MAKNA DAN FUNGSI TRADISI LISAN KENDURI SKO MASYARAKAT KERINCI JAMBI/MEANING AND FUNGCTIONS OF KENDURI SKO ORAL TRADITION KERINCI SOCIETY IN JAMBI

AbstrakKenduri Sko merupakan tradisi pengukuhan gelar adat yang dilakukan oleh masyarakat Kerinci. Di dalam tradisi itu terdapat berbagai piranti dan pepatah-petitih yang belum diketahui makna dan fungsinya. Oleh sebab itu, penelitian ini hendak melihat makna dan fungsi tradisi lisan Kenduri Sko. Ada dua strategi yang digunakan dalam penelitian ini,pertama, pengumpulan data dengan perekaman dan wawancara. Kedua, Kenduri Sko dilihat sebagai fakta semiotik dengan aspek empirik dan aspek nonempirik. Melalui aspek empirik dikaji piranti dan teks pepatah-petitih dalam pengukuhan pemangku adat, sedangkan aspek nonempirik dilihat secara keseluruhan tradisi Kenduri Sko sebagai kesadaran kolektif kebahasaan dan kesadaran kolektif kebudayaan. Metode berikutnya adalah dengan melihat fungsi-fungsi folklore menurut Bascom. Penelitian ini menemukan bahwa Kenduri Skoadalah warisan nenek moyang yang berupa benda pusaka, aturan-aturan, norma-norma, nilai-nilai, dan sebagai ucapan rasa syukur atas apa yang menjadi milik masyarakat Kerinci. Adapun fungsi Kenduri Sko adalah sebagai pengukuhan gelar adat, sistem nilai-nilai kolektif, edukasi bagi pewaris selanjutnya, dan menjadi alat kontrol dalam prilaku sosial masyarakat.Kata kunci: tradisi lisan, kenduri sko, semiotik, kesadaran kolektifAbstractKenduri Sko is a tradition of custom title inauguration held by the Kerinci society. In that tradition, there are various tools and wise words which their meaning and functions are not yet known. Therefore, this study wants to look at the meaning and function of Kenduri Sko oral tradition. Two strategies are used in this study. First, the data are collected by recording and interviewing. Second, Kenduri Sko seen as a semiotic fact with empirical and non-empirical aspects. Through the empirical aspect, petatah-petitih (customary rhyming wise words) text examined in the inauguration of customary stakeholders, while the non-empirical aspect seen as a whole of the Kenduri Sko tradition as collective language and cultural awareness. The next method is to look at the functions of folklore according to Bascom. This research found that Kenduri Sko is a legacy of ancestors in the form of heirlooms, rules, norms, values, and gratitude for what belongs to the Kerinci’s community. Kenduri Sko functions as an oath of customary titles, a system of collective values, education for the next heirs, and a means of control in people’s social behavior.Keywords: oral tradition, kenduri sko, semiotics, collective awareness

The Contributions of Muhammad Naqib Al-Attas in the Islamization of the Contemporary Islamic World

In the modern era, in the face of adherence to tradition and development, Islamic education has always been in a state of imbalance and dilemma: those who adhere to tradition believe that sciences outside religious books are not religious sciences but rather secular sciences, unworthy or unappreciated. As a result, the traditional education system is unable to cultivate talents suitable for social development; Whereas secular education follows the Western education model, which emphasizes only the indoctrination and teaching of applied disciplines, and ignores values education—leading to the development of social material and culture, the decline of civilization, the decline of morals, an increase in crime, and other modern social ills.

Pelatihan Desain Pembelajaran Digital Berbasis Living Values Education bagi Guru PPKn SMP di Kabupaten Garut

Kegiatan ini berangkat dari hasil need assessment guru PPKn SMP di Kabupaten Garut yang menunjukkan bahwa sebagain besar guru PPKn mengalami kesulitan dalam mendesain pembelajaran digital untuk mengembangkan sikap kewarganegaraan. Realita ini dikarenakan kurangnya pemahaman teoritis dan praktis guru terhadap desain pembelajaran PKn digital berbasis nilai. Oleh karena itu Universitas Pendidikan Indonesia perlu bersinergi dengan MGMP PPKn SMP Kabupaten Garut untuk melaksanakan Pelatihan Desain Pembelajaran Digital Berbasis Living Values Education bagi Guru PPKn SMP. Tujuan kegiatan pelatihan adalah: 1) Menganalisis bahan pelatihan desain pembelajaran PPKn Digital Berbasis Living Values?; 2) Mendeskripsikan pelaksanaan pelatihan pembelajaran PPKn Digital berbasis Living Values; dan 3) menganalisis peningkatan kemampuan teoritis dan praktis dalam Pembelajaran PPKn Digital Berbasis Living Values? Kegiatan pengabdian menggunakan pendekatan in-on service training dan participant centered training, dengan khalayak sasaran 81 guru PPKn SMP/MTs di Kabupaten Garut. Hasil :1) Bahan pelatihan adalah desain pembelajaran digital PKn yang menerapkan prinsip fun, flexible, and meaningful learning yang mengintegrasikan prinsip living values education melalui Langkah-langkah ice breaker dan opener, purposive cretaive thinking, peer to peer interaction, streaming expert, mental qymnastic, dan reflection; 2) Pelaksanaan kegiatan pelatihan meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan model in-on service training, monitoring dan evaluasi pelatihan; 3) Hasil pelatihan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memahami cara mendesain pembelajaran PPKn digital berbasis living values education, tetapi pada aspek penerapannya perlu pendampingan lebih intens dengan menggunakan model lesson study.

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS “ LIVING VALUES EDUCATION” DI MASA PANDEMI COVID19 DENGAN SISTEM PEMBELAJARAN DARING

Dunia pendidikan tak luput juga dari akibat yang disebabkan oleh munculnya wabah covid19 yang dinyatakan sebagai pandemi sekitar pertengahan tahun 2020 lalu. Semenjak itu dan setelah diberlakukannnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah di Indonesia, lembaga pendidikan hampir 100% tidak melakukan aktifitas belajar secara tatap muka. Proses transfer ilmu dilakukan dengan sistem daring (dalam jaringan). Kondisi inilah yang oleh sebagian orang dirasakan kurang efektif, mengingat dalam proses pendidikan selain aktifitas transfer ilmu juga ada proses transfer nilai (karakter) dari guru kepada murid. Maka untuk mensiasati kondisi tersebut dibutuhkan pemilahan nilai (karakter) apa saja yang tetap bisa ditransfer kepada peserta didik dalam situasi pandemi Covid19 dengan sistem daring. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan memilah beberapa hal terkait dengan transfer nilai (karakter) yang tetap bisa ditanamkan dimasa pandemi Covid19 ini dimana pendidikan dilaksanakan dengan sistem daring. Untuk dapat melakukannnya, maka peneliti menggunakan penelitian kualitatif yakni Kajian Pustaka (Library Research). Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu melalui kajian secara mendalam terhadap buku “ Pendidikan Karakter, Pendidikan Menghidupkan Nilai untuk Pesantren, Madrasah, dan Sekolah”

Strategies and Approaches in Teaching Values Education Among Public Secondary School In The Division Of Zambales

ABSTRACT The research aimed to look into the strategies and approaches in teaching values education among public secondary schools in the Division of Zambales, SY 2020-2021. The researcher used the quantitative descriptive-survey research design with questionnaire as the main instrument in gathering data from the population of three hundred (300) values educational teacher. The study revealed that the majority of Values Education teachers are female. The teachers always used Inculcation Approach as strategy in teaching Values Education. The respondents strongly agreed that the strategies in teaching Values Education was the most difficult dimension in teaching Values Education. There is significant differences on age and religious affiliation towards inculcation approach and significant on age towards Awareness Approach. No significant differences on moral reasoning approach, value clarification approach and evocation approach. Moreover, it was found that there is significant difference on age towards difficulty on contents while no significant differences on strategies and assessment respectively. There is negligible relationship between the academic performance and the strategies and approaches used in teaching values education. There is negligible relationship between the academic performance and the difficulties in teaching Values Education. The training design is hereby proposed entitled: Training Design in Values Education on Teaching Strategies and Approaches Amidst COVID 19-Pandemic. Based on the salient findings, the researcher recommended that head teachers and teachers in Values Education should make innovations on how Inculcation Approach in teaching the subject be more useful and effective; head teachers, principals, education specialist on Values Education of Division of Zambales may focus their In-service Trainings ways how teachers enhance the utilization and effectiveness of approaches; the teachers should look and utilize suitable techniques for Inculcation, Moral Reasoning, Awareness, Value Clarification and Evocation approaches; and head teachers and teachers are encouraged to attend national and international trainings and seminars for better understanding and improved skill in selecting appropriate strategies, on the development of learning content and assessment procedures in Values Education.

“Habonaron Do Bona”: Simalungun Community Values Philosophy and Inspiration for Anti-Corruption Education in Indonesia

The writing aims to reveal the wealth of values in the philosophy of habonaron do bona and find inspiration for anti-corruption education in Indonesia. In order to approach this problem, the research uses Max Scheler's axiological thinking as the primary reference. The study took data through interviews with Simalungun community leaders in the Seribu Dolok area, Simalungun Regency. The collected data were analyzed using philosophical hermeneutics: vertehen, translation, and interpretation. The interpretation movement uses Paul Recouer's hermeneutic circle pattern. The results of data analysis show that habonaron do bona has primary values that are structured like the structure of Max Scheler's values. Habonaron do Bona, both related to primary values and values education patterns, can be implemented for anti-corruption education in Indonesia.

Nilai Murni dalam Pendidikan 5.0

The introduction of Education 5.0 aims to strengthen the use of technology to inculcate values into students’ lives. This is seen as an opportunity to explore how moral values are applied in line with the goals of education in Malaysia.The inculcation of moral values through education will enable the students to internalise the values and this brings a good impact on their lives. . However, annual statistics have shown the decline in the moral values in Malaysia. Thus, this concept paper discusses the notion of Education 5.0 in the Malaysian education context and the importance of moral values in education 5.0. This study employed a qualitative method by analysing documents related to moral values as well as the Education 5.0 guideline book. The data were managed by ATLAS.ti 8 software. The themes revolve around the importance of moral values application in education and they include; the goals of the National Philosophy of Education; the formation of a society that is good, moral and has an identity as well as; religious demands. This study's findings are significant to be used as a guide to ensure that the elements of moral values are not neglected in line with the advancement of education.Keywords: Moral values, Education 5.0, InculcationAbstrakPengenalan terhadap Pendidikan 5.0 yang bertujuan untuk memperkasakan penggunaan teknologi dalam membantu untuk menerapkan nilai-nilai murni dalam diri pelajar dilihat sebagai peluang untuk mendalami sejauh manakah nilai-nilai murni mampu diterapkan sesuai dengan matlamat pendidikan di Malaysia. Pendidikan yang menerapkan nilai-nilai murni akan mampu dihayati oleh pelajar serta membawa kepada kesan baik terhadap kehidupan mereka. Namun, statistik kes keruntuhan nilai di Malaysia dilihat semakin meningkat saban tahun. Justeru, kertas kerja konsep ini membincangkan tentang konsep Pendidikan 5.0 dalam konteks pendidikan di Malaysia serta kepentingan nilai murni dalam pendidikan 5.0. Kajian ini menggunakan kaedah kualitatif dengan membuat analisis dokumen yang berkaitan dengan nilai-nilai murni serta buku garis panduan Pendidikan 5.0 melalui perisian Atlas.ti8 dan menghasilkan beberapa kod serta tema kepentingan penerapan nilai murni dalam pendidikan iaitu; matlamat Falsafah Pendidikan Kebangsaan; pembentukan masyarakat yang baik, berakhlak dan mempunyai jati diri serta; tuntutan agama. Dapatan kajian ini adalah penting untuk digunakan sebagai panduan bagi memastikan elemen nilai murni tidak diabaikan selaras dengan perkembangan sistem pendidikan yang telah pun mengorak langkah dengan lebih maju. Kata kunci: Nilai Murni, Pendidikan 5.0, Penerapan