219
Author(s):  
Yusri Nadya ◽  
Nurlaila Hadayani ◽  
Zainal Arif
Keyword(s):  

Desa Sidodadi memiliki sumber daya alam hayati yang sangat melimpah, salah satunya adalah pohon pisang, Kondisi tersebut dimanfaatkan ibu PKK gampong sidodadi sebagai Peluang usaha dengan mengembangkan usaha dendeng dari jantung pisang. Dari hasil wawancara dan diskusi, permasalahan yang dihadapi usaha ini adalah rendahnya kualitas produk, dimana produk dendeng jantung pisang masih banyak mengandung minyak. Pengabdian ini bertujuan untuk malakukan Perbaikan kualitas dendeng jantung pisang melalui penerapan teknologi alat peniris minyak. Hasil pengabdian ini berupa alat peniris minyak dengan spesifikasi bahan yaitu body speniris plat stainless steel, motor listrik 220 volt, kapasitas tabung 3 – 5 kg, berat 8 kg, diameter dan tinggi tabung 90x60x15 cmdari hasil uji coba alat didapatkan hasil yang cukup signifikan dimana waktu yang dibutuhkan untuk meiriskan minyak hanya 15 menit


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 244-250
Author(s):  
Irene Santika Vidiadari ◽  
Rebekka Rismayanti ◽  
Immanuel Dwi Asmoro Tunggal
Keyword(s):  

Gerakan sosial berbasis gender merupakan sebuah aktivitas di ranah publik yang memperjuangkan kesetaraan hak, penghapusan kekerasan kepada perempuan, maupun perjuangan untuk mengikis diskriminasi gender. Praktik gerakan berbasis gender juga mengacu pada kegiatan orasi di ruang-ruang publik, aksi turun ke jalan dan menyuarakan tuntutan. Untuk mewujudkan gerakan ini, maka seorang orator setidaknya perlu memiliki kapasitas untuk menyampaikan pesan. Dalam hal ini pengetahuan, kemampuan menguasai audiens dan kemampuan berstrategi menggunakan media untuk menyuarakan ide-idenya. Pelatihan Public Speaking dan pendampingan pemanfaatan media ini ditujukan untuk komunitas Women March di Yogyakarta agar komunitas dapat memanfaatkan beragam media sosial yang mereka miliki untuk menyuarakan perjuangan mereka. Pelatihan dilaksanakan dengan menggabungkan dua metode: pemaparan teori dan praktik kepada para anggota komunitas. Pelatihan terdiri dari tiga materi besar: (1) pemahaman tentang gender dan seksualitas untuk memberikan pengetahuan seputar isu gender, (2) public speaking untuk memahami teknik berbicara di depan umum, (3) pemanfaatan media sosial untuk memberikan pengetahuan terkait pengelolaan pesan di media sosial. Melalui kegiatan ini, komunitas mampu mengaplikasikan kecakapan public speaking pada kegiatan orasi maupun pada unggahan media sosialnya.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 175-188
Author(s):  
Andi Agustang ◽  
Suardi Suardi ◽  
Andi Dody May Putra ◽  
Shermina Oruh

Permasalahan guru yang sangat penting untuk diselesaikan melalui kegiatan pengabdian ini adalah (1) Minimnya pengetahuan dan keterampilan kelompok guru sosiologi dalam membuat quick response code (QRC) pada mata pelajaran Sosiologi, (2) Susahnya siswa mendapatkan materi secara online yang terkait langsung dengan materi pelajaran. Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah pelatihan literasi digital berbasis quick response code (QRC) untuk kelompok guru mata pelajaran sosiologi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diperoleh melalui kegiatan literasi digital berbasis quick response code (QRC) untuk kelompok guru mata pelajaran sosiologi dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu tahap penyediaan materi, tahap sosialisasi, tahap penyampaian materi, tahap pembagian literasi digital dan tahap gerakan literasi digital. Sedangkan kegiatan pelatihan literasi digital kepada siswa terdiri dari tahap pembuatan jadwal pertemuan, tahap penyampaian materi, tahap penggunaan literasi digital, tahap pembagian literasi digital dan tahap gerakan literasi digital. Hasil yang diperoleh kegiatan ini sangat bermanfaat baik untuk guru mata pelajaran sosiologi dan siswa yang belajar mata pelajaran sosiologi. Literasi digital berbasis quick response code (QRC) sebagai bagian dari gerakan literasi yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Bantaeng di tingkat Kecamatan dan dan di tingkat sekolah.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 200-208
Author(s):  
Dyan Agustin

Desa Sawohan terletak di pesisir Sidoarjo dengan mata pencaharian sebagai petani tambak. Sekarang ini di Desa Sawohan banyak bermunculan industri kecil yang menghasilkan berbagai produk yang tidak kalah kwalitasnya salah satunya adalah UD. AABA yang menghasilkan antara lain produk bandeng presto, bandeng crispy, bandeng tanpa duri, kerupuk udang, kerupuk payus dll. Kesulitan yang dihadapi para pengrajin tersebut adalah karena kemasan dari produk mereka yang kurang menarik sehingga tidak bisa menembus pasar lebih besar. Dari permasalahan tersebut maka diperlukan solusi yaitu pelatihan desain kemasan dan pemasaran secara online. Saat ini kemasan bukan lagi sebagai pelindung atau wadah tetapi harus dapat menjual produk yang dikemasnya. Peningkatan pemasaran suatu produk dapat dilakukan melalui perbaikan desain kemasan. Desain kemasan yang baik adalah desain yang mampu memberikan informasi yang lengkap, menarik dan jelas dalam memasarkan suatu produk khususnya produk hasil tambak yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Sawohan Sidoarjo. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan melatih desain kemasan untuk meningkatkan kualitas produk. Desain kemasan bandeng dibuat semenarik mungkin dengan bentuk pillow box. Ada 3 jenis kemasan yang cocok digunakan pada produk olahan bandeng, antara lain kemasan primer yaitu kemasan plastic vacuum, kemasan sekunder yaitu kemasan kardus yang berbentuk kebab dan kemasan tersier yaitu berupa tas atau kardus. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini menghasilkan desain kemasan yang baru, menarik dan aman dari produk hasil tambak di Desa Sawohan Sidoarjo sehingga produk mereka akan bisa menembus pasar yang lebih besar dan bisa menambah pendapatan serta menjadikan desa Sawohan lebih dikenal dan nantinya bisa menjadi desa wisata.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 166-174
Author(s):  
Khairul Fahmi ◽  
Nora Susilawati ◽  
Rahmullaily Rahmullaily

PKM Menumbuhkembangkan budaya literasi anak asuh Panti Asuhan, dilaksanakan di Panti Asuhan Al-Hidayah Padang. Permasalahan utama yang dihadapi mitra (1) Kurangnya kesadaran dan motivasi anak asuh terhadap membaca buku teks (literasi baca) dan memahami pelajaran di bidang numerik (literasi Numerasi); (2) Belum memadai sarana dan prasarana penunjang budaya literasi di panti asuhan. Dengan permasalahan tersebut solusi yang ditawarkan adalah (1) Meningkatkan kesadaran dan motivasi anak asuh dalam budaya literasi melalui pendampingan dan pembinaan terhadap anak asuh; (2) Peningkatan jumlah dan ragam sumber bacaan bermutu  melalui pengoptimalan sumber belajar/ buku bacaan yang tersedia di panti asuhan; (3) Optimalisasi sarana literasi dan perluasan akses terhadap sumber bacaan melaui penciptaan kenyamanan ruang baca/ belajar panti asuhan dan pemanfaatan akses internet yang tersedia di panti asuhan untuk menjangkau bahan bacaan penunjang. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah (1) Meningkatnya kesadaran dan motivasi anak asuh dalam budaya literasi; (2)Terlaksananya pendampingan dan pembinaan terhadap anak asuh dalam menumbuhkembangkan budaya literasi; (3)Teroptimalkan sumber belajar yang tersedia di perpustakaan panti asuhan; (4) Penambahan jumlah dan ragam sumber bacaan bermutu; (5) Terciptanya kenyamanan ruang belajar/ ruang baca; (6) Termanfaatkan akses internet yang tersedia di panti asuhan untuk menjangkau bahan bacaan penunjang. Target luaran tersebut akan dicapai dengan menggunakan metode pembinaan melalui pemberian materi dan pelatihan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pedagogi karena objek dari kegiatan ini adalah anak-anak. Keberlanjutan dari PKM ini adalah, Kemitraan Panti Asuhan Al-hidayah dengan Jurusan Sosiologi UNP dalam bidang literasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document