scholarly journals Pelatihan Desain Pembelajaran Digital Berbasis Living Values Education bagi Guru PPKn SMP di Kabupaten Garut

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 232-243
Author(s):  
Kokom Komalasari ◽  
Rahmat Rahmat ◽  
Iim Siti Masyitoh ◽  
Dede Iswandi

Kegiatan ini berangkat dari hasil need assessment guru PPKn SMP di Kabupaten Garut yang menunjukkan bahwa sebagain besar guru PPKn mengalami kesulitan dalam mendesain pembelajaran digital untuk mengembangkan sikap kewarganegaraan. Realita ini dikarenakan kurangnya pemahaman teoritis dan praktis guru terhadap desain pembelajaran PKn digital berbasis nilai. Oleh karena itu Universitas Pendidikan Indonesia perlu bersinergi dengan MGMP PPKn SMP Kabupaten Garut untuk melaksanakan Pelatihan Desain Pembelajaran Digital Berbasis Living Values Education bagi Guru PPKn SMP. Tujuan kegiatan pelatihan adalah: 1) Menganalisis bahan pelatihan desain pembelajaran PPKn Digital Berbasis Living Values?; 2) Mendeskripsikan pelaksanaan pelatihan pembelajaran PPKn Digital berbasis Living Values; dan 3) menganalisis peningkatan kemampuan teoritis dan praktis dalam Pembelajaran PPKn Digital Berbasis Living Values? Kegiatan pengabdian menggunakan pendekatan in-on service training dan participant centered training, dengan khalayak sasaran 81 guru PPKn SMP/MTs di Kabupaten Garut. Hasil :1)  Bahan pelatihan adalah desain pembelajaran digital PKn yang menerapkan prinsip fun, flexible, and meaningful learning yang mengintegrasikan prinsip living values education melalui Langkah-langkah ice breaker dan opener, purposive cretaive thinking, peer to peer interaction, streaming expert, mental qymnastic, dan reflection; 2) Pelaksanaan kegiatan pelatihan meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan model in-on service training, monitoring dan evaluasi pelatihan; 3) Hasil pelatihan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memahami cara mendesain pembelajaran PPKn digital berbasis living values education, tetapi pada aspek penerapannya perlu pendampingan lebih intens dengan menggunakan model lesson study.

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 16-27
Author(s):  
Kokom Komalasari ◽  
Rahmat Rahmat ◽  
Diana Noor Anggraini

Kegiatan ini dilatarbelakangi hasil need assessment guru PPKn, dimana guru memerlukan peningkatan kemampuan teoritis dan praktis pengembangan bahan ajar berbasis nilai karakter, dan perlunya pemanfaatan hasil penelitian dosen (inovasi pembelajaran, kependidikan dasaran, strategis nasional, dan hibah kompetensi) untuk meningkatkan kemampuan teoritis dan praktis guru SMP dalam mengembangkan bahan ajar PPKn berbasis living values education untuk pengembangan peserta didik. Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan kemampuan guru dalam : a) memahami bahan ajar PPKn berbasis living values education; b) mengembangkan bahan ajar PPKn berbasis living values education, dan c) menggunakan bahan ajar PPKn berbasis living values education. Kegiatan pengabdian menggunakan pendekatan in-on service training dengan sasaran guru-guru PPKn SMP di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya yang tersebar di 39 Kecamatan (diwakili 78 guru). Produk pengabdian ini adalah desain dan perangkat model In-On Service Training Pengembangan Bahan Ajar PPKn Berbasis Living Values Education, artikel jurnal nasional/internasional dan HKI. Hasil pelatihan pengembangan media pembelajaran Sejarah dilaksanakan secara daring dengan tahap IN-ON service. Pelatihan ini diikuti oleh 78 peserta yang berasal dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Narasumber memilih materi yang dipaparkan di antaranya : Pembuatan bahan ajar PPKn berbasis Living Values Education; Pemanfaatan Media Pembelajaran PPKn di Era Digital; Kreativitas Guru dalam Merancang Bahan Ajar PPKn, dan Pembuatan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Digital PPKn. Setelah dilakukan pelatihan daring, maka selanjutnya peserta melakukan tugas mandiri yakni praktik media pembelajaran di kelas secara mandiri. Adapun evaluasi pelatihan yang dilakukan adalah evaluasi proses pelatihan, evaluasi hasil pelatihan, dan monitoring evaluasi.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 37-58
Author(s):  
Qun Zheng ◽  
Ying Xu

Pragmatic (in)felicity in requests refers to the (in)appropriateness and (im)politeness of one's language use. It has been a great challenge to L2 learners, as they are likely to compose grammatically correct but pragmatically infelicitous requests. Such infelicity could be associated with pragmalinguistic and sociopragmatic factors, yet whether L2 learners are aware of those factors has been underexplored. To understand the effects of power, imposition, and modifications on email perception, we designed a matched guise test for 224 Chinese L2 learners, who were instructed to rate from 1 (very inappropriate/impolite) to 5 (very appropriate/polite) on four email requests (Power±; Imposition±). We found that (1) learners are highly aware of pragmalinguistic factors because they perceive requests mitigated by internal and external modifications as more appropriate and polite (p < .05), (2) learners have limited awareness of power difference as they rank direct form as inappropriate in peer-to-peer interaction, and (3) learners cannot realise fully the sociopragmatic factors involved in high-imposition situations. The awareness of pragmatic (in)felicity among learners seems to be underdeveloped as regards degree of power and imposition. The findings could have some implications in language pedagogy.


2016 ◽  
Author(s):  
Haeyeon Jung ◽  
Christina Kwauk ◽  
Ainan Nuran ◽  
Jenny Perlman Robinson ◽  
Marijke Schouten ◽  
...  

Author(s):  
Andreas Heinemann ◽  
Tobias Straub

The growing share of people using mobile devices, that support wireless peer-to-peer interaction, offers the opportunity to build a ubiquitous infrastructure for electronic word-of-mouth messaging and advertising. This chapter introduces Opportunistic Networks as a layer for one-hop communication that opens up electronic word-of-mouth messaging for mobile devices. The reader will learn about adPASS (short for advertisement passing), a system build on top of Opportunistic Networks for digital advertisement distribution stimulated by an anonymous and tamper-resistant bonus point model. A simulation based on empirical movement patterns indicates the feasibility of our approach. This chapter concludes with a summary and provides an outlook on further research paths starting from our findings.


2012 ◽  
pp. 1618-1636
Author(s):  
Andreas Heinemann ◽  
Tobias Straub

The growing share of people using mobile devices, that support wireless peer-to-peer interaction, offers the opportunity to build a ubiquitous infrastructure for electronic word-of-mouth messaging and advertising. This chapter introduces Opportunistic Networks as a layer for one-hop communication that opens up electronic word-of-mouth messaging for mobile devices. The reader will learn about adPASS (short for advertisement passing), a system build on top of Opportunistic Networks for digital advertisement distribution stimulated by an anonymous and tamper-resistant bonus point model. A simulation based on empirical movement pat=terns indicates the feasibility of our approach. This chapter concludes with a summary and provides an outlook on further research paths starting from our findings.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document