Journal of Applied Civil Engineering and Infrastructure Technology
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

16
(FIVE YEARS 16)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Indonesian Society Of Applied Science (ISAS)

2723-5378

Author(s):  
Ananda Sabiila Rosyada ◽  
Andi Indianto
Keyword(s):  

Dalam pelaksanaan pembangunan Jembatan Utama pada proyek Jalan Tol X mengalami perubahan bentuk struktur berupa terjadinya kemiringan pada tiang pancang P2 yang tidak sesuai DED sebesar 3°. Sehingga dengan adanya perubahan bentuk struktur tersebut dibutuhkan evaluasi terhadap kapasitas tiang P2 serta harus diperhatikan pengaruh terhadap struktur lainnya. Penelitian ini membahas tentang bagaimana kapasitas tiang pancang setelah mengalami kemiringan serta bagaimana penanganan yang tepat apabila kapasitas tiang tidak memadai. Evaluasi kapasitas tiang dilakukan dengan cara pengecekan terhadap kapasitas dimensi, kapasitas tulangan, kapasitas daya dukung pondasi, serta lendutan pada struktur atas P1-P2 dengan menggunakan bantuan software SAP2000. Hasil penelitian menunjukan kapasitas tiang pancang pada P2 tidak memadai, ditandai dengan kurangnya tulangan pada tiang pancang sebanyak 6-D10,7 mm dan kolom P2 sebanyak 9-D10,7 mm. Akibat dari kapasitas tiang pancang yang tidak memadai, menyebabkan koneksi P1-P2 kekurangan tulangan arah memanjang (top). Maka dari itu diperlukan perkuatan dengan tujuan untuk membuat struktur P1-P2 lebih kaku yaitu dengan cara membuat bracing beton dengan panjang 18,78 meter, lebar 33,92 meter dan tebal 0,8 meter serta kebutuhan tulangan memanjang dan tulangan melintang D32-250. Setelah dilakukan perkuatan, kebutuhan luas tulangan perlu untuk kolom P2, tiang pancang P2, dan koneksi P1-P2 semuanya terpenuhi dengan yang sudah terpasang di lapangan.


Author(s):  
Fahira Khairani ◽  
Iwan Supriyadi

Dalam suatu proyek konstruksi biasanya memiliki jadwal dan kegiatan kerja tersendiri. Perencanaan proyek mengacu pada perkiraan yang telah dihasilkan pada saat pembuatan rencana. Jika terdapat perbedaan antara rencana yang telah direncanakan dengan pelaksanaannya, maka dapat menimbulkan keterlambatan pembangunan proyek. Berdasarkan kurva s, pada bulan Mei progres seharusnya sudah mencapai 83,8%, tetapi realisasi di lapangan baru mencapai 59,2%, maka dapat dilihat bahwa proyek memiliki indikator terlambat. Sehingga berdasarkan data persentase tersebut, perlu dilakukan kajian mengenai faktor dominan penyebab keterlambatan proyek. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengungkapkan atau menemukan faktor dominan yang mempengaruhi keterlambatan  serta solusi atas keterlambatan pada pembangunan Proyek X. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada individu yang terlibat langsung dengan pembangunan proyek seperti kontraktor, konsultan pengawas, dan pemilik. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis data dengan memakai software SPSS V25. Faktor keuangan dengan parameter X28, yaitu keterlambatan pembayaran oleh pemilik memperoleh nilai β sebesar 0,386 terbukti menjadi faktor paling signifikan terhadap keterlambatan pembangunan Proyek X serta upaya untuk mengatasi keterlambatan tersebut ialah dengan memberikan surat kepada owner agar dibuatkan rencana cash in pelunasan outstanding pembayaran termin progres.


Author(s):  
Karina Travis ◽  
Nunung Martina ◽  
Safri

Pada proyek konstruksi besar dan kompleks, BIM (Building Information Modelling) merupakan hal penting dalam globalisasi teknologi konstruksi. Melalui penerapan BIM diharapkan pada Proyek Jalan Tol “X” dapat meminimalisir kesalahan. Masalah yang terjadi dilapangan terdapat perhitungan QTO menggunakan AutoCAD dengan alat bantu Microsoft Excel dalam estimasi awal kurang akurat sehingga menghasilkan miss kalkulasi pada pelaksanaan, BIM diharapkan dapat menjadi solusi untuk masalah ini. Dilakukan studi kasus untuk mengetahui perbandingan quantity take-off pada konstruksi jalan tol pada Overpass Interchange “X” dan Jalan Akses menggunakan BIM dan konvensional. Data analisis diperoleh dari melakukan pekerjaan quantity take-off dengan berbasis BIM dan CAD Konvensional serta melakukan wawancara kepada pakar BIM. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat perbedaan perhitungan quantity take-off antara BIM dan manual menggunakan CAD konvensional, Persentase perbedaan perhitungan yang didapatkan yaitu pada pekerjaan tanah selisih 4,375%, galian struktur selisih 1,7%, perkerasan selisih 4,4%, struktur beton selisih  0,1%, dan pekerjaan lain-lain selisih 0%. BIM dapat mengefisienkan volume lebih aktual, namun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pemula dalam mendapatkan keakuratan. BIM dipengaruhi oleh tingkat ke-detailan pemodelan, jika pemodelan tidak dimodelkan dengan benar maka akan memberikan hasil perhitungan volume yang salah. Menggunakan BIM pada awal perencanaan sangat efektif dalam mencegah terjadinya re-desain serta desain yang tidak efisien dan miss kalkulasi.


Author(s):  
Dwi Susanti Erni ◽  
Mirza Ghulam Rifqi ◽  
M. Shofi'ul Amin

Permasalahan sampah plastik saat ini telah menjadi salah satu konsentrasi dunia. Upaya pengurangan dan pencegahan telah banyak dilakukan, namun secara umum hasil yang didapat tidak sebanding dengan pertumbuhan penggunaan plastik yang terus meningkat khususnya plastik yang tidak terkelola dengan baik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan tambah campuran beraspal panas Laston AC-WC yang disebut modifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan limbah plastik jenis Low Density Polyethylene (LDPE) terhadap karakteristik Marshall Laston AC-WC. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian agregat, pengujian aspal, pengujian plastik, dan pengujian Marshall. Perancangan campuran dilakukan dengan cara kering (dry process) menggunakan variasi kadar plastik sebesar 0%, 4,5%, 5%, dan 5,5% yang masing-masing memakai 5 kadar aspal yaitu 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7% dengan masing-masing 3 benda uji, sehingga total ada 75 benda uji. Hasil uji Marshall diperoleh KAO sebesear 6,5% dengan variasi kadar plastik sebesar 5,5%, diperoleh stabilitas 2167,40 kg, Flow 3,8 mm, VIM 3,94%, VMA 15,95%, VFA/VFB 77,12%, dan MQ 570,37 kg/mm. Sehingga penambahan limbah plastik jenis LDPE memenuhi (Spesifikasi Umum Bina Marga, 2018).  


Author(s):  
Hilda Nur Hidayati ◽  
Mirza Ghulam Rifqi ◽  
M. Shofi’ul Amin

Pertumbuhan volume lalu lintas yang meningkat memberikan dampak terhadap permintaan akan pembangunan struktur perkerasan jalan dan penggunaan material yang digunakan. Oleh karena itu, diperlukan suatu material yang dapat membantu melapisi bahan agregat selain aspal agar dapat mengurangi pengaruh tersebut, contohnya bahan polimer atau plastik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan dilakukan modifikasi pengaruh penambahan plastik Low Density Poly Ethylene (LDPE) sebagai bahan tambahan dalam campuran lapis aspal beton AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan plastik jenis Low Density Poly Ethylene (LDPE) sebagai bahan tambah campuran beraspal panas AC-BC terhadap karakteristik Marshall. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian agregat, pengujian aspal, pengujian plastik, dan pengujian Marshall. Perancangan campuran dilakukan dengan cara kering (dry process) menggunakan variasi kadar plastik sebesar 0%, 2%, 3%, dan 4% dengan masing-masing kadar aspal yaitu 4,5%, 5%, 5,5%, 6,0%, dan 6,5%, jumlah benda uji yang dibuat yaitu 75 benda uji. Dari hasil uji Marshall diperoleh nilai KAO sebesar 6,5% dengan variasi kadar plastik LDPE 3%. Dengan nilai stabilitas sebesar 1878,40 kg, nilai flow sebesar 3,81 mm, nilai MQ sebesar 472,5 kg/mm, nilai VFB/VFA sebesar 72,55 %, nilai VIM sebesar 4,29 %, dan nilai VMA sebesar 17,74%.


Author(s):  
Hasrullah ◽  
Sebanya Elia ◽  
Dandung Novianto
Keyword(s):  

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab longsor pada tanggul sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai faktor keamanan lereng serta merencanakan dimensional perkuatan sheet pile dan stabilitas di lereng Sungai Lungun. Pada proses analisis data, peneliti menggunakan Metode Fellenius untuk menganalisa stabilitas lereng eksisting, prinsip perancangan turap di angker yang terletak pada tanah kohesif dengan metode ujung bebas, dan juga dengan bantuan program teknologi komputer yaitu program aplikasi Plaxis.  Dari hasil analisis dan perhitungan, diperoleh kesimpulan bahwa nilai faktor keamanan pada lereng Sungai Lungun dengan menggunakan perhitungan manual Metode Fellenius diperoleh nilai sebesar 1,470 sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan program bantu Plaxis 2D V.8.2 didapatkan nilai factor keamanan sebesar 1,1092. Untuk solusi penanggulangan longsor lereng Sungai Lungun, ukuran dimensi perkuatan sheet pile yang diperoleh dari perhitungan yaitu menggunakan sheet pile beton tipe W-400 A 1000 dengan kedalaman 10 m ditambah dengan pengakuan angkur pada kedalaman 1 m dari permukaan tanah yang dikaitkan oleh tie rod baja Ø 7 cm sepanjang 14 m kepada blok angkur beton dengan tinggi blok angkur 1,5 m dan tebal 5 cm yang tertanam 0,5 m dari permukaan tanah, sehingga diperoleh nilai faktor keamanan yang dihitung dengan menggunakan program bantu Plaxis 2D V.8.2 sebesar 3,5814.


Author(s):  
Fatma Rosita Hardiani ◽  
Mirza Ghulam Rifqi ◽  
Mohamad Galuh Khomari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh variasi suhu air dengan variasi suhu air 27ºC, 37ºC, 45ºC pada campuran beton terhadap nilai kuat tekan beton struktural. Penelitian ini mengggunakan benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Pengujian benda uji dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Berdasarkan hasil pengujian benda uji diperoleh nilai kuat tekan pada umur 3 hari dengan suhu air 27ºC sebesar 14,132 MPa, 37ºC sebesar 19,496 MPa, 47ºC sebesar 21,554 MPa. Hasil pengujian pada umur 7 hari diperoleh nilai kuat tekan dengan suhu air 27ºC sebesar 19,817 MPa, 37ºC sebesar 22,471 MPa, 47ºC sebesar 25,822 MPa. Hasil pengujian pada umur 14 hari dengan suhu air 27ºC sebesar 27,090 MPa, 37ºC sebesar 28,556 MPa, 47ºC sebesar 28,973 MPa. Hasil pengujian pada umur 28 hari kuat tekan beton dengan suhu air 27ºC sebesar 30,246, 37ºC sebesar 31,250 MPa, 32,149 MPa. Suhu air normal 27ºC yang digunakan sebagai acuan untuk melihat pengaruh pada nilai kuat tekan beton. Berdasarkan studi ini, penggunaan air pada campuran beton dengan suhu 37ºC dan 45ºC mempengaruhi nilai kuat tekan beton. Kata kunci: Beton Struktural, Variasi Suhu Air , Kuat Tekan.


Author(s):  
Made sudiarsa Dasta ◽  
Putu Agus Danes Surya Pratama ◽  
Gede Yasada

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah proyek pembangunan jasa kontruksi. Dalam mengukur tingkat produktivitas tenaga kerja ada berbagai macam cara, salah satunya dengan metode time. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati tingkat produktivitas terhadap 20 tenaga kerja pekerjaan dinding wallplus dan disertai pengisian kuesioner oleh 20 responden tenaga kerja. Pengamatan dilakukan selama 12 hari kerja. Dari hasil pengumpulan data kuesioner dilakukan proses pengolahan data dengan bantuan computer program SPSS (Statistical Package For Social Science) versi 23. Dari analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa besarnya nilai produktivitas rata rata adalah 16,41 m2/Hari, dari hasil perhitungan total Biaya Pelaksanaan pekerjaan dinding wallplus sebesar Rp. 19.773.256,80 dan variabel managerial mempunyai pengaruh yang dominan terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja.


Author(s):  
Hamkah Hamkah ◽  
Lenora Leuhery ◽  
Gunawan Abdullah
Keyword(s):  

Maraknya pemberitaan media sosial berjudul “75 Tahun Merdeka Tapi Katong Belum Merdeka” ditampilkan kegiatan warga pedalaman Buru Selatan sebagai pengguna sarana perlintasan menyeberangi sungai Nalbessy. Keselamatan Pengguna sarana dipertaruhkan karena beresiko putus, dan dapat berakibat fatal bila hanyut terbawa derasnya arus sungai. Maraknya pemberitaan media kemudian penulis mengkaji kebutuhan sarana perlintasan bagi warga pedalaman Buru Selatan untuk melintasi sungai Nalbessy. Kajian bertujuan: Menelusuri lokasi dimana kegiatan warga melintasi Sungai Nalbessy, dan mengalisis potensi pengguna sarana perlintasan berdasarkan data kependudukan. Menyajikan history jalan dan jembatan di sekitar Desa Liang dan Neath dalam bentuk stripmap penanganan ruas Namrole – Leksula. Metode penelusuran menggunakan aplikasi Google Earth, tahapan kajian terstruktur dan sistematis sesuai kaidah ilmiah bersumber dari data sekunder. Hasil kajian disimpulkan: Lokasi perlintasan Sungai Nalbessy terletak -3,7628º LS dan 126,5444º BT di Kec. Leksula, Kab. Buru Selatan Provinsi Maluku. Lokasi dimana oleh Dinas PUPR Provinsi Maluku telah direncanakan pembangunan jembatan Wai Nalbessy III. Ruas Namrole–Leksula melintasi 2 desa permukiman warga pedalaman Buru Selatan (Liang dan Neath). Penanganan jalan hingga tahun 2019, kondisi perkerasan masih belum seragam terdiri atas 3 jenis perkerasan: Hotmix 7.0 Km, Timbunan Pilihan 4.0 Km, dan Jalan Tanah 42.0 Km. Penanganan ruas jalan provinsi telah dibangun 3 jembatan dari rencana 33 jembatan. Perkiraan biaya pembangunan, waktu pelaksanaan jembatan bentang 50 meter Wai Nalbessy III, menurut jenis konstruksi, masing-masing: Rp. 4 M, 4 bulan untuk Jembatan gantung pejalan kaki simetris, Rp. 15 M, 10 bulan untuk Rangka Baja, dan Rp. 20 M, 1 Tahun untuk Jembatan beton/GTI.


Author(s):  
Putera Agung Maha Agung ◽  
Josua Sijabat ◽  
Nadia Shofi Khairunnisa
Keyword(s):  

Generator set yang digunakan pada gedung harus memperhatikan beberapa faktor lingkungan, sedemikian sehingga tidak mempengaruhi sistem struktur bangunan dan tidak menimbulkan kebisingan-kebisingan pada saat atau waktu operasi. Untuk menghindari beberapa gangguan tersebut, seluruh sistem pondasi tidak hanya dianalisis dan didesain dalam kondisi statis saja, akan tetapi juga harus mempertimbangkan beberapa faktor dampak akibat beban dinamis. Tujuan studi ini adalah menentukan dimensi-dimensi pondasi dangkal dan spesifikasi karet sebagai suatu peredam getaran sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam studi ini, perhitungan statis menganalisis penurunan segera dan konsolidasi, serta daya dukung tanah yang terjadi pada lapisan tanah pondasi dengan menggunakan metode Schmertmann. Analisis dinamis menghitung besaran frekuensi dan amplitudo, dan juga atenuasi vibrasi tunggal dan gabungan dalam arah pergerakan vertikal, horizontal, dan longitudinal; kemudian juga akibat putaran momen dari pergoyangan rocking, yawing, dan pitching dengan metode Lumped Parameter dari beberapa literatur. Analisis dan desain telah menghasilkan dimensi 3,7 * 1,7 * 0,7 m untuk sistem pondasi dangkal dan daya dukung ijin (qall) menunjukkan = 4,10 kg/cm2 berdasarkan kondisi statis dan 6,20 kg/cm2 berdasarkan kondisi statis dan dinamis, secara berurutan. Kemudian, beberapa perkiraan di dalam perhitungan kondisi statis dan dinamis juga mendapatkan penurunan total (D) = 0,49 mm, amplitudo (Az) = 6,6 x 10-6 m, (Ax) = 3,2 x 10-6 m, (Af) = 1,7 x 10-6 rad. Secara umum, parameter-parameter yang dihasilkan dari analisis dan desain tersebut telah memenuhi peraturan-peraturan standar dan pemerintah setempat yang ada.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document