Edutainment : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Kependidikan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

53
(FIVE YEARS 30)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STKIP MBB PRESS

2656-5854, 2303-372x

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 139-148
Author(s):  
EFLINA

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran opini guru tentang pemanfaatan google classroom sebagai media pembelajaran di era new normal pandemi covid-19. Guru berperan sangat penting untuk tercapainya pendidikan yang berkualitas dan berkarakter. Metode pembelajaran yang disampaikan sebaiknya disajikan secara menarik dan mudah dipahami oleh siswa.Karenanya pemilihan media pembelajaran yang tepat pada situasi darurat, perlu menjadi bahan pertimbangan para guru selaku pemeran utama dalam dunia pendidikan.  Penelitian dilakukan dengan metode survey terhadap 31 orang guru yang mengajar di SMAN 1 Bakam dan SMAN 1 Pemali melalui sebaran angket tertutup dan terbuka dalam bentuk google form. Hasil angket disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, serta dianalisis secara deskriptif. Terdapat rata-rata 88,7 % guru memberi respon positif dan menyatakan setuju pada keunggulan fitur-fitur google classroom. Hal ini didukung pula dari hasil angket terbuka yang menyatakan bahwa keunggulan google classroom tersebut, memfasilitasi semua kebutuhan guru, mulai dari mengontrol kehadiran siswa, membuat kelas, menyampaikan materi dan penugasan, melakukan evaluasi dan penilaian,  serta memberi umpan balik terhadap pekerjaan siswa. Semua data hasil pekerjan siswa, tersimpan dan terorganisir dengan baik pada google dan berlangsung lama. Kata kunci: opini guru; google classroom; pandemi covid-19   ABSTARCT This study aims to provide an overview of the teacher's opinion about the use of google classroom as a learning medium in the new normal era of the Covid-19 pandemic. Teachers play a very important role in achieving quality and character education. The learning method that is delivered should be presented in an attractive manner and easily understood by students. Therefore, choosing the right learning media in an emergency situation needs to be taken into consideration by teachers as the main players in the world of education. The research was conducted by surveying 31 teachers who taught at SMAN 1 Bakam and SMAN 1 Pemali through closed and open questionnaires in the form of google form. The results of the questionnaire were presented in tables and graphs, and were analyzed descriptively. There was an average of 88.7% of teachers giving positive responses and agreeing on the advantages of the Google classroom features. This is also supported by the results of an open questionnaire which states that the advantages of the google classroom are facilitating all teacher needs, starting from controlling student attendance, creating classes, delivering materials and assignments, conducting evaluations and assessments, and providing feedback on student work. All data on student work is stored and well organized on Google and lasts a long time. Key words: teachers opinion; google classroom; the covid-19 pandemic


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 149-158
Author(s):  
Adi Saputra

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan berbasis perilaku siswa di SD IT Al Bina Kota Pangkalpinang. Metode penelitian ini menggunakan studi lapangan merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti mengamati dan partisipasi secara langsung dalam sekala sosial kecil dan mengamati budaya setempat.Artikel ini membahas Hasil penelitian tentang manajemen kurikulum pendidikan agama islam di sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) perencanaan kurikulum pendidikan agama islam menggunakan acuan kurikulum 2013. Desain kurikulum pendidikan agama islam menekankan pada pengalaman pemebelajaran. (2) kurikulum pendidikan agama islam dikelompokan dalam beberapa bidang yaitu akidah, akhlak, Qur’an dan hadis, fiqih, sejarah islam dab bahasa Arab. (3) pelaksanaan kurikulum PAI melibatkan peran kepala sekolah, guru, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berkarakter, pembiasaan dan keteladanan, serta kegiatan ekstrakurikuler. (4) Evaluasi pembelajaran yang digunakan adalah penilaian proses dengan mengamati aktivitas siswa dan penilaian tugas (portofolio) serta memantau keberhasialan pembelajaran siswa di kelas.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 131-138
Author(s):  
Desi Rahmayanti Harahap
Keyword(s):  

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan sampel penelitian 30 siswa dengan tekhnik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kusioner kecerdasan emosional siswa dan tes hasil belajar pada materi virus. Tekhnik analisa data dengan uji korelasi product moment pearson. Hasil penelitian menunjukkan kecerdasan emosional berdasarkan jenis kelamin perempuan sebanyak 16 siswa dengan persentase 53,5%, dan laki-laki sebanyak 14 siswa dengan persentase 46,5%, dan berdasarkan 5 aspek penelitian,  aspek mengenali emosi diri sebesar 63,4% (sedang), mengelola emosi diri sebesar 60% (sedang), motivasi diri sebesar 85,4% (tinggi), mengenali emosi orang lain sebesar 79,4% (tinggi), membina hubungan sebesar 79,8% (tinggi). Tingkat keberhasilan hasil belajar siswa dengan kriteria sangat baik 1 siswa dengan persentase 3%, baik sebanyak 13 siswa dengan persentase 44%, cukup baik sebanyak 12 siswa dengan persentase  40%, kurang baik sebanyak 4 siswa dengan persentase 13%, kriteria sangat kurang tidak ada. Hasil analisis data nilai koefisien korelasi sig (2-tailed) 0,01 < 0,05 (α= 5%) dan nilai thitung > ttabel (0,571 > 0,361), yang menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa dengan kontribusi 32,6%.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 121-130
Author(s):  
Aminatussaadah ◽  
Mahdiyyah Daeng Hanafi ◽  
Shella Maryani

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sikap kedisiplinan pada diri siswa. Proses pembelajaran IPA khususnya fisika yang masih sangat dominan pada pemberian konsep dan hafalan rumus serta munculnya suatu kenakalan pada remaja yang berakibat terhadap rendahnya hasil belajar dan karakter siswa. Peneliti melakukan pengambilan sampel dengan teknik total sampling pada populasi kelas X Mipa 1, X Mipa 2 dan X Mipa 3, dengan siswa masing masing sebanyak 30 siswa.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan angket , dapat di ketahui bahwa karakter disiplin yang ada pada siswa dapat di kategorikan “sangat baik”. Meskipun terbilang memuaskan namun peneliti tetap mengaharapkan agar guru dan warga sekolah tetap dapat mempertahankan kualitas kedisiplinan yang ada pada siswa SMAN 3 Kota Sungai Penuh.  


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 102-111
Author(s):  
AGUS HERDIAN

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan teknologi berupae-learning dalam pembelajaran daring pada jurusan Multimedia di SMK Negeri 1 Parittiga Bangka Barat di masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19. Kemudahaan pengaksesan bahan ajar oleh siswa menggunakan ponsel android, memungkinkan setiap siswa untuk belajar mandiri dengan berpusat pada materi yang disediakan guru pada media daringkelasmultimedia.my.id. Populasi penelitian meliputi siswa jurusan Multimedia SMKN 1 Parittiga, menggunakan teknik simple random sampling dengan mempertimbangkan homogenitas populasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui google form. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Peserta didik merasa lebih nyaman untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap mukakarena dianggap lebih mudah untuk menerima materi pembelajaran. Hasil penelitian menggambarkan sebanyak 91,7 % peserta didik mengakses web e-learningkelasmultimedia.my.id, 94,4 % menyatakan web ini berguna sebagai alternatif pengganti pelajaran tatap muka, 92 % menyatakan mengikuti pelajaran dari  kelasmultimedia.my.id, 5 %  peserta didik menilai penggunaan media daring initerkendala pada koneksi jaringan dan 46 %responden  menyatakan terkendala keterbatasan kuota internet.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 92-101
Author(s):  
Ranta Butarbutar ◽  
Agus Kichi Hermansyah
Keyword(s):  

E-learning sebagai bagian dari teknologi dapat dijadikan alternatif yang menarik untuk mendorong dan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks naratif secara khusus. Teknologi memiliki dampak yang penting dalam kemajuan pendidikan, seorang guru perlu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Salah satu keterampilan dalam berbahasa Inggris ialah keterampilan menulis. Keterampilan menulis digunakan untuk menyampaikan pesan dan pendapat dalam teks kepada pembaca. Sebagai suatu keterampilan, keterampilan menulis tidak diperoleh secara alamiah. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan menemukan kata-kata dengan cara e-learning dalam keterampilan menulis. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian tindakan kelas digunakan dalam menganalisis data melalui kombinasi pembelajaran online menggunakan google classroom dan pembelajaran off-line yang dilakukan dalam dua siklus.  Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai siswa pada prasiklus hingga siklus I meningkat menjadi 21 (60-81), siklus I ke siklus II meningkat menjadi 24 (81-85). Hasil tersebut membuktikan bahwa penggabungan ruang kelas yang dilakukan off-line dengan e-learning merupakan cara yang sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 82-91
Author(s):  
Dewi Setyorini

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan terkait dengan rendahnya minat belajar dan pemahaman konsep XII PKn 1 SMAN 1 Kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa di dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menggunakan pendekatan pembelajaran di luar kelas. Jenis penelitian ini yaitu Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XII IPA 1 SMAN 1 Kelapa semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Data hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dapat diketahui bahwa minat belajar siswa di dalam pembelajaran PKN terjadi peningkatan di setiap siklus. Siswa lebih antusias di dalam mengikuti pembelajaran di luar kelas dibandingkan dengan proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Peningkatan minat ini dapat diketahui melalui hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, serta dipertegas dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa ini dapat dilihat dari nilai rata - rata persentase hasil tes siswa pada siklus I sebesar 42,22% menjadi 85,55%. Rata - rata nilai PKN siswa meningkat dari siklus I sebesar 75,92 menjadi 90,74 pada siklus II.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 70-81
Author(s):  
Eko Deslan Suprapti
Keyword(s):  

Matematika merupakan mata pelajaran yang mempunyai implementasi yang tinggi terhadap  mata pelajaran lainnya, seperti fisika, kimia, dan ekonomi. Tetapi kenyataannya hampir sebagian besar peserta didik mengikuti pelajaran matematika dengan perasaan terpaksa, mengantuk, membosankan, dan menganggap matematika suatu hal yang menakutkan, sehingga proses pembelajaran tidak maksimal dengan hasil belajar di bawah standar kriteria kelulusan, yakni pengetahuan 66,23 = c; keterampilan 43,67 = d; dan sikap b. Dari kondisi dan suasana seperti di atas nampak bahwa motivasi untuk memahami dan keterampilan untuk menerapkan materi irisan kerucut dalam pemecahan masalah belum mencapai standar kriteria kelulusan minimum. Agar permasalahan dapat dipecahkan, maka peneliti atau guru perlu melakukan tindakan yaitu melakukan proses pembelajaran dengan model discovery learning agar dapat meningkatkan prestasi belajar irisan kerucut. Metode discovery learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila peserta didik tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan peserta didik mengorganisasi sendiri. Dalam mengaplikasikan metode discovery learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana model pembelajaran discovery learning dalam pelajaran irisan kerucut dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas XI MIA 4 di SMAN 1 Pangkalpinang.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 63-69
Author(s):  
Yurdayanti ◽  
Nurjanah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran CTL menggunakan komponen utama masyarakat belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas XI SMA Negeri 11 Palembang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen. Populasi yang digunakan dua kelas, yakni kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan CTL, dan kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol yang diberikan pembelajaran konvensional. Dimana kelas XI IPS 2 yang berjumlah 39 siswa (kelas eksperimen) dan XI IPS 4 yang juga berjumlah 39 siswa (kelas kontrol), lalu kedua kelas tersebut dikenakan pengukuran yang sama. Pengukuran yang diberikan berupa tes tertulis. Dari teknik analisis data yang dilakukan peneliti didapat nilai rata - rata eksperimen sebesar 71,41 dan nilai rata - rata kelas kontrol yaitu sebesar 56,92. Sehingga didapat  = 8,70 dan  = 1,66. Dengan taraf signifikan 5 untuk kriteria pengujian hipotesis bila  (8,701,66) berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan pembelajaran CTL menggunakan komponen utama masyarakat belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas XI SMA Negeri 11 Palembang.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 50-62
Author(s):  
Asyraf Suryadin ◽  
Tri Susanti ◽  
Fitra Hartini

Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan mempengaruhi rendahnya nilai UN pada jenjang SMP sederajat di Kabupaten Bangka Barat jika dilihat dari segi kebijakan pemerintah, kinerja guru, dan proses belajar mengajar. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian pada aspek kebijakan pemerintah diketahui bahwa rendahnya tingkat kesejahteraan guru honor telah diperbaiki pada tahun 2018 dengan pengangkatan guru honor sekolah menjadi Guru Tidak Tetap. Pada aspek kinerja guru diketahui bahwa supervisi yang dilakukan pengawas sekolah maupun kepala sekolah belum optimal. Penilaian pada supervisi lebih bersifat kelengkapan berkas administrasi, belum pada peningkatan kualitas proses dan hasil. Pada aspek Proses Belajar Mengajar diketahui bahwa pendidik terbiasa meninggalkan siswa dengan tugas. Masih jarangnya penggunaan metode pembelajaran yang bervariatif dan alat peraga menambah pembelajaran menjadi kurang menarik bagi siswa. Partisipasi orangtua dalam mendampingi siswa belajar di rumah pun masih rendah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document