scholarly journals Pemberdayaan Remaja Putri Melalui Komsi (Komunitas Milenial Sadar Nutrisi) di Desa Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 94-99
Author(s):  
Khairun Nisa Berawi ◽  
- Sowiyah ◽  
Dewi Nur Fiana ◽  
Roro Rukmi Windi Perdani ◽  
Dewi Ayu Puspaningrum

Pendekatan intervensi managemen nutrisi menjadi salah satu program utama yang diharapkan mampu menurunkan kasus stunting di seluruh dunia khususnya Indonesia. Pengelolaan gizi ibu juga dapat dimulai sejak remaja karena status kesehatan seorang ibu didapatkan berkaitan dengan status gizinya di masa remaja. Sehingga peningkatan pemahaman dan perilaku remaja putri mengenai gizi seimbang khususnya dalam periode 1000 Hari Pertamaa Kehidupan (HPK) dapat mengoptimalkan penurunan kasus stunting. Model Pemberdayaan Masyarakat pada kelompok remaja putri melalui KOMSI ini dikembangan dengan tahapan pembentukan komunitas dengan kerjasama dengan pamong desa dan karang taruna Desa Negeri Katon, Pesawaran. Dilanjutkan dengan edukasi dan penyuluhan, edukasi dan focus group discussion untuk mengevaluasi pengetahuan, model KOMSI sekaligus menyusun formatur KOMSI. Hasil pretset edukasi dan penyuluhan menunjukkan 37% dengan nilai pengetahuan yang cukup dan 63% pengetahuan kurang dari 35 peserta remaja putri yang berusia antara 14 sampai 21 tahun. Hasil pengamatan post test, diketahui bahwa 11% peserta pengetahuan yanga masih kurang walau secara skoring terjadi peningkatan, 60% telah memiliki pengetahuan yang cukup dan 29% sangat baik. KOMSI dengan formatur ketua, sekeretaris, bendahara dan humas, melakukan koordinasi dengan pamong desa dan pamong Kecamatan Negeri Katon untuk mendapat arahan dan koordinasi bentuk kegiatan terkait kesehatan yang akan melibatkan KOMSI sebagai edukator kesehatan yang membantu berperan meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya di Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.

J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Efris Kartika Sari ◽  
Alfrina Hany ◽  
Rustiana Tasya Ariningpraja

Manajemen nyeri yang optimal merupakan salah satu upaya penting dalam lingkup layanan Rumah Sakit. Nyeri yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan masalah tambahan bahkan memperlambat perbaikan kondisi pasien. Perawat merupakan petugas kesehatan yang harus mampu dalam mendukung upaya tersebut. Pengkajian nyeri yang tepat akan menjadi dasar manajemen nyeri yang optimal pada pasien.Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan pengkajian nyeri pada pasien komunikatif maupun dengan gangguan komunikasi, sehingga sehingga perawat dapat melakukan pengkajian nyeri secara tepat, rutin, dan terstruktur. Hal ini diwujudkan dengan melatih perawat dengan berbagai teori tentang pengkajian nyeri, terutama penggunaan skala nyeri dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing dan penerapan penggunaan skala nyeri tersebut.Kegiatan dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Brawijaya, Kota Malang pada November-Desember Tahun 2019. Metode kegiatan yang dilakukan terdiri dari: focus group discussion, pre-test dan post-test, dan pemberian materi.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan pengkajian nyeri ini dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang pengkajian nyeri. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan pengkajian nyeri pada perawat perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk mendukung upaya manajemen nyeri yang optimal.


J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Efris Kartika Sari ◽  
Alfrina Hany ◽  
Rustiana Tasya Ariningpraja

Manajemen nyeri yang optimal merupakan salah satu upaya penting dalam lingkup layanan Rumah Sakit. Nyeri yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan masalah tambahan bahkan memperlambat perbaikan kondisi pasien. Perawat merupakan petugas kesehatan yang harus mampu dalam mendukung upaya tersebut. Pengkajian nyeri yang tepat akan menjadi dasar manajemen nyeri yang optimal pada pasien.Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan pengkajian nyeri pada pasien komunikatif maupun dengan gangguan komunikasi, sehingga sehingga perawat dapat melakukan pengkajian nyeri secara tepat, rutin, dan terstruktur. Hal ini diwujudkan dengan melatih perawat dengan berbagai teori tentang pengkajian nyeri, terutama penggunaan skala nyeri dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing dan penerapan penggunaan skala nyeri tersebut.Kegiatan dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Brawijaya, Kota Malang pada November-Desember Tahun 2019. Metode kegiatan yang dilakukan terdiri dari: focus group discussion, pre-test dan post-test, dan pemberian materi.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan pengkajian nyeri ini dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang pengkajian nyeri. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan pengkajian nyeri pada perawat perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk mendukung upaya manajemen nyeri yang optimal.


2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Vina Monica Robert ◽  
Wening Sari ◽  
Zuhroni Zuhroni

Latar belakang :  PMO adalah komponen DOTS (Directly Observed Treatment Short Course) yang bertugas untuk memantau pengobatan TBC (Tuberkulosis). Pasien TBC memiliki masalah terkait penyakit TBC dan efek samping obat anti tuberkulosis (ESOAT). Terdapat korelasi yang kuat antara tingkat pengetahuan dan sikap PMO tentang TBC dan pengobatannya dengan kepatuhan berobat pasien. Ilmu yang benar akan mendorong seorang muslim untuk beriman kepada Allah SWT, sedangkan sikap diturunkan dari pengetahuan. Seorang muslim yang memiliki pengetahuan baik akan memiliki sikap baik pula dan Allah akan meningkatkan derajatya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap PMO sebelum dan sesudah pelatihan tentang efek samping OAT. Metode : Dilakukan pelatihan tentang ESOAT pada 32 orang PMO. Sebelum dan sesudah pelatihan PMO diberikan kuisioner untuk menilai pengetahuan dan sikap. Hasil pre test dan post test dilakukan scoring. Setelah 2 bulan dilakukan FGD (Focus Group Discussion) untuk mengetahui ESOAT pada pasien dan bagaimana PMO mengatasinya. Analisis data dilakukan secara bivariat dan uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dan T Test Paired Sample Correlations dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil : Pengetahuan PMO tentang ESOAT mengalami peningkatan yang bermakna (p = 0,003). Terdapat peningkatan sikap PMO tentang TBC dan ESOAT setelah pelatihan meski tidak bermakna (p = 0,187) karena scoring rerata sikap PMO sebelum pelatihan sudah baik. Hasil FGD menunjukkan bahwa PMO mampu mengenali efek samping OAT ringan dan berat dan mampu mengatasi beberapa efek samping ringan. Menuntut ilmu pengetahuan adalah wajib hukumnya. Pengetahuan yang baik akan menghasilkan sikap yang baik pula baik dalam menunaikan tugasnya sebagai PMO maupun sebagai umat muslim. Kesimpulan : Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap PMO mengenai efek samping OAT setelah pemberian pelatihan tentang tentang efek samping OAT.


2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Etika Purnama Sari

Balita mudah terkena penyakit ISPA karena tubuh balita masih rentan terhadap penyakit infeksi. Banyak ibu yang tidak tahu tentang pencegahan penyakit ISPA. Metode FGD (focus group discussion) dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan peningkatan pengetahuan ibu melalui FGD. Desain penelitian adalah pra eksperimental one group pra post test design. Variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan ibu. Sampel yang digunakan adalah ibu yang memiliki balita di wilayah RT 3 RW 1 Kelurahan Sidotopo Wetan Kecamatan Kenjeran sebanyak 13 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat signifikansi α<0,05, didapatkan nilai p=0,002 yang berarti ada peningkatan pengetahuan ibu melalui FGD. Adanya peningkatan dikarenakan faktor pendidikan, usia, pengalaman serta proses diskusi dalam FGD. Bagi para ibu harus tetap mengakses informasi tentang preventif ISPA dalam berbagai media. Kata kunci: Focus Grup Discussion, Pengetahuan, ISPA ABSTRACT Children with age 12-60 months are susceptible to ISPA due to their body was still susceptible to infectious diseases. Many mother do not know about the prevention of ISPA. FGD (focus group discussion) can be used to increase their knowledge. The aim of this study is to explain the increasing mother’s knowledge through the FGD. The study design was a pre-experimental one-group pre-post test design. The variables studied were the level of mother’s knowledge. The samples used were mothers with babies aged 12-60 months as many as 30 people. Data was collected by questioner. Based on the test results of the Wilcoxon Sign Rank Test with a significance level of α<0,05, p value = p=0,002 which means there is the increasing mother’s knowledge through the FGD. The increasing knowledge due to factors of education, age, experience, and the discussion process in the FGD. For mother must still access information about preventive ISPA in a variety of media. Keywords: Focus Grup Discussion, knowledge, ISPA DOWNLOAD FULL TEXT PDF >>


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Miyayu Soneta Sofyan ◽  
Moh. Sukmanandi ◽  
Siti Eliana Rochmi

ABSTRACT  Merchants in Laban Village, Menganti District, Gresik Regency, which has a diverse population and different beliefs, require knowledge of the importance of SNI in the ‘halal’ field in the household industry. The lack of awareness about ASUH (safe, healthy, whole, and halal) food ingredients, food hygiene and halal certification causes people to ignore the important role of public health risks that may come from food. The business concept is still traditional. Food processing is still relatively simple, so it has not reached optimal results. The potential of merchants as a driving force for the people's economy in that particular village is quite large but it is still not supported with knowledge regarding proper ASUH meat and food hygiene. The goal of this community service is to raise the public awareness of emerging diseases from food, along with improving the health standard of animal-based products business under the SNI in the Halal sector in the Food Household Industry in Gresik Regency and thus improving the income of food entrepreneurs selling processed animal-based food. The method used in this community service is to guide animal health to street vendors selling processed materials derived from livestock followed by SNI training and the process of halal certification submission. The main idea of the focus group discussion is about how to obtain ASUH meat and its processing application. The evaluation of this activity is a pre and post-test for the community service participants. The result of this community service is an increase in the awareness of SNI in the halal sector in the home industry and an increase in regulations regarding the flow of obtaining halal certification for processing basic products from livestock along with the increase of knowledge and skills of community service participants. In conclusion, the community service activity has a positive impact on the implementation of halal SNI in household industries in Laban Wetan village to achieve halal certification.  Keywords: SNI; Halal; Certification; Pelapak    ABSTRAK  Pelapak  di Desa Laban  Kecamatan Menganti Kabupaen Gresik dengan penduduk dan latar belakang keyakinan yang majemuk memerlukan pengetahuan pentingnya SNI bidang halal pada industry Rumah Tangga . Minimnya kesadaran tentang bahan pangan yang asuh, higyne pangan dan sertifikasi halal menjadikan masyarakat kurang memahami peran penting terhadap kesehatan masyarakatnya yang bisa disebabkan oleh makanan.Konsep usaha yang masih tradisional. Pengolahan pangan masih relative sederhanan  sehingga belum mencapai hasil yang optimal. Potensi pelapak sebagai penggerak ekonomi rakyat   di Desa tersebut cukup besar tetapi masih belum diimbanagi dengan pengetahuan tentang daging asuh , dan kesehatan makanan. Peningkatan public awarnes terhadap emerging disease penyakit akibat pangan   Peningkatan kesehatan terhadap usaha produk asal hewan  sesuai SNI bidang Halal pada Industri Rumah Tangga Pangan  di kabupaten Gresik sehingga meningkatkan pendapatan pelaku usaha makan berbahan dasar olahan dari hewan. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan pembinaan pada para pelapak pedagang kaki lima yang menjual bahan olahan yang berasal dari ternak,sni , kesehatan ternak,dilanjutkan dengan pelatihan alur SNI dan pengajuan sertifikasi halal. Pelksanaan focus group discussion mengenai cara mendapatkan daging asuh, dan aplikasi pengolahannya. Evaluasi kegiatan ini adalah pre dan post test peserta pengmas. Hasil dari pengmas ini adalah adanya peningkatan kesadaran SNI bidang halal pada industry rumah tangga dan peningkatan pengatuan tentang alur mendapatkan sertifikasi halal untuk olahan produk bernahan dasar dari hasil ternak. dan peningkatan pengetahuan serta ketrampilan peserta pengmas. Kegiatan Pengmas memberikan dampak yang positif terkait pelaksanaan SNI halal pada industry rumah tangga di desa laban wetan untuk mencapai sertifikasi halal.  Kata kunci: SNI; Halal; Sertifikasi; Pelapak


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 251-258
Author(s):  
Anak Agung Gede Indraningrat ◽  
Made Dharmesti Wijaya ◽  
Ida Ayu Agung Idawati

Kelompok ibu PKK Banjar Tohpati merupakan organisasi wanita yang menjadi bagian Desa Kesiman Kertalangu. Terjadinya pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat Bali termasuk bagi kelompok ibu PKK Banjar Tohpati khususnya dari segi kesehatan dan ekonomi. Berdasarkan hasil diskusi, mitra ingin memiliki pengetahuan tentang cara pembuatan makanan sehat yang murah dan mudah serta memiliki kandungan gizi yang tinggi untuk menjaga imunitas selama masa pandemi COVID-19. Mitra juga mengharapkan makanan yang dibuat dapat memberikan manfaat ekonomi bagi mitra. Berdasarkan permasalahan mitra ini dan hasil diskusi disepakati untuk melakukan pemberdayaan kelompok ibu PKK Banjar Tohpati untuk membuat yoghurt sebagai panganan sehat karena telah terbukti secara ilmiah memberikan manfaat kesehatan dan cukup mudah dibuat. Selain itu, yoghurt dapat menjadi produk yang dapat dipasarkan dan memberikan manfaat ekonomi bagi mitra. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah focus group discussion melalui pemaparan tentang konsep gizi sehat disertai dengan pelatihan pembuatan yoghurt. Mitra mendapatkan penyuluhan dari sisi ekonomi tentang cara membuat memasarkan produk dengan metode promosi online. Pengusul telah memfasilitasi mitra dengan alat dan bahan pembuatan yoghurt sebagai modal awal untuk memulai usaha dan bantuan hidup dasar untuk meringankan dampak pandemi COVID-19. Hasil evaluasi pre dan post test menunjukkan peningkatan nilai sebesar 38 point atau 44.2%. Hal ini mengindikasikan bahwa mitra paham akan konsep gizi sehat dan pemasaran online. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan mitra sudah mampu secara mandiri membuat prodiuk yoghurtnya sendiri dan sudah memasarkan dilingkungan tempat tinggal mereka. Mitra juga mampu memasarkan yoghurt menggunakan media sosial seperti WhatsApp dan Facebook.


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Dina Aprilia

This research is aimed to find the effectivity of Focus Group Discussion (FGD) to decrease the feeling stress for senior high school students (SMA) who will face the national final examination (UAN). Stress on SMA students is a circumstance which gets negative assessment. It intimidates and pushes the students, in this case is UAN would appear a reaction such as emotional disorder, cognition, physiology and behavior disorder of SMA students. This research concerned 21 SMA students in grade XII, who had high stress level in facing UAN. The subjects were divided into two groups. First group was the experiment group (include 11 students) and it was the group who got the FGD treatment. The second group was control group (include 10 students) and this group didn’t get the FGD treatment. Collecting data was done by using Stress Scale in facing UAN. It was given (a) before FGD (pre-test) and (b) after FGD (post-test). The hypothesis is examined by using difference examination (t-test) by comparing mean pre-test and post-test. The result showed that there was a significant influence to decrease the stress in SMA students who were in experiment group (t = 6,540, p < 0,01) after they got FGD treatment. Experiment group had decreased the stress score to face UAN (Mean=7,476).


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 117
Author(s):  
Murtiningsih Murtiningsih ◽  
Lusianah Lusianah ◽  
Nurainun Nurainun

AbstractNursing care for patients needs to be given holistic care including biopsychososiospiritual. Based on situation analysis through Focus Group Discussion (FGD), it was found that the majority of ICCU room nurses at RSUD Pasar Rebo chose spiritual nursing training priorities (100%). Community service activities are carried out by STIKes Jayakarta Lecturers and STIKes Jayakarta Nursing Student. The worship guide module for the sick has been compiled and has received a Copyright certificate. Spiritual Nursing Training using a module was conducted on December 24, 2019 for 17 nurses in the ICCU room. There were 7 participants who took the pre test and post test. The pretest knowledge of the category was poor 85.7%, fair 14.3%. The increase in knowledge occurred during the post-test, namely a good category of 71.4% and fair category of 28.6%. Psychomotor assessment of the practice of worship of patients against 13 nurses obtained psychomotor pre-test poor 30.8%, good 69.2% and good post-test 100%. 


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 26-33
Author(s):  
Marsito Marsito ◽  
Juneth Anandhita

Prevalensi konsumsi minuman beralkohol dikalangan remaja semakin meningkat. Hasil studi pendahuluan di Desa Kalibangkang banyak remaja mengkonsumsi minuman keras dan hasil wawancara di MTs SA kalibangkang didapatkan siswa tidak mengetahui bahaya minuman keras. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan tentang bahaya minuman keras pada remaja dengan metode focus grup discussion dan snowball throwing di MTs SA Kalibangkang. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan jenis pendekatan yang digunakan adalah pre-test dan post-test with control grup design. Sampel penelitian sebanyak 86 responden dengan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner pengetahuan 12 item. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh metode focus group discussion dalam meningkatkan pengetahuan tentang bahaya minuman keras (p=0.000), ada pengaruh metode snowball throwing dalam meningkatkan pengetahuan tentang bahaya minuman keras (p=0.000) dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara metode focus group discussion dan snowball throwing dalam meningkatkan pengetahuan (p=0.481). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu metode focus group discussion dan snowball throwing merupakan metode yang efektif untuk meningkatan pengetahuan tentang bahaya minuman keras pada remaja. Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti tentang pendidikan kesehatan pada remaja dengan membandingkan metode pendidikan kesehatan dengan metode yang lain.


2016 ◽  
Vol 49 (3) ◽  
pp. 129
Author(s):  
S. Salwa ◽  
Ayu Liskinasih

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa Inggris Universitas Kanjuruhan Malang dimana penelitian awal menunjukkan bahwasanya para mahasiswa mengalami kesulitan dalam menggunakan ragam majas (figurative language yang tepat serta kesulitan dalam memahami makna-makna majas tersebut, hal tersebut dikarenakan terbatasnya pengajaran kosa kata tentang majas serta penagajaran bahasa yang lebih menekankan pada faktor tata bahasa (grammar) saja. tim peneliti tergerak untuk menerapkan drama project pada mata kuliah speaking sebagai suatu metode untuk peningkatan pemahaman mahasiswa akan penggunaan majas (figurative language) yang nantinya akan diterapkan dalam penulisan naskah drama dan akan ditampilkan didalam kelas oleh tiap-tiap group mahasiswa yang secara tidak langsung juga  akan meningkatkan keterampilan berbicara  (speaking) dan meningkatkan kepercayaan diri untuk berbicara didepan umum.Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan penjelasan berkelanjutan (sequential explanatory) dengan dua fase. Fase pertama merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasi-experimental sedangkan fase kedua merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil dari post-test menunjukkan adanya peningkatan skor kemampuan mahasiswa dari76,5 menjadi 81,36  serta hasil dari Focus Group Discussion (FGD) menunjukkan bahwa para mahasiswa merasa lebih mudah memahami figurative language melalui project drama.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document