Jurnal Teknik Sipil
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

361
(FIVE YEARS 99)

H-INDEX

3
(FIVE YEARS 1)

Published By The Institute For Research And Community Services Itb

2549-2659, 0853-2982

2022 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 301-308
Author(s):  
Erha Intan Sukmajati ◽  
Muhammad Syahril Badri Kusuma ◽  
Waluyo Hatmoko ◽  
Mohammad Farid ◽  
Suardi Natasaputra

Sungai Tikala merupakan anak Sungai Tondano dengan tingkat risiko banjir yang cukup tinggi sebagaimana yang terjadi pada peristiwa banjir tahun 2014 dimana terjadi banjir besar yang membawa dampak yang cukup merugikan bagi Kota Manado. Upaya pengendalian banjir secara struktural berupa normalisasi baik di Sungai Tondano maupun Sungai Tikala dilakukan untuk mengurangi dampak banjir. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas normalisasi dalam mengurangi risiko banjir pada dataran banjir yang dipengaruhi oleh luapan banjir Sungai Tikala yang berada di wilayah Kota Manado. Kajian ini meninjau risiko banjir Sungai Tikala berdasarkan Peraturan Kepala BNPB No. 2 tahun 2012. Tingkat ancaman diperoleh dari hubungan indeks ancaman dan indeks penduduk terpapar kerentanan sosial. Tingkat kerugian ditentukan oleh tingkat ancaman dan indeks kerugian dari kerentanan ekonomi, fisik dan lingkungan. Tingkat kapasistas ditentukan dari tingkat ancaman dan indeks kapasitas. Tingkat risiko ditentukan dari tingkat kerugian dan tingkat kapasitas. Indeks ancaman banjir diperoleh dari pemodelan luapan banjir Sungai Tikala akibat debit banjir Q50 dengan skenario normalisasi Sungai Tondano dan Normalisasi Sungai Tikala. Klasifikasi bahaya banjir mempertimbangkan parameter kedalaman dan kecepatan banjir. Indeks Kerentanan ditentukan dari aspek sosial, ekonomi, fisik, dan lingkungan. 


2022 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 309-318
Author(s):  
Mohammad Farid ◽  
Maryo Inri Pratama ◽  
Arno Adi Kuntoro ◽  
Mohammad Bagus Adityawan ◽  
Faizal Immaddudin Wira Rohmat ◽  
...  
Keyword(s):  

Jakarta yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan bisnis Indonesia seringkali mengalami permasalahan bencana banjir. Kejadian banjir yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang terjadi namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, khususnya perubahan tutupan lahan yang memperkecil daerah resapan air hujan.. Studi ini merupakan suatu upaya untuk memprediksi dampak perubahan tutupan lahan yang terjadi terhadap dinamika banjir yang melanda ibu kota Negara Indonesia ini. Penelitian ini terbagi dalam 3 bagian yaitu pengumpulan data, pemodelan hidrologi dan analisis sensitivitas banjir terhadap perubahan tutupan lahan. Hidrograf Sintetis SCS CN digunakan untuk analisis hidrologi untuk mendapatkan peningkatan debit dan volume limpasan. Analisis hidrologi menunjukkan perubahan tutupan lahan berdasarkan tren yang tercatat menyebabkan peningkatan debit puncak dan volume limpasan pada tahun 2030 masing-masing sebesar 26% dan 24%. Namun demikian, dengan mengikuti Rencana Tata Ruang Kabupaten Bogor dan sekitarnya, peningkatan pengaruh banjir terhadap debit puncak dan volume limpasan dapat diminimalisir  hingga berturut-turut sebesar 5.26% dan 4.94%. Setiap 13 km2 kawasan hutan atau pertanian yang diubah menjadi kawasan perkotaan atau tanah kosong, debit puncak banjir dan volume limpasan meningkat sebesar 4.63% dan 4.34%.


2022 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 337-348
Author(s):  
Aloysius Tjan

Akurasi prediksi modulus campuran beraspal (yang tergantung pada banyak hal antara lain temperatur atau WMAPT), standar load group, angka ekivalen (ESA4, ESA5, SAR5, SAR7, SAR12) penting dalam proses desain perkerasan lentur. Ke tiga hal tersebut dibahas dalam makalah ini.Modulus campuran beraspal yang diprediksi MDP terlalu besar daripada nilai modulus berdasarkan AI. Koefisien yang disarankan MDP untuk memprediksi modulus pada temperatur yang berbeda dari 41oC tidak dapat dikonfirmasikan sebagai koefisien yang benar, karena koefisien (kalaupun ada) besarnya tidak konstan untuk semua kasus.Penentuan standard load group (sumbu tunggal roda tunggal, tandem, dan tripel) seharusnya mempunyai dampak kerusakan yang sama seperti sumbu standar. Namun berdasarkan hasil analisis ini tidak dapat mengkonfirmasi bahwa penentuan standar load group tersebut merupakan hal yang benar. Dampak kerusakan standar load group berkisar antara 0.21 sd 11.48 kerusakan sumbu standar "“ padahal seharusnya (jika benar) adalah 1.0.Penggunaan ESA4, ESA5 pada MDP berbeda dari penggunaannya pada Austroads. Selain itu ada SAR7 dan SAR12 yang perlu digunakan dalam proses desain "“ yang tidak dikenal dalam MDP.Berdasarkan hasil analisis ini, maka ketiga hal tersebut dalam MDP perlu ditelaah lebih lanjut. Akumulasi kekeliruan dari setiap hal tersebut dapat menyebabkan kesalahan yang fatal dalam desain.


2022 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 289-300
Author(s):  
Sujantoko Sujantoko ◽  
Eko Budi Djatmiko ◽  
Wisnu Wardhana ◽  
Aditya Hidayatullah

Floating breakwater merupakan solusi alternatif dari penggunaan fixed breakwater karena dapat digunakan secara efektif di daerah pesisir dengan kondisi tertentu, desain yang fleksibel untuk dikembangkan, dan instalasinya lebih mudah. Salah satu aspek dasar dalam desain floating breakwater adalah sistem mooring, karena digunakan untuk menjaga struktur tersebut tetap pada posisinya dan selain itu juga akan mempengaruhi kinerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya tegangan mooring maksimum pada tali mooring melalui model fisik. Penelitian dilakukan pada floating breakwater tipe gergaji dan  pontoon sebagai pembanding. Model floating breakwater dibuat dari bahan Polylactid Acid dan model tali mooring digunakan jenis polyethylene. Pengujian fisik dilakukan di laboraturium wave flume dengan gelombang irregular dan variasi tinggi gelombang (Hs), periode gelombang (T), elevasi muka air (d), dan sudut mooring (q). Hasil penelitian ini diperoleh nilai tegangan mooring maksimum pada floating breakwater tipe gergaji dan tipe pontoon pada sudut mooring 30⁰ dan elevasi muka air 45 cm secara berturut turut yaitu 5,278 N dan 4,913 N, sedangkan tegangan terkecil terjadi pada sudut mooring 60⁰ dan elevasi muka air 41 cm secara berturut turut yaitu 1,030 N dan 1,273 N. Pada perbandingan nilai tegangan mooring antara floating breakwater tipe gergaji pada sudut mooring (30o, 45o, 60o) adalah lebih besar 10.82%-19.71%, 24.00-40.94%, dan 22.2%-39.42% terhadap tipe pontoon pada elevasi muka air 41cm, 43cm dan 45cm secara berturut-turut


2022 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 241-252
Author(s):  
Sugeng Krisnanto

Abstract Two theoretical equations are developed to calculate the ratio of undrained shear strength to the vertical effective stress (the ratio of (su/sv’)) for normally consolidated saturated cohesive soils. The effective stress approach is used as the basis in the development of the theoretical equations. The theoretical equations are developed by relating the total and the effective stress paths. The development of the excess pore-water pressure is quantified using Skempton A and B pore-water pressure parameters. The theoretical equations are developed for two initial stress conditions: (i) an initially hydrostatic condition and (ii) an initially Ko (non-hydrostatic) condition. The performance of the theoretical equations of this study is compared with field and laboratory measurement data obtained from the literature. The close results between the theoretical equations and the measurements show that the theoretical equations of this study can compute the ratio of (su/sv’) well. Using the theoretical equations, the values of the ratio of (su/sv’) commonly used in engineering practice can be explained from the soil mechanics framework. Keywords: Saturated cohesive soils, c/p ratio, normally consolidated soil, undrained shear strength, effective shear strength, theoretical equation. Abstrak Dua persamaan teoritis dikembangkan untuk menghitung rasio kuat geser tak teralirkan dengan tegangan efektif vertikal (rasio (su/sv’)) untuk tanah kohesif jenuh terkonsolidasi normal. Pendekatan tegangan efektif dijadikan dasar dalam pengembangan kedua persamaan teoretis ini. Persamaan teoretis tersebut dikembangkan menghubungkan lintasan tegangan total dan lintasan tegangan efektif. Kenaikan tekanan air pori ekses dikuantifikasi menggunakan parameter tekanan air pori A dan B dari Skempton. Persamaan teoretis dikembangkan untuk dua kondisi tegangan awal: (i) tegangan awal hidrostatik dan (ii) teganan awal Ko (non hidrostatik). Kinerja kedua persamaan teoretis tersebut dibandingkan terhadap data pengukuran lapangan dan pengujian laboratorium yang diperoleh dari literatur. Persamaan teoretis dari studi ini memiliki kinerja yang baik dalam memperhitungan rasio (su/sv’) yang ditunjukkan dengan dekatnya hasil perhitungan menggunakan persamaan teoretis dan hasil pengukuran lapangan maupun pengujan laboratorium. Dengan persamaan teoretis tersebut, nilai rasio (su/sv’) yang biasa digunakan dalam rekayasa praktis bisa dijelaskan secara mekanika tanah. Kata-kata Kunci: Tanah kohesif jenuh, rasio c/p, tanah terkonsolidasi normal, kuat geser tak teralirkan, kuat geser efektif, persamaan teoretis.  


2022 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 281-288
Author(s):  
Rosa Rosdiana ◽  
Rana Karinta Hapsari ◽  
Eka Oktarianto Kusuma ◽  
M. Syahril Badri Kusuma

Sungai Cisangkuy merupakan salah satu bagian hulu dari sistem satuan Wilayah Sungai Citarum. Sungai ini mengalir dari Gunung Wayang di Selatan Bandung hingga Sungai Citarum di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Pada studi ini, konsep pengembangan DAS Cisangkuy dilatarbelakangi oleh masalah yang terjadi di wilayah tersebut. Permasalahan sungai Cisangkuy yang paling sering terjadi adalah banjir. Titik banjir terparah berada di Kamasan, selain itu banjir juga terjadi dan hilir sungai, yakni pertemuan dengan Sungai Citarum. Salah satu penyebab banjir adalah rusaknya ekosistem sungai. Usaha menangulangi permasalahan sungai Cisangkuy perlu dilakukan secara terpadu, dalam hal ini dikembangkan konsep restorasi sungai. Konsep pengelolaan sungai Cisangkuy memperhatikan aspek: sosial-ekonomi, teknis/prasarana, lingkungan, dan kelembagaan.


2022 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 261-268
Author(s):  
Enden Mina ◽  
Rama Indera Kusuma ◽  
Zahirah Ismi Sausan

Stabilisasi tanah adalah suatu proses untuk memperbaiki sifat-sifat tanah dengan menambahkan bahan aditif agar dapat menaikkan kekuatan tanah. Kondisi perkerasan Jalan Raya Munjul, Desa Pasir Tenjo, Kabupaten Pandeglang merupakan daerah yang mengalami kerusakan pada lapis perkerasanya dikarenakan memiliki daya dukung tanah sangat rendah dengan nilai California Bearing Ratio (CBR) sebesar 2.8%,  oleh karena itu perlu  dilakukan stabilisasi tanah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan semen slag terhadap  nilai CBR terendam (soaked) dengan variasi prosentase  zat aditif sebesar 10 %, 20 %, dan 30 %  serta melihat pengaruh lama pemeraman terhadap kenaikan CBR. Sebelum pengujian tanah diklasifikasikan dahulu dengan menggunakan system klasifikasi Unified (USCS).Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sampel tanah dapat diklasifikasikan sebagai kelas OH, yaitu tanah lempung organik dengan plastisitas tinggi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan semen slag pada tanah lempung dapat menurunkan nilai indeks plastisitas dari 20,11 % menjadi 12,79 % dan dapat meningkatkan nilai CBR soaked menjadi 10,867 % dengan persentase optimum pada  kadar semen slag 10 %. Penambahan Semen slag juga mampu menurunkan nilai swelling dari 1,937 % (pengembangan tinggi) menjadi 0,427 % (pengembangan rendah). Berdasarkan hasil tersebut  dapat  disimpulkan bahwa semen slag mampu menaikkan daya dukung  tanah lempung dan mengurangi potensi swelling  tanah.


2022 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 319-328
Author(s):  
Widyaningtias Widyaningtias ◽  
Ingerawi Sekaring Bumi ◽  
Joko Nugroho ◽  
M. Bagus Adityawan ◽  
Arno Adi Kuntoro
Keyword(s):  

Perubahan garis pantai merupakan salah satu masalah yang dihadapi masyarakat di kawasan pesisir utara Jawa, Indonesia. Hilangnya sabuk mangrove di kawasan pantai secara bertahap menyebabkan terjadinya erosi pantai. Untuk mengatasi masalah tersebut, konsep adaptif menggunakan Building with Nature (BwN) mulai dikembangkan di beberapa lokasi di pantai utara Jawa. Konsep ini diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan erosi dengan memanfaatkan proses alam dan tetap memperhatikan kelangsungan ekosistem setempat, yaitu dengan pembangunan struktur berpori (permeable structure). Di kawasan pesisir Demak, pembangunan struktur berpori dimulai sejak 2013 di Desa Bogorame dan mampu menahan sedimen setinggi 45 cm dalam 1.5 tahun. Pemodelan akan menggunakan perangkat lunak Delft3D dengan meggabungkan antara model Delft3D-Flow dan Delft3D-Wave. Pemodelan dilakukan dengan menempatkan thin dam sebagai struktur berpori sesuai kondisi eksisting di lapangan. Simulasi akan dilakukan pada musim hujan dan kemarau, dengan memasukkan input gelombang signifikan pada kedua musim tersebut. Berdasarkan simulasi, dapat disimpulkan bahwa pada musim penghujan, struktur berpori menangkap lebih banyak sedimen dibandingkan pada musim kemarau. Pada beberapa lokasi, erosi terjadi saat musim penghujan, namun akan terisi kembali pada saat musim kemarau. Lebih lanjut lagi, konsep adaptif dari struktur berpori ini diharapkan dapat mempercepat restorasi pantai di kawasan pesisir Demak.


2022 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 359-370
Author(s):  
Nasril Sikumbang ◽  
Wahyudi P. Utama ◽  
Sesmiwati Sesmiwati ◽  
Dwifitra Y. Jumas

Makalah ini bertujuan untuk mempresentasikan pengembangan model penilaian iklim keselamatan (PIK) untuk proyek jalan melalui studi kasus pada proyek konstruksi dan pemeliharaan jalan di Sumatera Barat (SB), Indonesia. Data diperoleh dari survei kuesioner yang dibagikan kepada para pemangku kepentingan di 11 lokasi proyek jalan yang tersebar di lima wilayah di provinsi SB. Empat puluh lima (45) aspek iklim keselamatan dinilai oleh 209 responden yang terdiri dari administrator proyek (perwakilan pemerintah), pihak manajemen kontraktor dan konsultan serta pekerja terdepan proyek. Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa 12 variabel yang diamati meliputi tiga konstruk faktor: komitmen dan sumber daya manajemen, prosedur dan kesadaran serta persepsi tentang kemalangan. Faktor-faktor tersebut kemudian divalidasi melalui Analisis Faktor Konfirmatori menggunakan aplikasi Onyx. Hasil PIK menunjukkan bahwa nilai reliabilitas konstruk dan goodness of fit sesuai dengan yang diharapkan. Dengan memahami dan mengetahui variabel yang diamati dari IK yang membentuk faktor IK membantu tim manajemen proyek untuk merancang strategi yang tepat untuk menciptakan lingkungan proyek yang selamat.


2022 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 371-380
Author(s):  
Asril Zevri

Abstrak Kota Meulaboh adalah salah satu daerah di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di wilayah perairan Lautan Samudra Hindia sebagai sarana Pelabuhan. Pelabuhan Meulaboh sangat berperan penting dalam meningkatkan perekonomian dan memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di Wilayah Kabupaten Aceh Barat. Daerah perairan pantai sangat rentan terhadap banjir pasang (rob) akibat fluktuasi muka air laut dengan kejadian pasang tertinggi (Highest Water Level) yang berpotensi mengakibatkan daerah genangan banjir di sekitar wilayah pemukiman penduduk. Studi penelitian dilakukan untuk menganalisis pemetaan potensi daerah genangan banjir pasang (rob) menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Elevasi tinggi pasang surut dianalisis dengan metode Admiralty, penggambaran elevasi kontur permukaan tanah dan banjir pasang (rob) dianalisis berdasarkan data Digital Elevation Model (DEM), dan pemetaan potensi daerah genangan banjir antara elevasi permukaan banjir pasang (rob) dengan peta administratif Kota Meulaboh dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang menggunakan software Arcgis. Hasil penelitian menunjukan elevasi muka air banjir pasang (rob) tertinggi berada di ketinggian 0.78 m di atas permukaan laut rata-rata (MSL) dan mengakibatkan potensi luas daerah genangan banjir mencapai 18.18 Km2. Luas daerah genangan banjir mengakibatkan 11 desa terkena dampak dan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat khususnya di wilayah Desa Kampung Pasir, Suak Indrapuri, Suak Raya, dan Suak Nie. Kata-kata Kunci: Meulaboh, pasang surut, admiralty, dan sistem informasi geografis. Abstract Meulaboh City is one of the regions in the province of Nanggroe Aceh Darussalam in the territorial waters Indian Ocean as a port. Meulaboh Port is very important in improving the economy and meeting the needs of the community, especially in the District of West Aceh. Coastal waters are very susceptible to tidal flooding (rob) due to sea level fluctuations with the highest water level which has the potential to cause flooding areas around residential areas. The research study was conducted to analyze the mapping of potential tidal flood areas (rob) using Geographic Information Systems (GIS). Tidal height analysis is carried out using the Admiralty method, depiction of ground surface contour elevation and tidal flooding (rob) is analyzed based on Digital Elevation Model (DEM) data, and mapping of potential inundation areas between tidal flood surface elevations (ROB) with administrative maps of Meulaboh City carried out with a Geographic Information System (GIS) that uses Arcgis software. The results showed that the highest tidal flood water level (rob) was at an altitude of 0.78 m above the mean sea level (MSL) and resulted in the potential area of ​​flood inundation areas reaching 18.18 Km2. The total of ​​flood inundation area affected 11 villages and caused losses to the community, especially in the villages of Kampung Pasir, Suak Indrapuri, Suak Raya, and Suak Nie. Keywords: Meulaboh, tides, admiralty, and geographic information systems.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document