J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

30
(FIVE YEARS 18)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STKIP Persada Khatulistiwa

2684-7981

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 175-186
Author(s):  
Wiwin Nafidatul Marifah ◽  
Intan Sari Rufiana ◽  
Wahyudi Wahyudi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi visual siswa dengan gaya belajar VAK. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskritif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di rumah siswa tepatnya dijalan Godang No.42,kelurahan Patihan Kidul, kecamatan Siman, kabupatenPonorogo dan sebagian di  PPTQ Al Hasan tepatnya di jalan Parang Menang No.22, kelurahan Patihan Wetan, kecamatan Babadan, kabupaten Ponorogo. Cara pemilihan subjek yaitu pertama diberikan angket kepada 21 siswa kelas V dan kelas VI kemudian digolongkan sesuai dengan masing-masing gaya belajarnya. Setelah itu dipilih 5 siswa dari masing-masing gaya belajar kemudian siswa tersebut diberikan soal tes, kemampuan representasi visual. Setelah diberikan soal, kemudian diambil 2 orang siswa untuk dijadikan subjek penelitian dengan ketentuan memiliki komunikasi yang baik. Selanjutnya dilakukan wawancara untuk menggali informasi lebih dalam terkait hasil jawaban siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi visual dominan dimiliki oleh siswa dengan gaya belajar visual. Siswa mampu menyampaikan idenya dengan menggunakan gambar misalnya histogram, diagram garis dan tabel. Dalam pengerjaannya siswa teliti dan detail pada pemberian judul serta identitas-identitas gambar. Representasi visual siswa dengan gaya belajar auditorial cenderung kurang teliti dalam menggambar histogram, diagram garis dan tabel. Siswa dengan gaya belajar ini sering lalai dalam memberikan judul dan identitas-identitas pada gambar. Representasi visual siswa dengan gaya belajar kinestetik cenderung menggunakan kata-kata mengandung tindakan/aksi dalam menyelesaikan suatu masalah yang seharusnya menggunakan tabel atau diagram. Sebagai contoh siswa dengan gaya belajar ini sering menggunakan kata membuat, sangat dan menurut. 


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 196-202
Author(s):  
Siti Juariah ◽  
Farida Farida ◽  
Rizki Wahyu Yunian Putra

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dan pengaruh penerapan model pembelajaran Peer Led Guided Inquiry (PLGI) di kelas VIII MTs Hidayatul Mubtadiin Jati Agung Lampung Selatan. Bentuk penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Design Randomized Control Group Pretest-Posttest. Sampel penelitian terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol yang telah diuji normalitas menggunakan uji Liliefors dan diuji homogenitas menggunakan uji kesamaan dua rata-rata. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan uji-t pihak kanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran PLGI dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada pokok bahasan kubus dan balok dengan  = 4,14>  = 1,094.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 203-212
Author(s):  
Melinda Rismawati ◽  
Eta Khairiati

Peneliti melihat bahwa siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran, kebanyakan siswa kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi, siswa sibuk sendiri, sering mengantuk dan termenung. Nilai pelajaran matematika merupakan nilai pelajaran yang paling rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri 3 Makong pada mata pelajaran Matematika. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa dan faktor apa yang dominan mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika di SDN 3 Makong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis faktor dan analisis deskriptif. Bentuk penelitian ini adalah analisis faktor eksploratori. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik komunikasi tidak langsung, komunikasi langsung serta teknik dokumentasi. Hasil analisis faktor ditemukan 6 faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa yang diberi nama faktor sarana belajar, faktor minat, faktor perhatian, faktor kemampuan diri, fakor teman sebaya, dan faktor kesehatan dengan persentase varians 66,985%. Faktor paling dominan yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa yaitu faktor sarana belajar dengan persentase varians 20,914%.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 223-230
Author(s):  
M. Ardiansyah M. Ardiansyah
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan dan memberikan pelatihan penggunaan media pembelajaran Edmodo dan Google classroom dalam pelaksanaan proses pembelajaran matematika. Penelitian ini berjenis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis dilihat dari bagaimana ketercapaian pelaksanaan pembelajaran dari pendidik sedangkan peserta didik dilihat dari bagaimana respon dan angket yang sudah dibagikan. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan dan peningkatan kemampuan pendidik dalam penggunaan media pembelajaran jejaring sosial dengan aplikasi Edmodo dan Google Classroom berbasis web dan berbasis mobile. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah praktikum yang dilakukan secara langsung dengan menggunakan protokol covid-19 dan penyebaran angket serta data proses hasil kuisioner dalam penelitian ini berupa keterlaksanaan dan pemahaman peserta diukur dengan menggunakan lembar observasi berbentuk check-list menggunakan skala Guttman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran Edmodo dan Google classroom dalam proses pembelajaran kategori baik. Respon peserta didik dapat dikatakan sangat baik dengan persentase 90%. Dengan kata lain, Hampir seluruh pendidik dan peserta didik setuju mengatakan bahwa Edmodo dan Google classroom adalah media pembelajaran online yang cocok diterapkan dan sangat membantu dalam proses pembelajaran matematika.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 213-222
Author(s):  
Martha Genna Juliana Eka ◽  
Imanuel Sairo Awang ◽  
Beni Setiawan

Penelitian ini dilatar belakangi oleh motivasi belajar dan komunikasi dalam matematika yang masih rendah, sehingga banyak cara yang dilakukan oleh guru atau peneliti salah satunya dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dan komunikasi matematika dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Jenis penelitian ini adalah penelitian Meta-analisis, pelaksanaan dilakukan dengan menelusuri dan mengganalisis artikel hasil penelitian sebelumnya dengan kata kunci yang sama. Data penelitian diperoleh dari sumber artikel yang ada pada jurnal. Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan dokumetasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi belajar dari peningkatan yang terkecil 7,19% sampai yang tertinggi sebesar 19,67% dengan rata-rata 0,35 berada pada kategori sedang dan Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan komunikasi matematika dari peningkatan yang terkecil 1,24% sampai yang tertinggi 31,8% dengan rata-rata peningkatan 0,32 yang berada pada klarisifikasi kategori sedang. Hal ini menunjukan bahwa model Problem Based Learning (PBL) dapat meninggkatkan motivasi belajar dan komunikasi matematika pada jenjang sekolah dasar. 


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 187-195
Author(s):  
Ayu Muharomah ◽  
Farida Farida ◽  
Rizki Wahyu Yunian Putra
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan pemahaman konsep matematis melalui model pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE). Metode yang digunakan yaitu Quasi Exsperimen Design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kalianda, dengan sampel sebanyak dua kelas. Penelitian ini menggunkan Teknik statistika melalui Independen-Sampel t Test. Hasil dari penelitian ini bahwa model pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE) lebih baik dari model pembelajaran konvensional. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat peningkatan pemahaman konsep matematis melalui model pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE) dengan peningkatann hasil rata-rata pretest dan posttest yaitu 0,602. 


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 256-264
Author(s):  
Novita Maulidya Jalal

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kecemasan Matematika dapat terjadi pada siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dimana dalam mengumpulkan informasi data dengan teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang relevan dari berbagai macam yang ada di perpustakaan seperti jurnal, dokumen, buku, majalah, berita. Dari sumber yang didapatkan, kemudian dipilih yang paling relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan matematika dapat terjadi akibat rendahnya keyakinan dalam belajar matematika (self-efficacy) yang dipengaruhi oleh persepsi siswa tentang matematika, rendahnya frekuensi belajar matematika, situasi pembelajaran yang kurang kondusif, riwayat kemampuan matematis yang rendah, materi yang semakin kompleks, dan tuntutan hasil belajar harus memuaskan. Dampak yang ditimbulkan dari kecemasan Matematika antara lain berpengaruh pada kognitif, fisik, sikap, bahkan hingga hasil belajar Matematika siswa. Dengan demikian, penanganan yang dapat diberikan yaitu diberikan penanganan psikologis serta diajar dengan pembelajaran probing-prompting bernuansa etnomatematika.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 231-241
Author(s):  
Andri M.Pd ◽  
Dwi Cahyadi Wibowo ◽  
Yofa Agia

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (a) Kesulitan belajar matematika siswa kelas V, (b) Faktor penyebab kesulitan belajar matematika siswa kelas V, (c) Upaya guru untuk mengatasi kesulitan belajar matematika kelas V, (d) Tingkat kesulitan dalam pembelajaran matematika yang dialami siswa kelas V. Jenis dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan tes. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) siswa kesulitan memahami konsep, kesulitan dalam keterampilan, dan kesulitan memecahkan masalah, (2) Faktor-faktor yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar yaitu faktor sosial, emosional, dan intelektual. (3) Upaya guru mengatasi kesulitan belajar dengan mengadakan remidi. (4) Tingkat kesulitan belajar siswa termasuk dalam kategori sangat sulit. Diharapkan guru dapat mengatasi kesulitan belajar siswa. Sehingga kesulitan siswa pada pembelajaran matematika sedikit teratasi.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 242-254
Author(s):  
Olenggius Jiran Dores ,S.Pd., M.Pd ◽  
Dwi Cahyadi Wibowo ◽  
Susi Susanti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika dikelas IV Sekolah Dasar Negeri  03 Sebungkang tahun pelajaran 2020/2021. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 03 sebungkang sebanyak  15 orang  siswa. Pendekatan pada penelitian ini kualitatif dengan  metode penelitian kualitatif sedangkan bentuk penelitian ini adalah deskriptif  kualitatif.  Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: 1) kemampuan berpikir kritis siwa pada mata pelajaran matematika di kelas IV SDN 03 Sebungkang  sebesar 29,58% kategori sangat rendah. Memahami masalah matematis untuk didiskusikan sebesar 63,33%, mengajukan alasan yang logis berupa konsep/ide sebagai bukti yang valid dan relevan sebesar 26,67%,menyimpulkan hubungan antara ide-ide untuk menyelesaikan masalah matematis sebesar 13,33%, dan mengambil tindakan berupa penyelesaian masalah matematis sebesar 15%. 2) faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa yaitu faktor psikologis yang terdiri dari perkembangan intelektual, motivasi, dan kecemasan, Faktor fisiologis yang terdiri dari kondisi fisik, faktor kemandirian belajar, dan faktor interaksi. 3) upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa yaitu pengelolaan kelas, menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang bervariasi, menciptakan interaksi antara guru dan siswa, dan melakukan evaluasi  pembelajaran.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 150-157
Author(s):  
Rika Riani ◽  
Yumi Sarassanti ◽  
Sukardi Sukardi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan prosedural dalam pembelajaran matematika menggunakan model Student Team Achievement Divisions (STAD) pada materi bangun datar siswa kelas VA dan VB SDN 04 Nanga Pinoh. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Bentuk penelitian eksperimen yang digunakan adalah Eksperimen Semu (Quasi Eksperimental Design) dengan jenis desain Nonequivalent Control Group Design yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VA dan kelas VB SDN 4 Nanga Pinoh yang berjumlah 45 orang. Pengumpulan data menggunakan tes tertulis dalam bentuk essay. Teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling pada kelas VA berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki, kelas VB berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.  Hasil uji hipotesis diperoleh thitung>ttabel = 1.72,  hasil uji hipotesis data pretest dan posttest kelas kontrol memperoleh nilai thitung  = 7.64>1.72, sedangkan uji hipotesis data pretest dan posttest kelas eksperimen memperoleh nilai thitung = 14.61 >1.72, maka Ho ditolak dan Ha diterima.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document